Anda di halaman 1dari 8

FORMULA EMULSI

Formula untuk 60mL


Oleum Ricini
30%
Na CMC
0,5%
Gliserol
5%
Sorbitol
5%
Pewangi
0,01%
Pewarna
0,01%
Nipagin
0,18%
Nipasol
0,02%
Aqua dest
ad 60 ml
Formula untuk 500mL
Oleum Ricini 30%
150 gram
30
x 500=150
100
Na CMC 0,5%
0,5
x 500=2,5
100

2,5 gram

Gliserol 5%
5
x 500=25
100

25 gram

Sorbitol 5%
5
x 500=25
100

25 gram

Pewangi 0,01%
0,01
x 500=0,05
100

0,05 mL

Pewarna 0,01%
0,01
x 500=0,05
100

0,05 mL

Nipagin 0,18%
0,18
x 500=0,9
100

0,9 gram

Nipasol 0,02%
0,9 gram
0,02
x 500= 0,1
100
Aqua dest

ad 500 ml

MONOGRAFI

OLEUM RICINI

Pemerian

Kelarutan

Stabilitas

Inkompabilitas
Titik didih/ titik lebur
Bobot Jenis
Kegunaan

: Cairan kental transparan, kuning pucat atau hampir tidak bewarna,


bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik rasa khas.
(Depkes RI, edisi V, 2014, hal 868)
: Larut dalam etanol, dapat bercampur dalam etanol mutlak, dengan
asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan eter.
(Depkes RI, edisi V, 2014, hal 868)
: Castor oil (oleum ricini) stabil dan tidak berubah tengik kecuali
diberi panas berlebih. Pada pemanasan 300 derajat C selama
beberapa jam polimer oleum ricini menjadi larut di minyak mineral
oleum ricini sebaiknya disimpan pada suhu tidak lebih dari 25
derajat C, pada wadah yang tertutup dan terlindung cahaya.
(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 127).
: Oleum ricini incompatible dengan agen oksidasi kuat
(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 127).
: 313 C / 12 C
(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 127).
: Antara 0,957 dan 0,961
(Depkes RI, edisi V, 2014, hal 868)
: Laksativum
(Depkes RI, edisi III, 1979, hal 459)

AQUADEST

Nama zat

: Aqua destillata

Nama lain

(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).


: Aquades, Air suling

Rumus Molekul

(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).


: H2O

Berat Molekul

(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).


: 18,02

Pemerian

(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).


: Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).

Titik didih

: 1000C

Kelarutan

(Rowe et al, Ed VI, 2009, hal 766).


: Larut dengan semua jenis larutan

Penyimpanan

(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).


: Dalam wadah tertutup kedap

Khasiat

(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).


: Zat pelarut

Stabilitas

(Depkes RI, Ed III, 1979, hal 96).


Stabil dalam semua bentuk fisik (es, larutan, dan uap)

Inkompatibilitas

(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 766).


Dalam formulasi farmasi, air dapat bereaksi dengan obatobatan dan eksipien lain yang rentan terhadap hidrolisis
(dekomposisi di keberadaan air atau uap air) di suhu kamar
dan suhu yang tinggi. Air dapat bereaksi dengan logam alkali
dan bereaksi cepat dengan logam alkali dan oksida mereka,
seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga
bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari
berbagai komposisi, dan dengan bahan organik tertentu dan
kalsium karbida
(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 768).

GLISEROL

Gliserol
Pemerian

Kelarutan

Stabilitas
Inkompabilitas
Titik didih/ titik lebur
Bobot Jenis
Kegunaan

: Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya boleh
berbau khas lemah, higroskopik, netral terhadap lakmus
(Depkes RI, edisi IV, 1995, hal 413)
: Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap
(Depkes RI, edisi IV, 1995, hal 413)
: Tifak peka terhadap oksidasi
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 283)
: Meledak jika dicampur oksidator, kontaminan bersi dapat merubah
warna larutan menjadi gelap (Rowe, edisi 6, 2009, hal 285)
: 290C / 17,8C
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 283)
: Tidak kurang dari 1,249
(Depkes RI, edisi IV, 1995, hal 413)
: Kosolven

(Rowe, edisi 6, 2009, hal 284)

KAROTENOID (PEWARNA LARUT LEMAK)


Na-CMC

Na-CMC
Pemerian

Kelarutan

Stabilitas

Inkompabilitas

Titik lebur

: Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning gading,


tidak berbau atau hamper tidak berbau, higroskopik
(Depkes RI, edisi III, 1979, hal 401)
: Mudah mendispersi dalam air, membentuk suspense
koloidal, tidak larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P,
dan dalam pelarut organic lain
(Depkes RI, edisi III, 1979, hal 401)
: Stabil pada larutan dengan pH 2, pada larutan dengan
viskositas yang menurun dengan cepat pada pH diatas
10
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 120)
: Inkompabilitas dengan larutan asam kuat dan dengan
larutan garam yang larut besi dan logam (Al, Hg, Zn),
membentuk kompleks coacevates denngan gelatin dan
pectin.
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 120)
: Browns at approximately 227C, and chars at approximately
252C.

pKa
pH larutan
Kegunaan

(Rowe, edisi 6, 2009, hal 119)


: 4.30
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 119)
: 6.0 8.0
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 119)
: Emulgator
(Pub Chem, 2016, Pub Chem CID 23706213)

NIPAGIN

Nipagin
Pemerian

Kelarutan

: Serbuk hablur putih, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak
berbau atau berbau khas lemah,mempunyai sedikit rasa terbakar
(Depkes RI, edisi IV, 1995, hal 451)
: Sukar larut dalam air, dalam benzene, dan dalam karbon tritlorida,
mudah larut dalam etanol dam dalam eter

Stabilitas

Inkompabilitas

Titik didih/ titik lebur

Kegunaan

NIPASOL

Nipasol
Pemerian
Kelarutan

Stabilitas

Inkompabilitas

Titik didih/ titik lebur


Kegunaan

(Depkes RI, edisi IV, 1995, hal 451)


Berair pada pH 3-6 (disterilkan dengan autoclaf), Kurang stabil pada
pH larutan 2-6 dan pada pH di atas 8 mengalami hidrolisis.
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 271)
Berubah warna dengan adanya besi dan terhidrolisis dengan basa
lemah dan asam kuat
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 271)
297C - 298C / 155C - 118C
(Rowe, edisi 6, 2009, hal 271)
Zat pengawet
(Depkes RI, edisi III, 1979, hal 378)

: Serbuk atau hablur kecil, tidak bewarna.


(Depkes RI, edisi V, 2014, hal 1072)
: Sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam air mendidih, mudah
larut dalam etanol dan dalam eter.
(Depkes RI, edisi V, 2014, hal 1072)
: Pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa dekomposisi.
Pada pH 3-6 merupakan larutan yang stabil (kurang dari 10%
dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sementara
larutan pada pH 8 atau lebih mengalami hidrolisis yang ceoat (10%
atau lebih setelah sekitar 60 hari di suhu kamar)
(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 597).
: Magnesium aluminium silikat, magnesium trisilikat, dan oksida besi
kuning dapat menyerap propil paraben sehingga mengurangi
efektivitas pengawet. Propilparaben berubah warna dengan adanya
besi dan senyawa yang terhidrolisis dengan basa lemah dan asam
kuat
(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 597).
: 2950C
(Rowe et al, Edisi VI, 2009, hal 596).
: Zat pengawet
(Depkes RI, edisi III, 1979, hal 535)

OLEUM CITRI

Pemerian

: Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan,

Kelarutan

bau khas; rasa pedas dan agak pahit.


(Depkes RI, Edisi III, 1979, hal. 455).
: Larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P,
larutan agak beropalesensi; dapat bercampur
dengan etanol mutlak P.

Stabilitas
Inkompabilitas
Titikdidih
pKa/pKb
Polimorfisme
UkuranPartikel
BobotJenis

:
:
:
:
:
:
:

pH larutan
Kegunaan

:
:

Penyimpanan

(Depkes RI, Edisi III, 1979, hal. 455).


Bobot per ml 0,850 g sampai 0,856 g
(Depkes RI, Edisi III, 1979, hal. 455).
Zat tambahan
(Depkes RI, Edisi III, 1979, hal. 455).
Dalam wadah terisi penuh dan tertutup rapat,
terlindung dari cahaya; ditempat sejuk.
(Depkes RI, Edisi III, 1979, hal. 455).

SORBITOL

Pemerian

: Serbuk, granul atau lempengan, higroskopis,

Kelarutan

warna putih dan rasa manis


(Depkes RI, Edisi IV, 1995, hal. 756).
: Sangat mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol, methanol dan asam asetat

Stabilitas

(Depkes RI, Edisi IV, 1995, hal. 756).


: Dapat bercampur dengan kebanyakan bahan
tambahan, stabil di udara, keadaan dingin dan

Inkompabilitas

asam basa encer


(Rowe et al, Ed VI, 2009 hal 679).
: Ion logam divalent dan trivalent dalam asam

Titikdidih
pKa/pKb
Polimorfisme

kuat dan suasana basa


(Rowe et al, Ed VI, 2009 hal 679).
: : : -

UkuranPartikel
BobotJenis
pH larutan
Kegunaan
Penyimpanan

: :
: 4,5 7
(Rowe et al, Ed VI, 2009, Hal 679)
: Humektan, sweetening agent, stabilizing agent
(Rowe et al, Ed VI, 2009 hal 679).
: Dalam wadah tertutup rapat
(Depkes RI, Edisi IV, 1995, hal. 756).

Anda mungkin juga menyukai