Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Erick Zakariya Abdillah

NIM

: H1G013036

Program Studi : MSP 2013


Channidae
Channa gachua (Ikan Bogo)
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Animalia
: Chordata
: Actinopterygii
: Perciformes
: Channidae
: Channa
: Channa gachua (Hamilton, 1822)

Sinonim
Ophicephalus gachua (Hamilton, 1822); Ophicephalus aurantiacus (Hamilton, 1822);
Ophicephalus limbatus (Cuvier, 1831); Ophicephalus marginatus (Cuvier, 1831);
Ophicephalus cora-mota (Cuvier, 1831); Ophicephalus fuscus (Cuvier, 1831);
Ophicephalus montanus (McClelland, 1842); Philypnoides surakartensis (Bleeker,
(1848)1849); Ophiocephalus apus (Canestrini, 1861); Ophiocephalus kelaartii (Gnther,
1861); Ophiocephalus guachua [sic] var. malaccensis (Peters, 1868); Ophicephalus
gachna [sic] (Jordan and Seale, 1907).
Habitat
Ikan bogo termasuk ikan air tawar bento pelagis yang tumbuh optimum pada pH 6.0 - 7
dan suhu pada kisaran 22C - 26C (Kottelat, 1998). Bogo sering dijumpai di sungai,
terutama sungai-sungai kecil yang dangkal di wilayah pegunungan dan bukit-bukit, sungai
kecil di hutan, serta danau dan kolam. Juga di perairan yang diam, keruh, atau yang rendah
oksigen. Ditemukan hingga elevasi 1.500 m dpl, dan bahkan ada catatan yang menemukan
bogo dari ketinggian 3.600 mdpl (Courtenay dan Williams, 2004).
Catatan
Channa/Ophiocephalus umumnya disebut sebagai snake heads atau murrels yang
mencakup empat spesies. Channa gachua disebut sebagai snake head kurcaci. Hal ini
sering ditemukan di perairan dangkal serta bagian dalam dari sungai, tanki, atau kolam
dengan atau tanpa vegetasi air. Jika dibawa keluar dari air, ikan bogo ini bias bertahan
hidup untuk waktu yang lama karena semua spesies Ophiocephalus memiliki sepasang
kantung seperti faring diverticuli yang menyimpan udara. Ikan ini diakui di seluruh negeri
untuk rasanya dan untuk menjaga kualitas (Vidya dan Pratap, 2011). Channa gachua
melakukan pemijahan sekali dalam setahun. Siklus tahunan ikan ini dapat dibagi menjadi
empat tahap yaitu persiapan (Februari pertengahan April), pre spawning (pertengahan
April pertengahan Juni), pemijahan (pertengahan Juni pertengahan Agustus), dan post
spawning (pertengahan Agustus Januari) (Roy, et.al., 2000). Indeks Gonad Somatik
Channa gachua ditemukan meningkat (55,68%) dengan pematangan gonad dan ikan.
Dimana IGS ditemukan terendah (6,0%) selama fase pasca pemijahan dan tertinggi di

puncak kematangan selama fase pemijahan. Terdapat hubungan antara panjang ovarium
dan berat relatif (Gaikwad et.al., 2009).
Diagnosis
Ikan bogo yang berukuran kecil, panjang total hingga 20 sentimeter (7.9 in). Tubuh
silindris di depan dan sedikit memipih tegak di belakang. Tinggi tubuh sebanding 5,5-6,5
kalinya dengan panjang tubuh standar (tanpa ekor). Kepala agak gepeng mendatar, rata di
sisi atasnya, miring rata ke depan atau agak cembung. Mata, 5-8 kalinya sebanding dengan
panjang kepala. Celah mulut miring ke atas, dengan rahang bawah menonjol ke depan
(Kottelat, et.al., 1993). Ikan bogo memiliki jari-jari (duri lunak) pada sirip dorsal
(punggung) 31-35, sirip anal (dubur) 21-24, sirip pektoral (dada) 13-16, dan sirip ventral
(perut) 6. Gurat sisi (linea lateralis) berjumlah 41-43, membelok ke bawah di belakang
sisik no 11-13. Terdapat 3-3 deret sisik antara pangkal sirip dorsal dengan gurat sisi, dan
7 deret sisik antara gurat sisi dengan pangkal sirip ventral. Pangkal sirip dorsal disekat oleh
13-14 sisik dari ujung moncong, awal sirip dorsal berada di belakang pangkal sirip pektoral
dan ujungnya kurang lebih di belakang akhir sirip anal. Sirip ventral awalnya kurang lebih
di depan awal sirip dorsal, dan panjangnya sekitar setengah sirip pektoral. Kurang lebih 5
deret sisik terdapat di belakang mata hingga batas belakang pre-operkulum, dan 3 deret
sisik pada operkulum (tutup insang). Warna tubuh ikan bogo kecokelatan, sisi atasnya
berwarna lebih gelap. Sederet coretan-coretan miring yang kabur terdapat di sisi tubuh;
tampak lebih jelas pada spesimen muda. Pada spesimen muda juga acap terdapat bintikbintik hitam yang tersebar di seluruh badan. Sirip-sirip dorsal, anal dan ekor dengan tepi
keputihan (kekuningan, atau kemerahan ketika hidup), selebihnya hitam kebiruan, atau
lebih pucat dengan coret-coret hitam. Sirip pektoral dengan pola-pola lingkaran hitam di
pangkal dan putih (kuning) di bagian luarnya (Weber dan Beaufort, 1922). Kadang-kadang
dijumpai individu dengan pola bercak bulat serupa mata (ocellus) di dekat ujung belakang
sirip dorsal, pola ini hanya didapati pada individu anak dan betina. Ada pula yang
melaporkan jenis yang tanpa sirip ventral(Courtenay dan Williams, 2004).
Status IUCN
Least concern
Distribusi
Spesies ini memiliki distribusi yang sangat luas. Tercatat dari Iran, Irak, Afghanistan,
Pakistan, Nepal, India, Sri Lanka, Bangladesh, Bhutan, China, Myanmar, Thailand, Laos,
Kamboja, Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Singapura (Chaudhry, 2010). Di Indonesia
tercatat dari Sumatera (termasuk Nias, Bangka, Belitung), Kalimantan, Jawa (termasuk
Bawean), dan Madura (Weber dan Beaufort, 1922).
Distribusi lokal
Sungai Serayu Banyumas
Status Perundang-undangan
Referensi
Chaudhry, S. 2010. Channa gachua. The IUCN Red List of Threatened Species 2010.
Online. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2010-4.RLTS.T166123A6179047.en.

Courtenay, Jr., W.R. & J.D. Williams. 2004. USGS Circular 1251: Snakeheads (Pisces,
Channidae) - A Biological Synopsis and Risk Assessment. U.S. Department of the
Interior, U.S. Geological Survey. Pp. 69-72.
Gaikwad M.V., V.R.. More, S.M. Shingare, D.K. Hiwarale & Y.K. Khillare. 2009. Study on
Ganado-Somatic and Fecundity Relationshipin Air Breathing Fish Channagachua
(Ham.) From Godavari near Aurangabad. African Journal of Basic & Applied
Sciences. 1(5): 93-95.
Kottelat, M. 1998. Fishes of the Nam Theun and Xe Bangfai basins, Laos, with Diagnoses
of Twenty-Two New Species (Teleostei: Cyprinidae, Balitoridae, Cobitidae,
Coiidae and Odontobutidae). Ichthyology Exploration Freshwater. 9(1):1-128.
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, & S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan air tawar
Indonesia bagianbaratdan Sulawesi. Periplus Editions & Proyek EMDI KMNKLH,
Jakarta. Hal 229.
Roy P., M. Datta, S. Dasgupta, & S. Bhattacharya. 2000. Gonadotropin-Releasing
Hormone Stimulates Thyroid Activity in a Freshwater Murrel, Channagachua
(Ham.), and Carps, Catlacatla (Ham.) and Cirrhinusmrigala (Ham.). General and
Comparative Endocrinology. 117: 456463.
Vidya V. Baile & Pratap J. Patle. 2011. Cytoarchitectonic Study of the Brain of a Dwarf
Snakehead, Channagachua (Ham.). I. The Telencephalon. Fish Physiology
Biochemical. 37:9931004.
Weber, M. & L.F. de Beaufort. 1922. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago IV :
321-322.E.J. Brill. Leiden.

Anda mungkin juga menyukai