Anda di halaman 1dari 22

BAB I

Page | 1

PENDAHULUAN
I. 1 LATAR BELAKANG
Sebagai
pembangunan

daerah
fisik

otonom,
terutama

Kota

Banyuwangi

infrastuktur

untuk

melakukan
pelayanan

masyarakat. Pertumbuhan dan pembangunan kota yang dinamis


membutuhkan

penyediaan

fasilitas

yang

laik,

memadai,

dan

terjangkau, serta pelayanan kepada publik yang semakin baik dan


handal.salah satu prasarana yang sangat perlu dalam rangka
menunjang aktivitas perekonomia masyarakat dan pertumbuhan kota
adalah transportasi, karena sektor transportasi merupakan yang
penting dalam hal distribusi dan mobilitas manusia.
Prasarana

transportasi

menjadi

perlu

dan

penting

untuk

dikembangkan bagi Kota Banyuwangi karena keindahan alam dan


budaya

yang

membuat

banyak

orang

ingin

mendatanginya.

Kenampakan alam dan budaya tersebut dimanfaatkan oleh daerah


tersebut untuk dijadikan ikon pariwisata, yang nantinya berdampak
pada penambahan pemasukan daerah. Sampai saat ini, transportasi
yang tersedia untuk menuju ke Kota Banyuwangi melewati jalur darat
saja, sedangkan lokasi periwisata tersebut cukup jauh dari terminal
atau

stasiun.

Untuk

memudahkan

pengunjung

menuju

lokasi

pariwisata, Pemerintah Kota Banyuwangi berencana membangun


bandar udara (bandara) yang lebih dekat dengan lokasi pariwisata.
Dalam pembangunan bandara, dibutuhkan informasi mengenai
letak dari bandara yang memasuki kriteria seperti luasan bandara
minimal, jarak dari pemukiman, dan panjang landas pacu. Letak yang
dimaksud yaitu gedung bandara, landas pacu, galang pesawat, dan
jalan untuk menuju lokasi. Untuk mendapatkan informasi lokasi
bandara tersebut dibutuhkan peta yang berasal dari pengukuran
lapangan secara detil. Keguanaan peta ini nantinya dijadikan acuan

TEKNIK GEOMATIKA ITS

dalam
penempatan
Page | 2

benchmark,

pelaksanaan

stake

out,

dan

pengukuran volume galian dan urukan.


I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari pekerjaan Pembuatan Peta Topografi Kota
Banyuwangi Untuk Perencanaan Pembangunan Bandar Udara ini
adalah sebagai berikut :
a. Menjadikan peta topografi sebagai acuan dalam penempatan
benchmark pada lokasi rencana pembangunan bandara
b. Manjadikan peta topografi sebagai acuan dalam penempatan
patok untuk stake out pada lokasi rencana pembangunan
bandara
c. Menghitung voume galian dan urukan dari lokasi rencana
pembangunan bandara
I.3 GAMBARAN UMUM LOKASI

Pelaksanaan pengukuran untuk pembuatan peta topografi ini


dilakukan di Kota Banyuwangi. Kota Banyuwangi terletak di ujung
paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda tepatnya pada 7,43
8,46 LS dan 113,53 114,38 BT dan memiliki batas dengan daerah
lain sebagai berikut :
a. Berbatasan di sebelah Barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten
Bondowoso

TEKNIK GEOMATIKA ITS

b. Berbatasan
di sebelah Timur : Selat Bali
Page
|3
c. Berbatasan di sebelah Selatan : Samudera Hindia
d. Berbatasan di sebelah Utara : Kabupaten Situbondo
Lokasi yang dijadikan rencana pembangunan bandara terletak
di area hutan yang dekat dengan lokasi pariwisata.
I.4 SASARAN
Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :
a. Tersedianya

rancangan

dan

pedoman

pembangunan

bandara di Kota Banyuwangi.


b. Tersedianya informasi rencana lokasi bandara secara detil.
c. Terbentuknya peta topografi rencana lokasi bandara di
Kota Banyuwangi.

BAB II
LINGKUP PEKERJAAN
2.1 Gambaran Umum Pekerjaan

TEKNIK GEOMATIKA ITS

suatu bandara di wilayah yang memiliki potensi


PagePembangunan
|4
wisata

yang

besar

pengembangan

menjadi

aspek

hal

yang

ke-pariwisataan

sangat

penting

wilayah

dalam

tersebut.

Pembangunan atau pembuatan bandara sangat bermanfaat dalam


mobilisasi

penduduk

lain

ke

suatu

wilayah

tersebut,

namun

pembuatan bandara bukan merupakan hal yang sederhana, banyak


aspek yang perlu di tinjau dari pembuatan bandara itu sendiri.
metode yang dilakukan dalam pengukuran untuk menghasilkan suatu
wilayah bandara juga memerlukan ketelitian tinggi dan detail.
Pada pekerjaan ini perusahaan kami melakukan Penentuan
Rencana Desain Bandara Udara dengan melakukan Pengukuran
Terestris dan menghasilkan sebuah Peta Topografi yang di jadikan
sebagai acuan perencanaan desain tersebut. Adapun hal-hal yang
yang yang akan di ukur dan aspek yang di jadikan pertimbangan
dalam perencanaan ini meliputi : rencana panjang jalur terbang, jarak
antara landasan pacu dengan perumahan di sekitar bandara, jari-jari
kelengkungan landasan dengan metode Staking Out dan juga
penempatan pembagian pengukuran luas wilayah landasan, hanggar,
ruang tunggu penumpang dan aspek-aspek lainnya dalam ketentuan
sebuah Bandara Udara
2.2 Lingkup Pekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan yang akan dalam rencana pembuatan
Bandara Udara daerah Banyuwangi Tahapan yang harus dilakukan
oleh konsultan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Identifikasi wilayah melalui Citra Satelit atau data
Foto Udara
Dalam hal ini identifikasi melalui citra satelit ataupun data
foto udara merupakan hal yang penting sebagai acuan daerah
mana saja yang haris di lakukan perencanaan. Citra satelit

TEKNIK GEOMATIKA ITS

di gunakan adalah citra satelit resolusi tinggi guna


Page |yang
5
mendapatkan hasil yang detail dalam perencanaan titik-titik
BM ataupun GCP. Identifikasi citra dapat bermanfaat untuk
menentukan daerah stersebut merupakan wilayah kawasan
apa sehingga memudahkan kita dalam melakukan tahap
selanjutnya dan perencanaan selanjutnya.
2. Membuat

Perencanaan

titik

BM

sebagai

titik

GCP

dan

penentuan titik patok


Setelah melakukan identifikasi citra terhadap wilayah yang
akan di jadikan kawasan bandara udara, maka tahapan
selanjutnya yang akan di lakukan adalah pemasangan titik BM
ataupun GCP. Dalam pengukuran ini alat yang di gunakan
sebagai titik ikat penentuan koordinat adalah GPS geodetik,
untuk itu pada wilayah dengan luas

4.000 km

akan di pasang

kurang lebih 10 titik GCP sebagai BM pengukuran GP dan


untuk titik BM yang akan di sebar akan di tentukan
berdaarkan jenis pengukuran yang akan di lakukan.
Pemasangan BM di tentukan berdasarkan pengukuran panjang
landasan yang akan di buat dengan metode Staking Out. Pada
pengukuran kali ini panjang landasan pacu berukuran > 180
km maka akan di buat staking out yang ber-interval 10 meter
maka akan ada pemasangan patok untuk jalan landasan pacu
kurang lebih 20 patok, sedangkan untuk wilayah lainnya akan
di ukur dan di sesuaikan berdasarkan desain yang akan
diminta oleh konsumen.
3. Melakukan Survei lapangan sebagai Survei Pendahuluan (studi
orientasi)
Merencanaka desain melalui citra satelit saja tidaklah valid
maka dari itu di butuhkan survei lapangan sebagai survei
pendahuluan untuk mencocokan Desain yang sudah di buat
dengan data Citra Satelit atau Foto Udara ke keadaan

TEKNIK GEOMATIKA ITS

titik BM ataupun patok yang sudah di tentukan


Page |sebenarnya,
6
lokasinya

berdasarkan

peta

citra

bisa

saja

di

ubah

berdasarkan keadaan lokasi sebenarnya, bisa saja kerena


tekstur tanahnya ataupun lainnya.
4. Melakukan Sterilisasi tempat pengukuran
Tempat yang akan di lakukan perencanaan pembangunan
bandara udara bukan selalu tanah lapang melainkan bisa
berbentuk rawa ataupun hutan, untuk itu perlu dilakukannya
sterilisasi untuk menjadikan wilayah tersebut menjadi tanah
lapang yang siap di ukur dan juga di bangun. Untuk daerah
yang akan di bangun bandara udara banyuwangi ini adalah
daerah

hutan,

di

karenakan

banyaknya

pohon

akan

menganggu proses pengukuran GPS maupun pngukuran


terestris maka sterilisasi tempat perlu di lakukan.
5. Melakukan pengukuran wilayah berupa :
Pengukuran

yang

dilakukan

pengukuran

volume

luas

di

wilayah

landasan

pacu,

ini

merupakn

luas

wilayah

hanggar, luas apron, panjang lintasan take-off/landding, jarak


antara

landasan

pacu

dengan

pemukiman,

dan

lain

sebagainya yang di ukur menggunakan metode terestrial


menggunakan total station
6. Melakukan pengolahan data hasil pengukuran
Setelah melakukan pengukuran dan di dapatkan hasil data
pengukuran maka langkah selanjutnya adalah pengolahan
hasil data pengukuran tersebut untuk di dapatkan nilai x, y, z
yang kemudian akan di plot untuk selanjutnya di jadikan data
dalam pembuatan peta topograri rencana pembuatan Desain
Landasan Pacu Bandara Udara Banyuwangi
7. Proses pembuatan peta topografi dan Finishing peta
Proses

pembuatan

peta

topografi

di

lakukan

dengan

menggunakan software ArcMap dari ArcGIS dengan layout

TEKNIK GEOMATIKA ITS

dan data yang di tampilkan dalam peta merupakan data


Page |peta
7
hasil plot titik-titik dari hasil pengukuran dan dijadikan desain
Rencana wilayah Landasan Pacu Bandara Udara Banyuwangi.
Peta berupa gambaran kasar wilayah landasan pacu

2.3 Keluaran yang di Harapkan


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Pada

tahap

akhir

pekerjaan

ini,

perusahaan

harus

menghasilkan suatu peta topografi yang berisi informasi tentang


lokasi sekitar wilayah rencana pembangunan Bandara Udara dan
peta rencana desain lokasi berupa detail pembagian wilayah di
kawasan Landasan Bandara Udara yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam pembangunan dan pembuatan desain tetap bandara
udara. Selain itu laporan penunjang yang berisi data pengukuran
juga merupakan hasil keluaran yang di harapkan dari pengukuran
ini.

TEKNIK GEOMATIKA ITS

Page | 8

BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1 Jadwal dan Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan pemetaan topografi bandar udara di Kota Banyuwangi ini
dilaksankaan dalam waktu maksimal 90 hari.
N
O
1
2
3
4

PELAKSANAAN (HARI)

KEGIATAN
10

10

10

10

10

10

10

10

10

Laporan
Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Pra Akhir
Laporan Akhir

3.2 Kebutuhan dan Persyaratan Personil


Adapun kebutuhan tenaga untuk pemetaan topografi Bandar
Udara sesuai dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman profesional
dalam bidangnya adalah sebagai berikut :
N
O

PERSONIL

PENGALAMA
N MINIMAL

KUALIFIKASI
PENDIDIKAN
MINIMAL

JUMLAH
(ORANG)

TEKNIK GEOMATIKA ITS

TENAGA
Page | 9 AHLI
1

2
3
4
5
6
7

Ahli Geodesi (Team


Leader)
Ahli perencanaan
Bandar udara
Ahli teknik sipil
Ahli
hidrologi/drainase
Ahli navigasi
penerbangan
Ahli Geoteknik
Ahli ekonomi dan

9 tahun

S1 Teknik Geodesi

5 tahun

S1 Teknik sipil

5 tahun

S1 Teknik sipil

5 tahun

S1 Teknik Sipil/S1
Teknik Lingkungan

5 tahun

S1 Teknik Elektro

5 tahun

S1 Teknik Geologi

5 tahun

S1 Teknik Ekonomi

5 tahun

S1 Hukum

5 tahun

S1 Teknik Arsitektur

transportasi
8
9

Ahli Hukum
Penerbangan
Ahli Arsitektur
Ahli

10

Meteorologi/Klimatol

ogi
TENAGA PENUNJANG
Asisten Ahli Teknik
1
Sipil
Asisten Ahli
2
Arsitektur
Asisten Ahli
3
Geoteknik
4
5

Asisten ahli hidrologi


Asisten Teknik
Geodesi

S1
5 tahun

Geofisika/Meteorolog
i

3 tahun

S1 Teknik Sipil

3 tahun

S1 Teknik Arsitektur

3 tahun

Diploma Geologi

3 tahun
3 tahun

Diploma teknik
sipil/lingkungan
Diploma Teknik
Geodesi

TEKNIK GEOMATIKA ITS

2
5

Diploma Teknik

Page | 10

CAD operator

3 tahun

Sipil/Arsitektur/Geod

esi
7
8
9

Operator Komputer
Administrasi/Keuang
an
Tenaga Lokal

3 tahun
3 tahun

Diploma

Diploma
Ekonomi/Akutansi
SMP (sederajat)

5
10

Penjelasan mengenai tenaga ahli yang dibutuhkan sebagai berikut :


a. Ahli Geodesi/Team Leader
Ahli Geodesi disyaratkan minimal Sarjana Teknik Geodesi
Strata 1 (S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi. Tugas dan tanggung
jawab Ahli Geodesi / Team Leader antara lain adalah :
1. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan

pekerjaan

sampai

dengan

pekerjaan

dinyatakan selesai.
2. Bersama seluruh anggota tim melakukan tinjauan terhadap
metoda pendekatan yang akan digunakan.
3. Bersama dengan tenaga ahli lainnya menetapkan konsep
metoda pendekatan software, kebutuhan informasi,pengukuran
dan bagan alir yang diperlukan.
4. Bersama dengan tenaga ahli lainnya menetapkan perangkat
hardware yang diperlukan berdasarkan teknologi yang umum
dan tersedia di Indonesia.
5. Membuat jadwal pekerjaan agar pekerjaan selesai sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.

TEKNIK GEOMATIKA ITS

6. Bersama
seluruh anggota tim melakukan tinjauan terhadap
Page
| 11
metoda pendekatan yang digunakan dalam pemetaan Bandar
Udara.
7. Melakukan pengukuran awal (KKH, KKV, staking out dll)
8. Penentuan koordinat lokasi perletakkan masing-masing fasilitas
bandar udara.
9. Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi bandar
udara
10.
Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan dilokasi
rencana bandar udara
b. Ahli Perencanaan Bandar Udara
Ahli Perencanaan Bandar Udara disyaratkan minimal Sarjana
Teknik Sipil Strata 1 (S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis, lebih diutamakan/ disukai Perencanaan Bandar
Udara. Disyaratkan yang telah mempunyai pengalaman sebagai
Ahli Perencanaan Bandar Udara selama minimal 5 tahun.
Tugas Ahli Perencanaan Bandar Udara antara lain adalah :
Bersama seluruh anggota tim melakukan tinjauan terhadap
metoda pendekatan yang ada.
Bersama Ketua tim mempelajari ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam peraturan pemerintah mengenai bandar
udara yang direncanakan
Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas pelaksanaan
pekerjaan sesuai kerangka acuan kerja.
c. Ahli Teknik Sipil
Ahli Teknik Sipil disyaratkan minimal Sarjana Teknik Sipil
Strata 1 (S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi. Ahli teknik sipil
berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan,
tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika,

TEKNIK GEOMATIKA ITS

untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan


Pagememungkinkan
| 12
bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa,
banjir. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan
dalam

komputer

dengan

diberikan

faktor-faktor

ancaman

bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur


material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun
fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti
terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut termasuk
dalam perancangan Bandar Udara.
d. Ahli Hidrologi
Ahli Hidrologi disyaratkan minimal
Sipil/Teknik

Lingkungan

universitas/perguruan

Strata

tinggi

negeri

1
atau

Sarjana

Teknik

(S.1)

lulusan

perguruan

tinggi

swasta yang telah diakreditasi. Ahli hidrologi akan berkaitan


dengan

mempelajari air,

distribusi,

pengendalian

dan

permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu


hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air
sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air,
gaya

dorong

air

dsb)

dan

bangunan

air

seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam),kanal

yang

terkait dengan perencanaan drainase di Bandar Udara. Data


hidrologi harus diambil yang terbaru dan aktual dalam kurun
waktu yang memadai, termasuk data air tanah permukaan.
Penyelidikan hidrologi dimaksudkan untuk mendapatkan data
intensitas curah hujan, debit banjir 10 tahun yang berguna
untuk perencanaan drainase dan kontruksi landasan.
e. Ahli Navigasi Penerbangan
Ahli Navigasi Penerbangan disyaratkan minimal Sarjana
Teknik Elektro Strata 1 (S.1) lulusan universitas/perguruan
tinggi

negeri

atau

perguruan

tinggi

swasta

yang

telah

diakreditasi. Memiliki tugas :

TEKNIK GEOMATIKA ITS

Menerapkan
Page 1.
| 13

Sistem

Manajemen

Keselamatan

kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L)


2. Membuat gambar perencanaan dan

gambar

dan
detail

perencanaan sistem tata udara


3. Melakukan pengukuran lokasi isntalasi peralatan sistem tata
udara
f. Ahli Geoteknik
mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dan
batuan dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di
atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang
merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah,
penyelidikan laboratorium serta perencanaan konstruksi tanah
dan

batuan,

seperti:

timbunan

(excavation),

terowongan

tanah

terowongan

batuan

(embankment),

lunak

(rock/mountain

(soft
tunnel),

soil

galian
tunnel),

bendungan

tanah/batuan (earth dam, rock fill dam), dan lain-lain.


g. Ahli Ekonomi
Ahli Ekonomi disyaratkan minimal Sarjana Ekonomi Strata
1

(S.1)

lulusan

universitas/perguruan

tinggi

negeri

atau

perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi. Tugas oleh ahli


ekonomi antara lain :
1. Menganalisa perbandingan kondisi pertumbuhan ekonomi
wilayah perencanaan apabila ada atau tidak ada bandar
udara.
2. Analisa biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang akan
diperoleh oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat
3. Kajian EIRR (Economic Internal Rate of Return) terhadap
rencana pembangunan bandar udara.
h. Ahli Hukum
Ahli Hukum disyaratkan minimal Sarjana Hukum Strata 1
(S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi. Ahli hukum diperlukan untuk
melakukan kajian terhadap pekerjaan lapangan yang dilakukan
apakah telah sesuai dengan tata perundangan yang berlaku.

TEKNIK GEOMATIKA ITS

i. Ahli
Page
| 14 Arsitektur
Ahli Arsitektur disyaratkan minimal Sarjana Arsitektur Strata
1 (S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi. Tuga Ahli Arsitektur antara
lain :
1. Menata letak bangunan-bangunan yang memiliki keterikatan
2.
3.
4.
j.

fungsi dalam sebuah site dan mendesain bandar udara


Mengolah bentuk luar dan tampak (desain) bandar udara.
Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bandar udara.
Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air di bandar udara.
Ahli Meteorologi/klimatologi
Ahli Meteorologi/klimatologi disyaratkan minimal Sarjana

Meteorologi/klimatologi Strata 1 (S.1) lulusan universitas/perguruan


tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi.
Memiliki tugas antara lain :
1. Melakukan

kajian

penetapan

arah

meteorologi
angin

dalam

dominan

pembuatan
dilokasi

dan

rencana

pembagunan bandar udara untuk melakukan/penetapan


arah landas pacu.
2. Kajian pengaruh cuaca terhadap operasi bandar udara
3.3 Survey Pendahuluan
Perusahaan harus melaksanakan Survei pendahuluan Guna
melakukan validasi data dan observasi secara lebih rinci dan lebih
mendalam untuk keadaan yang sebenarnya di wilyah perencanaan
pembuatan Landasan pacu Bandara Udara banyuwangi.
Dalam survey pendahuluan ini harus meliputi kegiatan sebagai
berikut :
a. Wawancara/diskusi mendalam dengan berbaga pihak terkait
misalnya konsumen/pemberi kerja.

TEKNIK GEOMATIKA ITS

b. Pengamatan
aspek teknis lokasi rencana pembangunan bandar
Page
| 15
udara (topografi, ketersediaan lahan, kondisi cuaca, arah dan
kecepatan angin, ketersediaan bahan konstruksi, dan lain-lain)
c. Pengamatan aspek kelestarian lingkungan
d. Pengamatan aspek pembiayaan pengukuran terkait luasan
lahan, alat yang di gunakan, pelaksanaan konstruksi, dan
tenaga kerja yang di ikut sertakan, lokasi, dan waktu yang di
tentukan.
e. Pengumpulan data skunder yang belum didapatkan pada tahap
inventarisasi data pada awal kegiatan.
3.4 Survey Lapangan
Setelah melakukan pendahuluan, maka dilanjutkan dengan
proses survey lapangan, yang terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu :
Survey/Pengukuran Topografi dan Survey dan Survey Penyelidikan
Tanah.
a. Survey/Pengukuran Topograf
Pengukuran topografi dilakukan pada lokasi dan sekitarrencana
pengembanan bandar udara dan bertujuan untuk mendapatkan
petas situasi pada lokasi rencana pembangunan bandar udara.
Lingkup pengukursan topografi meliputi :
1. Pemasangan patok tetap/Bench Mark (BM)
Pemasangan Bench Mark (BM) harus ditentukan terlebih
dahulu diatas peta dasar dan diletakkan pada lokasi yang
aman dan mudah dicari sekurang-kurangnya 10 buah.
Ukuran BM (1x0,2x0,2) m3 dibuat dengan campuran beton
bertulang dan dipasang baut kuningan ditengahnya serta
diberi nomor kode pengenal yang terbuat dari marmer
dengan kedalaman penamaan +/- 0.75 m.
2. Pengukuran Koordinat (Kerangka Dasar Horizontal/Poligon)
Pengukuran koordinat titik Bench Mark (BM) dilakukan
dengan menggunakan peralatan Global Positioning System
(GPS) geodetik yang diikatkan pada titik-titik kerangak dasar
horizontal terdekat atau BM eksisting yang telah ditetapkan

TEKNIK GEOMATIKA ITS

oleh
Page | 16

BIG,

BPN,

atau

instansi

lain

yang

dapat

dipertanggungjawabkan akurasi datanya.


Pengukuran poligon terdiri dari :
a. Poligon Utama
Jalur poligon utama membentuk jaringan loop yang
tertutup, melalui kedua ujung titik as landasan atau
Bench Mark yang sudah ada.
1. Pengukuran Sudut
- Alat yang digunakan adalah theodolite
- Pengecekan theodolite, pastikan alat
-

sudah

dilakukan kalibrasi.
Ukuran patok kayu yang akan dipasang (0,5 x 0,5 x
0,5) m3, ditengahnya dipasang paku payung, patok
tersebut

dicat

merah

dan

diberi

nomor/kode

pengenal,bagian patok kaayu ditanam sedala 35


cm.
- Pembacaan dilakukan secara biasa dan luar biasa
2. Pengukuran Jarak
- Alat yang digunakan adalah DEM atau Total Station
yang telah dikalibrasi terhadap jarak basis yang
-

diketahui jaraknya.
Setiap pembacaan

tiga

kali

pembacaan

dan

kemudian diratakan
3. Pengamatan Azimuth
Pengamatan azimuth dilakukan dengan menggunakan
GPS geodetik yang diikatkan pada titik-titik kerangka
dasar horizontal terdekat (BM) eksisting yang telah ada
dengan pengamatan sekurang-kurangnya 2 jam.
b. Pengukuran Elevasi (Kerangka Dasar Vertikal/Split Dasar)
1. Pengukuran Sipat Datar Utama
Titik referensi tinggi ditentukan terhadap Titik Tinggi
Nasional (TTG) atau titik-titim lain yang ketinggianyya
dalam sistem nasional/MSL (mean sea level). Jalur
pengukuran sipat datar akan mengikuri poligon utama.
Adapun spesifikasi teknis pengukurannya, yaitu :
- Jalaur pengukuran mengikuti jalur poligon utama
- Pembacaan dilakukan terhadap 3 benang (atas,
tengah, bawah)

TEKNIK GEOMATIKA ITS

Page | 17

Jumlah slag genap


Jarak pembacaan dari alat waterpass ke rambu

maksimum 50 meter.
Pengukuran dilakukan dengan metode pulang pergi
Rambu harus diberi alas kecuali pada patok kayu

atau BM.
Rambu-rambu

harus

digunakan

secara

selang-

seling.
Tinggi patok kayu dan BM harus diukur
Kesalahan penutup maksimum 8 D

c. Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi merupakan pengukuran detil situasi
bandar udara eksisiting dengan metoda pengikatan kemuka
yang

dilakukan

dengan

metode

trigonomteri

dengan

menggunakan alat Total Station. Basis pengukuran situasi


diusahakan menggunakan titik-titik poligon utama (titik-titik
BM) dengan ketelitian pengukuran sudut horizontal poligon
utama. Kawasan yang perlu diidentifikasi meliputi benda
tumbuh dan benda tidak tumbuh, atara lain gedung/bangunan,
menara pemancar, jembata, tiang listrik, fasilitas navigasi
penerbangan,

alat

bantu

pendaratan

visual,pepohonan,

gunung/bukit dll.
d. Staking Out
Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan data koordinat
threshold landas pacu yang mengacu pada penetapan lokasi
dan konsep KAK bandar udara. Pengukuran koordinat dilakukan
dengan menggunakan GPS Geodetik yang diikatkan pada titiktitik kerangka dasar horizontal nasional terdekat atau BM
eksisiting yang telah ditetapkan oleh BIG, BPN, dan instansi
lainnya. Dalam pengukuran topografi harus dimasukkan pula
catatan-catatan penting karakteristik wilayah hasil pengamatan
lapangan, seperti lokasi titik-titik atau bangunan penting,

TEKNIK GEOMATIKA ITS

keendudukan dan tata guna tanah sekitarnya, pola


Pagekegiatan
| 18
aliran drainase, dan lain-lain.
e. Penyelidikan Hidrologi dan Klimatologi
Penyelidikan hidroogi dimaksudkan untuk mendapatkan
data intensitas curah hujan, debit banjir dan sebagainya guna
perencanaan drainase dan desain kontruksi landasan. Data
hidrologi harus diambil yang terbaru dan aktual dalam kurun
waktu yang memadai, termasuk data air tanah permukaan
apabila dipandang perlu. Penyelidikan klimatologi dimaksudkan
untuk

mendapatkan

data-data

cuaca/iklim,

angin

guna

angkutan

udara

menentukan arah landasan yang sesuai.


f. Permintaan Jasa Angkutan dara
Pekerjaan
dilakukan

survey

untuk

permintaan

jasa

mendapatkan

data

mengenai

kondisi/karakteristik jasa angkutan udara yang diperlukan untuk


analisis

kebutuhan

pembangunan/pengembangan

fasilitas

bandar udara, yang meliputi :

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Jumlah pergerakkan pesawat


Jumlah pergerakan penumpang
Volume pergerakan kargo dan pos
Jaringan dan status penerbangan
Tipe/jenis pesawat yang beropoerasi
Identifikasi Dampak Lingkungan Hidup
Pekerjaan

identifikasi

dampak

lingkungan

hidup

merupakan identifikasi awal kemungkinan timbulnya dampak


pada

lokasi

bandar

udara

dan

sekitarnya

akibat

penyelenggaraan operasi penerbangan, yaitu meliputi :


-

Kebisingan akibat pengoperasian pesawat

TEKNIK GEOMATIKA ITS

- | Pencemaran
udara dan air akibat pengoperasian bandar
Page
19
g.

udara dan pesawat udara


Dampak terhadap flora dan fauna
Dampak terhadap sosial, ekonomi dan budaya
Kesehatan masyarakat
Pengendalian limbah padat dan cair.
Desain Fasilitas Bandar Udara
Desain awal rencana bandar udara merupakan

desain

sederhana berdasarkan hasil ukuran untuk menentukan


apakah hasil ukuran sudah sesuai dan dapat dijadikan
landasan atau dasaran untuk pembuatan desain bandar
udara yang lebih rinci.
h. Pembuatan Peta
Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka
dasar pengukuran dan titik-titik detail yang dinyatakan dengan
penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan obyek-obyek
lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal pekerjaan.
Penggambaran areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang
datar dengan skala 1 : 1000, Interval kontur 0,5 meter, ukuran
lembar peta A1.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penggambaran
peta antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Judul peta project


Peta lokasi proyek
Peta indeks
Arah utara peta
Legenda
Garis kontur dengan interval 1 meter (sesuai kebutuhan)
Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.
Bench Mark (BM)
Garis dan angka grid dengan interval 50 meter

TEKNIK GEOMATIKA ITS

Page | 20

BAB V
LAPORAN
Tahapan laporan sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan berisi :
1. Uraian kegiatan yang akan dilakukan oleh Pelaksana dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk rencana kegiatan survey
lapangan dan lampiran lampiran (Check List Data, Kuisioner
dan Form) yang diperlukan untuk mengumpulan data dan
informasi.
2. Analisis awal mengenai kondisi eksisting dilokasi pekerjaan
studi

yang

akan

dilaksanakan,

berdasarkan

studi

kepustakaan/data sekunder yang telah diperoleh.

TEKNIK GEOMATIKA ITS

3. Laporan
Pendahuluan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang
Page
| 21
terdiri dari 1(satu) buku asli 9 (sembilan) buku copy.
b. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan antara terdiri atas :
1. Hasil Perolehan data dan informasi dari pekerjaan survey
lapangan berikut analisa awal yang meliputi konsep awal
rencana kebutuhan fasilitas bandar udara.
2. Laporan antara dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri
dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku copy.
c. Konsep Laporan Akhir ( Draft Final Report )
Laporan Pra - Akhir berisi :
1. Rencana Detail kebutuhan fasilitas sisi udara bandar udara yang
melingkupi rencana detail runway, taxiway, apron, marka,
drainase, fasilitas jalan inspeksi, pagar pengaman.
2. Penyempurnaan hasil konsep awal rencana yang dituangkan
melalui konsep akhir rencana kebutuhan fasilitas sisi udara
bandar udara dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan
koreksi

sesuai

hasil

presentasi

dan

diskusi

yang

telah

dilaksanakan dengan kelompok teknis pendamping.


3. Laporan Pra Akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang
terdiri dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku copy.
d. Laporan Akhir ( Final Report)
Laporan Akhir berisi :
1. Hasil Akhir analisa dan rencana detail kebutuhan fasilitas pokok
dan penunjang bandar udara.
2. Penyempurnaan hasil dari Laporan

Pra

Akhir

dengan

memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil


presentasi

dan

diskusi

yang

telah

dilaksanakan

dengan

kelompok teknik pendamping.


3. Laporan akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku yang terdiri
dari 1 (satu) buku asli, 9 (sembilan) buku copy.
e. Album Gambar
Gambar gambar Rancangan Teknik Terinci (RTT) Fasilitas Sisi
Udara Bandar Udara (Detail Engineering Design) yang telah
disahkan dalam format kertas A1 (Asli) Kalkir sebanyak 1 (satu)
Album dan Blueprint A1 (asli) sebanyak 1 (satu) Album, format

TEKNIK GEOMATIKA ITS

Pagekertas
| 22 A3 sebanyak 2 (dua) Album dan 5 (lima) soft copy dalam

bentuk CD (Compact Disc)

TEKNIK GEOMATIKA ITS

Anda mungkin juga menyukai