Anda di halaman 1dari 5

Edwin

140405069

LAPORAN TUGAS MANDIRI


PROSES INDUSTRI KIMIA
PEMICU I
PABRIK GULA

Dosen: Ir. Renita Maurung, M.T


Nama: Edwin
NIM: 140405069

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Laporan Tugas Mandiri Pemicu I : Industri Gula

Edwin

140405069

LAPORAN TUGAS MANDIRI

1. PENDAHULUAN
Konsumsi gula kasar (raw sugar) Indonesia dari bulan April 2008 sampai bulan
Maret 2009 adalah 5250 juta ton jauh dari produksinya yaitu sekitar 2650 juta ton.
Hal itu mencerminkan bahwa Indusrti gula di Indonesia hanya mampu memenuhi
kebutuhan dalam negeri sekitar setengahnya dari jumlah konsumsi gula kasar. Oleh
karena itu untuk memenuhi konsumsi gula dalam negeri maka pemerintah
mengimpor gula kasar dan gula putih. Kebijakan tersebut cukup merugikan para
petani gula dan industri gula rumahan karena ternyata gula putih impor tersebut lebih
murah daripada gula putih yang diproduksi di dalam negeri. Selain harganya lebih
murah, gula impor juga mempunyai kualitas yang lebih unggul dari pada produksi
dalam negeri. Waktu kita belanja di pasar tradisional dan coba membandingkan gula
impor dan gula produk dalam negeri ternyata gula impor kualitasnya lebih bagus
karena warnanaya yang putih sedangkan gula buatan dalam negeri berwarna
kekuningan. Maka konsumen lebih memilih gula impor dari pada gula buatan dalam
negeri. Akibatnya produksi gula dalam negeri menjadi tersendat dan merugikan
petani gula. Warna putih gula impor bukan berasal dari pewarnaan tetapi karena
teknologinya sudah canggih sehingga output yang dihasilkan baik. Hal tersebut
berbeda sekali dengan gula yang diproduksi dalam negeri yang cenderung
kekuningan, hal tersebut disebabkan oleh proses pembuatan gula yang masih
menggunakan teknologi yang sederhana. Selain itu juga mesin-mesin pembuat gula
yang digunakan adalah mesin yang digunakan pada zaman dulu yang belum
diperbaharui, sehingga kadang-kadang kita sering mendengar kalimat bahwa gula
kuning itu lebih manis dari pada gula putih. Sebenarnya isu tersebut adalah untuk
melindungi industri gula putih dalam negeri supaya tidak bangkrut. Hal tersebut
memang wajar karena kita harus melindungi para petani tebu.
2. PROSES PRODUKSI GULA RAFINASI
Gula selain dikonsumsi langsung juga digunakan sebagai bahan baku untuk
industri makanan. Pada saat ini kebanyakan pabrik gula di Indonesia hanya mampu
menghasilkan gula kualitas GKP (gula kristal putih) yang dikonsumsi langsung. Gula

Laporan Tugas Mandiri Pemicu I : Industri Gula

Edwin

140405069

ini masih belum memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku industri
makanan. Untuk itu industri makanan membutuhkan kualitas gula yang lebih baik
yang diperoleh dari gula rafinasi. Kata rafinasi diambil dari kata refinery artinya
menyuling, menyaring, membersihkan. Jadi bisa dikatakan bahwa gula rafinasi
adalah gula yang mempunyai kualitas kemurnian yang tinggi.
Proses produksi terdiri dari beberapa tahap adalah : affinasi,
kristalisasi, centrifugal, drying,dan packing.

Affinasi
Affinasi adalah proses penghilangan pengotor pada permukaan Kristal Raw
Sugar dengan cara raw sugar di campur dengan sirup pekat kemudian di aduk
dalam magma mingler untuk membersihkan permukaan Kristal raw sugar
dari pengotor dan lapisan (film molasses ).
Kristal di pisahkan dari sirup dengan cara sentrifugasi, Kristal yang didapat di
sebut Affined Sugar. Selanjutnya affineed sugar dilarutkan pada

melter

dengan menggunakan sweet water menjadi raw liquor.


Karbonisasi
Karbonisasi adalah proses penghilangan pengotor dalam Raw
Liqour di campur dengan susu kapur kemudian di hembuskan
dengan gas CO2 dari boiler sehingga membantu endapan
tersebut kemudian di saring sehingga menghasilkan filtrate

yang di sebut Filtrate Liquor.


Filtrasi
Filtrasi adalah proses untuk memisahkan antara endapan dan

filtrate yang bersih dalam Carbonated Liquor.


Ion Exchanger Resin (penukaran ion)
Yaitu proses penangkapan ion warna yang ada dalam Leaf

Filtrat hingga di peroleh Fine Liqour.


Evaporasi
Yaitu proses penguapan air dalam Fine Liquor yang di lakukan
secara bertahap agar konsentrasi dan kekentalan yang lebih

tinggi yang di sebut thick liquor.


Kristalisasi
Yaitu proses pengkristalan gula (sukrosa) pada thick liquor
pada

pan

mendapatkan

kristalisasi
Kristal

dilakukan

bertingkat

sebanyak-banyaknya

Laporan Tugas Mandiri Pemicu I : Industri Gula

dan

untuk

menekan

Edwin

140405069

kehilangan gula dalam final molasses sekecil-kecilnya. Hasil

dari proses krristalisasi di sebut Mascuite


Pemutaran Dryer and Coller
Pemutaran
di
laksanakan
dalam
centrifugal

untuk

memisahkan antara Kristal dan larutan. Kristal gula rafinasi


hasil setrifugasi selanjutnya dikeringkan dalam rotary dryer
yang di aliri udara panas lalu Kristal didinginkan dalam rotary

cooler.
Pengeringan
Pengeringan (Drying) adalah proses pemisahan air dari zat
padat

dengan

memberikan

panas

yang

cukup

untuk

menguapkan air yang masih menempel pada gula


Packing (pengepakan)
Pengepakan adalah proses pengemasan gula produk yang di
peroleh dari gula rafinasi yang telah kering, selanjutnya
diayak utuk memisahkan ukuran Kristal yang diinginkan.

3. KUANTITAS PRODUKSI GULA RAFINASI


Kebutuhan Indonesia akan gula akan terus meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk dan juga kenaikan pendapatan. Berdasarkan data
Tahun 2012 menunjukkan bahwa total kebutuhan konsumsi gula Indonesia mencapai
5,2 juta ton per tahun, dengan rincian permintaan untuk industri sebesar 2,5 juta ton
per tahun dan permintaan untuk konsumsi rumah tangga sebesar 2,7 juta ton per
tahun.
Rincian penawaran gula tersebut yakni penawaran gula untuk industri yang
berupa Gula Kristal Rafinasi (GKR) sejumlah 2,1 juta ton per tahun dan penawaran
Gula Kristal Putih (GKP) untuk rumah tangga sejumlah 2,1 juta. Berdasarkan data
tersebut diketahui bahwa terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan
penawaran, yakni untuk GKP terjadi defisit sejumlah 600.000 ton dan GKR terjadi
defisit 400.000 ton. Untuk memenuhi keseluruhan kebutuhan gula Indonesia,
pemerintah mengambil kebijakan untuk mengimpor kekurangannya dari luar negeri.
Impor gula Indonesia biasanya berasal dari Thailand, Brasil dan Australia.

Laporan Tugas Mandiri Pemicu I : Industri Gula

Edwin

Daftar Pustaka:
https://franciskaafril.files.wordpress.com/2014/06/a.doc
https://r2dyluminescence.wordpress.com/2009/07/20/proses-pembuatan-gularafinasi/
http://wahyudimuhammad.blogspot.co.id/2013/08/gula-rafinasi.html
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/73429/potongan/S1-2014-282542chapter1.pdf

Laporan Tugas Mandiri Pemicu I : Industri Gula

140405069

Anda mungkin juga menyukai