Laporan Praktek Lapang
Laporan Praktek Lapang
(DASAR-DASAR AGRONOMI)
PERTUMBUHAN TANAMAN
DI SUSUN OLEH :
I PUTU SUMARIANTO
2009 12 032
Puji syukur kami panjat kan kehadiran tuhan yang maha kuasa atas
terselesainya makala yang berjudul PERTUMBUHAN TANAMANini
penyusun juga mengucapkan terimakasi atas dukungan bapa/ibik dosen dan
teman-teman sekalian yang sagat membantu terselesainya makala mata
kulkulian DASAR-DASAR
TANAMA
Melalui makala ini kami juga igin menginpormasikan masukan
kepada para pembaca mengenal PERTANIAN namun penyusun menyadari
bahwa penyusun masih mempunyai kekurangan dalam penyusunan
makalaini.karena itu kami memintak saran dan kritikan atas makala ini dan
kami juaga memperbaiki lebih baik kedepan.
Masamba,FEBRO 2011
Penyusun
Pertuimbuhan tanaman i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A.latarbelakang......................................................................................1
B.rumusan masalah...............................................................................2
C.tujuan dan kegunaan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A.tanamandaun bwang...........................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................13
A.lokasi..................................................................................................13
B.wilayah................................................................................................13
BAB IV HASIL............................................................................................................14
A.responden...........................................................................................14.
B.penelitian pengusaha agribisnis.........................................................14.
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................18.
A.kesimpulan...........................................................................................11
b.saran.................................................................................................
.....11
Pertuimbuhan tanaman ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar
masyarakatnya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Saat ini sektor
pertanian sangat prospektif untuk dikembangkan, karena didukung oleh
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah, serta adanya
penerapan teknologi dan pemasaran dalam mendukung pengembangan usaha
pertanian.
Salah satu sektor pertanian yang memegang peranan penting dan perlu
dikembangkan adalah hortikultura khususnya tanaman sayuran yaitu
BAWANG DAUN. BAWANG DAUN(Allium fistulosum L.).merupakan
komoditas sayuran yang memiliki peran penting dalam menunjang ketahanan
pangan maupun sebagai usaha dalam bidang pertanian untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
A.Latar Belakang
Bawang daun merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah
diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah
tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat
tradisional.
Pertumbuhan produksi rata-rata bawang daun selama periode 1989-2003 adalah
sebesar 3,9% per tahun. Komponen pertumbuhan areal panen (3,5%) ternyata lebih banyak
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan produksi bawang merah dibandingkan
dengan komponen produktivitas (0,4%). Bawang merah dihasilkan di 24 dari 30 propinsi di
Indonesia.
Menyimak pemberitaan beberapa media masa akhir-akhir ini tentang
semakin
rawannya
ketersediaan
pangan
di
Indonesia
tentunya
sangat
Pertuimbuhan tanaman 1
sistem
usahatani
agribisnis. Salah
satu
aspek
penting
dalam
B.RUMUSAN MASALAH.
Adapun rumusan masalah dalam pembagunan pertanian yaitu:
1. Apa yang menjadi factor utama dalam pertanian ?
2. Bagai mana petani dapat meningkatkan hasil pertanian ?
3. Apakah petani dapat menjalankan pertanian tanpa biaya ?
4. Apa yang menjadi kendala utama dalam pertanian ?
Pertuimbuhan tanaman 2
Pertuimbuhan tanaman 3
BAB II
PEMBAHASAN
A.TANAMAN BAWANG DAUN
Nama Latin: Allium fistulosum L.
Nama Inggris: Welsh onion
Famili : LILIACEAE
1. Cultivar
Rp (Lokal Cipanas), Fragrant, Miranda, Freda, Lorie,
Linda
2. Pembibitan dengan Persemaian
Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur 2,5 bulan dan sehat.
3. Pengolahan Lahan
Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha
kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
4. Penanaman
5. Pemeliharaan
Gulma disiangi dua kali, yaitu umur 3-4 minggu dan 6 minggu
dengan cangkul/kored.
Penyemprotan pestisida gunakan jika perlu /jika sudah ada tandatanda awal munculnya hama dan penyakit.
6. Panen
Pertuimbuhan tanaman 6
7. Pascapanen
Pertuimbuhan tanaman 7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi
Adapun lokasi, waktu dan tempat dilakukan penelitian yaitu di
daerahkelurahan patapang kecamatan tinggi moncong kabupaten gowa pada
tanggal 19 febr 2011, pukul 10 : 15 WIB, yang terletak di kelurahan tinggi
moncong Karena itu tempat yang tepat untuk dilakukan penelitian.
B. Wilayah
Kota Malino yang terletak 90 km arah Selatan Kota Makassar ibukota
provinsi Sulawesi Selatan, merupakan salah satu obyek wisata alam yang
memiliki daya tarik tersendiri. Malino merupakan, seperti kawasan puncak Bogor
ataupun Bandung. Di kawasan wisata Malino sendiri, terdapat hutan wisata,
berupa pohon pinus yang tinggi berjejer di antara bukit dan lembah. Jalan
Pertuimbuhan tanaman 8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.KONDISI UMUM PRAKTEK LAPANG
1. TANAH
Topografi lokasi tanaman= bergelombang
Testur tanah=lempung berpasir
Struktur berpasir=gembur
Ketinggian tempat=1500 mdpd
2. IKLIM
Suhu dan RH=18-20 c
Jml cura hujan=1800 kali/tahun
3. Tanaman
Jenis komoditi=kentang wortel,kubis,dan lai-lain
Sistim penanaman=mono kultur 50%,tumpang sari50%
B.IDENTITAS RESPONDEN
NAMA
:PATA JUBA
UMUR
:57 TAHUN
PEKERJAAN: PETANI
C.SISTEM BUDIDAYA/PANEN PRODUKSI
1) Benih
Sumber benih=dari took
Perlakuan sebelum di tanam=di bibit
Jumbelah lahan= hetar
Jumbelah benih yang digunakan=1000 pohon
2) Pegelolahan lahan
Alat yang di gunakan=cangkul
Pengolahan tanah=di lubang
Pertuimbuhan tanaman 9
3) Penanaman
Cara tanam=tanam langsung
Jarak tanam=30x30
Sistim penanaman=tumpang sari
Penyulaman=dig anti
4) Pemeliharaan
Pengairan=air hujan dan penyiraman
Pemupikan=pupuk organic
Pengendalian gulma=penyeprotan
Pengendalian hama dan penyakit=erbisida
5) Panen dan produksi
Alat panen =tangan
Indicator= sudah mempunyai anak 5
Teknik pelaksanaan panen=berkisar umur 3 bulan
Jml produksi satu musim=10 ton
6) Pemasaran
Dikebun/dipasar=pedangang
Harga jual komoditi=rp.800/kg
Pertuimbuhan tanaman 10
BAB V
KESMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Dari uraian di atas daerah malino tepatnya di kecamatan tinggi moncong
merupakan merupakan daerah yang cocok bagi pertanian,seperti daun
bawang,wortel,kentang,dan bayak masih banyak lainya.namun selain itu petani
di kecamata tinggi moncong juga dapat bekal atau pengarahan dari pemerintah
setempat untuk bertani yang benar,tampa mengunakan bahan kimia,dan
mendapatkan hasil yang berkualitas.
Selain itu,sayuran seperti,wortel,kentang,dan bayak lainnya harganya
meningkat pesat di pasar karna harganya yang melambung.dan dari situlan
petani semangat untuk bertani.tapi tidak semudah yang kita kira petani juga
banyak mengalami kendala dalam bertani misalkan hama dan penyakit,kondisi
atau lokasi petani,cuaca dan banyak lainya.
Di sisi lain mengenai biaya,memeng petani di kecamatan tinggi moncong
mengeluarkan biaya cukup besar namun namun hasil yang di proleh cukup besar
juga,jadi sebanding degan biaya yang di keluarkan.
B.SARAN
Dengan dilaksanakannya penyusunan makalah ini yang membahas
tentang PERTUMBUHAN TANAMAN saya selaku penyusun atas nama
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA ingin mengajukan saran agar tahun kedepan
saya sangat berharap sebaiknya kegiatan ini masih sanagt perlu diadakan
kembali. Dilihat dari segi manfaatnya, kegiatan seperti ini sangat bermamfaat
ACARA V
PENGENALAN BUDIDAYA TANAMAN DI LAPANGAN
I.
TUJUAN
III.
METODE PERCOBAAN PRAKTIKUM
Praktikum Dasar-Daasar Agronomi acara V mengenai Pengenalan Budidaya Tanaman
di Lapangan dilaksanakan pada hari Selasa, 8 April 2014 di lahan pertanian cabai milik petani
di daerah Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah cabai rawit (Capsicum frutescens). Sedangkan alat yang diperlukan adalah alat tulis
dan kamera.
Langkah kerja praktikum kali ini adlah lahan pertanian dikunjungi secara langsung.
Pada petani dilakukan wawancara dengan ketentuan syarat tumbuh, persiapan lahan,
persiapan bahan tanam, penanaman, pemeliharaan, pasca panen dan pemasaran. Antara hasil
wawancara dengan budidaya tanaman secara teori dibandingkan. Kegiatan di lapangan
(kegiatan wawancara, gambar lahan pertanian, gambar akar, batang, daun serta hasil tanaman
yang dibudidayakan) didokumentasikan.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengenalan budidaya tanaman cabai dilakukan di lahan milik Bapak Mulyodiharjo
(Pak Mul) di daerah Dolo, Wodomartani, Ngemplak, Sleman. Pak Mul sudah menjadi petani
sejak tahun 1975. Kini usia beliau sudah mencapai 62 tahun dan memiliki 6 anggota
keluarga. Pada musim kemarau, Pak Mul menjadi petani cabai dan kacang tanah. Sedangkan
pada musim hujan, beliau menjadi petani padi.
Pada budidaya cabai ini, ada 5 tahap pembudidayaan. Tahap pertama adalah
pengolahan tanah. Lahan yang digunakan Pak Mul untuk budidaya tanaman cabai yaitu
seluas 5000
dengan rincian 400
adalah tanah sewa dan sisanya adalah milik
sendiri.Harga sewa untuk luasan 400
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pengenalan budidaya di lapangan ialah :
1. Budidaya tanaman cabai dilakukan melaui beberapa tahapan yaitu pengolahan
lahan,pembibitan dan penanaman,pemeliharan tanaman,panen dan pemasaran.
2. Kendala
yang
ditemui
dalam
budidaya
tanaman
dapat
berupa
hama
dan pengairan.Pengendalian hama dilakukan dengan cara pemberian pestisida sedangkan
untuk pengairan perlu adanya upaya untuk membuat saluran irigasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Pasca Panen Cabai. <http://www.lablink.or.id/Env/Agro/Cabekriting/cabepanen.htm.>.Diakses tanggal 31 Maret 2014.
Harsini. 2012. Budidaya Cabai. http://epotani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-cabai4501. Diakses tanggal 30 Maret 2014.
Ikeh, A.O., N.U. Ndaeyo., I.G. Ududak., G.A. Iwo., L.A.Ugbe., E.I. Udoh., dan G.S.
Effiong. 2012. Growthd and yield responses of pepper (Capsicum annum L.) to
varied poultry manur erates in Uyo, Southeastern Nigeria. ARPN Journal of
Agricultural and Biological Sciences 7(9): 735-742.
Kumar, R. 2010. Advanes in Chili Research. Studium Press. New Delhi.
Nurlenawati, Netti., Asmanur Jannah., dan Nimih. 2010. Respon pertumbuhan dan hasil
tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) varietas prabu terhadap berbagai
dosis pupuk fosfat dan bokashi jerami limbah jamur merang. Agrika 4(1): 9-20.
Patty, J.A. 2012. Efektivitas metil eugerol terhadap penangkapan lalat buah (Batrocera
clarsalis) pada pertanaman cabai. Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman 1(1): 6975.
Prayudi, B. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Cabai Merah (Capsicum annum L.).
Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah.
Rans. 2005. Cabai (Capsicum spp). http://warintek.progressio.com.
Setiadi. 1996. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suryana, D. 2013. Budidaya Cabai. Gramedia. Jakarta.
Udoh D. J., Ndon B. A., Asuquo. P. E. and Ndaeyo N. U. 2005. Crop Production
Techniques for the Tropics. Concept Publication, Lagos, Nigeria. p. 446.