Oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
PENELITIAN KORELASI
A. Pengertian Korelasi
Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang paling popular digunakan untuk
menetapkan besaran hubungan antar variabel. Studi ini memungkinkan seorang
peneliti memastikan sejauh mana perbedaan di salah satu variable terdapat hubungan
dengan variabel yang lain. Menurut Faenkel dan Wallen (2008)
korelasi atau
kehadiran mengikuti kuliah, dan lain sebagainya. Teknik korelasi merupakan teknik
analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan
kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel
memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam
variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika
kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel
lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau
korelasi.
B. Karakteristik Penelitian Korelasi
Menurut Sukardi (2004) penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik
penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik
tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.
2.
3.
1.
Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel-variabel tak dapat diteliti
dengan eksperimental atau tak dapat dimanipulasi.
2.
3.
Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan
4.
1.
2.
3.
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
Sedangkan menurut Gay dalam Emzir (2007:38); Tujuan penelitian korelasional
adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk menggunakan
hubungan tersebut untuk membuat prediksi.
D. Langkah-langkah Penelitian Korelasi
Pada dasarnya, penelitian korelasi baik relasional, prediktif, maupun
multivariat, melibatkan perhitungan korelasii antara variabel yang kompleks
(variabel kriteria) dengan variabel lain yang dianggap mempuyai hubungan
(variabel prediktor). Untuk menguji hubungan tersebut, langkah-langkah yang
ditempuh sama meski detail masing-masing langkah untuk keduanya berbeda,
terutama dalam pengumpulan dan analisis data.
1. Penentuan masalah
Sebagaimana dalam setiap penelitian, langkah awal yang harus dilakukan
peneliti adalahmenentukan masalah penelitian yang akan menjadi fokus
studinya. Dalam penelitian korelasional, masalah yang dipilih harus mempunyai
nilai yang berarti dalam pola perilaku fenomena yang kompleks yang
memrlukan pemahaman. Disamping itu, variabel yang dimasukkan dalam
penelitian harus didasarkan pada pertimbangan, baik secara teoritis maupun
nalar, bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan tertentu. Hal ini biasanya
dapat diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang terdahulu atau terdahulu.
2. Penentuan subyek
Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini harus dapat diukur dalam
variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian. Subyek tersebut harus relatif
homogen dalam faktor-faktor di luar variabel yang diteliti yang mungkin dapat
mempengaruhi variabel terikat. Bila subyek yang dilibatkan mempunyai
perbedaan yang berarti dalam faktor-faktor tersebut, korelasi antar variabel yang
diteliti menjadi kabur.
Untuk
mengurangi
heterogenitas
tersebut,
peneliti
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Arnetis, dkk. 2013. Korelasi Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Struktur
Hewan dengan Perkembangan Hewan di Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP UR 2012/2013. Jurnal Biogenesis.10 (1): 34-43.
Kasmadi dan Nia Sitti Sunariah. 2012. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung : Alfabeta.
Merdekawati, Eka. Metode Peneltian Korelasional. Diunduh pada 14 Oktober 2015 dari
http://eka-merdekawati.blogspot.co.id/2011/11/metode-penelitiankorelasional.html.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara.