PENDAHULUAN
ekonomi
global
membuat
pertumbuhan ekonomi di
$3,500,000,000
$3,000,000,000
$2,500,000,000
$2,000,000,000
Amerika
Cina
$1,500,000,000
India
Jepang
$1,000,000,000
Singapura
$500,000,000
$0
Dari gambar 1.1 Dapat dilihat bahwa diakhir tahun 2008, ekspor indonesia ke
semua negara mengalami penurunan yang tajam. Akan tetapi di tahun 2009 hingga
pertengahan 2011, ekspor indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar,
khususnya ekspor yang dilakukan ke negara Jepang. Setelah itu pada tahun 2012,
ekspor Indonesia mengalami penurunan. Penurunan paling tajam yaitu ekspor
Indonesia ke Jepang sampai pada akhir tahun 2015, sedangkan negara lain sampai
pada akhir 2015 mengalami perubahan yang stagnan dan cenderung ada yang
menurun dan meningkat sedikit.
Gambar 1.1 mengungkapkan bahwa perkembangan ekonomi internasional
berjalan semakin berfluktuatif dan hal itu berdampak pada peningkatan arus
perdagangan barang maupun uang serta modal antarnegara sehingga menjadikan
nilai tukar semakin penting karena nilai tukar merupakan kunci harga relatif dalam
keuangan internasional (Wibowo dan Hidayat Amir, 2005; Chinn, 2006).
Menurut Outlook Economic Indonesia 2009-2014 (Bank Indonesia, 2009),
krisis perekonomian global 2008 memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah. Krisis
perekonomian global tersebut muncul sejak Agustus 2007, yakni pada saat salah
satu bank terbesar Perancis, BNP Paribas, mengumumkan pembekuan beberapa
sekuritas yang terkait dengan kredit perumahan beresiko tinggi Amerika Serikat.
Pembekuan ini memicu gejolak di pasar finansial dan merambat ke seluruh dunia.
Dampak dari krisis global mengakibatkan nilai tukar rupiah terdepresiasi pada akhir
2008 sampai pertengahan 2009 meskipun tidak terlalu besar dan tidak membuat
Indonesia menjadi krisis. Setelah era krisis global di tahun 2008, Nilai tukar rupiah
kembali terdepresiasi pada pertengahan 2013 hingga akhir 2015. Penyebab dari
melemahnya nilai tukar rupiah ini adalah perbaikan ekonomi di amerika serikat.
kebijakan The Fed menetapkan Quantitative Easing yang mana menyuntikkan dana
stimulus untuk perbaikan ekonomi amerika. Hal itu berdampak pada penguatan
ekonomi indonesia di tahun 2011 yang mana banyak investor menanamkan modal di
Indonesia. Setelah itu The Fed menetapkan kebijakan tapering off yang dilakukan
untuk memotong dana stimulus tersebut agar jumlah uang beredar di Amerika dapat
teredam. Dan itu berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah karena investor
kembali ke amerika serikat dan ketersediaan uang dollar dalam negeri semakin
sedikit. Berikut pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar amerika serikat dapat
dilihat pada gambar 1.2 :
Rp16,000
Rp14,000
Rp12,000
Rp10,000
Rp8,000
Rp6,000
Nilai Tukar
Rp4,000
Rp2,000
Rp-
Dapat dilihat pada gambar 1.2 bahwa setelah era krisis global pada tahun
2008, meninmbulkan gejolak yang mana rupiah melemah ditahun 2009. Akan tetapi
setelah itu rupiah kembali menguat di tahun berikutnya. Pada tahun 2011 sampai
akhir 2015 rupiah kembali terdepreiasi. Perubahan nilai tukar ini dapat mengubah
harga relatif suatu produk menjadi lebih mahal atau lebih murah, sehingga nilai tukar
terkadang digunakan sebagai alat untuk meningkatkan daya saing atau mendorong
ekspor (Ari Mulianta,2013)
Melihat perkembangan nilai tukar rupiah yang semakin melemah, maka
seharusnya akan diikuti peningkatan ekspor, karena barang-barang ekspor dalam
negeri di pasar luar negeri menjadi lebih murah. Arus perdagangan internasional
dipengaruhi oleh kebijakan nilai tukar dalam upaya menjaga daya saing ekspor.
Dalam perkembangan kinerja perdagangan Indonesia, indikator nilai tukar masih
digunakan sebagai instrumen otoritas moneter untuk mendorong ekspor Indonesia.
Pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah akan membuat harga relatif beberapa
komoditas ekspor Indonesia di pasar dunia menjadi rendah. Hal tersebut seharusnya
menyebabkan volume ekspor dan pendapatan ekspor meningkat (Adella,2010).
Melihat hal tersebut, penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul
Analisis Pengaruh Volatilitas Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekspor (Studi Pada
Negara-Negara Mitra Dagang Utama Indonesia). Ada 5 negara tujuan ekspor
Indonesia dalam penelitian ini, Negara -