Pengantar
Matriks (2x)
Integral lipat (2x)
Deret Fourier (2x)
Proses Pemodelan
Diagram pemodelan
REAL WORLD
MODEL
RESULT
Review Concept
Pemodelan adalah proses penterjemahan kondisi
real ke kondisi matematis
Pemodelan dengan fungsi linear adalah contoh
pemodelan yang paling sederhana.
Ekspresi Aljabar adalah ekspresi dalam bahasa
matematis yang mengandung variabel.
Variabel adalah sesuatu yang berubah-ubah di
dalam pemodelan kita.
Konstanta adalah sesuatu yang nilainya
tetap/tidak berubah dalam model kita.
Contoh
Graph y = (1/5)x + 1 for D: {10, 5, 0, 5, 10}.
Check It Out!
Cek apakah grafik ini menggambarkan sebuah fungsi? Mengapa? Apabila grafik
ini menggambarkan sebuah fungsi, apakah fungsinya linear?
linear function
Check It Out!
Cek apakah grafik ini menggambarkan sebuah fungsi? Mengapa? Apabila grafik
ini menggambarkan sebuah fungsi, apakah fungsinya linear?
linear function
Check It Out!
Cek apakah grafik ini menggambarkan sebuah fungsi? Mengapa? Apabila grafik
ini menggambarkan sebuah fungsi, apakah fungsinya linear?
not a function
Tell whether the set of ordered pairs satisfies a linear function. Explain.
{(0, 3), (4, 0), (8, 3), (12, 6), (16, 9)}
x
+4
+4
+4
+4
4
8
0
3
12
16
6
9
+3
+3
+3
+3
Dengan a,b,c,d,p,q, R
dan a,b,c,d 0
Metode Grafik
Adalah metode penyelesaian SPLDV yang
dilakukan dengan cara menggambar grafik
dari kedua persamaan tersebut yang
kemudian menentukan titik potongnya.
Metode Grafik
Perhatikan dua sistem persamaan
dua variabel
Dengan a,b,c,d,p,q, R
dan a,b,c,d 0
Sistem
Kemiringan
Grafik
Penyelesaian
Berbeda
Garis
berpotongan di
satu titik
Satu
Sama
Garis sejajar
Tidak ada
Konsisten dan
bergantungan
Sama
Garis berimpit
Tak terhingga
Metode Substitusi
Adalah metode penyelesaian SPLDV dengan
cara menggantikan satu variabel dengan
variabel dari persamaan yang lain
Langkah-langkah
1.
2.
x = 5 - 2y
3(5 - 2y) 2y =7 15 -6y -2y = 7
-8y = -8
y=1
Substitusikan y = 1 ke dalam salah satu persamaan
awal misal persamaan (2)
x = 5 2(1) = 3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua
persamaan adalah (3,1)
Metode Eliminasi
Adalah metode penyelesaian SPLDV dengan cara
menghilangkan salah satu variabel.
Langkah-langkah
1. Perhatikan koefisien x (atau y)
a)
i.
ii.
b)
Contoh
2x + 3y =7
4x + 6y =12
Persamaan di atas keduanya tidak konsisten
karena kedua persamaan ini mempunyai slope
yang sama tetapi intercept berbeda
Contoh
5x + 2y = 10
20x + 8y = 40
Kedua persamaan di atas adalah tergantung
secara linier, karena kedua persamaan ini
mempunyai slope dan intercept yang sama
sehingga kalau digambarkan akan berhimpit
satu sama lain
Soal Latihan
1. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linier berikut ini dengan metode
eliminasi dan substitusi
a. x+y=1
b. 2x 3y = 13
x-y=1
4x + y = 15
c. x + y = 5 d. 3x 2y = 6
2x + 3y = 12
x+y=4
Any Questions?
Bentuk umum:
a11 x1 a1n xn b1
a21 x1 a2n xn b2
. . . . . . . . . . .
am1x1 amn xn bm
Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi yaitu satu set
nilai dari x1 xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut.
Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial (solusi tak
penting) yaitu x1 = 0, ., xn = 0.
a11 x1 a1n xn b1
a21 x1 a2n xn b2
. . . . . . . . . . .
am1x1 amn xn bm
a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan
dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan
sistem persamaan tersebut.
b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri
persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini
tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut.
c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu
himpunan sistem persamaan.
Any Questions?
Pertidaksamaan Linear
Sebuah Pertidaksamaan adalah pernyataan
bahwa dua kuantitas tidak setara nilainya.
Pertidaksamaan Linear adalah pertidaksamaan
yang linear, dimana variabelnya berpangkat satu.
Solusi sebuah pertidaksamaan adalah gabungan
dari semua nilai yang membuat
pertidaksamaannya benar.
Contoh
r 2
Pertidaksamaan ini menyatakan bahwa r adalah gabungan
dari semua bilangan real yang lebih besar atau sama
dengan 2. Perhatikan lingkaran penuh pada titik 2.
b < -1.5
Sedangkan pertidaksamaan ini mengatakan bahwa b adalah
gabungan dari semua bilangan real yang lebih kecil dari 1.5. Perhatikan lingkaran kosong di titik -1.5
Any Questions?
MATRIX
A rectangular arrangement of numbers in rows and columns
For example:
6 2 1
2 0 5
2 rows
3 columns
TYPES OF MATRICES
NAME
DESCRIPTION
EXAMPLE
Row matrix
Column matrix
Square matrix
2 4
1 7
0 0
0 0
2
3
Zero matrix
2 1 4
MATRIX OPERATIONS
COMPARING MATRICES
EQUAL MATRICES: Matrices having equal corresponding entries.
For Example:
5
4
0 5
0
3
1 0.75
2 6 2 6
0 3 3 2
ADDING MATRICES
Matrices of same dimension can be added
For Example:
3 1 31 4
4 0 4 0 4
2
2
2 2
5
SUBTRACTING MATRICES
Matrices of same dimension can be subtracted
For example:
8 3 2 7 8 2 3 (7) 6 10
4 0 6 1 4 6 0 (1) 2 1
20
4
2
8
6
2 4 5 (2)1 (2) 2 4 5
3 6 8 (2)0
(2)3 6 8
5
2 6
(2) 4 (2)5
2 6
4 4 5
6 6 8
10
2 6
14
4
Solve :
3x 1 4 1 26 0
2
8
5
2
y
12
8
3x 4 11 26 0
2
8 2 5 y 12 8
6x 8
0 26 0
12
10
2y
12
8
Equate:
6x 8 26
x3
10 2y 8
y 1
MULTIPLYING MATRICES
3
A
1
1
B
2
0
4
SOLUTION
3 21
AB
1 02
7 10
AB
1 4
1 43 2
BA
2
1
1
0
7 2
BA
5
4
SIMPLIFY
2 1
2 0
1 1
A
, B
, C
1 3
4 2
3 2
Simplify:
a.) A(B+C)
b.) AB+AC
SOLUTION
A(B+C):
2 12
1 31
2 11
1 37
5 6
22 11
1 1 1
3 3 2
1
SOLUTION
AB+AC:
2
1
0
14
5
22
12 0 2 11 1
34 2 1 33 2
2 5 4
6 8 5
6
11
a11 a12
a
21 a22
am1 am2
atau secara singkat
dengan
a11 a12
a
21 a22
am1 am2
a1n x1 b1
a2n x2 b2
amn xn bm
Ax b
a1n
x1
b1
x
b
a2n
; x 2 ; b 2
amn
x
n
bm
a11 a12
~ a21 a22
A
am1 am2
a1n
a2n
amn
| b1
| b2
|
| bm
Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks
gandengan yang lama.
Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan
menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir
inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama.
Eliminasi Gauss
x A xB 8
x A 4 xB 2 xC 0
x A 3 xB 5 xC 2 xD 8
x A 4 xB 3 xC 2 xD 0
0 x A 8
1 1 0
1 4 2 0 x 0
B
1 3 5 2 xC 8
1
4
3
2
xD 0
Matriks gandengnya
adalah:
0
1 1 0
1 4 2 0
1 3 5 2
1 4 3 2
|
|
|
|
8
0
8
0
1 1 0
0 3 2 0
0 2 5 2
0 3 3 2
|
|
|
|
8
8
0
pivot
( baris1)
( baris 1)
( baris 1)
0 2 5 2
0 3 3 2
|
|
|
|
8
8
0
0
0
1 1
0 3
2
0
0 0 5 4 / 3 2
1
2
0 0
|
8
|
8
| 16 / 3
|
0
(pivot)
(2/3 baris 2)
(-baris 2)
0 0 5 4 / 3 2
1
2
0 0
|
8
|
8
| 16 / 3
|
0
(pivot)
(2/3 baris 2)
(-baris 2)
Kalikan baris ke 3
dengan 3 agar diperoleh
bilangan bulat
0
1 1 0
0 3 2 0
0 0 11 6
0 0 1 2
| 8
| 8
| 16
| 0
0 0 5 4 / 3 2
1
2
0 0
|
8
|
8
| 16 / 3
|
0
(pivot)
(2/3 baris 2)
(-baris 2)
Kalikan baris ke 3
dengan 3 agar diperoleh
bilangan bulat
0
1 1 0
0 3 2 0
0 0 11 6
0 0 1 2
| 8
| 8
| 16
| 0
0 0 11 6
0 0 1 2
| 8
| 8
| 16
| 0
0
1 1 0
0 3 2 0
0 0 11 6
0 16
0 0
| 8
| 8
| 16
pivot
| 16 11 baris 3
Hasil terakhir
langkah ketiga
adalah:
0
1 1 0
0 3 2 0
0 0 11 6
0 16
0 0
| 8
| 8
| 16
| 16
0 xA 8
1 1 0
0 3 2 0 x 8
B
0 0 11 6 xC 16
0
0
0
16
x D 16
Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:
x A xB 8
3 xB 2 xC 8
11xC 6 xD 16
16 xD 16
xD 1 ; xC 2 ; xB 4 ; x A 12
x A xB 8
x A 4 xB 2 xC 0
3 xB 2 xC 8
Matriks gandeng:
1 1 0 | 8
1 4 2 | 0
0 3 2 | 8
Eliminasi Gauss:
1 1 0 | 8
0 3 2 | 8
0 3 2 | 8
1 1 0 | 8
0 3 2 | 8
0 0
0 | 0
x A xB 8
3 xB 2 xC 8
00
Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan x B (8 2 xC ) / 3
yang kemudian memberikan x A 8 (8 2 xC ) / 3
x A xB 8
x A 4 xB 2 xC 0
3 xB 2 xC 10
1 1 0 | 8
1 4 2 | 0
0 3 2 | 10
1 1 0 | 8
0 3 2 | 8
0 3 2 | 10
1 1 0 | 8
0 3 2 | 8
0 0
0 | 2
x A xB 8
3 xB 2 xC 8
0 2
Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya
menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris
terakhir.
Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau
tidak memberikan solusi.
Determinants
DETERMINAN MATRIKS
Misalkan
det A = | A | := ad-bc
a b
= ad - bc
c d
Every square matrix has associated with it a scalar called its determinant.
Given a matrix A, we use det(A) or |A| to designate its determinant.
We can also designate the determinant of matrix A by replacing the
brackets by vertical straight lines. For example,
2 1
A
0
3
2 1
det( A)
0 3
58 711 40 77
40 77
3 2
2.
1 5
37
35 21
15 2
15 2
17
10 2
3.
0 3
10(-3) - (-2)(0)
-30 + 0 = -30
3 8
7 1
5 9
2
4. 6
4
3 8 2
7 1 6
5 9 4
3
7
5
- 260 +12+240=126
126 - (-52)
126 + 52
= 178
Step 4: Bottom
minus top!
IDENTITY MATIX
22 IDENTITY MATRIX
1 0
I
0 1
33 IDENTITY MATRIX
1 0 0
I 0 1 0
0 0 1
INVERSE MATRIX
The inverse of the matrix
a b
A
c
d
is
1 d b
1
A
A c a
1 d b
1
A
ad cb c a
provided
ad cb 0
EXAMPLE
Find the inverse of
3 1
A
4 2
Solution:
2
1
2
1
1
1
A 1
6 4 4 3 2 4 3 2
1
2
3
1
3 11 2 1
4 22 3 0
2
and
1
1 2 3 1 1
3
2
4 2 0
0
,
1
Cramers rule
If a system of n linear equations in n variables Ax=b has a
coefficient matrix with a nonzero determinant |A|,
then the solution of the system is given by
det( An )
det( A1 )
det( A2 )
x1
, x2
, , xn
,
det( A)
det( A)
det( A)
where Ai is a matrix obtained from A by replacing the ith
column of A by the vector b.
Example: a11x1 a12 x2 a13 x3 b1
a11 a12
a21 a22
a31 a32
a13
a23
a33
ax+by= e &
IF det A 0, then the system has exactly one solution. The solution is:
e b
f d
x
det A
a e
c f
y
det A
EXAMPLE
SOLUTION
Solution: Evaluate the determinant of the coefficient matrix
8 5
32 10 42
2 4
Apply cramers rule since the determinant is not zero.
2
5
10 4 8 (50) 42
x
1
42
42
42
8 2
2 10 80 4 84
y
2
42
42
42
3 4 x 5
2 1y 10
AX = B
A-1AX = A-1B
IX = A-1B
X = A-1B
1 4
1 1 4 5 5
1
A
2 3
3 8 2 3
5 5
1 4
5 5 5 7 x
1
X A B
2 3
10 4 y
5 5
Hence the solution of the system is (-7,-4)
x 2 y 3z 1
2x
z 0
3x 4 y 4 z 2
1
2 3
A 2
0
1 10
3 4
4
1
2 3
0
0
1
A
2 4
4
(2)(1)(2) (4)(1)(1) 8 4
x 1
A
10
10
10 5
3
8
y , z
2
5
ax+by+cz= j,
IF det A 0, then the system has exactly one solution. The solution is:
j b c
a j c
a b j
k e f
d k f
d e k
l h i
g l i
g h l
x
,y
,z
det A
det A
det A
QUIZ 1
.
.
.
S