Anda di halaman 1dari 95

Silabus

Pengantar
Matriks (2x)
Integral lipat (2x)
Deret Fourier (2x)

Persamaan dan Pertidaksamaan


Linear
Melakukan Pemodelan Sederhana

Proses Pemodelan
Diagram pemodelan
REAL WORLD

MODEL

RESULT

Review Concept
Pemodelan adalah proses penterjemahan kondisi
real ke kondisi matematis
Pemodelan dengan fungsi linear adalah contoh
pemodelan yang paling sederhana.
Ekspresi Aljabar adalah ekspresi dalam bahasa
matematis yang mengandung variabel.
Variabel adalah sesuatu yang berubah-ubah di
dalam pemodelan kita.
Konstanta adalah sesuatu yang nilainya
tetap/tidak berubah dalam model kita.

Mengenali Persamaan Linear


Diagram disamping
menyatakan gambar dari
sebuah fungsi, karena
setiap titik di sumbu x
terpasangkan dengan
tepat satu titik di sumbu
y. Grafiknya berupa garis
lurus. Fungsi yang
grafiknya merupakan
garis lurus disebut fungsi
linear.

Contoh
Graph y = (1/5)x + 1 for D: {10, 5, 0, 5, 10}.

Check It Out!
Cek apakah grafik ini menggambarkan sebuah fungsi? Mengapa? Apabila grafik
ini menggambarkan sebuah fungsi, apakah fungsinya linear?

Setiap titik di sumbu x


terpasangkan dengan tepat satu
titik di sumbu y. Gambarnya
membentuk garis lurus.

linear function

Check It Out!
Cek apakah grafik ini menggambarkan sebuah fungsi? Mengapa? Apabila grafik
ini menggambarkan sebuah fungsi, apakah fungsinya linear?

Setiap titik di sumbu x terpasangkan


dengan tepat satu titik di sumbu y.
Gambarnya membentuk garis lurus.

linear function

Check It Out!

Cek apakah grafik ini menggambarkan sebuah fungsi? Mengapa? Apabila grafik
ini menggambarkan sebuah fungsi, apakah fungsinya linear?

Titik di sumbu x tidak terpasang


dengan satu titik di sumbu y. Tetapi
lebih dari satu. Bukan fungsi.

not a function

Mengenali Fungsi Linear

Kita dapat juga mengetahui sebuah fungsi linear


atau tidak dengan tabel. Pada tabel fungsi
linear, sebuah perubahan tetap di sumbu x
berkorespondensi dengan perubahan tetap di
sumbu y.

Identifying a Linear Function by Using Ordered Pairs

Tell whether the set of ordered pairs satisfies a linear function. Explain.

{(0, 3), (4, 0), (8, 3), (12, 6), (16, 9)}

x
+4
+4
+4
+4

Write the ordered pairs in a table.

Look for a pattern.

4
8

0
3

12
16

6
9

+3
+3
+3
+3

A constant change of +4 in x corresponds


to a constant change of +3 in y.

These points satisfy a linear function.

SISTEM PERSAMAAN LINEAR


Persamaan linear satu variabel adalah kalimat
terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan
dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.
Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah
ax + b = c, dengan a,b,c R dan a 0
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan
yang mengandung dua variabel dengan pangkat
masing-masing variabel sama dengan satu. Bentuk
umum persamaan linear dua variabel adalah
ax + by = c, dengan a,b,c R dan a 0, b 0

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA


VARIABEL (SPLDV)
Pasangan dua persamaan linear dua variabel
(atau lebih) yang ekuivalen dengan bentuk umum
ax + by = p
cx + dy = q

Dengan a,b,c,d,p,q, R
dan a,b,c,d 0

dengan penyelesaian, simultan atau serentak


terpenuhi oleh pasangan terurut (x0, y0)
dinamakan sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV)

Metode Penyelesaian SPLDV


Metode Grafik
Metode Substitusi
Metode Eliminasi

Metode Grafik
Adalah metode penyelesaian SPLDV yang
dilakukan dengan cara menggambar grafik
dari kedua persamaan tersebut yang
kemudian menentukan titik potongnya.

Metode Grafik
Perhatikan dua sistem persamaan
dua variabel

Solusi dari sistem ini adalah


himpunan pasangan terurut yang
merupakan solusi dari kedua
persamaan.
Grafik garis menunjukkan
himpunan penyelesaian dari
masing-masing persamaan dalam
sistem. Oleh karena itu,
perpotongan kedua garis adalah
gambar dari penyelesaian sistem.
Solusi dari sistem adalah

Grafik mungkin sejajar atau mungkin berimpit.

Hubungan yang mungkin diantara sebuah sistem, kemiringan dari


masing masing grafik, dan penyelesaian persamaan ditunjukkan
pada table berikut.

Dengan a,b,c,d,p,q, R
dan a,b,c,d 0
Sistem

Kemiringan

Grafik

Penyelesaian

Konsisten dan bebas

Berbeda

Garis
berpotongan di
satu titik

Satu

Inkonsistent dan bebas


atau berlawanan

Sama

Garis sejajar

Tidak ada

Konsisten dan
bergantungan

Sama

Garis berimpit

Tak terhingga

Metode Substitusi
Adalah metode penyelesaian SPLDV dengan
cara menggantikan satu variabel dengan
variabel dari persamaan yang lain
Langkah-langkah
1.
2.

Pilih salah satu persamaan yang paling sederhana


kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y
sebagai fungsi x
Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke persamaan
yang lainnya

Contoh Metode Substitusi


Selesaikan sistem persamaan linier berikut:
3x 2y =7
(1)
2x + 4y =10 (2)
Misalkan variabel x yang dipilih pada persamaan
(2), maka akan menjadi
2x + 4y = 10 2x = 10 4y
x = 5 - 2y
Kemudian substitusikan x ke dalam persamaan yang
lain yaitu (1)

x = 5 - 2y
3(5 - 2y) 2y =7 15 -6y -2y = 7
-8y = -8
y=1
Substitusikan y = 1 ke dalam salah satu persamaan
awal misal persamaan (2)
x = 5 2(1) = 3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua
persamaan adalah (3,1)

Metode Eliminasi
Adalah metode penyelesaian SPLDV dengan cara
menghilangkan salah satu variabel.
Langkah-langkah
1. Perhatikan koefisien x (atau y)
a)
i.
ii.

b)

Jika koefisiennya sama:


Lakukan operasi pengurangan untuk tanda yang sama
Lakukan operasi penjumlahan untuk tanda yang berbeda

Jika koefisiennya berbeda, samakan koefisiennya dengan


cara mengalikan persamaan-persamaan dengan konstanta
yang sesuai, lalu lakukan seperti langkah a)

2. Lakukan kembali langkah 1 untuk mengeliminasi


variabel lainnya.

Contoh Metode Eliminasi


Carilah nilai nilai dari variabel X dan Y yang dapat
memenuhi kedua persamaan berikut:
3x 2y = 7 (3)
2x + 4y = 10 (4)
Penyelesaian
Misal variabel yang akan dieliminasi adalah y, maka pers (3)
dikalikan 2 dan pers (4) dikalikan 1.
3x 2y = 7 dikalikan 2 6x 4y = 14
2x + 4y = 10 dikalikan 1 2x + 4y = 10 +
8x + 0 = 24
x=3

Substitusikan variabel x = 3 ke dalam salah satu


persamaan awal, misal pers (3)
3x 2y = 7
3(3) 2y = 7
-2y = 7 9 = -2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan tersebut adalah (3,1)

Persamaan Ketergantungan Linier dan


Ketidak konsistenan
Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope) yang
sama, maka gambarnya akan terdapat dua kemungkinan yaitu:
1. Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong,
sehingga tidak ada penyelesaian. Kedua persamaan ini
disebut sebagai sistem persamaan linier yang tidak konsisten
2. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam
jumlah yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini disebut
sebagai sistem persamaan linier yang tergantung secara linier

Contoh
2x + 3y =7
4x + 6y =12
Persamaan di atas keduanya tidak konsisten
karena kedua persamaan ini mempunyai slope
yang sama tetapi intercept berbeda

Contoh
5x + 2y = 10
20x + 8y = 40
Kedua persamaan di atas adalah tergantung
secara linier, karena kedua persamaan ini
mempunyai slope dan intercept yang sama
sehingga kalau digambarkan akan berhimpit
satu sama lain

Soal Latihan
1. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linier berikut ini dengan metode
eliminasi dan substitusi
a. x+y=1
b. 2x 3y = 13
x-y=1
4x + y = 15
c. x + y = 5 d. 3x 2y = 6
2x + 3y = 12
x+y=4

2. Nyatakanlah apakah setiap sistem persamaan


linier berikut ini tidak mempunyai penyelesaian
atau mempunyai sejumlah penyelesaian yang
tak hingga
a. 2x y =10
b. 12x + 3y = 18
8x 4y = 40
8x + 2y = 16
c. x + y = 3
d. x + y = 3
3x + 3y = 12
2x +2y = 6

Any Questions?

Sistem Persamaan Linier


Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier simultan)
adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang tak diketahui.

Bentuk umum:

a11 x1 a1n xn b1
a21 x1 a2n xn b2
. . . . . . . . . . .
am1x1 amn xn bm

Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak


diketahui yaitu x1 .xn.
Bilangan a11 ..amn disebut koefisien dari sistem itu, yang biasanya
merupakan bilangan-bilangan yang diketahui.
Bilangan-bilangan b1 .bm juga merupakan bilangan-bilangan yang
diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun bernilai nol
Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut
sistem persamaan homogen

Sistem Persamaan Linier

Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi yaitu satu set
nilai dari x1 xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut.
Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial (solusi tak
penting) yaitu x1 = 0, ., xn = 0.

Sistem Persamaan Linier


Operasi Baris

a11 x1 a1n xn b1
a21 x1 a2n xn b2
. . . . . . . . . . .
am1x1 amn xn bm

Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut


operasi baris sebagai berikut:

a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan
dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan
sistem persamaan tersebut.
b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri
persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini
tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut.
c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu
himpunan sistem persamaan.

Any Questions?

Pertidaksamaan Linear
Sebuah Pertidaksamaan adalah pernyataan
bahwa dua kuantitas tidak setara nilainya.
Pertidaksamaan Linear adalah pertidaksamaan
yang linear, dimana variabelnya berpangkat satu.
Solusi sebuah pertidaksamaan adalah gabungan
dari semua nilai yang membuat
pertidaksamaannya benar.

Tanda Pertidaksamaan Linear


Pertidaksamaan menggunakan tanda-tanda berikut:

Karena biasanya terdapat banyak solusi dari pertidaksamaan,


biasanya solusi digambar pada sebuah garis bilangan.
Pada gambar seperti itu, lingkaran penuh menandakan
bahwa titik ujung juga merupakan
solusi. Biasanya untuk
tanda dan .
Sedangkan lingkaran kosong menandakan titik ujung
bukan solusi. Untuk tanda < dan >.

Contoh
r 2
Pertidaksamaan ini menyatakan bahwa r adalah gabungan
dari semua bilangan real yang lebih besar atau sama
dengan 2. Perhatikan lingkaran penuh pada titik 2.
b < -1.5
Sedangkan pertidaksamaan ini mengatakan bahwa b adalah
gabungan dari semua bilangan real yang lebih kecil dari 1.5. Perhatikan lingkaran kosong di titik -1.5

Mencari Solusi dari Pertidaksamaan Linear


(Cara 1)
Cari yang mana variabel dari Pertidaksamaan
Linear tersebut.
Contoh: 5x 2 < 10, variabelnya x.
Cek untuk angka-angka yang diberikan.
Contoh: Cek apakah -1, 10, dan 2 memenuhi
pertidaksamaan 5x 2 < 10.
(5.-1) 2 < 10 -5-2<10 -7<10 (Benar)
(5.10) 2 <10 48 < 10 (Salah)
(5.2) 2 < 10 8 < 10 (Benar)

Mencari Solusi dari Pertidaksamaan Linear


(Cara 2)
Sederhanakan Pertidaksamaannya :
Contoh: 5x 2 < 10
5x < 10 + 2
5x < 12
x < 12/5
Hati-hati dengan pembagian bilangan negatif
Contoh: -2x + 10 > 18
-2x > 18 10
-2x > 8
x<4

Any Questions?

Penulisan Dalam Bentuk Matriks

MATRIX
A rectangular arrangement of numbers in rows and columns

For example:

6 2 1

2 0 5

2 rows

3 columns

TYPES OF MATRICES
NAME

DESCRIPTION

EXAMPLE

Row matrix

A matrix with only 1


row

Column matrix

A matrix with only I


column

Square matrix

A matrix with same

number of rows and


columns

2 4

1 7

A matrix with all zero


entries

0 0

0 0

2

3

Zero matrix

2 1 4

MATRIX OPERATIONS

COMPARING MATRICES
EQUAL MATRICES: Matrices having equal corresponding entries.

For Example:

5
4

0 5
0
3

1 0.75

2 6 2 6

0 3 3 2

ADDING MATRICES
Matrices of same dimension can be added
For Example:

3 1 31 4


4 0 4 0 4

2

2

2 2

5

SUBTRACTING MATRICES
Matrices of same dimension can be subtracted
For example:

8 3 2 7 8 2 3 (7) 6 10

4 0 6 1 4 6 0 (1) 2 1

MULTIPLYING A MATRIX BY A SCALAR


For example:

20

4
2

8
6

2 4 5 (2)1 (2) 2 4 5


3 6 8 (2)0
(2)3 6 8
5

2 6

(2) 4 (2)5

2 6

4 4 5

6 6 8
10

2 6

14
4

SOLVING A MATRIX EQUATION


For example:

Solve :
3x 1 4 1 26 0
2

8
5
2
y
12
8

3x 4 11 26 0
2

8 2 5 y 12 8
6x 8
0 26 0

12
10

2y
12
8

Equate:
6x 8 26
x3
10 2y 8
y 1

MULTIPLYING MATRICES

PRODUCT OF TWO MATRICES


For example:

3
A
1
1
B
2

0
4

FIND (a.) AB and (b.) BA

SOLUTION
3 21
AB

1 02
7 10
AB

1 4

1 43 2
BA

2
1
1
0

7 2
BA

5
4

SIMPLIFY
2 1
2 0
1 1
A
, B
, C

1 3
4 2
3 2
Simplify:
a.) A(B+C)
b.) AB+AC

SOLUTION
A(B+C):
2 12

1 31
2 11

1 37
5 6

22 11

1 1 1

3 3 2
1

SOLUTION
AB+AC:

2

1
0

14
5

22

12 0 2 11 1

34 2 1 33 2
2 5 4

6 8 5
6

11

Sistem Persamaan Linier


Penulisan Persamaan Linier Dalam Bentuk Matriks
Sistem persamaan linier dapat dituliskan dalam bentuk matriks dengan
memanfaatkan pengertian perkalian matriks. Bentuk itu adalah

a11 a12
a
21 a22

am1 am2
atau secara singkat

dengan

a11 a12
a
21 a22

am1 am2

a1n x1 b1
a2n x2 b2




amn xn bm

Ax b
a1n
x1
b1
x
b
a2n
; x 2 ; b 2



amn
x
n
bm

Sistem Persamaan Linier


Dari cara penulisan tersebut di atas, kita dapat membangun suatu
matriks baru yang kita sebut matriks gandengan, yaitu dengan
menggandengkan matriks A dengan b menjadi

a11 a12

~ a21 a22
A

am1 am2

a1n
a2n

amn

| b1
| b2
|

| bm

Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan linier secara


lengkap. Operasi-operasi baris pada sistem persamaan linier kita
terjemahkan ke dalam matriks gandengan menjadi sebagai berikut
a). Setiap elemen dari baris yang sama dapat dikalikan dengan
faktor bukan nol yang sama.
b). Satu baris boleh dijumlahkan ke baris yang lain.
c). Tempat baris (urutan baris) dapat dipertukarkan.

Sistem Persamaan Linier

Setiap operasi baris akan menghasilkan matriks gandengan baru.

Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks
gandengan yang lama.
Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan
menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir
inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama.

Dengan singkat kita katakan bahwa operasi baris menghasilkan


matriks gandengan yang setara baris dengan matriks gandengan
asalnya.
Hal ini berarti bahwa matriks gandengan baru menyatakan sistem
persamaan linier yang sama dengan matriks gandengan asalnya.

Eliminasi Gauss

Sistem Persamaan Linier


Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss merupakan langkah-langkah sistematis untuk
memecahkan sistem persamaan linier. Karena matriks gandengan
merupakan pernyataan lengkap dari suatu sistem persamaan linier,
maka eliminasi Gauss cukup dilakukan pada matriks gandengan ini.
Contoh:
Suatu sistem persamaan linier:

x A xB 8
x A 4 xB 2 xC 0
x A 3 xB 5 xC 2 xD 8
x A 4 xB 3 xC 2 xD 0

Kita tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks:

0 x A 8
1 1 0
1 4 2 0 x 0

B
1 3 5 2 xC 8

1
4

3
2

xD 0

Sistem Persamaan Linier

Matriks gandengnya
adalah:

0
1 1 0
1 4 2 0

1 3 5 2

1 4 3 2

|
|
|
|

8
0
8

Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks


gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil
baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris
berikutnya menjadi bernilai nol.
Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini dilaksanakan
dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris
ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil
operasi ini adalah

0
1 1 0
0 3 2 0

0 2 5 2

0 3 3 2

|
|
|
|

8
8
0

pivot
( baris1)
( baris 1)
( baris 1)

Sistem Persamaan Linier


0
1 1 0
0 3 2 0

0 2 5 2

0 3 3 2

|
|
|
|

8
8
0

Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks


gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku
kedua baris-baris berikutnya menjadi nol. Ini kita lakukan dengan
mengalikan baris ke-2 dengan 2/3 kemudian menambahkannya ke
baris ke-3, dan mengurangkan baris ke-2 dari baris ke-4. Hasil operasi
ini adalah

0
0
1 1
0 3
2
0

0 0 5 4 / 3 2

1
2
0 0

|
8
|
8
| 16 / 3

|
0

(pivot)
(2/3 baris 2)
(-baris 2)

Sistem Persamaan Linier


0
0
1 1
0 3
2
0

0 0 5 4 / 3 2

1
2
0 0

|
8
|
8
| 16 / 3

|
0

(pivot)
(2/3 baris 2)
(-baris 2)

Kalikan baris ke 3
dengan 3 agar diperoleh
bilangan bulat

0
1 1 0
0 3 2 0

0 0 11 6

0 0 1 2

| 8
| 8
| 16

| 0

Sistem Persamaan Linier


0
0
1 1
0 3
2
0

0 0 5 4 / 3 2

1
2
0 0

|
8
|
8
| 16 / 3

|
0

(pivot)
(2/3 baris 2)
(-baris 2)

Kalikan baris ke 3
dengan 3 agar diperoleh
bilangan bulat

0
1 1 0
0 3 2 0

0 0 11 6

0 0 1 2

| 8
| 8
| 16

| 0

Sistem Persamaan Linier


0
1 1 0
0 3 2 0

0 0 11 6

0 0 1 2

| 8
| 8
| 16

| 0

Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai


pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4 menjadi nol. Ini dapat
kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian
menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah:

0
1 1 0
0 3 2 0

0 0 11 6

0 16
0 0

| 8
| 8
| 16
pivot

| 16 11 baris 3

Sistem Persamaan Linier

Hasil terakhir
langkah ketiga
adalah:

0
1 1 0
0 3 2 0

0 0 11 6

0 16
0 0

| 8
| 8
| 16

| 16

Matriks gandeng terakhir ini menyatakan bentuk matriks:

0 xA 8
1 1 0
0 3 2 0 x 8

B
0 0 11 6 xC 16


0
0
0
16

x D 16
Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:

x A xB 8
3 xB 2 xC 8
11xC 6 xD 16
16 xD 16

yang dengan substitusi


mundur akan memberikan:

xD 1 ; xC 2 ; xB 4 ; x A 12

Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu

Sistem Persamaan Linier


Sistem-sistem Tertentu Dan Tidak Tertentu
Sistem tertentu adalah sistem yang memberikan tepat satu solusi.
Sistem tertentu terjadi jika unsur yang tak diketahui sama banyak
dengan persamaannya, dan persamaan-persamaan ini tidak saling
bergantungan.
Jika unsur yang tak diketahui lebih banyak dari persamaannya, maka
sistem itu menjadi kurang tertentu. Sistem yang kurang tertentu
memberikan tidak hanya satu solusi akan tetapi banyak solusi.
Jika persamaan lebih banyak dari unsur yang tak diketahui, sistem
menjadi tertentu berlebihan.

Sistem yang kurang tertentu selalu mempunyai solusi (dan banyak)


sedangkan sistem tertentu dan tertentu berlebihan bisa memberikan
solusi bisa juga tidak memberikan solusi.

Sistem Persamaan Linier


Contoh Sistem Persamaan Yang Memberikan Banyak Solusi
Contoh:

x A xB 8
x A 4 xB 2 xC 0
3 xB 2 xC 8

Matriks gandeng:

1 1 0 | 8
1 4 2 | 0

0 3 2 | 8
Eliminasi Gauss:

1 1 0 | 8
0 3 2 | 8

0 3 2 | 8

1 1 0 | 8
0 3 2 | 8

0 0
0 | 0

Sistem Persamaan Linier


Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan :

x A xB 8
3 xB 2 xC 8
00
Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan x B (8 2 xC ) / 3
yang kemudian memberikan x A 8 (8 2 xC ) / 3

Karena xC tetap sembarang maka kita mendapatkan banyak


solusi. Kita hanya akan memperoleh nilai xA dan xB jika kita
menentukan nilai xC lebih dulu

Sistem Persamaan Linier


Contoh Sistem Yang Tidak Memberikan Solusi
Contoh:

x A xB 8
x A 4 xB 2 xC 0
3 xB 2 xC 10

Matriks gandeng dan eliminasi Gauss memberikan

1 1 0 | 8
1 4 2 | 0

0 3 2 | 10

1 1 0 | 8
0 3 2 | 8

0 3 2 | 10

1 1 0 | 8
0 3 2 | 8

0 0
0 | 2

Sistem Persamaan Linier


Sistem persamaan dari matriks gandeng terakhir ini adalah

x A xB 8
3 xB 2 xC 8
0 2
Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya
menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris
terakhir.
Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau
tidak memberikan solusi.

Determinants

DETERMINAN MATRIKS
Misalkan

det A = | A | := ad-bc

Determinan hanya untuk matriks bujur sangkar


Untuk order lebih dari 2, digunakan pengertian
minor dan kofaktor.

Determinant - a square array of


numbers or variables enclosed
between parallel vertical bars.
**To find a determinant you must
have
a SQUARE MATRIX!!**
Finding a 2 x 2 determinant:

a b
= ad - bc
c d

Every square matrix has associated with it a scalar called its determinant.
Given a matrix A, we use det(A) or |A| to designate its determinant.
We can also designate the determinant of matrix A by replacing the
brackets by vertical straight lines. For example,

2 1
A

0
3

2 1
det( A)
0 3

Definition 1: The determinant of a 11 matrix [a] is the scalar a.

Definition 2: The determinant of a 22 matrix a

b is the scalar ad-bc.


d

Find the determinant:


5 7
1.
11 8

58 711 40 77
40 77

3 2
2.
1 5

37

35 21
15 2

15 2

17

10 2
3.
0 3

10(-3) - (-2)(0)

-30 + 0 = -30

Finding a 3x3 determinant: Diagonal


method
2
4. 6
4

3 8
7 1
5 9

Step 1: Rewrite first


two columns of the
matrix.

-224 +10+162 = -52

2
4. 6
4

3 8 2
7 1 6
5 9 4

3
7
5

Step 2: multiply & add


diagonals going up!
Step 3: multiply
diagonals going down!

- 260 +12+240=126

126 - (-52)
126 + 52

= 178

Step 4: Bottom
minus top!

IDENTITY AND INVERSE


MATRICES

IDENTITY MATIX

22 IDENTITY MATRIX

1 0
I

0 1

33 IDENTITY MATRIX

1 0 0

I 0 1 0

0 0 1

INVERSE MATRIX
The inverse of the matrix

a b
A

c
d

is
1 d b
1
A

A c a
1 d b
1
A

ad cb c a
provided
ad cb 0

EXAMPLE
Find the inverse of

3 1
A

4 2
Solution:

2
1
2
1
1
1
A 1



6 4 4 3 2 4 3 2

1
2
3

CHECK THE SOLUTION


Show
AA 1 I A 1 A

1
3 11 2 1

4 22 3 0

2
and

1
1 2 3 1 1

3
2
4 2 0

0
,
1

SOLVING SYSTEMS USING INVERSE


MATRICES

Cramers rule
If a system of n linear equations in n variables Ax=b has a
coefficient matrix with a nonzero determinant |A|,
then the solution of the system is given by

det( An )
det( A1 )
det( A2 )
x1
, x2
, , xn
,
det( A)
det( A)
det( A)
where Ai is a matrix obtained from A by replacing the ith
column of A by the vector b.
Example: a11x1 a12 x2 a13 x3 b1

a21 x1 a22 x2 a23 x3 b2


a x a x a x b
31 1 32 2 33 3 3
a11 a12 b1
A3
x3
a21 a22 b2
A
a31 a32 b3

a11 a12
a21 a22
a31 a32

a13
a23
a33

CRAMERS RULE FOR A 22 SYSTEM


Let A be the co-efficient matrix of the linear system:
cx+dy= f.

ax+by= e &

IF det A 0, then the system has exactly one solution. The solution is:

e b
f d
x
det A
a e
c f
y
det A

The numerators for x and y are the determinant of the


matrices formed by using the column of constants as
replacements for the coefficients of x and y, respectively.

EXAMPLE

Use cramers rule to solve this system:


8x+5y = 2
2x-4y = -10

SOLUTION
Solution: Evaluate the determinant of the coefficient matrix

8 5
32 10 42
2 4
Apply cramers rule since the determinant is not zero.

2
5
10 4 8 (50) 42
x

1
42
42
42
8 2
2 10 80 4 84
y

2
42
42
42

The solution is (-1,2)

SOLVING A LINEAR SYSTEM


-3x + 4y = 5
2x - y = -10

Writing the original matrix equation.


A

3 4 x 5


2 1y 10

AX = B
A-1AX = A-1B
IX = A-1B
X = A-1B

USING INVERSE MATRIX TO SOLVE THE LINEAR


SYSTEM
-3x + 4y = 5
2x - y = -10

1 4
1 1 4 5 5
1
A

2 3
3 8 2 3

5 5
1 4
5 5 5 7 x
1
X A B

2 3

10 4 y
5 5
Hence the solution of the system is (-7,-4)

Cramers rule: example


Use Cramers Rule to solve the system of linear equation.

x 2 y 3z 1
2x
z 0
3x 4 y 4 z 2
1
2 3
A 2
0
1 10
3 4
4

1
2 3
0
0
1
A
2 4
4
(2)(1)(2) (4)(1)(1) 8 4
x 1


A
10
10
10 5

3
8
y , z
2
5

CRAMERS RULE FOR A 33 SYSTEM


Let A be the co-efficient matrix of the linear system:
dx+ey+fz= k, and gx+hy+iz=l.

ax+by+cz= j,

IF det A 0, then the system has exactly one solution. The solution is:

j b c
a j c
a b j
k e f
d k f
d e k
l h i
g l i
g h l
x
,y
,z
det A
det A
det A

QUIZ 1

USING MATRICES IN REAL LIFE


SegitIga Bermuda telah menakjubkan banyak ilmuwan sejak lama
karena kemisteriusannya. Banyak kapal laut dan kapal terbang
yang hilang ketika melintasi daerah ini. Segitiga Bermuda ini
terbentuk dari garis gaaris imajiner yang menghubungkan
Bermuda, Puerto Rico dan Miami, Florida. Hitunglah luas daerah
Segitiga Bermuda ini dengan menggunakan matriks.
N
Bermuda (938,454)
Miami (0,0)
W

.
.

.
S

Puerto Rico (900,-518)

Anda mungkin juga menyukai