Suatu kawasan strategis adalah suatu kawasan ekonomi yang secara potensial memiliki efek
ganda (multiplier effect) yang signifikan secara lintas sektoral, lintas spasial (lintas wilayah)
dan lintas pelaku. Dengan demikian, perkembangan wilayah strategis memiliki efek
sentrifugal karena dapat menggerakkan secara efektif perkembangan ekonomi sektor-sektor
lainnya, perkembangan wilayah di sekitarnya serta kemampuan menggerakkan ekonomi
masyarakat secara luas, dalam arti tidak terbatas ekonomi masyarakat kelas-kelas tertentu
saja.
Upaya menilai potensinya yang dapat menimbulkan dampak multiplier terhadap
perkembangan sektoral lainnya dan wilayah sasaran, diperlukan kajian-kajian secara seksama
mengenai potensi keterkaitan (linkages). Suatu kawasan dan komoditi dinilai strategis jika
memiliki potensi kaitan ke belakang dan ke depan yang kuat. Ke arah belakang (backward)
diharapkan pengembangan suatu kawasan strategis dapat menyerap tenaga kerja serta
memacu pertumbuhan aktivitas-aktivitas penyedia input baik berupa produk-produk input
(bahan mentah, bahan baku dan alat) maupun produk-produk jasa penunjang.
Ke depan (foreward) pengembangan kawasan diharapkan berpotensi memicu berkembangnya
aktivitas-aktivitas pengolahan dan pemanfaatan produk output kawasan. Aktivitas-aktivitas
tersebut merupakan aktivitas-aktivitas pasca panen atau pasca penangkapan (aktivitas
pengolahan/agroindustri hingga distribusi-pemasaran). Dalam dimensi spasial, keterkaitan ke
belakang maupun ke depan yang tumbuh terutama dengan aktivitas ekonomi wilayah yang
secara geografis berlokasi di sekeliling kawasan produksi/penangkapan sehingga
pengembangan kawasan pada dasarnya adalah suatu bentuk pengembangan wilayah sasaran,
dimana sistem agribisnis merupakan salah satu prime mover yang signifikan.
Upaya memperluas sebaran rentang aktivitas agribisnis, khususnya dengan menumbuhkan
kegiatan-kegiatan off-farm, berupa pengolahan produk primer dapat dipandang sebagai upaya
pemberdayaan komunitas kawasan (community empowerment) karena dapat memperkokoh
posisi tawar pelaku-pelaku ekonomi lokal. Untuk itu di dalam perencanaan kawasan sangat
diperlukan pemahaman mengenai struktur keterkaitan spasial antara kawasan wilayah
dimaksud dengan wilayah lainnya/sekelilingnya.
Sejarah Ciamis
Menurut sejarawan W.J Van der Meulen, Pusat Asli Daerah (kerajaan) Galuh, yaitu disekitar
Kawali (Kabupaten Ciamis sekarang). Selanjutnya W.J Van der Meulen berpendapat bahwa
kata "galuh", berasal dari kata "sakaloh" berarti "dari sungai asalnya", dan dalam lidah
Banyumas menjadi "segaluh". Dalam Bahasa Sansekerta, kata "galu" menunjukkan sejenis
batu permata, dan juga biasa dipergunakan untuk menyebut puteri raja (yang sedang
memerintah) dan belum menikah.
Sebagaimana riwayat kota-kabupaten lain di Jawa Barat, sumber-sumber yang menceritakan
asal usul suatu daerah pada umumnya tergolong historiografi tradisional yang mengandung
unsur-unsur mitos, dongeng atau legenda disamping unsur yang bersifat historis. Naskahnaskah ini antara lain Carios Wiwitan Raja-raja di Pulo Jawa, Wawacan Sajarah Galuh, dan
juga naskah Sejarah Galuh bareng Galunggung, Ciung Wanara, Carita Waruga Guru, Sajarah
Bogor. Naskah-naskah ini umumnya ditulis pada abad ke-18 hingga abad ke-19. Adapula
naskah-naskah yang sezaman atau lebih mendekati zaman Kerajaan Galuh. Naskah-naskah
tersebut, diantaranya Sanghyang Siksakanda Ng Karesian, ditulis tahun 1518, ketika
Kerajaan Sunda masih ada dan Carita Parahyangan, ditulis tahun 1580.
Berdirinya Galuh sebagai kerajaan, menurut naskah-naskah kelompok pertama tidak terlepas
dari tokoh Ratu Galuh sebagai Ratu Pertama. Dalam laporan yang ditulis Tim Peneliti Sejarah
Galuh (1972), terdapat berbagai nama kerajaan sebagai berikut: Kerajaan Galuh Sindula
(menurut sumber lain, Kerajaan Bojong Galuh) yang berlokasi di Lakbok dan beribukota
Medang Gili (tahun 78 Masehi?); Kerajaan Galuh Rahyang berlokasi di Brebes dengan
ibukota Medang Pangramesan; Galuh Kalangon berlokasi di Roban beribukota Medang
Pangramesan; Galuh Lalean berlokasi di Cilacap beribukota di Medang Kamulan; Galuh
Pataruman berlokasi di Banjarsari beribukota Banjar Pataruman; Galuh Kalingga berlokasi di
Bojong beribukota Karangkamulyan; Galuh Tanduran berlokasi di Pananjung beribukota
Bagolo; Galuh Kumara berlokasi di Tegal beribukota di Medangkamulyan; Galuh Pakuan
beribukota di Kawali; Pajajaran berlokasi di Bogor beribukota Pakuan; Galuh Pataka
berlokasi di Nanggalacah beribukota Pataka; Kabupaten Galuh Nagara Tengah berlokasi di
Cineam beribukota Bojonglopang kemudian Gunungtanjung; Kabupaten Galuh Imbanagara
berlokasi di Barunay (Pabuaran) beribukota di Imbanagara dan Kabupaten Galuh berlokasi di
Cibatu beribukota di Ciamis (sejak tahun 1812).
Untuk penelitian secara historis, kapan Kerajaan Galuh didirikan, dapat dilacak dari sumbersumber sezaman berupa prasasti. Ada prasasti yang memuat nama "Galuh", meskipun nama
tanpa disertai penjelasan tentang lokasi dan waktunya. Dalam prasasti berangka tahun 910,
Raja Balitung disebut sebagai "Rakai Galuh". Dalam Prasasti Siman berangka tahun 943,
disebutkan bahwa "kadatwan rahyangta I mdang I bhumi mataram ingwatu galuh". Kemudian
dalam sebuah Piagam Calcutta disebutkan bahwa para musuh penyerang Airlangga lari ke
Galuh dan Barat, mereka dimusnahkan pada tahun 1031 Masehi. Dalam beberapa prasasti di
Jawa Timur dan dalam Kitab Pararaton (diperkirakan ditulis pada abad ke-15), disebutkan
sebuah tempat bernama "Hujung Galuh" yang terletak di tepi sungai Brantas. Nama Galuh
sebagai ibukota disebut berkali-kali dalam naskah sebuah prasasti berangka tahun 732,
ditemukan di halaman Percandian Gunung Wukir di Dukuh Canggal (dekat Muntilan
sekarang).
Pada bagian carita Parahyangan, disebutkan bahwa Prabu Maharaja berkedudukan di Kawali.
Setelah menjadi raja selama tujuh tahun, pergi ke Jawa terjadilah perang di Majapahit. Dari
sumber lain diketahui bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang baru naik tahta pada tahun 1350,
meminta Puteri Prabu Maharaja untuk menjadi isterinya. Hanya saja, konon, Patih Gajah
Mada menghendaki Puteri itu menjadi upeti. Raja Sunda tidak menerima sikap arogan
Majapahit ini dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubat. Puteranya
yang bernama Niskala Wastu Kancana waktu itu masih kecil. Oleh karena itu kerajaan
dipegang Hyang Bunisora beberapa waktu sebelum akhirnya diserahkan kepada Niskala
Wastu Kancana ketika sudah dewasa. Keterangan mengenai Niskala Wastu Kancana, dapat
diperjelas dengan bukti berupa Prasasti Kawali dan Prasasti Batutulis serta Kebantenan.
Pada tahun 1595, Galuh jatuh ke tangan Senapati dari Mataram. Invasi Mataram ke Galuh
semakin diperkuat pada masa Sultan Agung. Penguasa Galuh, Adipati Panaekan, diangkat
menjadi Wedana Mataram dan cacah sebanyak 960 orang. Ketika Mataram merencanakan
serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628, massa Mataram di Priangan bersilang
pendapat. Rangga Gempol I dari Sumedang misalnya, menginginkan pertahanan diperkuat
dahulu, sedangkan Dipati Ukur dari Tatar Ukur, menginginkan serangan segera dilakukan.
Pertentangan terjadi juga di Galuh antara Adipati Panaekan dengan adik iparnya Dipati
Kertabumi, Bupati di Bojonglopang, anak Prabu Dimuntur keturunan Geusan Ulun dari
Sumedang. Dalam perselisihan tersebut Adipati Panaekan terbunuh tahun 1625. Ia kemudian
Kabupaten Ciamis dialiri oleh sungai utama yaitu sungai Citanduy yang mengalir
mulai dari Gunung Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya dan bermuara di
Sagara Anakan Provinsi Jawa Tengah dengan anak-anak sungainya terdiri dari sungai
Cimuntur, sungai Cijolang dan sungai Ciseel. Dibagian selatan mengalir sungai
Cimedang dengan anak sungainya terdiri dari sungai Cikondang, sungai Cibegal,
sungai Cipaledang, sungai Cibungur, sungai Citatah I, sungai Citatah II, sungai
Cigugur, sungai Ciharuman, sungai Cigembor, sungai Cikuya, sungai Cijengkol,
sungai Cimagung dan sungai Cicondong. Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis
termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, sedangkan sisanya
termasuk ke dalam DAS Cimedang.
Sebagian besar desa di Ciamis merupakan desa bukan pesisir yang jumlahnya
mencapai 328 desa dengan topografi wilayah sebagian besar berada di dataran yaitu
sebanyak 153 desa dan yang berada di lereng sebanyak 162 desa, sedangkan desa
yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) sebanyak 13 desa.
2. PEMERINTAHAN
Sejak otonomi daerah diberlakukan pada tahun 2001, Kabupaten Ciamis mengalami
pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Ciamis dengan 30 kecamatan dan Kota
Banjar 4 kecamatan. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten
Ciamis dan untuk mengurangi rentang kendali pemerintahan pada tahun 2006 di
Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran sebanyak 6 kecamatan, sehingga dari 30
kecamatan menjadi 36 kecamatan. Begitu juga untuk jumlah desa, selama periode
2007 2009, jumlah desa bertambah sebanyak 3 desa. Demikian juga untuk periode
yang sama jumlah Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) mengalami
penambahan sebanyak 27 Rukun Warga (RW) dan 92 Rukun Tetangga (RT).
Jumlah PNS di Ciamis mengalami peningkatan dari 18.404 orang pada tahun 2008
menjadi 18.966 orang pada tahun 2009 Berdasarkan komposisi pegawai menurut
jeniskelamin, selama tahun 2007 - 2009 rata-rata jumlah pegawai laki-laki meningkat
sebesar 1,37 persen sedangkan pegawai perempuan sebesar6,47 persen.
Selanjutnya data yang ada juga menunjukkan adanya penurunan kualitas PNS dari sisi
pendidikan yaitu semakin banyaknya jumlah pegawai yang berpendidikan SMA ke
bawah, sementara jumlah pegawai yang berpendidikan tinggi (Diploma ke atas)
semakin berkurang, hal ini disebabkan adanya pengangkatan pegawai honorer yang
bekerja di pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dengan tingkat pendidikan yang ratarata memiliki pendidikan di bawah SMA.
Peta perpolitikan Kabupaten Ciamis hasil Pemilihan Umum (PEMILU) Tahun 2009
menunjukan dominasi PDI-P di parlemen (DPRD) yang diikuti oleh Demokrat dan
Golkar. Jumlah anggota DPRD yang berasal dari PDI-P sebanyak 11 orang lebih dari
seperlima dari total anggota DPRD Ciamis. Jumlah terbanyak kedua dan ketiga
ditempati Partai Demokrat dan Partai Golkar dengan jumlah perolehan kursi masingmasing sebanyak 9 dan 8. Partai Demokrat merupakan partai politik yang fenomenal,
apabila dibandingkan dengan PEMILU sebelumnya partai politik ini secara perlahan
dan pasti mengalami lonjakan jumlah perolehan kursi di Parlemen(DPRD) Kabupaten
Ciamis di mana pada PEMILU tahun 2004 hanya menempatkan 1 kursi (2,22 %)
sedangkan pada tahun 2009 melonjak menjadi 9 kursi (18,00 %), dan yang paling
mengejutkan yaitu perolehan kursi untuk Partai GOLKAR dimana pada PEMILU
sebelumnya memperoleh 14 kursi (31,11 %) berkurang menjadi 8 kursi(16,00 %).
Untuk membiayai pembangunan, pemerintah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2009
menghabiskan anggaran hampir 1,348 triliun rupiah seperti yang tercatat pada
realisasi APBD Kabupaten Ciamis. Jumlah ini meningkat sebesar 15,91 persen dari
APBD pada 2007. Dari total APBD Kabupaten Ciamis sebesar 1,348 triliun, PAD
hanya menyumbang sebesar 0,051 triliun atau sekitar 3,84%, sementara DAU
menyumbang sekitar 1,05 triliun rupiah atau sekitar 63,81%, dengan demikian
pembiayaan kegiatan pembangunan di Kabupaten Ciamis masih tergantung dari
DAU.
Pengertian Bisnis, Manfaat Bisnis dan Tujuan Bisnis
Bapak Peterson bersama Plowman menjelaskan bahwa bisnis merupakan serangkaian
kegiatan yang berhubungan dengan penjualan ataupun pembelian barang dan jasa yang secara
konsisten berulang (a series of activities related to the sale or purchase of goods and services
that are consistently repeated). Menurut Peterson dan Plowman, penjualan jasa ataupun
barang yang hanya terjadi satu kali saja bukan merupakan pengertian dari bisnis.
Selanjutnya ditambahkan oleh Prof.L.R.Dicksee bahwa pengertian bisnis adalah suatu bentuk
aktivitas yang utamanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang yang
mengusahakan atau yang berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan atau bentuk aktivitas
penjualan jasa dan barang yang bertujuan utnuk mencari atau memperoleh keuntungan
kepada pihak yang berusaha yang berlangsung secara terus menerus selama masih
memberikan keuntungan.
Manfaat Bisnis
Lalu, apa manfaat dalam berbisnis? Tentu saja paling utama adalah memperoleh keuntungan
khususnya dalam bentuk uang. Berikut beberapa manfaat bisnis:
1. Memperoleh Penghargaan/Pengakuan
Penghargaan ataupun pengakuan dapat diperoleh dengan berbisnis. Dengan adanya bisnis
yang berhasil dan tumbuh dan berkembang serta memberikan dampak positif kepada
masyarakat akan memberikan anda pengakuan positif dari masyakat itu sendiri.
2. Kesempatan Untuk Menjadi Bos bagi DIRI SENDIRI
Kapan lagi anda dapat menjadi bos untuk diri sendiri kalau bukan di bisnis yang anda rintis
dan buat sendiri. Dengan berbisnis, anda akan menjadi penentu dan pemimpin dari bisnis
anda. Besar kecilnya bisnis anda ditentukan oleh kemampuan anda menjadi bos.
3. Menggaji diri sendiri
Enak bukan, anda tentukan penghasilan anda sendiri. Itulah manfaat membangun bisnis anda.
Jumlah penghasilan dan juga sumber penghasilan anda, anda yang tentukan.
4. Atur Waktu Anda Sendiri
Jam kerja anda, anda yang atur. Itulah manfaat berbisnis yang keren. Bila anda jadi PNS, jam
kerja anda haruslah sesuai dengan permintaan pemerintah. Bila anda menjadi pebisnis, jam
kerja menjadi lebih fleksibel. Bila anda lebih ingin bersantai, dengan penghasilan bisnis yang
naik, anda dapat merekrut pegawai untuk menggantikan anda. Uenak bukan
5. Masa Depan yang lebih cerah
Masa depan anda, bisa dikatakan anda yang atur, semakin anda gigih dan semangat berbisnis,
anda akan memiliki masa depan yang lebih cerah.
C. Tujuan Bisnis
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang
dibutuhkan oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan
membuat produk adalah unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh
perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata,
namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1. Profit
2. Pengadaan barang atau jasa
3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4. Full employment
5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6. Kemajuan atau pertumbuhan
7. Prestise dan prestasi
Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut bukan
berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain tujuan tersebut, masih banyak
tujuan-tujuan para pembisnis yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan yang lainya
bisa saja berbeda. Tujuan lain yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis itu diantaranya :
Ingin mencukupi berbagai kebutuhannya
Untuk memakmurkan keluarga
Ingin namanya dikenal banyak orang
Karena ingin menjadi penerus usaha keluarga
Ingin mencoba hal baru
Ingin memanfaatkan waktu luang
Ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain.
Ingin mendapat simpati. Dsb.
D. Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang
bernilai, setelah diubah atau diolah menjadi menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat /
konsumen. Nilai kegunaan (Utility Value) yang diciptakan oleh kegiatan bisnis, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat adalah terangkum dalam fungsi utama bisnis.
Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :
Bisnis berfungsi untuk mengubah bentuk bisnis(form utility), yang tidak lain dari fungsi
produksi
Bisnis berfungsi untuk memindahkan bentuk (place utility), atau fungsi distribusi
Bisnis mengubah pemilikan (possessive utility), yaitu fungsi penjualan
Bisnis berfungsi menunda waktu kegunaan. (time utility), atau fungsi pemasaran
Steinhoff menyebutkan ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu :
Untuk mencari bahan mentah (acquiring raw material)
Untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi(manufacturing raw materials into
product)
Untuk menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen (distributing
product to consumers)