Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu terucap dari lisan kita, yang berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Pengelolaan
Lingkungan Ekstern Industri ini. Kemudian, shalawat dan salam marilah kita doakan
semoga disampaikan kepada pahlawan revolusi Islam, Baginda Rasulullah SAW, yang
telah membawa peradaban umat dari kegelapan jahiliyah kepada peradaban yang berilmu
pengetahuan seperti saat ini.
Terima kasih diucapkan kepada berbagai pihak yang mendukung penyusunan
makalah ini, yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya, dan penulis khususnya.
Akhir kata sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, penulis
menyampaikan ribuan maaf sekiranya terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
untuk pelajaran dan perbaikan di masa mendatang.

Surabaya, 23 Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A.

Latar Belakang.................................................................................................................................3

B.

Rumusan Masalah............................................................................................................................4

C.

Tujuan..............................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A.

Pengelolaan Lingkungan Hidup.......................................................................................................5

B.

Pengelolaan Dampak Kemajuan Teknologi Industri Terhadap Lingkungan Hidup..........................7

C.

Cara Menyikapi Masalah Lingkungan Akibat Dampak Teknologi Industri.....................................9

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................10


Kesimpulan............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .....11

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidupnya, telah
dibekali akal pikiran yang dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan manusia berkembang sejak zaman
prasejarah yang dimulai dari berburu meramu, kemudian bercocok tanam dan menetap
hingga saat zaman modern yang ditandai tumbuh berkembangnya industri-industri.
Sektor industri berkembang dengan pesat dan beraneka ragam jenisnya. Industri
pakaian, industri pengolahan makanan sampai industri logam baik itu industri rumahan,
industri kecil, industri menengah, maupun industri besar berkembang pesat seiring
perkembangan ilmu pengetahuan.
Dampak positif dari pembangunan sektor industri sudah banyak kita rasakan,
mulai dari meningkatnya kemakmuran rakyat, pendpatan perkapita, mutu pendidikan
masyarakat, kesadaran akan kesehatan dan masih banyak lagi sisi positif dari
pembangunan. Tumbuh kembangnya perindustrian selain membantu manusia dalam
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya ternyata membawa dampak negative terhadap
lingkungan dengan adanya pencemaran. Pencemaran terhadap lingkungan akan
membahayakan tidak hanya bagi kelestarian lingkungan tetapi juga membahayakan
manusia serta makhluk hidup yang lainnya.
Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun akibat adanya pencemaran
yang berasal dari industri, telah mengancam kelangsungan perkehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang tepat oleh kita semua.
Perlindungan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengelolaan lingkungan hidup?
2. Bagaimana cara pengelolaan dampak kemajuan teknologi industri terhadap degradasi
lingkungan hidup?
3. Bagaimana cara menyikapi masalah degradasi lingkungan akibat dampak teknologi
industri?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu pengelolaan lingkungan hidup.
2. Memberikan solusi tentang cara pengelolaan yang tepat dari dampak kemajuan
teknologi industri terhadap degradasi lingkungan hidup
3. Memahami apa saja cara yang bisa ditempuh guna menyikapi masalah degradasi
lingkungan akibat dampak teknologi industri

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup. Pengelolaan sendiri dalam aspek manajemen dibagi 4 yaitu Planning,
Organization, Actuating, and Controlling (POAC)
Planning atau perencanaan adalah hal-hal yang diputuskan untuk dilakukan atau
tidak dilakukan. Mengapa definisi tersebut menjadi penting karena selama ini terjadi
masalah efektifitas perencanaan. Semua masalah ingin diatur dan diselesaikan tanpa
memperhitungkan posisi strategis atau dampaknya, misalnya perencanaan pemerintah
Indonesia untuk masuk terlalu jauh pada pasar memberikan proteksi pada satu industri
atau subsidi pada industri yang tidak strategis sehingga tidak terjadi mekanisme pasar
yang semestinya akibatnya pemerintah menjadi pasar besar. Perusahaan yang
seharusnya berorientasi pada pencapaian kepuasan konsumen menjadi bagaimana
melayani pemerintah. Perusahaan yang menjadi anak emas pemerintah pada akhirnya di
sapu bersih gelombang krisis moneter dan mekanisme pasar bebas karena tidak terbiasa
dengan iklim kompetisi.
Pengelolaan

harus

dilembagakan

agar

terstruktur,

professional

dan

perencanaannya terukur. Pelembagaan atau pengorganisasian juga berguna untuk


mendesain pelaku perencanaan. Actuating adalah bagaimana mengimplementasikan
perencanaan yang telah dibuat dan indicator kesuksesannya. Controlling adalah
bagaimana mengevaluasi perencanaan yang telah ditetapkan.
Pengelolaan lingkungan hidup tidak berarti lingkungan tidak boleh diapa-apakan
atau lingkungan boleh dimanfaatkan sebesar-besarnya (maksimal). Pengelolaan berarti
menjaga keseimbangan lingkungan atau melestarikan fungsi lingkungan. Pelestarian
fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan adalah
5

kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup


lainnya. Dan daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya.
Pengelolaan lingkungan yang terdiri dari tiga yaitu legal, market dan sosial value
system sangat efektif untuk mencegah degradasi lingkungan. Peraturan yang berisi sanksi
berguna untuk mengendalikan aktifitas manusia agar mematuhi kaidah-kaidah yang
berlaku. Peraturan bersifat memaksa dan mempunyai wewenang untuk memberikan
sanksi apabila dilanggar. Dinegara-negara maju sistem market untuk membendung
aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan terbukti lebih efektif. Karena kesadaran
lingkungan yang tinggi, mereka akan memilih produk yang mudah di daur ulang,
memboikot perusahaan yang diduga mencemari lingkungan dan mendukung upaya
perusahaan tertentu yang menggunakan bahan-bahan natural seperti perusahaan kosmetik
Body Shop. Sosial value system juga terbukti efektif mengingatkan pelaku pencemaran
lingkungan. Bahwa pelaku kebaikan akan ditempatkan di surga dan pelaku kejahatan
akan ditempatkan di neraka merupakan upaya untuk selalu mengingatkan manusia agar
segala tindakannya tidak merugikan orang lain.
Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan mendatang.
Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup;
2. Terwujudnya manusia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak
melindungi dan membina lingkungan hidup;
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
6

5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana;


6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau
kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pengelolaan lingkungan hidup, manusia sebagai
pelaku utama perubahan lingkungan harus mau berubah baik itu cara berpikir atau
paradigma maupun tingkah laku.

B. Pengelolaan Dampak Kemajuan Teknologi Industri Terhadap Lingkungan


hidup
Hampir setiap rencana usaha yang berpotensi dan menggunakan teknologi
industri menimbulkan dampak terhadap lingkungan, oleh karena itu diperlukan upaya
pengelolaan sehingga dampak yang timbul dapat ditoleransi lingkungan. Untuk itu, pihak
yang terkait wajib melakukan pengelolaan lingkungan pada setiap tahap kegiatannya,
sesuai dengan jenis dampak yang terjadi.
Dampak teknologi industri terhadap pencemaran dapat diklasifikasikan dalam bermacammacam bentuk menurut pola pengelompokannya :
1. Pengelompokan menurut bahan pencemar yang menghasilkan bentuk pencemaran
biologis, kimiawi, fisik, dan budaya
2. Pengelompokan menurut medium lingkungan menghasilkan bentuk pencemaran
udara, air, tanah, makanan, dan sosial
3. Pengelompokan menurut sifat sumber menghasilkan pencemaran dalam bentuk primer
dan sekunder
Namun apapun klasifikasi dari pencemaran lingkungan, pada dasarnya terletak pada
esensi kegiatan manusia yang mengakibatkan terjadinya kerusakan yang merugikan
masyarakat banyak dan lingkungan hidupnya.
Manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, secara
hayati ataupun kultural, misalnya manusia dapat menggunakan air yang tercemar dengan
rekayasa teknologi (daur ulang) berupa salinisasi, bahkan produknya dapat menjadi
komoditas ekonomi. Tetapi untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik, agar

dapat dimanfaatkan secara optimal maka manusia diharuskan untuk mampu memperkecil
resiko kerusakan lingkungan.
Dalam memperkecil resiko kerusakan lingkungan, pengelolaan dilakukan dengan
pendekatan aspek sosial ekonomi, kelembagaan dan teknologi. Pendekatan sosial
ekonomi menjelaskan aspek sosial ekonomi. Pendekatan kelembagaan menentukan
lembaga yang terkait. Pendekatan teknologi menguraikan pilihan teknologi yang
digunakan dalam upaya pengendalian dampak lingkungan. Dari ketiga aspek tersebut
dikombinasikan dalam satu perencanaan pembangunan, biaya lingkungan sudah
dimasukkan dalam anggaran pembangunan. Jadi sejak awal pembangunan sampai selama
proyek beroperasi, dampak lingkungan ditangani dengan serius dan dilakukan secara terusmenerus, supaya kualitas lingkungan yang baik dapat terwujud.
Dalam UU RI No 23 tahun 1997 dijelaskan bahwa sasaran pengelolaan lingkungan
hidup, yaitu:
1.

Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manausia dan

lingkungan hidup.
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
4. Terjaminnya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
5. Terkendalinya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha atau kegiatan di
luar wilayah Negara yang menyebabkan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Dengan demikian, pengelolaan lingkungan dilakukan bertujuan agar manusia tetap


bertahan hidup (suvival). Hakekatnya manusia telah bertahan sejak awal peradaban
hingga kini, tetapi peralihan dan revolusi besar yang melanda umat manusia akibat
kemajuan pembangunan, teknologi, iptek, dan industri, serta revolusi sibernitika,
menghantarkan manusia untuk tetap mampu menggoreskan sejarah kehidupan, akibat
relasi kemajuan yang bersinggungan dengan lingkungan hidupnya. Karena jika tidak
mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari permasalahan lingkungan,
maka kemajuan yang telah dicapai terutama berkat daya tarik teknologi akan mengancam
kelangsungan hidup manusia.
8

C. Cara Menyikapi Masalah Lingkungan Akibat Dampak Teknologi Industri


Dalam menyikapi terjadinya pencemaran atau degradasi lingkungan akibat teknologi
industri, perlu adanya itikad yang kuat dan kesamaan persepsi dalam lingkungan hidup
sebagai upaya-upaya yang dilakukan dalam pembangunan ekonomi (Hastuti, 2011).
Pengelolaan lingkungan hidup dapatlah diartikan sebagai usaha secara sadar untuk
memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat
terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Menurut Eka Puji Hastuti (2011), pada umumnya
permasalahan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi dapat diatasi dengan cara sebagai
berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber
daya alam
2. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadappengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3.

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat

dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.


4. Ikut serta dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.
5. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia
air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
6. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir
air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
7.

Mengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang dengan cara sebagai

berikut:
a. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
b. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
c. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknolgi.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen erat hubunngannya
dengan ilmu alamiah dasar (IAD). Dalam sebuah pengelolaan sebuah industry, kita perlu
memperhatikan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan sendiri dalam aspek
manajemen dibagi 4 yaitu Planning, Organization, Actuating, and Controlling (POAC)
Pengelolaan lingkungan hidup tidak berarti lingkungan tidak boleh diapa-apakan
atau lingkungan boleh dimanfaatkan sebesar-besarnya (maksimal). Pengelolaan berarti
menjaga keseimbangan lingkungan atau melestarikan fungsi lingkungan. Pelestarian
fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan adalah
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Dan dengan adanya pengelolaan lingkungan hidup ini diharapkan agar mencapai
kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun
manusia seutuhnya, mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana,
mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup, melaksanakan pembangunan
berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

10

DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, Sri. 2009. Pembangunan Berkelanjutan Ditinjau dari Aspek Ekonomi, Artikel
Kepala Pusat Studi Asia Pasifik UGM. Yogyakarta.
Boediono. 2011. Pertubuhan Ekonomi. http://www.pdfwindows.com/goto?
=http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16387/4/Chapter%20II.pdf.
Dahlan. 2011. Lingkungan Hidup. http://www.scribd.com/doc/35708892/LINGKUNGAN-HIDUP .
Hastuti, Eka Puji. 2011. Peran Masyarakat Dalam Menyikapi Kerusakan Lingkungan Akibat
Limbah Industri. http://www.atbbatam.com/site/download/juara_1_MHS.pdf .
Mankiw, N.Gregory. 2007. Makroekonomi. Edisi 6. PT Erlangga. Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai