Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI MANUSIA

DISUSUN OLEH:

MARFUAH PENI AJI


163112620120022

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2016

I. Acara Latihan
Percobaan darah II: Hitung Jenis - Jenis Leukosit (Differential Count
Leucocyt)
II. Tujuan
Pada akhir praktikum diharapkan:
1. Mahasiswa mampu membedakan macam-macam jenis leukosit.
2. Mahasiswa mampu menghitung macam-macam jenis leukosit.
III.Dasar Teori
Manusia rata-rata mempunyai lima sampai enam liter darah, atau
sekitar 8% dari total berat badannya. Darah berfungsi sebagai medium
pengangkut untuk nutrisi, udara, dan zat buangan. Apabila darah
diendapkan dengan proses sentrifugasi, darah terbagi menjadi dua
bagian, yaitu plasma darah dan sel sel darah (Starr and Taggart, 1995:
656).
Hampir 45% dari volume darah manusia merupakan sel-sel darah.
Darah mengandung beberapa tipe sel darah yang memiliki fungsi yang
berbeda - beda. Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
1. Sel darah merah
Eritosit (erythro = merah, cyto = sel) tidak memiliki inti sel
dan berbentuk bikonkaf sehingga memiliki luas permukaan yang
besar. Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin,
yaitu sebuah molekul kompleks dari protein dan molekul besi (Fe).
2. Sel Darah Putih
Sel darah putih tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak
berwarna merah, serta ukuran dan jumlah sel darah putih berbeda
dengan sel darah merah. Ukuran sel darah putih lebih besar
daripada sel darah merah. Sel darah putih memiliki inti sel sehingga
dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahuntahun. Sel darah putih berdasarkan karakteristik sitoplasmanya
dapat dibagi menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit.

Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang


sitoplasmanya bergranula. Granulosit terdiri atas neutrofil, eosinofil,
dan basofil. Neutrofil adalah sel darah putih yang granulanya
menyerap zat warna yang bersifat netral. Sementara itu, eosinofil
granulanya menyerap zat warna yang bersifat asam, sedangkan
basofil granulanya menyerap zat warna yang bersifat basa.
Sementara itu, agranulosit merupakan kelompok sel darah
putih yang sitoplasmanya tidak bergranula, terdiri atas limfosit dan
monosit. Limfosit dinamai demikian karena sel ini terdapat juga
pada cairan limfa. Adapun monosit merupakan sel darah putih yang
berukuran besar.

3. Keping Darah
Keping-keping

darah

(trombosit)

merupakan

fragmen-

fragmen besarsel yang disebut megakariosit. Jadi, keping-keping


darah bukan merupakan satu sel yang utuh. Seperti sel darah
merah, keping-keping darah tidak mempunyai inti sel dan masa
hidupnya pun pendek, yaitu sekitar 1012 hari. Keping-keping
darah berperan dalam proses penghentian pendarahan.
IV. Alat, Bahan dan Cara Kerja
A. Alat
1. Objek Glass
2. Lancet
3. Bejana pewarna
4. Mikroskop
B. Bahan
1. Kartu golongan darah
2. Stick pengaduk
3. Kapas alkohol

4.
5.
6.
7.

Tissue
Lar.Alkohol 96%
Lar.Giemsa pada buffer 6,4
Minyak imersi

C. Cara kerja:
Hitung macam macam jenis leukosit
1. Disediakan 2 kaca objek yang bersih dan bebas dari lemak,
kemudian satu tetes darah perifer diteteskan pada salah satu
bagian dekat ujung kaca objek.
2. Ujung kaca lain detempatkan pada pinggiran tetesan darah,
ditarik sedikit demi sedikit kebelakang hingga tetesan darah
menyebar.
3. Kemudian didorong kedepan tanpa menekan permukaan kaca
objek. Jika terlalu besar tetesannya maka sudut antara dua
objek diperkecil begitu juga sebaliknya
4. Sediaan harus mempunyai bagian yang tebal dan bagian yang
tipis
5. Setelah itu dikeringkan diudara, kemudian difiksasi dengan
cairan methanol selama 10 menit lalu diwarnai dengan larutan
giemsa atau wright.
6. Pewarnaan Giemsa : sediaan yang telah difiksasi diberi larutan
giemsa 10-15 tetes yang diencerkan dengan 10 ml buffer
dengan pH 6,4 atau diwarnai dengan larutan giemsa yang
sudah tersedia. Biarkan kurang lebih 20 menit, lalu cuci pelan
pelan dengan air mengalir, keringkan dan baca dibawah
mikroskop dengan perbesaran kuat.
7. Kemudian macam-macam leukosit

diidentifikasi

terutama

dengan memeperhatikan ciri-ciri masing-masing tiap sel pada


daerah yang telah ditentukan hingga jumlah sel=100.
8. Setelah itu dihitung presentase masing-masing jenis leukosit.
V. Hasil Percobaan (data)
Terlampir
VI. Pembahasan

Pewarnaan pada percobaan kali ini menggunakan pewarnaan giemsa


yang menggunakan Prinsip Romanowski, dimana sel darah yang
bersifat asam akan menyera zat warna yang bersifat basa (azure
blue), sedangkan sel darah yang bersifat basa akan menyerap zat
warna asam (eosin).
Nilai rujukan Hitung Jenis:
Basofil`
= 0-1
Eosinofil
= 2-4
Limfosit
= 25-40
Netrofil Batang = 3-5
Netrofil Segmen = 50-70
Monosit
= 2-8

%
%
%
%
%
%

Berdasarkan hasil perhitungan jenis leukosit OP dan dilihat dari nilai


rujukan dalam SI unit, nilai basofil, netrofil segmen, limfosit dan
monositnya

adalah

batangnya rendah.

normal.

Sedangkan

eosinofil

dan

netrofil

Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena

berbagai hal. Penurunan eosinofil terdapat pada kejadian shock,


stres, dan luka bakar. Nilai netrofil batang tersebut bisa dijumpai pada
orang normal tanpa penyakit apapun dan bisa juga dialami seseorang
pada berbagai kondisi. Sedangkan, kondisi OP saat dilakukan
percobaan sedang dalam kondisi yang kurang sehat.
VII. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Kondisi seseorang dapat mempengaruhi nilai dari masing
masing jenis leukosit.
B. Saran
Sebaiknya kualitas pewarnaan yang akan digunakan perlu
diperhatikan mengingat pada praktikum ini sudah kurang layak
pakai sehingga mempersulit identifikasi jenis-jenis leukositnya.

VIII.

Daftar Pustaka
Ferdinand, F. dan Ariebowo, M. Praktis Belajar Biologi 2.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009.
Effendi, Z. Peranan Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik
Dalam Tubuh . USU Digital Libraray. 2003.
Suryaatmaja, M., dkk. Tabel Konversi Sistem Satuan SIKonvensional

dan

Nilai

Rujukan

Dewasa-Anak

Parameter

Laboratorium Klinik. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik


Indonesia. 2004.

Anda mungkin juga menyukai