Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Telah disebutkan bahwa salah satu subsistem yang terdapat dalam Sistem Kesehatan ialah
Subsistem Pelayanan kesehatan. Untuk dapat memahami Sistem Kesehtan dengan baik, perlu
pula dipahami tentang Subsistem Pelayanan Masyarakat. Terwujudnya keadaan sehat adalah
kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang perorang, tetapi juga keluarga, kelompok dan
bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu
dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Blum, 1974).
Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi, dan juga kehidupan masyarakat, tampak
bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak macamnya. Bentuk
dan jenis pelayana kesehatan tersebut, ternyata tidaklah sama antara satu negara dengan negara
lainnya. Setiap negara, tergantung dari ilmu dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan kesehtan,
tingkat sosial ekonomi serta latar belakang politik, dapat memiliki bentuk dan pelayanan
kesehatan yang agak berbeda. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di
negara-negara

yang telah maju (developed countries) tidaklah

sama dengan

yang

diselenggarakan di negara-negara berkembang (developing countries). Demikian pula halnya


antar negara-negara yang telah maju. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di Amerika Utara misalnya, tidaklah sama dengan bentuk dari jenis pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan di negara-negara Eropa Barat.
Sebenarnya jika membicarakan Subsistem Pelayanan Kesehatan, pengertian yang terkandung
didalamnya amat luas sekali. Sebagai akibat dari luasnya pengertian sehat, maka terdapat
berbagai kegiatan yang sekalipun tidak berhubungan langsung dengan kesehatan, tetapi karena
dampaknya juga ditemukan pada kesehatan, menyebabkan berbagai kegiatan tersebut
seyogyanya harus turut diperhitungkan.
Rumah Sakit merupakan bagian intergral dari keseluruhan system pelayanan kesehatan.
Departemen Kesehatan RI telah menggariskan bahwa rumah sakit umum mempunyai tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
1

upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakn secara terpadu dengan upaya peningkatan
dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
Pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,, kelompok dan


ataupun masyarakat. Jaminan kualitas sering diartikan sebagai memastikan mutu, seperti tersebut
dalam kata

to assure (to convince, to make sure or certain, to ensure, to secure ) artinya

meyakinkan orang, mengusahakan sebaik- baiknya, mengamankan atau menjaga.


Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan
dengan kemampuan untuk memberikan kebutuhan kepuasan pelanggan (ASQC dalam Wijoyo,
1999). Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan,
didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman dan terpenuhinya kebutuhan
para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut (Din ISO 8402, 1986).
Mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukan
penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud serta ciri dan kepatuhan
para penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan. Dalam kenyataan seharihari melakukan penilaian ini tidaklah mudah, penyebab utamanya ialah karena mutu pelayanan
tersebut bersifat multi-dimensional. Tiap orang, tergantung dari latar belakang dan kepentingan
masing-masing dapat saja melakukan penilaian dari dimensi yang berbeda. Misalnya penilaian
dari pemakai jasa pelayanan kesehatan, dimensi mutu yang dianut ternyata sangat berbeda
dengan penyelenggara pelayanan kesehatan ataupun dengan penyandang dana pelayanan
kesehatan
Quality Assurance Program adalah suatu proses mencakup kegiatan mengukur mutu pelayanan
yang diselenggarakan, menganalisis berbagai kekurangan, menetapkan dan melaksanakan
tindakan perbaikan serta menilai hasil yang dicapai yang dilaksanakan secara sistematis, berdaur
ulang serta berdasaran standar yang telah ditetapan (Palmer, 1983).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Quality Assurance Program?
2. Bagaimana sasaran dari Quality Assurance Progam (QA)?
3. Bagaimana Standar dari Quality Assurance Progam (QA)?
4. Bagaimakah bentuk Program menjaga mutu?

C.
1.
2.
3.
4.

TUJUAN MASALAH
Agar dapat mengetahui
Agar dapat mengetahui
Agar dapat mengetahui
Agar dapat mengetahui

Quality Assurance Program


sasaran dari Quality Assurance Progam (QA)
Standar dari Quality Assurance Progam (QA)
bentuk Program menjaga mutu

BAB II
PEMBAHASAN
3

A. PENGERTIAN QUALITY ASSURANCE PROGRAM


Quality Assurance sering diartikan sebagai menjamin mutu atau memastikan mutu. Seperti
dalam kata to assure (= to convince, to make sure or certain, to ensure, to scure ) artinya
menyakinkan orang, mengusahakan sebaik - baiknya, mengamankan atau menjaga.
Penerjemahannya sering dirancukan dalam bahasa belanda " assurantie ", yang pandangan
Inggrisnya adalah Insurance = menjamin ( bukan to assurance ).
Beberapa definisi Quality Assurance dikemukakan sebagai berikut :

Dr. Donabedian, A, seorang ahli dalam Quality Assurance memberikan definisi QA dari

aspek kesehatan sebagai menjaga kualitas termasuk kegiatan- kegiatan yang secara periodik
atau kontinyu menggambarkan keadaan dimana pelayanan disediakan. Pelayanan sendiri
dimonitor dan hasil pelayanannya diikuti jejaknya. Dengan demikian kekurangan-kekurangan
dapat dicatat, sebab- sebab dari kekurangan itu dikemukakan, dan dimuatkan koreksi yang
diperlukan, menghasilkan perbaikan kesehatan dan kesejahteraan. QA dalam hal ini adalah
proses siklus. QA adalah suatu penataan-penataan dan kegiatan-kehiatan yang dimaksudkan
untuk menjaga keselamatan, memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan .

Quality Assurance adalah suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang

ditemukan dan membuat kegiatan untuk

meningkatkan penampilan yang diikuti dengan

pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah dicapai. Ia adalah satusatunya kegiatan yang sistematis, suatu siklus kegiatan yang mempergunakan standar
pengukuran ( Palmer, H, 1983 ).

Menurut Joint commision on acreditation of hospital ( JCAH ), Badan yang

menyelenggarakan Akreditasi di Amerika, Quality Assurance adalah suatu program berlanjut


yang disusun secara objektif dan sistematik, memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan
memecahkan masalah yang belum terungkap.

Lori Di Prete Brown, mengemukakan bahwa " Intinya, Quality Assurance adalah suatu

susunan kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan untuk menyusun standar - standar dan untuk
4

memonitoring dan meningkatkan kinerja sehingga pelayanan yang diselengarakan sedapat


mungkin efektif dan selamat ".

Quality Assurance Program adalah suatu proses untuk memprkecil kesenjangan anatara

penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan
batas-batas teknologi yang dimilki oleh sistem tersebut (Ruels dan Frank, 1988).

Quality Assurance Program adalah suatu upaya yang terencana dan sistematis yang

dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka dapat dihasilkannya keluaran yang meyakinkan
(Crout, 1974).

B. SASARAN QUALITY ASSURANCE PROGRAM (QA)


Sasaran Quality Assurance Program (QA) adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Setiap pelayanan kesehatan terdapat empat (4) unsur yang bersifat pokok, yaitu:
1. Unsur Masukan (Input)
Yang dimaksud dengan unsur masukan ialah semua hal yang diperlukan untuk
terselenggaranya pelayanan kesehatan. Unsur masukan ini banyak macamnya, tetapi yang
terpenting adalah tenaga kesehtan ((man), dana (money), dan sarana (materials).
Secara umum disebutkan apabila tenaga dan sarana |(kualitas dan kuantitas) tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan (Standar of personnels and facilities), serta jika dana
yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulit diharapkan baiknya mutu
pelayanan (Bruce;1990; Fromberg;1988; Gambone;1991).
2. Unsur Proses (Process)
Yang dimaksud dengan unsur proses adalah semua tindakan yang dilakukan pada
pelayanan kesehatan. Tindaan tersebut secara umum dapat dibedakan atas dua macam
yakni tindakan medis (medicalprocedures, dan tindakan non-medis (non-medical
procedural). Secara umum disebutkan apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan (standar of conduct), maka sulit diharapkan baiknya mutu
pelayanan kesehatan (Pena;1984).
5

3. Unsur Keluaran (Output)


Yang dimaksud dengan unsur keluaran adalah yang menunju pada penampilan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan (performance). Penampilan yang dimaksudkan disini
banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam, pertama; penampilan
aspek medis (medical performance), kedua; penampilan aspek non medis (non-medical
performance). Secara umum disebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan (standar of performance) maka berarti pelayanan
kesehatanyang diselenggarakan bukan pelayanan yang bermutu.
4. Unsur Lingkungan (Environment)
Yang dimaksud dengan unsur keluaran adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi
pelayanan kesehatan. Untuk suatu institusi kesehatan, keadan sekitar yang terpenting
ialah kebijakan (policy), organisasi (organization dan manajemen (management0. Secara
umum apabila kebijakan, organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar
yang ditetapkan atau tidak bersifat mendukung, maka sulit diharapkan baiknya mutu
pelayanan kesehatan (Donabedian,1980).
C. STANDAR QUALITY ASSURANCE PROGRAM (QA)
Pada saat ini batasan tentang standar banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang dipandang
cukup penting ialah:

Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang

dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Pratice Guideline,1990).

Standar adalah kisaran variasi yang masih dapat diterima (Clinical Pratice

Guideline,1990).

Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana

pelayanan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari
pelayanan yang diselenggarakan (Rowland, 1983).

Standar adalah tujuan produksi yang numerik lazimnya ditetapkan secara sendiri namun

bersfat mengikat, yang dipakai sebagai pedoman untuk memisahkan yang tidak dapat diterima
atau buruk dengan yang dapat diterima atau baiak (Brent James, 1986).
6

Untuk mengukur tercapai atau tidaknya standar yang telah ditetapkan, dipergunakan indikator.
Indikator (tolok ukur) adalah ukuran kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Makin
sesuai sesuatu yang diukur dengan indikator, makin sesuai pula keadaanya dengan standar yang
telah ditetapkan.
Sesuai dengan peranan yang dimiliki oleh masing-masing unsur pelayanan kesehatan , standar
dalam Program Menjaga Mutu secara umum dapat dibedakan atas dua macam, yakni:
1. Standar Persyaratan Minimal
Yang dimaksud dengan standar persyaratan minimal adalah yang menunjuk pada keadaan
minimal yang harus dipenuhi untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang bermutu.
Standar persyaratan minimal dibedakan atas tiga macam, yakni:
a. Standar Masukan
Dalam standar masukan ditetapkan persyaratan minimal unsur masukan yang
diprlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu. yakni
jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, jenis , jumlah dan spesifikasi sarana
serta jumlah dana (modal). Jika standar masukan tersebut menunjuk pada tenaga
pelaksana disebut dengan nama standar ketenagaan (standard of personnel).
Sedangkan jika standar masukan tersebut menunjuk pada sarana dikenal dengan nama
standar sarana (standard of facilities). Untuk dapat menjamin terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang bermutu, standar masukan tersebut harus dapat ditetapkan.
b. Standar Lingkungan
Dalam standar lingungan ditetapkan persyaratan minimal unsur lingkungan yang
diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni
garis-garis besar kebijakan, pola organisasai serta sistem manajemen yang harus
dipatuhi oleh setiap pelaksana pelayannan kesehatan. Standar lingkungan ini populer
dengan sebutan standar organisasi dan manajemen (standard of organization and
management). Sama halnya dengan masukan, untuk dapat menjamin terselenggaranya
7

pelayanan kesehatan yang bermutu, maka standar lingkungan ini harus dapat pula
ditetapkan.
c. Standar Proses
Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsur prosesyang harus
dilakukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni
tindakan medis dan tindakan non-medis pelayanan kesehatan. Standar proses ini
dikenal dengan nama standar tindakan (standard of conduct). Karena baik atau
tidaknya mutu pelayanan sangat ditentukan oelh kesesuaian tindakan dengan standar
proses, maka harus dapat diupayakan tersusunnya standar proses tersebut.

2. Standar Penampilan Minimal


Yang dimaksud dengan standar penampilan minimal adalah yng menunjuk pada
penampilan pelayanan kesehatan yang masih dapat diterima. Standar ini, karena menujuk
pada unsur keluaran, disebut dengan nama standa keluaran, atau populer dengan sebutan
standar penampilan (standard of performance).
Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan masih dalam
batas-batas yang wajar atau tidak, perlu ditetapkan standar keluaran.

Jika yang ingin diketahui adalah tentang mutu pelayanan (masalah) maka yang diukur
adalah indikator keluaran, tetapi jika yang ingin diketahui adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu pelayanan (penyebab), maka yang diukur adalah indikator masukan,
proses serta lingkungan.

D. BENTUK PROGRAM MENJAGA MUTU


Bentuk Program Menjaga Mutu banyak macamnya. Jika ditinjau dari kedudukan organisasi
pelaksana Program Menjaga Mutu, bentuk Program Menjaga Mutu, secara umum dapat
dibedakan atas dua macam yaitu:
8

1. Program Menjaga Mutu Internal


Pada Program Menjaga Mutu Internal (Internal Quality Assurance) kegiatan Program
Menjaga Mutu diselenggarakan oleh institusi kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Penyelenggara tersebut dapat berupa perseorangan ataupun
bersama-sama dalam suatu organisasi. Jika dalam bentuk organisasi, keanggotaannya dapt
hanya mereka yang menyelenggarakan pelayanan (seluruhnya atau hanya perwakilan),
atau kumpulan dari para ahli yang tidak terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan.
2.

Program Menjaga Mutu Eksternal


Pada Program Menjaga Mutu Eksternal (External Quality Assurance) kegiatan Program
Menjaga Mutu tidak diselenggarakan oleh institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, melainkan oleh suatu organisasi khusu yang berada diluar institusi kesehatan.
Semacam Professional Standar Review Organization (PSRO) yang dibentuk di Amerika
Serikat. Lazimnya organisasikhusus ini bertanggung jawab tidak hanya untuk satu
institusi kesehatan saja, melainkan untuk semua institusi kesehatan yang ada diwilayah
kerjanya.
Tetapi jika ditinjau dari waktu dilakasanakannya kegiatan menjaga mutu, Program
Menjaga Mutu dapat dibedakan atas tiga macam yaitu sebagai berikut:
a. Program Menjaga Mutu Prospektif
Yang dimaksud dengan Program Menjaga Mutu Prospepektif (Prospective Quality
Assurance) adalah Program Menjaga Mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan
kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama ditujukan pada unsur masukan dan
lingkungan. Prinsip-prinsip pokok Program Mutu Prospektif sering dimanfaatkan dana
tercantum dalam banyak peraturan perundang-undangan. Beberapa diantaranya yang
terpenting ialah:
1)
2)
3)
4)

Standardisasi
Perizinan
Sertifikasi
Akreditasi

b. Program Menjaga Mutu Konkuren


Yang dimaksud dengan Program Menjaga Mutu Konkuren ( Concrurent Quality
Assurance) adalah Program Menjaga Mutu yang diselenggarakan bersamaan dengan
pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatia utama lebih ditunjukkan pada unsur
proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis dan non-medis yang dilakukan.
c. Program Menjaga Mutu Retrospektif
Yang dimaksud dengan Program Menjaga Mutu Retrospektif (Retrospective Quality
Assurance) adalah Program Menjaga Mutu yang diselenggarakan setelah pelayanan
kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih dirunjukkan pada unsur keluaran, yakni
memantau dan menilai hasil pelayanan kesehatan. Contoh Program

Menjaga Mutu

Retrospektif adalah review rekam medis, review jaringan dan review klien.

BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Quality Assurance sering diartikan sebagai menjamin mutu atau memastikan mutu. Seperti
dalam kata to assure (= to convince, to make sure or certain, to ensure, to scure ) artinya
menyakinkan orang, mengusahakan sebaik - baiknya, mengamankan atau menjaga.
10

Penerjemahannya sering dirancukan dalam bahasa belanda " assurantie ", yang pandangan
Inggrisnya adalah Insurance = menjamin ( bukan to assurance ).
Quality Assurance Program adalah suatu proses mencakup kegiatan mengukur mutu pelayanan
yang diselenggarakan, menganalisis berbagai kekurangan, menetapkan dan melaksanakan
tindakan perbaikan serta menilai hasil yang dicapai yang dilaksanakan secara sistematis, berdaur
ulang serta berdasaran standar yang telah ditetapan (Palmer, 1983).
Quality Assurance Program adalah suatu upaya yang terencana dan sistematis yang dipandang
perlu untuk dilakukan dalam rangka dapat dihasilkannya keluaran yang meyakinkan (Crout,
1974).
B. SARAN
Untuk itu di dalam penerapan manajemen itu sendiri diperlukan kepemimpinan dan
pengambilan keputusan yang efektif. Namun demikian perlu diidentifikasi faktor
penghambat perubahan dan pengembangan organisasi sekolah, misalnya apakah para
guru dan staf akan mendapat keuntungan dari penerapan manajemen tersebut. Selain itu
untuk mengukur keberhasilannya harus dilihat dari perspektif yang lebih luas baik dari
prestasi akademik maupun non akademik.

DAFTAR PUSTAKA
http://nartyubo.blogspot.co.id/2014/07/makalah-program-menjaga-mutu.html
https://www.scribd.com
https://www.rekayasasipil.ub.ac.id

11

Anda mungkin juga menyukai