Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA CILEGON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PULOMERAK
Alamat : Jl. RE Martadiata KM I

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


LAPORAN BULANAN HIV DAN IMS
DI PUSKESMAS PULOMERAK
I. PENDAHULUAN
Dalam

rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya

kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV /


AIDS,

yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah,

terpadu dan menyeluruh. AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang akan
mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan
berakibat yang

bersangkutan

kehilangan

daya

tahan

tubuhnya,

sehingga

mudah

terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk penyembuhannya.
Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa
memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak
sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi
Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta
ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan laporan UNAIDS 2006 menunjukkan bahwa orang dengan HIV/AIDS yang
hidup 39,4 juta orang, dewasa 37,2 juta penderita, anak-anak dibawah usia 15 tahun berjumlah
2,3juta penderita. Sedangkan di kawasan Asia Pasifik terjadi peningkatan yang cukup
tajam,termasuk di Indonesia. (Pedoman pengembangan jejaring layanan dukungan, perawatan
dan pengobatan HIV/AIDS Dep-Kes RI Ditjen P2PL 2007) Berdasarkan laporan situasi
perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan 30 Juni 2010, secara komulatif
jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah 21.770 kasus yang berasal dari 32
300 kabupaten/kota. Cara
seks heteroseksual

provinsi dan

penularan kasus AIDS komulatif dilaporkan melalui

hubungan

(49,3%), Injecting Drug User atau IDU (40,4%), hubungan seks

sesama lelaki (3,3%), dan perinatal (2,7%). (Rencana operasional

promkes dalam

pengendalian HIV-AIDS,Kemenkes RI 2011 ).


Kecenderungan menunjukkan bahwa Indonesia dalam waktu dekat akan beresiko
mengalami epidemi yang lebih besar. Peningkatan kasus penularan HIV di kalangan kelompok
beresiko dibeberapa

daerah

di

Indonesia

menjadi

salah

satu

indikator

potensi

kenaikan yang cukup mengkhawatirkan. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai


penyakit menular ini melalui pendidikan dan advokasi masyarakat menjadi hal yang utama.
Tujuannya untuk mencegah penyebaran epidemi ini lebih luas lagi. Kalau tidak, maka stigma,
diskriminasi dan ketidaktahuan akan tetap menjadi kendala bagi upaya penanggulangan lebih
jauh. Infeksi Menular Sexual (IMS) merupakan satu diantara penyebab penyakit utama di dunia
dan telah memberikan dampak luas pada masalah kesehatan, sosial ekonomi di banyak
negara.Pada tahun 1991, WHO telah mempublikasikan suatu rekomendasi penatalaksanaan
pasien IMS yang bersifat paripurna, yang secara luas berkaitan dengan; upaya pengnggulangan,
pencegahan dan program-program perawatan untuk IMS dan infeksi HIV. Masih tinggi nya
angka kejadian IMS pada ibu hamil, maka Puskesmas Pulomerak melakukan PITC pada ibu
hamil dan pasien IMS/HIV.

III. PENGORGANISASIAN
A. PENGORGANISASIAN :
Pelindung
Ka Puskesmas

Wakil PITC pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV

Ketua PITC pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV dan pasien IMS/HIV

Pokja rajal

Pokja ranak

Pokja penunjang

Pokja obat

B. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN


1. Tata hubungan kerja
Pemegang program melakukan kordinasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan monitoring kegiatan PITC pada ibu hamil dan pasien HIV/IMS di Puskesmas
Pulomerak. Penanggungjawab tiap-tiap pokja melakukan koordinasi pelaksaan PITC
pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV, Pemegang program bertanggungjawab terhadap
wakil manajemen PITC pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut. Wakil manajemen bersama dengan TIM mengadakan rapat koordinasi tiap bulan
untuk memonitor kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan dan mengatasi permasalahan.
2. Pelaporan
Tiap pokja melaporkan kegiatan setiap bulan kepada pemegang program HIV/IMS dalam
bentuk laporan bulanan. Pemegang program melaporkan kegiatan kepada kepala
puskesmas dengan tembusan kepada wakil manajemen PITC pada ibu hamil dan pasien
IMS/HIV.

IV. TUJUAN

1. Tujuan

umum

program

PITC pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV di

Puskesmas Pulomerak adalah pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS di masyarakat


2. Tujuan khusus program PITC pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV di
Puskesmas Pulomerak adalah;
Melakukan tes PITC pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV
Pencegahan secara dini
Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok
rentan tertular HIV tentang HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular
Seksual (IMS), khususnya pada ibu hamil.
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO
1

Kegiatan Pokok

Rincian Kegiatan

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN :


a. Cara melaksanakan kegiatan
Secara umum dalam pelaksanaan program HIV/IMS adalah melakukan PITC pada ibu
hamil dan pasien IMS/HIV
b. Sasaran
Ibu hamil dan pasien IMS/HIV

c. Rincian kegiatan, sasaran khusus, cara melaksanakan kegiatan


NO

Kegiatan

Sasaran

Rincian

Pokok

umum

kegiatan

Sasaran

Cara
melaksanakan
kegiatan

VII. JADWAL KEGIATAN ( GAMBARAN DALAM BAGAN UNTUK RENCANA


LAPORAN BULANANIMS/HIV )
No

KEGIATAN

M A M

Melakukan PITC pada ibu


hamil dan pasien IMS/HIV

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi satu bulan sekali untuk melihat
kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN
A. Kegiatan program pada penyelenggaraan akan dicatat pada format pencatatan harian
kemudian akan direkap pada akhir bulan
B. Kegiatan program pada penyelenggaraan akan didokumentasikan pada notulen
kegiatan
2. PELAPORAN
a. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan pada Rapat koordinasi
Puskesmas membuat laporannya kepada kepala puskesmas. Evaluasi setiap 1
bulan sekali oleh pemegang program PITC pada ibu hamil dan pasien IMS/HIV
Dinas Kesehatan Kota dan membuat laporannya kepada Dinas Kesehatan Kota.
Apabila ada ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka Kepala
Puskesmas bersama dengan kordinator P2 dan pelaksana kegiatan Program P2
HIV/IMS

harus

penyelesaiannya.

mencari

penyebab

masalahnya

dan

mencari

solusi

b. EVALUASI KEGIATAN
1. Program akan dievaluasi oleh Tim laporan bulanan Puskesmas 3 bulan sekali
2. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai