Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fani Triyatna

NIM

: 151411073

Kelas : 2C/D3 Teknik Kimia

SCRUBBER
A. Pengertian Scrubber
Scrubber adalah perangkat kontrol polusi udara yang dapat digunakan untuk menghapus
beberapa partikulat atau gas dari aliran buangan industri. Scrubber merupakan perangkat
kontrol polusi yang menggunakan cairan untuk mencuci polutan yang tidak diinginkan dari
aliran gas. Scrubber adalah salah satu perangkat utama yang mengontrol emisi gas, gas-gas
terutama asam. Scrubber juga dapat digunakan untuk pemulihan panas dari gas panas dengan
kondensasi gas buang. Scrubber merupakan salah satu dari beberapa alat pengendali polusi
udara atau emisi pada suatu instalasi yang konstribusinya secara umum adalah untuk
mengendalikan partikel-partikel berupa padatan dan ataupun gas yang sifatnya dapat larut
pada air, sehingga pada instalasinya mungkin akan dijumpai beberapa alat pendukung lain
yang berhubungan untuk mendistribusikan air.
B. Fungsi Scrubber
Fungsi utama scrubber adalah untuk menghilangkan air yang masih terdapat dalam gas.
Metode penghilangan air ada banyak namun yang biasa digunakan adalah penyerapan air oleh
Tri Etilen Glikol (TEG). Selain itu, fungsi scrubber adalah mendinginkan gas dan
mengeluarkan SO2 dan partikel abu. Pada dasarnya, separator dan scrubber memiliki fungsi
yang sama, yaitu memisahkan antara fasa gas dan liquid.

C. Contoh : Tray Tower Scrubber


Tray Tower Scrubber atau Plate Tower Scrubber merupakan scrubber vertikal, dimana bagian
dalam dari kolom berisi sejumlah tray atau plate yang disusun pada jarak tertentu (tray/plate
spacing) di sepanjang kolom. Jumlah tray/plate ideal yang dibutuhkan untuk memperoleh
hasil pemisahan bergantung pada tingginya kesulitan pemisahan zat yang akan dilakukan dan
juga ditentukan berdasarkan perhitungan neraca massa dan kesetimbangan. Gas yang

mengalir dari bagian bawah Scrubber akan melintas dari lubang-lubang yang ada pada setiap
pelat yang digenangi oleh aliran air yang mengalir dari bagian atas scrubber.

Kondisi Operasi

Kondisi operasi kolom ditentukan oleh suhu dan tekanan yang membentuk
keseimbangan pada suatu tray. Kondisi operasi puncak kolom, ditentukan oleh pasangan suhu
dan tekanan T1 daan P1 yang membentuk keseimbangan pada tray nomor 1 (satu) atau tray
puncak, baik menggunakan kondensor total, maupun parsial. Kondisi operasi dasar kolom,
ditentukan oleh pasangan suhu dan tekanan Tn dan Pn yang membentuk keseimbangan pada
tray ke n atau tray dasar, baik menggunakan reboiler total maupun reboiler parsial. Penting
untuk diperhatikan:

Jika memungkinkan, operasi kolom pada tekanan 1 atmosfer. Tekanan tinggi atau

tekanan vakum sebisa mungkin harus dihindari.


Suhu dan tekanan puncak kolom, harus di bawah suhu dan tekanan kritis masing-

masing komponen yang dapat terjadi pada hasil puncak.


Suhu dan tekanan puncak kolom, lebih rendah dari suhu dan tekanan dasar kolom.
Kondisioperasi kolom, ditentukan dengan mempertimbangan utilitas yang ada atau
harus diadakan serta beda suhu yang diijinkan.

PROSES STRIPPING
A. Pengertian Stripping

Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping agent ) yang tidak larut
ke dalam cairan. Proses Stripping dilakukan dalam kolom stripper, dimana stripper adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat atau senyawa dari senyawa lainnya
dengan fase yang berbeda. Sebagai contoh adalah pemisahan gas nitrogen dan hydrogen pada
amoniak cair. Stripper disebut juga sebagai kolom distilasi berfungsi sebagai unit operasi
untuk melakukan proses pemisahan sebuah campuran menjadi dua atau lebih produk yang
memiliki titik didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen yang lebih mudah menguap
dari campuran.
B. Fungsi Stripper
Stripper berfungsi untuk memisahkan CO2 dari larutan K2CO3 (benfield), untuk selanjutnya
CO2 yang dilepaskan akan menjadi produk CO2 yang digunakan sebagai bahan dasar dalam
proses pembuatan pupuk urea. Larutan benfield yang terkondensasi akan jatuh ke bottom
stripper, sedangkan air akan berada di tray tengah karena memiliki titik didih yang lebih
rendah dibandingkan dengan larutan benfield. Reaksi kimia yang terjadi pada stripper yaitu:

2KHCO3 K2CO3 + CO2 + H2O (CO2 dilepaskan)

Kolom stripper merupakan salah satu peralatan utama dalam proses distilasi karena kolom ini
berfungsi untuk mempertajam pemisahan komponen komponen, sehingga bisa
memperbaiki mutu suatu produk dengan memisahkan fraksi ringan yang tidak dikehendaki
dalam produk tersebut. Pada dasarnya prinsip kerja kolom stripper adalah proses penguapan
biasa, pada temperatur tertentu fraksi ringan yang titik didihnya lebih rendah dari temperatur
top kolom akan menguap dan keluar melalui top kolom. Pemisahan fraksi ringan yang masih
terkandung di dalam side stream produk ini dapat dilakukan dengan cara memanaskan
kembali dengan memakai reboiler atau juga dengan menggunakan stripping steam.
C. Jenis-jenis Stripper
Stripper dengan Injeksi Steam
Injeksi steam pada striper jenis ini bertujuan untuk menurunkan tekanan partial diatas
permukaan cairan, sehingga fraksi ringan yang terikut ke dasar kolom
stripper akan lebih mudah menguap dan kembali ke kolom fraksinasi.
Stripper dengan Reboiler
Pemanasan kembali pada bottom kolom stripper jenis ini bertujuan agar terjadinya
penguapan. Uap dalam reboiler mempunyai Specific Gravity (SG) yang lebih rendah
dari pada SG cairan di dasar stripper, cairan di dasar stripper akan mendorong uap
kembali ke stripper dan seterusnya menguap kembali ke kolom fraksinasi.

Anda mungkin juga menyukai