Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Guillain-Barr Syndrome (GBS)
2.1.1. Definisi
Guillain-Barr syndrome (GBS) adalah kelainan saraf perifer yang menyebabkan
kelumpuhan ekstremitas secara asenden dan simetris yang diperantarai mekanisme
imunologi Yuki,

Nobuhiro. 2012

. Sindrom ini akan menyebabkan kelemahan otot pada kaki dan

tangan (tetraplegia) dan hilangnya refleks ten don (arefleksia) Hughes, 2007; Walling, AD dan Dickson, G. 2013)
.
Yuki, Nobuhiro. 2012. GuillainBarr syndrome and anti-ganglioside antibodies:a clinician-scientists journey. Proc. Jpn. Acad., Ser. B88, 299-325.
Hughes, R.A.C., Swan, A.V., Raphal, J.C., Annane, D., van Koningsveld, R. and van Doorn, P.A. (2007) Immunotherapy for GuillainBarr syndrome: a
systematic review. Brain130, 22452257.
Walling, AD dan Dickson, G. 2013. GuillainBarr syndrome. American Family Physician, Vol.87;3;192-197.

2.1.2. Epidemiologi
Di Amerika, angka insidensi GBS adalah 1,65-1,79 tiap 100.000 penduduk. Angka
insidensi meningkat sejalan dengan bertambahnya umur penderita yaitu 0,62 tiap 100.000
penduduk umur 9 tahun menjadi 2,66 tiap 100.000 pada penduduk berumur 80-89 tahun
Doare KL dan Heath, PT. 2013 .

Di Indonesia, gambaran epidemiologi GBS belum banyak

diteliti Japardi,2002. Namun menurut penelitian, angka kejadian GBS disetiap negara hampir
sama, baik negara miskin maupun maju. Dari sekian banyak penderita GBS, 20%
diantaranya akan menderita kecacatan yang parah dan 5% akan meninggal dunia. Rasio
penderita GBS laki:perempuan adalah 3:2. Sementara, untuk jenis ras, kulit putih lebih
dominan dibandingkan ras yang lain Walling, AD dan Dickson, G. 2013.
Walling, AD dan Dickson, G. 2013. GuillainBarr syndrome. American Family Physician, Vol.87;3;192-197.

Doare KL dan Heath, PT. 2013. An overview of global GBS epidemiology. Vaccine 31S; D7 D12
Japardi, Iskandar. 2002. Sindroma guillain-barre. USU digital library, pp 1-6

2.1.3

Etiologi
Penyebab GBS dikaitkan dengan infeksi bakteri dan virus yang mendahuluinya dan
pemberian vaksin Miller A, Ali OE. 2007. GBS dianggap penyakit post infeksi yang diperantarai

sistem imun yang menyerang saraf perifer. Campylobacter jejuni adalah patogen yang paling
sering menyebabkan GBS, selain itu infeksi cytomegalovirus (CMV) juga dilaporkan
menjadi salah satu pencetus GBS Pluta,2011. Infeksi tersebut memunculkan manifestasi gejala
pada saluran pernafasan, gastrointestinal, dan saraf kranial serta sensorik. Adapun vaksin
yang dihubungkan dengan GBS adalah vaksin influenza, polio oral, tetanus toksoid, dan
campak. Selain faktor tersebut, kondisi seperti pembedahan, trauma, kehamilan, dan
penyakit sistemik dilaporkan sebagai pencetus GBS, tetapi hubungan ini belum ditetapkan
dengan pasti (Miller A, Ali OE. 2007, . Walling, AD dan Dickson, G. 2013)
Miller A, Ali OE. 2007. Guillain Barre syndrome. Available from: http://www.emedicine.medscape.com/article,
diakses 31 Agustus 2013.
Pluta, RM, Lynm, C, dan Golub RM. 2011. Guillain-Barr syndrome. The Journal of the American Medical
Association. Vol 305, No. 3;319
Walling, AD dan Dickson, G. 2013. GuillainBarr syndrome. American Family Physician, Vol.87;3;192-197.

Anda mungkin juga menyukai