TUGAS AKADEMIK
2.1.
Judul
Adapun judul kerja praktek ini adalah Analisis Pemindahan Material pada
manufaktur karena tanpa adanya tata letak material yang baik dapat
meyebabkan berbagai masalah seperti kurang lancarnya proses produksi di
perusahaan tersebut sehingga mempengaruhi semua sistem yang ada di
perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem Material handling yang efisien dan
efektif akan memberikan keuntungan berupa hasil ouput yang optimal. PD. Naga
Mas merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan
kertas sembayang.
PD. Naga Mas yang dimana proses produksinya dimulai dari kegiatan
pembuatan bubur kertas(Pulp) kemudian dilakukan percetakan kertas yang
berasar dari bubur kertas digulung dalam bentuk roll untuk menjadi kertas
sembayang setengah jadi yang kemudian kertas setengah jadi dicetak dengan
menjadi kertas sembayang akan tetapi kertas sembayang yang telah dicetak
selesai itu diangkut ke bagian pemotongan untuk dipotong sesuai standar kertas
sembayang berlaku pada akhirnya dilakukan paking sesuai dengan pemesanan
dari pelanggan.
Berdasarkan dari hasil wawancara dan survei ke PD. Naga Mas masih
terdapat pemindahan material yang tidak sesuai jaraknya yang memakan waktu
cukup jauh untuk mengambilnya dari gudang penyimpanan sementara ke bagian
proses produksi yang dimana hasil produksi sendiri di PD. Naga Mas itu berkisar
4.000 kg sampai 5000 kg per hari produksi sehingga operator percetakan perlu
mengambil bahan dari gudang peyimpanan ke bagian produksi kertas
sembayang berkisar 40 Kali sampai 50 kali pengambilan dalam sehari yang jarak
tempuhnya 15 meter untuk sekali pengambilan dan juga lebar jalan tersebut
hanya bisa dilalui oleh operator saja karena lebar jalan tidak bisa dilalui oleh
peralatan seperti forklift untuk mengakat kertas dalam bentuk roll tersebut.
Sehingga perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap pemindahan Material
handling di PD. Naga Mas untuk menghemat biaya (Ongkos Material Handling).
Adapun penenilitian yang dilakukan oleh Oka Sutarto Putra, Muhammad Iqbal
dan Devi Pratami PT Dwi Indah menggunakan Material handling General Analisis
prosedur dengan Perancangan ulang Material handling sistem ini menghasilkan
jarak perpindahan antar mesin dan MHE usulan yaitu, forklift truck dan cargo lift
menjadi reach truck dan hand pallet jack menjadi electric pallet truck sehingga
total biaya MHE yang dikeluarkan mengalami penurunan sebesar 29,49%.
Peningkatan unit load mencapai 50% dengan reach truck, electric pallet truck
sebesar 11%-19%, dan forklift truck B 50%.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yefta Yosi Prasetya, Johan K. Runtuk dan
Lusia P.S Hartanti di Perusahaan Roti Matahari yang menggunakan sistem batch
production(metode sebelumnya). Tata letak yang digunakan menyesuaikan
susunan bangunan tua sehingga timbul jalur material yang tidak efisien. Jadi itu
perlu untuk merancang ulang-tata letak untuk meminimasi biaya material
handling. Metode untuk kasus penelitian ini menggunakan Sytematic Layout
Planing (SLP) dan material handling metode. SLP Prosedur telah banyak
digunakan selama dekade terakhir dan telah terbukti menjadi teknik yang
berguna dalam pabrik untuk merencanakan secara akademis dan praktis.
Perbedaan jarak dan biaya dari berbagai alternatif akan muncul secara
kuantitatif. Temuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua tata letak
alternatif mampu memberikan penghematan biaya Material handling hingga 40
persen.
2.3.
Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan dapat disimpulkan
bahwa pemindahan material yang ada di perusahaan Naga Mas masih perlu
dilakukan perencanaan ulang karena dapat menimbulkan ongkos Material
handling yang tinggi. Perencanaan ini menggunakan metode Material handling
general analisis prosedur untuk menganalisis aliran bahan sehingga tidak
menimbulkan biaya/Cost yang besar.
2.4.
1.
2.
2.5.
Pembatasan Masalah
2.
3.
Kondisi
lantai
produksi
tidak
berubah
selama
proses
penelitian
berlangsung.
2.7.
Landasan Teori
2.81.
Material handling adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan
produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas
produksi. Istilah Material handling sebenarnya kurang tepat kalau diterjemahkan
sekedar memindahkan material. Berdasarkan perumusan yang dibuat oleh
American Material handling Society (AMHS), pengertian mengenai Material
handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling),
pemindahan
(moving),
pembungkusan
atau
pengepakan
(packaging),
3.
Meningkatkan produktivitas.
4.
5.
6.
2.
3.
dibutuhkan.
4.
mungkin.
Perlu dipahami bahwa untuk mengoptimalkan fungsi Material handling maka
terlebih dahulu harus ditetapkan tujuan utama dari aktivitas pemindahan dan
selanjutnya haruslah diterapkan prinsip dasar yang menyangkut kesederhanaan
dan meminimalisasi gerakan-gerakan pemindahan.
Beberapa aturan lain dalam proses pemindahan bahan antara lain:
1.
tetapi tidak memberikan nilai tambah pada material dari produk yang dipindahkan
tersebut.
2.
bilamana mungkinkan.
3.
Kombinasikan/kelompok
aktivitas-aktivitas
pemindahan
bahan
dan
Pertimbangkan
untuk
sebaiknya
memindahkan
operator
daripada
materialnya.
5.
Pemindahan
material
sedcara
mekanis
seharusnya
dipergunakan
bilamana secara manual hal ini dianggap kurang praktis dan efektif untuk
dilaksanakan.
6.
Dan lain-lain.
Disini terutama yang harus disurvei adalah kondisi dari bangunan pabrik yang
meliputi antara lain:
a.
Ukuran bagunan.
b.
ada.
c.
Lebar jalan lintasan baik yang merupakan jalan lintasan utama ataupun
e.
2.
a.
produksi.
b.
Prinsip kerja dari masing masing mesin dan peralatan produksi tersebut.
c.
3.
a.
b.
Berat material.
c.
4.
Disurvei untuk mencari data mengenai jenis peralatan pemindahan bahan yang
sedang digunakan yang kemudian digunakan untuk sejumlah produk tertentu.
5.
first cost.
b.
Biaya depresiasi.
c.
d.
e.
f.
Pajak.
g.
Asuransi .
h.
Dan lain-lain.
2.
3.
4.
10
5.
Jalan lintasan atau aisle dalam pabrik dipergunakan terutama untuk dua hal yaitu
komunikasi dan transportasi. Dengan demikian maka jalan lintasan ini didalam
pabrik akan dipergunakan antara lain:
1.
Material handling.
2.
3.
4.
5.
untuk perawatan
6.
b.
11
c.
d.
2.
b.
c.
d.
4.
Kegiatan
harus ditempuh.
b.
c.
d.
5.
Mengurangi biaya.
12
b.
c.
d.
tidak efesien.
e.
2.6.
Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produk terbagi beberapa macam. Pola
aliran yang dipakai untuk pengaturan aliran bahan dalam proses produksi yang
terdiri dari (James Apple, 1990):
1.
Straight line
Pola aliran berdasarkan garis lurus atau Straight line umum dipakai bilamana
proses produksi berlangsung singkat, relatif sederhana dan umum terdiri dari
beberapa komponen-komponen atau beberapa macam production equipment.
Pola aliran bahan berdasarkan garis lurus ini akan memberikan:
a.
b.
c.
Pola aliran berdasarkan garis-garis patah ini sangat baik diterapkan bilamana
aliran proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan luas area yang
tersedia. Aliran bahan akan dibelokan untuk menambah panjangnya garis aliran
yang ada dan secara ekonomis hal ini dapat mengatasi segala keterbatasan dari
area, dan ukuran dari bangunan pabrik yang ada.
13
U-Shaped
Pola aliran menurut U-Shaped ini akan dipakai bilamana dikehendaki bahwa
akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal
proses produksinya. Hal ini akan mempermudah pemanfaatan fasilitas
transportasi dan juga sangat mempermudah pengawasan untuk keluar
masuknya material dari dan menuju pabrik. Aplikasi garis aliran bahan relatif
panjang, maka aliran U-Shaped ini akan tidak efisien.
Circular
14
5.
Odd angle
Pola aliran berdasarkan Odd angle ini tidaklah begitu dikenal dibandingkan
dengan pola-pola aliran yang lain. Pada dasarnya pola ini sangat umum dan baik
digunakan untuk kondisi-kondisi seperti:
a.
produk diantara suatu kelompok kerja dari area yang saling berkaitan.
b.
c.
15
perpindahan material dari proses satu ke proses berikutnya, ware housing serta
pengiriman produk lainnya.
3.
akibat adanya aktivitas material dari satu mesin ke mesin lain atau dari satu
departemen kedepartemen lain yang besarnya ditentukan
suatu
tertentu.
Satuan
yang
digunakan
adalah
Rupiah/meter
Meningkatkan Kapasitas.
2.
3.
4.
5.
Mengurangi ongkos.
sampai pada
gerakan.