Anda di halaman 1dari 3

1.

Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi menerapkan nilai


pancasila sebagai pedoman dalam berkarya sesuai profesi masing agar
jiwa nasionalisme tetap tumbuh dan berkembang, jelaskan!
Program pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian sebagai
pendidikan nilai di Perguruan Tinggi memiliki fungsi meletakkan dasar nilai
sebagai pedoman berkarya bagi lulusan perguruan tinggi. Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai MPK diarahkan mampu mengemban misi
tersebut. Konsekuensi PKn sebagai MPK, keseluruhan materi program
pembelajaran PKn disirati nilai-nilai Pancasila. Pengertian nilai dasar harus
difahami bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dan
sumber orientasi pengembangan kekaryaan setiap lulusan PT. Peran nilainilai dalam setiap Sila Pancasila adalah sebagai berikut.
1. Nilai Ketuhanan dalam Sila Ketuhanan YME : melengkapi ilmu
pengetahuan menciptakan perimbangan antara yang rasional dan
irasional, antara rasa dan akal. Sila ini menempatkan manusia dalam alam
sebagai bagiannya dan bukan pusatnya. Faham nilai ketuhanan dalam Sila
Ketuhanan YME, tidak memberikan ruang bagi faham ateisme,
fundamentalisme dan ekstrimisme keagamaan, sekularisme keilmuan,
antroposentrisme dan kosmosentrisme.
2. NIlai Kemanusiaan dalam Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab:
memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu
harus didasarkan pada tujuan awal ditemukan ilmu atau fungsinya semula,
yaitu untuk mencerdaskan, mensejahterakan, dan
memartabatkan manusia, ilmu tidak hanya untuk kelompok, lapisan
tertentu.
3.
Nilai
Persatuan
dalam
Sila
Persatuan
Indonesia:
mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila yang lain, sehingga
supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub sistem. Solidaritas dalam
subsistem sangat penting untuk kelangsungan keseluruhan individualitas,
tetapi tidak mengganggu integrasi. Nilai Persatuan dalam Sila Persatuan
Indonesia sesnsinya adalah pengakuan kebhinnekaan dalam kesatuan:
koeksistensi, kohesivitas, kesetaraan, kekeluargaan, dan supremasi
hukum.
4. Nilai Kerakyatan dalam Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, mengimbangi
otodinamika ilmu pengetahuan dan teknologi berevolusi sendiri dengan
leluasa. Eksperimentasi penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan
harus demokratis dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak dari
kebijakan, penelitian sampai penerapan masal. Nilai Kerakyatan dalam Sila
4 ini esensinya adalah menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang
berkeadaban. Tidak memberi ruang bagi faham egoisme keilmuan
( puritanisme, otonomi keilmuan), liberalisme dan individualsime dalam
kontek kehidupan.
5. Nilai Keadilan dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
menekankan ketiga keadilan Aristoteles: keadilan distributif, keadilan
kontributif, dan keadilan komutatif. Keadilan sosial juga menjaga
keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat, karena
kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh kepentingan semu.
Individualitas merupakan landasan yang memungkinkan timbulnya
kreativitas dan inovasi.

Kelima dasar nilai tersebut sebagai pedoman dan sumber orientasi dalam
penyusunan
dan
pengembangan
substansi
kajian
Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai MPK mencerminkan pendidikan demokrasi, HAM dan persoalan
kewarganegaraan lainnya berperspektif Pancasila. Jadi, meskipun setiap
bangsa sama-sama menyebut Pendidikan Kewarganegaraan sebagai civic
education, democracy education, civil education dsb, tetapi arah
pengembangan kompetensi keilmuan PKn di perguruan tinggi Indonesia
memiliki karakter sendiri
2. Globalisasi dan modernisasi dapat mengikis dan bahkan dapat
menghapuskan nilai-nilai budaya kearifan lokal (local genius) sebagai
identitas nasional di sisi lain modernisasi dan globalisasi itu penting bagi
bangsa indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, bagaimana
sebaiknya agar sebagai warga negara indonesia kita tidak menghilangkan
budaya lokal tersebut namun juga tidak tertinggal sebagai bagian
masyarakat dunia. Jelaskan beserta contohnya!
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib melestarikan budaya-budaya
negara kita agar tidak punah. Karena budaya yang kita miliki
mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Meskipun Indonesia
memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua
merupakan satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia. Contoh upaya
pelestarian budaya adalah dengan menanamkan rasa cinta kepada tanah
air, mengenali budaya-budaya yang ada di daerah kita, mendalami
budaya tersebut dan memperkenalkannya kepada orang lain yang belum
tahu, membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya
seperti memakai batik. Di sisi lain agar kita tidak tertinggal sebagai bagian
dari masyarakat dunia, kita pun harus bijak dan cermat dalam menyaring
seluruh kebudayaan asing yang masuk ke budaya Indonesia. Yang baik
kita ambil sedangkan yang buruk kita tinggalkan. Contohnya pengaruh
positif dari globalisasi dan modernisasi adalah kemajuan teknologi yang
dapat mempermudah aktivitas kita, sedangkan pengaruh negatifnya
adalah munculnya sikap individualisme.
3. Hak dan kewajiban dalam UUD 1945 dan konstitusi, hak dan kewajiban
warga negara telah dijelaskan secara rinci dalam UUD 1945, sedang
kewajiban warga negara juga telah jelas, namun apa yang anda ketahui
tentang hak negara, jelaskan dan contohnya!
1. menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
2. menghormati hak asasi manusia orang lain
dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara (Pasal 28J, ayat 1).
3. tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis (Pasal 28J, ayat 2)

4. ikut serta dalam usaha pertahanan dan


keamanan negara (Pasal 30, ayat 1).
5. Untuk pertahanan dan keamanan negara
melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta (Pasal 30, ayat 2).
6. mengikuti pendidikan dasar (Pasal 31, ayat 2)

4. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan demokrasi indonesia, jelaskan


bagaimana caranya, dan sejak kapan dimulainya pendidikan demokrasi
tersebut, apakah pendidikan tersebut cukup secara formal saja dan
bagaimana dengan informal dan non formal jelaskan dan berikan
contohnya!
Dewasa ini dalam alam demokrasi harus ditumbuhkan kesadaran bahwa
demokrasi hanya akan tumbuh kuat jika didukung oleh warga-warga yang
demokratis, yakni warga yang memiliki dan menjalankan sikap hidup
demokratis. Ini artinya warga negara yang bersikap dan berbudaya hidup
demokratis menjadi syarat bagi berjalannya negara demokrasi
Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai
demokrasi supaya bisa diterima dan dijalankan oleh warga negara.
Pendidikan demokrasi secara subtantif menyangkut sosialisasi diseminasi,
aktualisasi dan implementasi sistem, nilai, konsep dan praktik demokrasi
melalui pendidikan. Caranya melalui aktivitas menanamkan pada generasi
muda akan pengetahuan, kesadaran dan nilai-nilai demokrasi.
pengetahuan dan kesadaran akan nilai demokrasi itu meliputi tiga hal.
Pertama, kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling
menjamin hak-hak warga masyarakat itu sendiri, demokrasi adalah pilihan
terbaik diantara yang buruk tentang pola hidup bernegara. Kedua,
demokrasi adalah sebuah learning process yang lama dan tidak sekedar
meniru dari masyarakat lain. Ketiga, kelangsungan demokrasi tergantung
pada keberhasilan mentrans-formasikan nilai-nilai demokrasi pada
masyarakat. Tidak cukup hanya secara formal saja. Secara informal,
pendidikan demokrasi bisa dilakukan di lingkungan keluarga yang
menumbuhkembangkan nilai-nilai demokrasi. Secara non formal
pendidikan demokrasi berlangsung pada kelompok masyarakat, lembaga
swadaya, partai politik, pers, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai