PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan berikut:
1. Apa pengertian dari penelitian pengembangan?
2. Bagaimana karakteristik penelitian pengembangan?
3. Apa saja yang termasuk jenis-jenis penelitian pengembangan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada dapat dirumuskan beberapa
tujuan makalah berikut:
1. Mengetahui pengertian penelitian pengembangan
2. Mengetahui karakteristik penelitian pengembangan
3. Mengetahui jenis-jenis penelitian pengembangan
D. Manfaat penelitian
1. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang penelitian pengembangan
2. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang karakteristik penelitian
pengembangan.
3. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang jenis-jenis penelitian
pengembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Pengembangan
1
tentang
rancangan,
pengembangan,
dan
proses
evaluasi
bidang
pendidikan
(Setyosari,
2015).
Penerapan
penelitian
waktu, misalnya bulan atau tahun. Kajian cross sectional yaitu suatu cara
untuk mengurangi waktu dan tingkat mortalitas dalam penelitian. Kajian
cross sectional merupakan kombinasi kedua metode di atas yang berusaha
memperpendek
lamanya
wakktu
dan
meminimalisasi
asumsi-asumsi
Salah satu
2)
3)
4)
skenario
pelaksanaan
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
langkah secara siklus. Ciri utama dari penelitian dan pengembangan terdiri
dari:
1. Studying research findings pertinent to the product to be develop
Melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan
penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
2. Developing the product base on this findings
Mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually
Dilakukanya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana
produk tersebut nantinya digunakan
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
Langkah Pelaksanaan strategi R & D menurut Borg & Gall
Langkah pelaksanaan penelitian pengembangan menurut Borg dan
Gall terdiri dari:
a. Penelitian dan pengumpulan data awal
Tahap penelitian dan pengumpulan data ini merupakan tahap
analisis kebutuhan, studi literatur, dan penelitian skala kecil. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini antaralain: mengumpulkan sumber
rujukan atau kajian pustaka, observasi atau pengamatan kelas,
identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran serta
merangkum permasalahan. Langkah pertama ini meliputi analisis
kebutuhan, studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil dan
standar laporan yang dibutuhkan.
a) Analisis kebutuhan, kriteria untuk melakukan analisis kebutuhan
ditinjau dari beberapa hal yaitu: urgensi pengembangan produk,
ketersediaan sumber daya manusia yang berkompeten, ketersediaan
sarana prasarana pendukung, ketersediaan biaya, dan pertimbangan
waktu.
b) Studi literatur
Kegiatan ini dilakukan untuk pengenalan sementara terhadap
produk yang akan dikembangkan melalui kegiatan mengkaji
literatur. Studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan temuan
mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang
ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh drat produk
(model) utamayang diap diuji coba lebih luas.
f. Uji coba produk utama (Main field testing)
Tahap ini merupakan tahap uji lapangan terhadap produk yang
melibatkan lebih banyak subjek penelitian. Langkah dari tahapan uji
terhadap produk meliputi uji efektivitas desain produk. Berdasarkan
pelaksanaan uji hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif,
baik dari sisi substansi maupun metodologi. Hasil yang diperoleh dari
ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian hasil uji coba
(desain model) yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Langkah ini
biasanya menggunakan penelitian eksperimen.
g. Perbaikan produk akhir dan desiminasi produk (Operational product
revision)
Tahapan ini merupakan langkah perbaikan atau penyempurnaan
terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan
sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi.
h. Ujicoba lapangan operasional (Operatinal field testing)
Merupakan uji produk yang melibatkan lebih banyak lagi subjek
penelitian. Uji opersional diharapkan dapat menghasilkan model desain
yang siap diterapkan, baik dilihat dari substansi maupun metodologi.
Dalam tahapan ini dilakukan uji efektivitas desain produk terhadap subjek
yang merupakan calon pemakai produk. Pengujian dilakukan melalui
angket, wawancara, observasi, dan kuesioner. Hasil dari uji lapangan ini
berupa desain produk yang siap untuk diterapkan baik dari sisi substansi
maupun metodologi.
i. Penyempurnaan produk akhir (Final product revision)
Tahapan ini merupakan tahapan perbaikan akhir terhadap model
yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir yang mantap.
j. Deseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation
yang
telah
dilakukan
dapat
didistribusikan
melalui
Identifikasi kebutuhan
revisi
tidak
Perumusan tujuan
Penulisan naskah media
yang diinginkan ,dan menetapkan prioritas untuk tindakan ( Lee & Roadman ,
1991).
Model pengembangan berbasis multimedia menurut Lee dan Owens
(2004)
terdiri
tahap
yaitu
analysis,
design,
development
and
merupakan
tahap
penentuan
tujuan,
mengidentifikasi
rencana
evaluasi,
mengembangkan
instrumen
10
11
Model
pengembangan
sistem
pembelajaran
ini
memuat
12
Kegiatan
ini
dimaksudkan
untuk
mengevaluasi
dan
Plomp
(2007)
Design
research
atau
penelitian
13
dokumen desain yang didalamnya memuat masalah yang telah dibagi dan
solusi penyelesaian yang disusun secara struktural.
Desain yang telah disusun selanjutnya digunakan sebagai pedoman
untuk menghasilkan produk pengembangan. Produk pengembangan yang
dihasilkan bisa berupa buku model, perangkat pembelajaran meliputi RPP,
buku siswa, lembar kerja siswa (LKS), buku pegangan guru, serta instrumen
penelitian.
c. Assessment phase
Semi evaluasi sumatif untuk menyimpulkan kesesuaian antara solusi
atau intervensi dengan harapan awal serta pengajuan rekomendasi
pengembangan
dari
model
intervensi.
Evaluasi
merupakan
proses
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik yang dimiliki oleh ilmu kealaman antaralain: konkret,
empiris, sistematik, objektif dan universal, analisis, verifikatif dan
falsifikasi, serta communicable.
2. Anatomi ilmu kealaman dibagi menjadi beberapa komponen yaitu:
Hukum, teori, postulat, prinsip atau azas.
3. Nilai-nilai ilmu kealaman terdiri dari nilai pendidikan berupa inspirasi atau
ide untuk pemenuhan kebutuhan manusia, nilai religius yang berhubungan
dengan kesadaran akan kekuasaan Tuhan, nilai intelektual berkaitan
dengan kecerdasan seseorang dalam penggunaaan, nilai praktis yang
berhubungan dengan aspek-aspek manfaat sains utuk kehidupan, dan nilai
sosio politik ekonomi sebagai petunjuk untuk dijadikan pelajaran bagi
hubungan interaksi manusia di bidang sosial, politik, dan eknomi, serta
nilai-nilai lain berupa nilai sosial, etika, estetika, Moral, nilai ekonomi,
dan psikologi
B. Saran
1. Kepada pembaca agar menambah wawasan mengenai ilmu kealaman.
2. Kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang dapat membantu
dan membangun penulisan maklah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
15