Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat,
mecampur, memformulasi dan melakukan pembakuan senyawa obat. Obat
adalah bahan tunggal atau campuran yang digunakan semua makhluk
untuk bagian luar maupun dalam guna mencegah maupun mengobati
penyakit.
Inkompatibilitas adalah pencampuran antara dua reaksi
atau
lebih
antara
obat-obatan
dan
menimbulkan
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
dapat
mempengaruhi
Disimpan dalam wadah tertutup, balk ditempat yang sejuk dan terlindung
dari sinar matahari.
Contoh :
- Sediaan paten : Tab. Bactrim, Tab. Pehadoxin
- Sediaan generik : Tablet parasetamol, Tablet amoksisilin
3. KAPSUL
Sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau setengah
padat dengan atau tanpa bahan tambahan dan terbungkus cangkang
yang umumnya terbuat dari gelatin. Cangkang dapat larut dan dipisahkan
dari isinya.
1) Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): berisi bahan obat berupa
minyak/larutan obat dalam minyak.
2) Kapsul keras ( Hard Capsule ): berisi bahan obat yang kering
Cara mengenal kerusakan :
Secara makroskopik kerusakan dapat dilihat dari adanya perubahan
warna, berbau, tidak kompak lagi sehingga tablet pecah/retak, timbul
kristal atau benyek.
Penyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup, baik ditempat yang sejuk dan
terlindung dari sinar matahari.
a) Kapsul Lunak ( Soft Capsule ): Berisi bahan obat berupa minyak/
larutan obat dalam minyak.
Sifat :
Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
Dapat menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkan
Absorbsi obat lebih baik daripada kapsul keras karena bentuk ini
Contoh : Natur E
b) Kapsul keras ( Hard Capsule ) : berisi bahan obat yang kering.
Sifat
Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
Dapat menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkan
Tepat untuk obat yang mudah teroksidasi, bersifat higroskopik, dan
terbagi rata
atau terdispersi
homogen dalam
padat lainnya.
Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
Obat kontak dengan kulit cukup lama sehingga cocok untuk
dermatosis yang kering dan kronik serta cocok untuk jems kulit yang
bersisik dan berambut.
Sediaan ini cocok untuk dermatosa yang agak basah ( Sub akut atau
kronik )
Dapat berfungsi sebagai pengering, pembersih, dan pembawaUntuk
bentuk larutan.
Bagi obat yang rasanya pahit dan baunya tidak enak dapat ditambah
66% ).
Larutan Sukrosa hampir jenuh dengan air.
Sediaan cair yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk
suspensi oral.
Sifat :
Homogen
Lebih kental dan lebih manis dibandingkan dengan Solutio.
Cocok untuk anak-anak maupun Dewasa.
Sirup Kering :
Suatu sediaan padat yang berupa serbuk atau granula yang terdiri dari bahan
obat, pemanis, perasa, stabilisator dan bahan lainnya, kecuali pelarut.
Apabiola akan digunakan ditambah pelarut (air) dan akan menjadi bentuk
sediaan suspensi.
Sifat :
Pada umumnya bahan obat adalah antimikroba atau bahan kimia lain
yang tidak larut dan tidak stabil dalam bentuk cairan dalam
penyimpanan lama.
Memberikan rasa enak, sehingga cocok untuk bayi dan anak.
Kecepatan absorbsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran
partikel
Apabila sudah ditambahkan aquadest, hanya bertahan + 7 hari pada
suhu kamar, sedang pada almari pendingin + 14 hari.
Solutio
Volume pemberiannya besar
bisa
ditambah
kosolven
lain
seperti
gliserin
dan
sirup.
Contoh : Batugin 300 ml, Mucopect 60 ml ( Paediatri )
5. TINGTURA
Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan
atau senyawa kimia. Secara tradisional tingtura tumbuhan berkhasiat obat
mengandung 10% bahan tumbuhan, sebagian besar tingtura tumbuhan lain
mengandung 20%bahan tumbuhan. Sifat :
Homogen dan bahan obat lebih stabil
Kadar alcohol yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme
Karena Berisi beberapa komponen, dengan adanya cahaya matahari
Sifat: :
Volume pemberian kecil sehingga cocok untuk bayi dan anak-anak
Pada umumnya ditambahkan pemanis, perasa, dan bahan lain yang
antimikroba,
analgetika
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat dismpulkan bahwa:
1. Macam-macam bentuk sediaan padat yakni pulvis dan pulveres (serbuk);
tablet; dan kapsul.
2. Macam-macam bentuk sediaan semi padat yakni unguenta (salep); jelly (gel );
cream; dan pasta.
3. Macam-macam bentuk sediaan cair yakni solution; sirup; suspensi; elixir;
tingtura; gargarisma; guttae; dan lotion.
DAFTAR PUSTAKA
Murini, Tri. 2013. Bentuk Sediaan Obat (BSO) Dalam Preskripsi. UGM-Press.
Yogyakrta