Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini, yang berjudul:
Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model). Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam karya ilmiah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi materi, pembahasan dan analisis dan mengharapkan umpan balik
dari semua pihak yang membaca karya ilmiah ini agar lebih baik di masa
mendatang.
Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
mendalam kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis
dalam rangka penyelesaian karya ilmiah ini, yaitu Rektor Universitas HKBP
Nommensen Medan, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen,
Bapak Dr. Ir. Parulian Simanjuntak, M.A.; Ketua Program Studi Akuntansi,
Bapak Dr. Jadongan Sijabat, M.Si.; Rekan-rekan staf pengajar pada Fakultas
Ekonomi Universitas HKBP Nommensen; Bapak Ibu Staf Administrasi Fakultas
Ekonomi dan keluargaku yang mendukung dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Terima kasih.
Medan,
Juli 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan
manusia,
seperti
kesehatan,
makanan,
pendidikan,
pengguna.
Teknologi
memberikan
dampak
baik,
dalam
hal
penggunaan
teknologi
adalah
Model
Penerimaan
Teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
# Butir Lama
1
Job Performance
Increase Productivity
Effectiveness
Useful
Controllable
Flexible
Easy to Use
Selain kelebihan, MPT juga memiliki kelemahan seperti, (1) MPT belum
menjelaskan alasan mengapa pemakai sistem
mempunyai kepercayaan-
disajikan dan dibahas pada bagian ini. Penelitian yang menggunakan Model
Penerimaan Teknologi telah banyak dilakukan, dan sangat tepat digunakan pada
penelitian kontek teknologi yang baru dikembangkan dan akan diterapkan secara
umum. Model ini pertama sekali diperkenalkan oleh Davis (1989).
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang menggunakan Model
Penerimaan Teknologi sebagai teori dasar. Penelitian mengenai implemetasi pada
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System = EIS), yang dilakukan
pada 30 organisasi di KwaZulu/Natal di suatu wilayah di Afrika Selatan
(Averweg, 2008). Tujuan penelitiannya adalah untuk mendiskusikan konstruk
manfaat persepsian (perceived usefulness), kemudahan persepsian (perceived ease
of use), penggunaan sistem aktual (actual system use) selama tahap
pengembangan dan penerapan SIE pada organisasi-organisasi di negara sedang
berkembang Afrika Selatan di Afrika.
Penelitian Averweg menemukan bahwa, (1) korelasi KemudahanPenggunaan lebih rendah dari pada Manfaat-Penggunaan. (2) Secara parsial,
menemukan bahwa Kemudahan Penggunaan Persepsian dapat menjadi katalisator
yang lebih kuat dalam mendorong penerimaan TI. (3) Menemukan hubungan
MPT, Kemudahan-Penggunaan lebih tinggi daripada Kegunaan Persepsian. (4)
Kegunaan Penggunaan Persepsian dan Kemudahan Penggunaan Persepsian tidak
memiliki konsistensi di dalam frekuensi Penggunaan SIE.
Penelitian lain yang menggunan Model Penerimaan Teknologi adalah Eze
et al. (2011). Mereka meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi internet
banking pada orang muda dewasa yang dilakukan di Malaysia. Sampel yang
Perceived ease of
use
Perceived
usefulness
Relative
Advantage
Internet
Banking
Adoption
Self-Efficacy
Perceived
Credibility
Trialability
10
11
Perceived usefulness
H1
Perceived enjoyment
Information on online
banking
H2
H3
Online
banking use
H4
H5
12
Penelitian Rusu & Shen (2011), dilakukan di UEA dengan melibatkan 183
pengguna e-banking. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penerimaan ebanking dengan menggunakan MPT. MPT memiliki dua faktor utama yang
mempengaruhi niat nasabah untuk menggunakan (customers intention to use).
Dalam penelitian mereka mengusulkan bahwa, terdapat empat faktor yang
diidentifikasi mempengaruhi kegunaan persepsian dan kemudahan persepsian,
yaitu citra (image), keamanan (security), efikasi diri komputer (computer selfefficacy) dan kenyamanan (convenience), yang mengusulkan empat hipotesis
untuk dibuktikan melalui penelitian ini.
Image
Perceived
Usefulness
Security
Attitude
Computer
Self-Efficacy
Intention
Use
Perceived
Ease of Use
Technology Acceptance Model (TAM)
Convenience
Gambar 2.3. Model Konseptual Pengembangan TAM Klasik Rusu & Shen (2011)
13
penggunaan
persepsian.
Hasil
penelitian
secara
empiris
Perceived Usefulness
H1a
H5
H2
H4
H1b
Computer Self-Efficacy
Behavioral Intention
H3
H1c
H6
Perceived Credibility
14
Perceived
Usefulness
H1
Perceived
Enjoyment
H3
H6
Perceived
Ease of USe
H2
H5
H4
Perceived
Credibility
Customer
Attitude
H8
Intention to
Use
H7
Age/income
/education
15
kemudahan
persepsian,
kesenangan
persepsian,
kredibilitas
persepsian, sikap nasabah dan umur, penghasilan, pendidikan serta faktor niat
untuk menggunakan sebagai variabel terikat. Berdasarkan faktor-faktor tersebut
diusulkan tujuh hipotesis.
Hipotesis 1 menyatakan bahwa kegunaan persepsian memiliki efek positif
pada sikap nasabah dan secara statistik hipotesis 1 didukung. Hipotesis 2
menyatakan kemudahaan penggunaan persepsian memiliki efek positif pada sikap
nasabah dan hasil secara statistik hipotesis 2 didukung. Hipotesis 3 mengusulkan
bahwa kesenangan persepsian memiliki efek positif pada sikap nasabah dan hasil
menunjukkan bahwa hipotesis 3 didukung secara statistik. Hipotesis 4 yang
diusulkan adalah bahwa kredibilitas persepsian memiliki efek positif pada sikap
nasabah. an hasil analisis statistik menunjukkan hipotesis 4 didukung.
Hipotesis 5 mengusulkan bahwa kredibilitas persepsian memiliki efek
positif pada kemudahan penggunaan persepsian dan hasil menunjukkan bahwa
hipotesis 5 tidak didukung secara statistik. Hipotesis 6 yang diusulkan
menyatakan bahwa kredibilitas persepsian memiliki efek positif pada kegunaan
persepsian dan hasil menunjukkan bahwa hipotesis 6 tidak didukung secara
statistik. Hipotesis 7 mengusulkan bahwa umur, penghasilan dan pendidikan
memiliki efek positif pada sikap nasabah dan hasil menunjukkan bahwa yang
16
didukung secara statistik hanya pada satu variabel bebas yaitu pendidikan
(education).
Penelitian lainnya dilakukan di Nigeria, pada industri perbankan oleh
Aderonke & Ayo (2010) yang mempelajari dampak pertumbuhan Teknologi
Komunikasi dan Informasi (TKI) terhadap penerimaan dan niat pengguna untuk
menggunakan sistem elektronik perbankan. Aderonke dan Ayo (2010)
menggunakan MPT (Davis, 1989) yaitu kemudahaan penggunaan persepsian dan
kegunaan persepsian, dan ditambah faktor kredibilitas persepsian, komputerefikasi diri, sikap nasabah dan niat untuk menggunakan e-banking. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan teknik survei kuesioner dan berhasil mengumpulkan
292 kuesioner untuk dianalisis lebih lanjut.
Perceived
credibility
H4
H5
Perceived
usefulness
H6
H8
Customer
Attitude
H7
H3
Perceived ease
of use
H2
H1
Computer selfefficacy
Gambar 2.6. Model Penelitian Aderonke & Charles (2010)
17
H9
Intention to use
Electronic
banking
18
19
diuji adalah bank-bank komersial di Singapura berasal dari para nasabah sebagai
responden sebanyak 320 kuesioner.
Liao & Wang (2008), menggunakan konstruk kemudahan persepsian,
manfaat persepsian, keamanan (security), ketanggapan (responsiveness) dan
kenyaman (convenience). Hasil pengujian statistika menunjukkan bahwa 17
hipotesis yang diusulkan adalah didukung. Kelima kontruk yang digunakan
terutama konstruk manfaat persepsian dan kemudahan persepsian secara
signifikan mempengaruhi interaksi nasabah dengan internet e-banking.
Usefulness (U)
H2.2
H1
Security (S)
Customer Interaction with
Internet e-banking (CI)
Responsiveness (R)
Convenience (C)
H2.1, H3, H4, H5
20
Institutional factors
Top management commitment
Quality of ICT personel
Legal regime
ICT policy in the country
E-banking challenges
User/consumer factors
IT literacy levels
Perceived ease of use
Perceived usefulness
Cost of devices
Compatibility
21
22
Perceived
Usefulness
Trust
Quality of
internet
connection
Perceived
Ease of Use
Attitude
towards
using
Computer
selfefficacy
Perceived
Enjoyment
Awareness
Security
Adoption
Intention
23
24
BAB III
KESIMPULAN
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Rusu, R. F., & Shen, K. N. (2011). An Empirical Study on E-Banking Acceptance in the
United Arab Emirates (UAE). Journal of Electronic Banking Systems, 1-9.
Wang, Y. S. et al. (2003). Determinants of User Acceptance of Internet Banking: An
Empirical Study. International Journal of Service Industry Management, 14(5),
501-519.
Widjana, M. A., & Rachmat, B. (2011). Factors Determining Acceptance Level of
Internet Banking Implementation. Journal of Economics, Business and
Accountancy Ventura, 14(2), 161-174.