Portofolio Kasus Abses Paru
Portofolio Kasus Abses Paru
ABSES PARU
Topik: Abses Paru
Tanggal (kasus): 8 Mei 2016
Presenter : dr.Komang Surya Bhuana R, S.Ked
Tanggal Presentasi : 2 Juli 2016
Pendamping : dr.IMadeSuarjaya
dr.IKomangAgussawan
Bu
Lansia
mil
Deskripsi : Pasien mengeluh nyeri dada kiri sejak 3 hari SMRS , nyeri seperti ditusuk-tusuk
tembus sampai ke belakang, nyeri dirasakan setiap menarik napas. Awalnya nyeri dirasakan
pada saat berbaring dan tidak didahului riwayat trauma. Pasien menyangkal adanya demam,
batuk, pilek dan penurunan berat badan secara signifikan.
Tujuan : Mengetahui perjalanan penyakit abses paru dan tatalaksana nya.
Bahan bahasan
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Cara membahas
Diskusi
Presentasi &
E-mail
Audit
Pos
diskusi
Data Pasien
Nama : NS
Alamat : Denpasar
Nama RS : RSU Puri Raharja
Alamat : Jalan WR Supratman
Data utama untuk bahan diskusi
1.
Diagnosis/gambaran klinis:
Pasien mengeluh nyeri dada kiri sejak 3 hari SMRS , nyeri seperti ditusuk-tusuk
tembus sampai ke belakang,
dirasakan pada saat berbaring, nyeri tidak menjalar ke tangan kiri maupun rahang dan
tidak didahului riwayat trauma. Gejala disertai batuk produktif berwarna putih tanpa
bercak kemerahan, pasien menyangkal adanya demam, keringat dingin, penurunan berat
badan, pingsan dan pengobatan paru selama 6 (enam) bulan. Pada saat masuk rumah
sakit, pasien tidak kuat berjalan disertai dengan sesak napas yang semakin memberat.
2.
Riwayat pengobatan:
Pasien mengatakan membeli obat batuk biasa
3.
Riwayat kesehatan/penyakit:
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit lain seperti penyakit jantung,
ginjal, riwayat alergi, sesak nafas dan diabetes melitus. Pasien merokok sejak muda (satu
4.
5.
6.
Pegawai swasta
Riwayat Sosial dan Lingkungan :
Pasien tinggal sendiri di rumah berukuran 100m2 dan memiliki ventilasi yang cukup.
Daftar Pustaka
1. Sjaifoellah N. Hepatitis kronis. Dalam Suparman ; ilmu penyakit dalam ed.2. FKUI
1993;608-9.
2. Karnath B. Stigmata of chronic liver disease. Hospital physician 2003; 14-6.
3. Suwignyo, Akbar N. Hepatitis virus B. Dalam Suparman ; ilmu penyakit dalam ed.2.
FKUI 1993; 593-4.
4. Pungpapong S, Ray kim W, Poterucha JJ. Natural history of hepatitis B virus infection :
an update for clinicians. Mayo Clin Proc. 2007;82(8):967-75.
5. Regev A, Schiff ER. Clinical feature of hepatitis. In Thomas H, Lemon S, Zuckerman A.
viral hepatitis 3rd ed. 2005:33-49
Hasil Pembelajaran
1. Dapat mengetahui cara mendiagnosis penyakit abses paru
2. Dapat melakukan penatalaksanaan pada kasus penyakit abses paru
3. Dapat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penyakit dan cara
penanganan nya
SUBYEKTIF :
Pasien mengeluh nyeri dada kiri sejak 3 hari SMRS , nyeri seperti ditusuk-tusuk
tembus sampai ke belakang, nyeri dirasakan setiap menarik napas. Awalnya nyeri
dirasakan pada saat berbaring, namun nyeri tidak menjalar ke tangan kiri maupun rahang
dan tidak didahului riwayat trauma. Gejala disertai batuk produktif berwarna putih tanpa
bercak kemerahan, pasien menyangkal adanya demam, keringat dingin, penurunan berat
badan, pingsan, mual muntah dan pengobatan paru selama 6 (enam) bulan. Pada saat
masuk rumah sakit, pasien tidak kuat berjalan disertai dengan sesak napas yang semakin
memberat disertai dengan demam.
OBYEKTIF
Vital Sign :
Keadaan umum
: Sakit sedang
Kesadaran
: E4V5M6
Tekanan darah
: 130/80 mmHG
Nadi
: 86 x / menit, reguler
Respirasi
: 25 x / menit
Suhu aksila
: 37.6C
Status General
Mata
Orofaring
Thorak
Bentuk
: normochest
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Kiri
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: SIC VI dextra
Redup absolut
: hepar
Auskultasi
: Ves + / +
Rh +/+
Wh -/-
Abdomen
Ekstremitas
Inspeksi
: membesar (+)
Auskultasi
Perkusi
: pekak
Palpasi
:
Akral hangat
+
Oedema
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap (7 Mei 2016)
Parameter
Nilai
Unit
Remarks
Nilai Normal
WBC
31,7
103/L
Tinggi
4,10-11,00
#Neu
26,1
103/L
Tinggi
2,50 -7.50
#Lym
2,28
103/L
Normal
1,00-4,00
#Mo
2,34
103/L
Normal
0,10-1,20
#Eo
0,141
103/L
Normal
0,00 0,50
#Ba
0,771
103/L
Normal
0,00 0,10
%Neut
47,2
Normal
47,0 80,0
%Lymph
39,8
Normal
13,0 40,0
%Mono
6,12
Normal
2,0 11,0
%Eos
11,2
Normal
0,0 5,0
%Baso
0,937
Normal
0 2,0
RBC
5,06
106/L
Normal
4,0 5,9
HGB
15,0
g/dl
Normal
12,0 16,0
HCT
44,2
Normal
40.00 50,00
MCV
87,3
fl
Normal
80,00 100,00
MCH
29,6
pg
Normal
26,00 34,00
MCHC
33,9
g/dl
Normal
31,00 36,00
RDW
15,1
Normal
11,6 14,8
PLT
422
103/ul
Normal
150,00 440,00
MPV
7,35
Cl
Normal
6,80 10,0
Nilai
Satuan
Remarks
Nilai Normal
BUN
45,3
mg/dL
Normal
10,00 50,00
Creatinin
1,05
mg/dl
Normal
0,6 1,1
Glukosa acak
196
mg/dl
Normal
<200
SGOT
66,5
u/l
Normal
< 37
SGPT
59,6
u/l
Normal
< 42
Bilirubin total
0,92
Mg/dl
Normal
<1.00
Bilirubin Direct
0,37
mg/dL
Normal
<0.50
Bilirubin Indirect
0,55
Mg/dl
Normal
<0.50
Na+
132
Mmol/L
Normal
136-146
K+
4,0
Mmol/L
Normal
3.5-5.0
Cl+
103
Mmol/L
Normal
96-106
HBsAg
Non reaktif
Normal
Urine lengkap
PEMERIKSAAN
pH
Leukosit
Nitrit
HASIL
5.50
Neg
Neg
SATUAN
Leu/L
-
NILAI NORMAL
5-8
Negatif
Negatif
Protein
Glukosa
Ketone
Urobilinogen
Bilirubin
Eritrosit
SG
Warna
SEDIMEN
Leukosit
Eritrosit
Sel Epitel
Silinder
Kristal
Lain-lain
Foto Thorax AP lateral
-
Neg
Neg
Neg
1 mg/dL
Neg
Neg
1.005
Kuning
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
Eri/L
-
Negatif
Negatif
Negatif
1 mg/dL
Negatif
Negatif
1.005-1.02
Kuning pucat-kuning
3-5
Negative
-
/lp
/lp
/lp
/lp
/lp
< 6/lp
< 3/lp
-
Kesan:
Loculated Pleural Efusi.
(adanya massa pada paru belum dapat disingkirkan)
Pemeriksaan CT Scan Thorax irisan axial reformat sagittal, coronal, tanpa dan dengan
kontras:
-
(air fluid level) di dalamnya, ukuran 12,4 x 8,9 x 16 cm di hemitoraks kiri atas-bawah.
Tampak lesi cavitas yang lebih kecil dengan fluid collection (densitas cairan kental) dan
densitas udara (air fluid level) di dalamnya, ukuran 4,8 x 4,2 x 4,7 cm di apex paru kiri.
Post pemberian kontras tampak enhancement pada tepinya.
Tidak tampak infiltrate/fibrosis/colaps/nodul pada parenkin paru kanan
Trakea dan main bronchus kana kiri tampak paten
Jantung tidak membesar
Kalsifikasi aorta torakalis
Tidak tampak pembesaran kelenjar supraklafikula, mediastinal, subcarina dan hilus
Tulang-tulang: tidak tampak destruksi tulang, tak tampak proses osteolitik/osteoblastik
Kesan:
-
(air fluid level) di dalamnya, ukuran 12,4 x 8,9 x 16 cm di hemitoraks kiri atas-bawah.
Tampak lesi cavitas yang lebih kecil dengan fluid collection (densitas cairan kental) dan
densitas udara (air fluid level) di dalamnya, ukuran 4,8 x 4,2 x 4,7 cm di apex paru kiri.
DD: 1. Empyma (curiga ruktur dari abses paru di apex paru kiri)
2. Abses Paru
ASESSMENT
Abses Paru
Penegakan diagnosis pada kasus ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang.
PLAN
Diagnosis
a. Anamnesis
o Pasien mengatakan sesak napas, nyeri dada disertai dengan batuk produktif
b. Pemeriksaan Fisik
o Keadaan umum
: Sakit sedang
o Kesadaran : compos mentis, GCS E4V4M5
o Tekanan Darah : 130/80 mmHg
o Nadi: 86 kali / menit
o Respirasi rate: 25 kali / menit
o Tempt axilla: 370C
o Ke 4 Ekstremitas teraba hangat
Thorak
Bentuk
: normochest
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Kiri
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: SIC VI dextra
Redup absolut
: hepar
Auskultasi
: Ves + / +
Rh +/+
Wh -/-
31,7
#Neu
26,1
RBC
5,06
HGB
15,0
HCT
44,2
MCV
87,3
MCH
29,6
MCHC
33,9
RDW
15,1
PLT
422
MPV
7,35
(air fluid level) di dalamnya, ukuran 12,4 x 8,9 x 16 cm di hemitoraks kiri atas-bawah.
Tampak lesi cavitas yang lebih kecil dengan fluid collection (densitas cairan kental) dan
densitas udara (air fluid level) di dalamnya, ukuran 4,8 x 4,2 x 4,7 cm di apex paru kiri.
DD: 1. Empyma (curiga ruktur dari abses paru di apex paru kiri)
2. Abses Paru
Terapi
Farmakologis
-
IVFD RL 20 tpm
Furosemid 1-1-0
Meloxicam 2x15mg
ISDN 3x5mg
Losartan 1x50mg
Nonfarmakologis
-
Rawat inap.
Tirah baring.
Rencana Pemeriksaan
- Cek Darah Perifer Lengkap setiap 24 jam
Follow Up 23/12/15
-
Demam (-)
IVFD RL 16 tpm
Metyl Prednisolon IV 3 x 25 mg
Follow Up 24/12/15
-
IVFD RL 16 tpm
Metyl Prednisolon IV 3 x 25 mg
IVFD RL 16 tpm
Metyl Prednisolon IV 3 x 25 mg
Follow Up 30/12/15
-
BPL
Memar pada kedua tungkai bawah memudar
Demam (-)
KIE
Pada pasien dan keluarga untuk sementara membatasi aktifitas fisik, mencegah perdarahan
akibat trauma, menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit atau merubah
fungsinya, memberi pengertian pada pasien dan orangtua tentang penyakitnya.
KIE:
Pada Pasien
o Edukasi untuk minum obat secara benar dan teratur
o Istirahat yang cukup
Pada Keluarga Pasien
o Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit pasien, faktor resiko, dan
komplikasi yang bisa terjadi
o Mengingatkan pasien untuk selalu minum obat