Anda di halaman 1dari 4

BATANG

Nama Ilmiah : Eurycoma longifolia


Nama Lokal : Pasak Bumi
I.

Identifikasi Organoleptik
Bau

: tidak berbau

Warna : coklat kekuningan


Rasa

: lama kelamaan pahit

II.

Identifikasi Mikroskopis

III.

Perbesaran 100X
Identifikasi Kimiawi
Ketika ditetesi reagen fluoroglusin+HCl 25% serabut tidak berwarna,hal ini
menunjukkan bahwa batang tidak mengalami penebalan dinding.

Klasifikasi
. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)


Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Simaroubaceae
Genus: Eurycoma
Spesies: Eurycoma longifolia Jack.
Morfologi
Pada umumnya tanaman pasak bumi ini seperti semak atau pohon kecil yang tingginya
maksimal 10 m, berdaun majemuk, menyirip ganjil, ibu tangkainya mencapai 1 m,
mengelompok di ujung ranting yang tebal. Anak daun berhadapan, berbentuk lanset atau agak
berbentuk bundar telur dengan ujung agak meruncing. Bunga yang berwarna merah kejinggaan
keluar dari ketiak daun dan seluruh bagiannya berbulu-bulu halus dengan benjolan kelenjar di
ujungnya.
Khasiat
Kulit dan batang pasak bumi dapat berkhasiat untu mengobati demam, mengatasi sariawan,
mengatasi sakit tulang, mengobati cacing perut dan sebagai tonik untuk wanita pasca
melahirkan.
Kandungan
Pasak Bumi mengandung empat senyawa penting yaitu senyawa canthin, senyawa turunan
eurycomanone, senyawa quassinoid, dan senyawa etanol. Senyawa canthin pada tumbuhan
pasak bumi mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, senyawa turunan eurycomanone
sebagai anti malaria, senyawa quassinoid berfungsi sebagai anti leukimia, dan prospektif untuk
anti HIV, senyawa etanol berfungsi sebagai afrodisiak.

DAUN
Nama ilmiah : Sonchus arvensis
Nama lokal
I.

: Tempuyung

Identifikasi Organoleptik:
Bau : tidak berbau
Warna : hijau
Rasa : lama kelamaan pahit

II.

Identifikasi Mikroskopis

Perbesaran 100x , irisan membujur,epidermis atas


III.
Identifikasi Kimiawi
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Sonchus
Spesies: Sonchus arvensis L.
Morfologi
Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit
terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air atau tanah terlantar, kadang ditanam

sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah
yang banyak turun hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl.
Terna tahunan, tegak, 0,6 2 m, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat.
Batang berongga dan berrusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh dan berkumpul pada
pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing,
pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm, lebar 3 - 12
cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bungan bentuknya lebih kecil
dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan berbentuk bonggol
yang tergabug dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah,
lama kelamaan menjadi merah kecoklatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya
memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, coklat kekuningan.
Khasiat
Tempuyung rasanya pahit dan dingin, berkhasiat menghilangkan panas dan racun,
peluruh kencing (diuretic), penghancur batu (lipotriptik), antiurolitiasis dan menghilangkan
bengkak.
Kandungan
Tempuyung mengandung a-laktuserol, b-laktuserol, manitol, inositol, silica,
kalium, flavonoid dan taraksasterol.

Anda mungkin juga menyukai