Anda di halaman 1dari 28

TARI SEUDATI

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi


Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti
saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain
Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau
Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan
semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan
penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada
zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini
diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional
Indonesia.

TARI PAYUNG

\\\

Tari payung berasal dari Sumatera Barat adalah tarian


yang melambangkan kasih sayang. Tarian ini dilakukan
dengan menggunakan payung sebagai instrument
pelengkap.

TARI TANGGAI

Tari tanggai berasal dari Sumatera Selatan adalah sebuah


tarian yang disajikan untuk menyambut tamu yang telah
memenuhi undangan.

TARI TOR-TOR

Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang
berasal dari Sumatera Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara,
Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir.Tortor adalah
tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara
fisik tortor merupakan tarian, namun makna yang lebih dari
gerakan-gerakannya menunjukkan tortor adalah sebuah media
komunikasi, di mana melalui gerakan yang disajikan terjadi
interaksi antara partisipan upacara.

TARI MERAK

Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata
cara dan geraknya diambil dari kehidupanmerak yang diangkat
ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.

TARI SERIMPI

Tari serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah.
Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah
mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada
sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di
kalanganistana.

TARI KECAK

Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire
Dance) ataupun juga monkey dance. Merupakan tari pertunjukan
masal atau seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita
dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu
seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya. Tari Kecak
mempunyai keunikan yaitu tarian ini hanya memadukan seni dari
suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke
cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.

TARI LEGONG

Tari Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang
luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong"
dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat
(terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Ciri
khas dari Tari Legong yakni adanya kerlingan mata yang ekspresif
di antara gerakan luwes sang penari. Tari Legong biasanya
dipentaskan oleh dua orang gadis atau lebih.

TARI PENDET

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang


banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali,
Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya
dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan
zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan
selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakralreligius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I
Wayan Rindi. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang
memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua
orang tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan
jarang dilakukan di banjar-banjar. Biasanya ditampilkan setelah
Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah
suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan
masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan
perlengkapan sesajen lainnya.

TARI MOLULO

Tarian Molulo atau Lulo (dari Bahasa Tolaki: Molulo), merupakan


salah satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Di Kendari (Sulawesi Tenggara Indonesia)
terdapat beberapa suku. Suku Tolaki sebagai salah satu suku yang
berada di daerah ini memiliki beberapa tarian tradisional , salah
satu tarian tradisional yang masih sering dilaksanakan hingga saat
ini adalah tarian persahabatan yang disebut tarian Lulo.
Pada zaman dulu, tarian ini dilakukan pada upacara-upacara
adat seperti : pernikahan, pesta panen raya dan upacara
pelantikan raja, yang diiringi oleh alat musik pukul yaitugong.
Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja, dan anak-anak
yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong
sambil membentuk sebuah lingkaran. Gong yang digunakan
biasanya terdiri dari 2 macam yang berbeda ukuran dan jenis
suara. Saat sekarang utamanaya di daerah perkotaan , gong
sebagai alat musik pengiring tarian lulo telah digantikan dengan
alat musik modern yaitu Electone.

TARI SARONDE

Tari Saronde adalah tari pergaulan keakraban dalam


acara resmi. Tarian ini diangkat dari tari adat malam
pertunangan pada upacara adat perkawinan daerah
Gorontalo.

TARI PAKARENA

Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi


Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang)
dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik)

TARI HUDOQ

Tari Hudoq adalah tarian topeng yang bagi suku atau etnis Bahau
di percaya sebagai tarian kedatangan para dewa utusan Sang
Pencipta ke dalam dunia , untuk menjaga dan melindungi
kehidupan dan tanaman padi yang baru di tanam. Karena kuatir
manusia bisa ketulahan, sakit atau mati bila memandang langsung
wajah para dewa, maka NALING LEDAANG pemimpin para
dewa, mengajak teman temannya membuat topeng dari pohon
kayu Jelutung atau Jabon atau Kitaaq, dan membuat pakaian dari
daun pisang uraan Untuk menutupi seluruh tubuh mereka.

TARI GONG

Tari gong ditarikan oleh seorang wanita yang menari dengan


gerakan yang lemah lembut dan penuh keseimbangan di atas
gong loh!! Sang penari mengenakan pakaian adat dayak kenyah
dan diiringi oleh alat musik Sapeq(alat musik yang dipetik seperti
kecapi). Tarian ini mengekspresikan kecantikan,kepandaian,dan
lemah lembut. Sang penari tentunya harus memiliki keseimbangan
yang bagus agar tidak jatuh pada saat menari hehehe

TARI BAKSA KEMBANG

Tarian Baksa Kembang adalah Tarian untuk menyambut tamu-tamu


kehormatan atau kerabat-kerabat kerajaan. Tarian ini juga dilakukan oleh
masyarakat umum dalam acara-acara pernikahan atau acara-acara adat.
Tari ini biasanya ditarikan oleh wanita, baik tunggal dan dapat juga
ditarikan oleh beberapa penari wanita, penari tari Baksa Kembang mesti
ganjil. Sambutan yang dilakukan oleh penari tari Baksa Kembang dilakukan
dengan cara Penari tari Baksa Kembang memberikan rangkaian bunga
kepada tamu yang dihormati. Nilai-nilai tersebut merupakan transformasi
dari cinta sepasang kekasih pangeran Suria Wangsa Gangga dengan putri
Kuripan. Selain itu, rangkaian bunga yang diberikan kepada tamu
kehormatan merupakan rangkaian bunga perpaduan dari bunga mawar
dan melati yang disebut oleh masyarakat setempat kembang Bogam.

TARI MAMBRI PAPUA

tari mambri merupakan tarian tradisional masyarakat papua,


Gerakan tari ini sangat dinamis tari ini menggambarkan semangat
para prajurit-prajurit papua yang ingin terjun ke medan perang.
Dengan bekerja sama demi mencapai satu tujuan.

TARI SAJOJO

Tari Sajojo adalah sejenis tari pergaulan rakyat yang berasal dari
Papua.

CONGKLAK

Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai


macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis
cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada,
kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batubatu kecil.Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak,
dakon, dhakon atau dhakonan. Di beberapa daerah di Sumatera yang
berkebudayaan Melayu, permainan ini dikenal dengan nama congkak. Di
Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban,
sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan beberapa nama:
Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Permainan congklak
dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan
yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan
biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari
kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, bijibijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat
16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan
2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan
lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat
dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya
adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

EGRANG

Egrang dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama


berbeda-beda seperti sebagian wilayah Sumatera Barat dengan
nama Tengkak-tengkak, Ingkau dalam bahasa Bengkulu dan di
Jawa Tengah dengan nama Jangkungan. Egrang sendiri berasal
dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang
terbuat dari bambu bulat panjang. Permainan Egrang sendiri
sangat unik karena sangat dibutuhkan ketrampilan dan
keseimbangan tubuh bila menaikinya, makanya tidak semua
orang baik orang dewasa maupun anak anak bisa bermain Egrang
.Aturan permainan egrang dapat dibagi menjadi dua, yaitu
perlombaan lari dan pertandingan untuk saling menjatuhkan
dengan cara saling memukulkan kaki-kaki bambu.

PETAK UMPET

Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang


menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang
bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata
atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia
menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat
teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini
memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di
beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di
daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai
tempat itu HONG). Setelah hitungan sepuluh si "kucing" beraksi
mencari teman-temannya tersebut. Jika si "kucing" menemukan
temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh
INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan
namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang
permainan dari awal. Apabila pada saat si "kucing" bergerilya
menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak
(yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum
ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau
HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman
yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing"
dibebaskan,sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan
mengulang permainan dari awal.

GALAHSIN

Galah asin, galasin, atau gobak sodor adalah sejenis


permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini
adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua
grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5
orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan
agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir
secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan
seluruh anggota grup harus secara lengkap
melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan
yang telah ditentukan.

ENGKLEK

Engklek atau taplak gunung atau juga sudamanda adalah


permainan tradisional di indonesia. Permainan ini dapat
ditemukan diberbagai wilayah di Indonesia baik di Sumatera,
Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, disetiap wilayahnya dikenal
dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa permainan
ini berasal dari Zondag Maandag yang berasal dari Belanda
dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial. Cara
bermainya pertama kita menggambar di atas tanah ataupun di
jalan 8 kotak dan setengah lingkaran di bagian atas sendiri. Lalu
kita beri nomor pada masing kotak. Kemudian yang di gambar
setengah lingkaran itu diberi nomor sembilan dan dibagian
setengah lingkarannya diberi nomor sepuluh. Setelah itu kita
melempar batu gacoan ke kotak tersebut lalu kemudian
mengambilnya dengan meloncati kotak-kotak tersebut . Pemain
dikatakan menang jika sudah melempar gacoannya ke nomor
sepuluh dan berhasil mengambilnya.

ULAR NAGA TANGGA

Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa


dimainkan anak-anakdi luar rumah di waktu sorehari. Anak-anak
berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di
belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang
anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau
paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan
dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar
bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling
berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang"
biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena
salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang
mereka lakukan. Barisan akan bergerak melingkar kian kemari,
sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari
"gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil
menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu,
Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir,
ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang
akan 'ditangkap' oleh "gerbang".

"negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, saudarasaudara. Berjiwa besarlah, berimagination. Gali !
Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air
yang paling cantik di dunia". -bung karno

"bangsa yang besar adalah bangsa


yang menghormati jasa
pahlawannya" -bung karno-

"bangsa yang tidak percaya kepada


kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa,
tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa
yang merdeka."- bung karno

"Jangan tanyakan apa yang Negara dapat


perbuat untuk Anda, tetapi tanyakanlah
apa yang dapat Anda perbuat untuk
Negara!"-John F.Kennedy

"perjuanganku lebih mudah karena


mengusir penjajah, tapi perjuanganmu
akan lebih sulit karena melawan
bangsamu sendiri." bung karno

Anda mungkin juga menyukai