Anda di halaman 1dari 18

Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
karunia-Nya sehingga Makalah mengenai Golongan IV A pada matakuliah Kimia Anorganik I
berhasil diselesaikan.
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca atau mempermudah
para pembaca dalam mempelajari Kimia Anorganik terutama dalam Bab Golongan IV A.
Pembuatan makalah juga diharapkan juga semakin menambah wawasan bagi semua , agar
tujuan pembuatan dan target yang diharapkan tercapai .
Kami berharap makalah yang penulis susun ini dapat diterapkan dan diaplikasikan oleh
pembaca dalam kehidupan sehari-hari . Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan
memohon maaf bila ada salah kata atau penulisan dalam makalah ini.
Mohon kiranya dapat memberi saran dan kritik kepada penulis agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik lagi . Semoga makalah pada mata kuliah Kimia Anorganik I ini bermanfaat,
khususnya bagi mahasiswa jurusan pendidikan kimia

Palembang ,

juni 2016

PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur-unsur golongan IVA merupakan salah satu unsur-unsur yang paling esensial yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya karbon (C) yang merupakan unsur yang paling
sering dikunjungi dalam kehidupan dalam bentuk arang, abu, bahkan karbon dioksida yang
merupakan gas yang makhluk hidup keluarkan pada proses respirasi.
Begitu pula dengan silikon (Si) yang juga tidak kalah pentingnya dalam susunan kehidupan di
bumi yang sering digunakan dalam bentuk keramik yang digunakan sebagai bahan yang sangat
penting dalam pembangunan rumah ataupun gedung-gedung bertingkat.
Dalam golongan IVA, tidak hanya unsur karbon dan silikon saja yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, terdapat pula unsur lain seperti Germanium (Ge), Timah (Sn), dan Timbal
(Pb) yang juga memiliki kegunaan tersendiri yang sering digunakan dalam kehidupan dan
tentunya memiliki sifat/ karakteristik masing-masing. Oleh karena itulah hendaknya unsur-unsur
golongan IVA ini diketahui dan dipelajari agar lebih dapat memahami karakteristik dan kegunaan
unsur-unsur didalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini diantaranya adalah:
a. Bagaimana sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVA?
b. Apa saja sifat-sifat unsur golongan IVA?
c. Apa saja kegunaan dari unsur golongan IVA?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVA
b. Mengetahui sifat-sifat unsur golongan IVA
c. Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur golongan IVA

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karbon (C)
A.Sejarah Karbon
Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam dan
merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Nama karbon berasal dari bahasa latin
carbo yang berarti coal (charcoal) yang artinya arang. Karbon pertama kali ditemukan sebagai
arang di zaman prasejarah, bahkan nama penemunya tidak diketahui. Karbon tidak diakui
sebagai unsur hingga abad ke-17 setelah Robert Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang
tidak dapat didekomposisi menjadi zat yang lebih sederhana. Sementara itu, Antoine Laurent
Lavoisier, perintis buku kimia Trait lmentaire de Chimie yang diterbitkan tahun 1789,
menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat teroksidasi dan dapat diasamkan.
Karbon terjadi secara alami dalam beberapa bentuk. Berlian, grafit, dan amorf karbon
telah dikenal sepanjang sejarah tertulis, tapi tidak diketahui bahwa ketiganya adalah bentuk yang
berbeda dari substansi yang sama sampai pada akhir abad ke-18. Lavoisier menunjukkan bahwa
berlian adalah bentuk karbon pada tahun 1772. Dia membakar berlian yang sudah ditimbang
dengan sampel karbon dan menunjukkan bahwa kedua zat tidak menghasilkan uap air dan
menghasilkan jumlah yang sama dari gas karbon dioksida per gram.
B. Sifat-sifat Karbon
Adapun sifat fisis dari karbon adalah sebagai berikut:
Lambang
:C
Nomor Atom : 6
Golongan
: IVA
Periode
:2
Blok
:s
Massa atom standar : 12,001 sma
Konfigurasi elektron: 1s2 2s22p2
Massa jenis
: 2,26 gcm3
Titik lebur
: 3825 K
Titik didih
: 5100 K
Entalpi penguapan
: -715 kJmol1
Kapasitas kalor
: 0.709 J .g-1. K-1
Elektronegativitas
: 2,55
Potensial ionisasi
: 11,260 volt
Jari-jari atom : 0,91

Adapun sifat khas dari atom karbon diantaranya adalah sebagai berikut:
a.

Atom Karbon memiliki 4 elektron valensi.


Atom karbon memiliki empat elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut dapat
membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-

atom lain.
b. Atom - atom karbon dapat mengadakan katenasi yaitu kemampuan untuk membentuk rantai
karbon. Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus dan
rantai bercabang) dan tertutup (siklik). Akibat dari katenasi itu adalah timbulnya peristiwa
isomeri, yaitu zat - zat kimia yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi rumus
strukturnya berbeda.
c. Unsur karbon dapat membentuk ikatan-ikatan kimia yang kuat, baik sebagai ikatan tunggal,
ikatan rangkap atau sebagai ganda tiga. Ini terbukti dari besarnya energi ikatan yang dapat kita
lihat di bawah ini :
Ikatan tunggal : C - C dengan enegi ikatan : + 356 kJ 1/mol
Ikatan rangkap: C=C dengan energi ikatan + 598kJ 1/mol
Ikatan ganda tiga: C=C dengan energi ikatan: + 813 kJ 1/mol
Ikatan tunggal: C - H dengan energi ikatan : + 416 kJ 1/mol
C. Keberadaan Unsur Karbon di Alam
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam wujud mineral
dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan
satu atom karbon berikatan kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk
geometri molekul tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang sangat
keras. Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon yang lain, tetapi
geometri molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan yang berikatan
kovalen tetap sedangkan yang satu ikatan lagi membentuk ikatan kovalen sesaat dengan atom
karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian.
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk unsur
bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organik, misalnya
senyawa organik dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Selain itu,
dalam bahan yang berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak bumi. Juga terdapat dalam
senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat (CH 3COOH) dan freon (CFC).
Senyawa karbon lainnya adalah senyawa karbon anorganik, yaitu senyawa karbondioksida (CO 2)

dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal sebagai mineral seperti karbonat dari unsur IIA
(MgCO3, SrCO3, dan BaCO3). Juga kebanyakan terdapat dalam senyawa karbonat dan
bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na2CO3) dan natrium bikarbonat (NaHCO3).
D. Reaksi karbon dengan senyawa lain
Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan
uap kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi:
CO2 + H2 CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan
bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam
ruang kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) 8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O CO +H2
2.

Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut
dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta
merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena dihasilkan
dari oksidasi makanan dalam tubuh.
CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan
oksigen yang cukup.
C + O2 CO2
CH4 + 2O2 CO2 + H2O
2CO + O2 2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti :
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2

Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak
sehat, karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang
membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya
gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul
perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
3.

Karbonat dan Bikarbonat


Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta
terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO 3, BaCO3, MgCO3
dan PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO 3)2,
Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut, dimana yang
paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3 (Soda abu).

4.

Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat CCl 4,dengan
reaksi:
CS2 + 3Cl2 CCl4 +S2Cl2

C. Kegunaan Senyawa Karbon

Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet dan lain-lain
Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk membuat alat pemotong,

karena sifatnya yang sangat keras


Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon, seperti minyak bumi dan turunannya digunakan

sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industri-industri petrokimia


Gas karbondioksida (CO2) digunakan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis yang

menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia


Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi
Dalam bentuk batu bara digunakan sebagai bahan bakar,
Arang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan polutan dalam pengolahan air

serta dalam air tebu pada pengolahan gula, selain sebagai obat sakit perut.
Asam karbonat (H2CO3), digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan garam-garam

karbonat.
Glukosa (C6H12O6), yang bermanfaat sebagai sumber energi yang digunakan untuk proses
respirasi

2.2 Silikon (Si)


Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Silikon merupakan unsur periode ketiga yang paling banyak terdapat di alam.
28% dari massa kulit bumi mengandung silikon. Silikon adalah unsur kedua yang paling
berlimpah di kerak bumi, setelah oksigen.
A. Struktur silikon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan
secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal
dengan struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi
konduktor. Dalam siloka SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan
tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut
membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen
raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat
insulator.

Kuarsa

merupakan

bentuk

umum

untuk

silika

namun,

sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut


mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari
logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air.
B. Sifat Fisika Silikon
Titik leleh, C
Titik didih, C
Distribusi elektron
Energi pengionan
jari-jari kovalen,
jari-jari ion,
keelektronegatifan

: 1,412
: 2,680
: 2,84
: 8,2 eV/atm atau kJ/mol
: 1,18
: 0,41 (Si4+)
: 1,8

C. Sifat Kimia Silikon


Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 1410 0C. silikon dikulit bumi terdapat
dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari
silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan
listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon
bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan,
elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang sangat
penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan
dapat dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan (rangkap dua atau
tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan
tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen
membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 SiH4
Si(s) + 2Cl2 SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai
titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atomatom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang
terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
a. Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour
(menggunakan suatu atom halogen).
Si + 2X2 SiX4
b. Asam-oksi yang umum
Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang
sangat eksotermik untuk membentuk oksida SiO 2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada
suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H 4SiO4, dan asam

metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka memang bereaksi
dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)
Bila kering seBagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip dengan
garam buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap
air, belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara luas sebagai bahan
untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil yang tertutup.
Garam-garam asam oksi dari kedua asam silikat tadi meliputi;
Na2SiO3 natrium metasilikat
Na4SiO4 natrium ortosilikat
Mg2SiO4 magnesium ortosilikat
LiAl(SiO3)2 litium alumunium metasilikat
Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak larut dalam air.
Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air. Ion
SiO32-, bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq) + H2O(aq) HSiO3-(aq) + OH-(aq)
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang
signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3
ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen
membentuk kedudukan yang berselang-seling.
D. Pembuatan Silikon
Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun
silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada
suhu 3000 C. Reaksi yang terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s) Si(l) + 2CO2
Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon
yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk
murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan
dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) SiCl4(g)
Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui
sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)
Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut denan cara
pemurnian zona (zona refining).

E. Kegunaan silikon dan senyawa silikon


1. Penggunaan penting silikon
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan sel surya.
Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alise
dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri. Silica dan silikat
digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf yang tidak berwarna, yang disebut
water glass, digunakan untuk pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi
(fillir) dalam detergent.
Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas (abrasive)
dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali kebumi. Silica
gel, suatu zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian air dari asam silikat
(H2SiO3) atau (SiO2H2O). silica gel bersifat higroskopis (mengikat air) sehingga digunakan sebagai
pengering dalam berbagai macam produk.
Bahan-bahan yang mengandung silikon yang dikenal baik
a. Keramik.
b. Semen
c. Kaca
d. Silikon
e. Zeolit
2.3 Germanium (Ge)
A.Sejarah Germanium
Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium ditemukan sekitar 100 tahun
yang lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun 1886,
seorang kimiawan Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama unsur baru
germanium, sebagai penghormatan kepada tanah airnya.
1. Mengambil unsur ini secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng.
2. Sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.
3. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya
yang sangat reaktif. Teknik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi
B. Sifat Germanium

Massa atom
Bilangan oksidasi
Nomor atom
Titik didih

:72,59
:4
:32
:2830 c

Titik leleh
:937,4 c
Massa jenis
:5,32 g/ml
Kerapatan
:1,88 gr/ml
Sifat fisik pada suhu kamar :abu-abu putih
Jumlah ikatan dalam senyawa
:4
Rumus klorida
:GeCl4
Titik didih kloridanya
:84
Bentuknya
:kristal dan rapuh
Bersifat
: semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi
C. Reaksi germanium
Pemanasan germanium dioksida dengan germanium serbuk pada 1000 C membentuk germanium
monoksida (GeO).
Heksagonal (d = 4,29 gr/cm3) membentuk germanium dioksida yang lebih stabil dari bentuk rutile
(d = 6,27 g/cm3) dan larut membentuk asam germanat, H4GeO4 atau Ge(OH)4. GeO2 hanya sedikit
larut dalam asam tetapi lebih mudah larut dalam basa yang menghasilkan germanat.
Sebaliknya dengan asam klorida yang melepaskan germanium tetraklorida yang volatil dan korosif.

D. Pembuatan Germanium
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini
dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
E. Kegunaan Germanium

Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya digunakan

sebagai transistor dalam banyak barang elektronik.


Sebagai semikonduktor
Sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra merah dan barang-barang optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang
sensitif

Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat
berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia
organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting.
2.4 Timah (Sn)
A. Sejarah Timah

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah
adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam bahasa inggris
bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini
dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal. Ditemukan
pada masa sebelum Masehi dan tidak diketahui siapa orang yang pertama kali menemukan Timah.
Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari senyawaannya
yaitu SnO2. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite adalah
mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan mengkilap
sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen. Cassiterite
adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama Cassiterite banyak ditemukan
dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk
bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau.
B. Sifat Fisika Timah
Fasa
: padatan
Densitas
: 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
Titik didih
: 231,93 C
Titik didih
: 2602 C
Panas fusi
: 7,03 kJ/mol
Kalor jenis
: 27,112 J/molK
C. Sifat Kimia Timah
Bilangan oksidasi
: 4,2, -4
Nomor atom
: 50
Nomor massa
: 118,71
Elektronegatifitas
: 1,96 (skala pauli)
Energi ionisasi 1
: 708,6 kJ/mol
Jari-jari atom
: 140 pm
Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm
D. Reaksi Timah
Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat,
asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.
Timah (II) cenderung memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat
panas. Berikut adalah reaksi timah dengan unsur/senyawa lain.
1. Hidrida
Hidrida
timah
yang
stabil
Sn(s) + 2H2 SnH4
2.

Reaksi

hanya
dengan

Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida.


Sn+ 2X2 SnX4
Contoh: Sn + 2Cl2 SnCl4
3. Reaksi dengan oksigen

SnH 4.
Halogen

Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO 2, oksida dari timah yang
paling stabil. Sebenarnya SnO ada tetapi sifatnya tidak mantap dan jika dipanaskan di udara akan
berubah menjadi SnO2.
Sn(s) + O2(g)

SnO2(S)

E. Pembuatan timah
Cara pembuatannya yaitu:
1. bijih dicuci dan dipekatkan dengan cara megnetik
2. dipanggang untuk menghilangkan arsen dan belerang
3. reduksi dengan antrasit atau kokas
SnO2 (s) + 2 C (s)

Sn (c) + 2 CO(g)

Timah (Sn) dapat dibuat dari SnO2 yang terdapat dalam bijih logam yang disebut kaseteril. Bila
bijih itu dipanaskan kuat di udara akan menguap oksida dan zat lainnya. Kemudian SnO 2 direduksi
dengan karbon
SnO2 (s) + C (s)

Sn (c) + CO2(g)

Logam timah dapat juga dimurnikan dengan cara elektrolisis dan akan didapat timah pada
katoda.
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji
dan kandungan impuritas dari biji timah
F. Kegunaan Timah

Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak
berbahaya

terhadap

kesehatan

manusia.

Kebanyakan

penggunaan

timah

putih

untuk

pelapis/pelindung, dan paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng.

Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%).Timah dipakai dalam bentuk solder
merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan
37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk
menyambung pipa atau alat elektronik

Industri plating (16%) , logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti
seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan
untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.
Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan
timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.
Untuk bahan dasar kimia (13%)

Kuningan & perunggu (5,5%)

Industri gelas (2%)

Dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

2.5 Timbal (Pb)


A. Sejarah Timbal
Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai Lead dengan simbol kimia Pb. Simbol ini
berasal dari nama latin timbal yaitu Plumbum yang artinya logam lunak. Logam timbal telah
dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan
logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah
dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai
bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus.
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Timbal tidak ditemukan bebas
dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya
seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah Galena (PbS) yang
mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, Cerussite (PbCO 3), dan Anglesite
(PbSO4).
Timbal organik ditemukan dalam bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra Methyl Lead (
TML).
B. Sifat dan Karakteristik Pb
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena
unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam.
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
Sifat Fisika Timbal
Fasa pada suhu kamar

: padatan

Densitas

: 11,34 g/cm3

Titik leleh

: 327,5 0C

Titik didih

: 17490C

C. Reaksi dan Senyawaan Timbal


1.Oksida
Ada tiga macam oksida timbal yang penting, yaitu PbO, PbO2, dan Pb3O4.
Timbal(II) oksida (kuning) dapat diperoleh dari pemanasan timbal dengan udara.Untuk reaksinya
adalah sebagai berikut.
2Pb(s) + O2(g)

2PbO(s)

Timbal(IV) oksida (cokelat) dapat diperoleh dari oksidasi senyawa timbal(II) dalam larutan basa;
dengan oksidator larutan natrium hipoklorit, NaClO. Adapun persamaan reaksinya yaitu sebagai
berikut.
ClO-(aq) + H2O(l) + 2ePb2+(aq) + 4OH-(aq)

Cl-(aq) + 2OH-(aq)

PbO2(s) + 2H2O(l) + 2e-

Pb2+(aq) + 2OH-(aq) + ClO-(aq)

PbO2(s) + Cl-(aq) + 2H2O(l)

Pb3O4 (kuning kemerahan) dapat diperoleh dari oksidasi PbO dalam udara terbuka dengan
pemanasan pada temperatur sekitar 4000C-5000C.
Senyawa ini berwarna kuning kemerahan. Reaksinya adalah sebagai berikut.
6PbO(s) + O2(g)

2Pb3O4(s)

2. Senyawa PbCl2
Senyawa ini dapat terbentuk dari reaksi antara timbal dengan klor dan biloks timbal pada senyawa
ini adalah +2. Reaksinya adalah sebagai berikut.
Pb(s)

+ Cl2(g)

PbCl2(s)

3.Timbal sulfide
Timbal sulfida dapat terbentuk dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida ke dalam campuran yang
mengandung endapan timbal klorida putih, reaksinya adalah sebagai berikut.
PbCl2(s)

+ H2S(g)

PbS(S) + 2H+ +2Cl-

D. Pembuatan Timbal
Isolasi atau pembuatan timbal adalah sebagai berikut.
1. Ekstraksi
a. Bijih Galena dipekatkan dengan teknik flotasi buih.
b. Ditambah kuarsa, SiO2 lalu dilakukan proses pemanggangan.
2PbS + 3O2

2PbO + 2SO2

c. Direduksi dengan batu bara coke (C) dan air kapur.


PbO (p) + C (p)

Pb (c) + CO (g)

PbO (p) + CO (g)

Pb (c) + CO2 (g)

Maksudnya dalam proses pemanggangan dengan temperatur tinggi ada kemungkinan sebagian
Galena diubah menjadi PbSO4, dimana oleh kuarsa akan diubah menjadi silikat menurut persamaan
berikut.
PbSiO3 + SO4

PbSO4 + SiO2

Silikat diubah oleh air kapur (CaO) menjadi PbCO dan kalsium silikat (CaSPO3).
PbO + CaSiO3

PbSiO3 (s) + CaO

Alternatif lain pada proses reduksi dipakai reduktan bijih bakar dari Galena segar sebagai pengganti
batu bara.
Pb + SO2 (g)

PbS (s) + 2PbO (s)

2. Pemurnian
a. Pb dilelehkan beberapa saat pada suhu di bawah titik leleh tembaga sehingga Cu pengotor
mengkristal dan dapat dipisahkan.
b. Udara ditiupkan di atas permukaan lelehan Pb sehingga pengotor Arsen dan antimon diubah
menjadi Arsenat dan antimonat atau oksidanya.termasuk Bismuth sehingga buih di atas permukaan
yang dapat disendoki keluar.
c. Ditambah 1-2% Zn agar Ag dan Au akan terbawa dalam Zn yang akan mengkristal lebih dahulu
dan dapat dipisahkan dari lelehan Pb.
d. Didinginkan perlahan pada suhu 4800-4200 C.
3. Elektrolisis
a. Menggunakan elektrolit larutan PbSiF6 dan H2SiF6.
b. Lembaran tebal Pb dipasang sebagai katoda.
c. Anoda Pb teroksidasi menjadi logam Pb dan melekat pada katoda.
d. Diperoleh kemurnian Pb 99,9%.
E. Kegunaan Timbal

Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki rumus

Pb(CH3CH2). TEL dipakai sebagai zat antiknocking pada bahan bakar.

PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal. Banyak digunakan sebagai bahan untuk
produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, memproduksi kaca ornament, dan juga sebagai
bahan cat.

PbO2 (Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida) digunakan sebagai katoda dalam accu.

Timbal tetroksida (Pb3O4) banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbal,
dan cat anti korosi.

Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.

Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk
digunakan.

Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik

Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan

radiasi misalnya sinar X.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C), Silikon (Si),

Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb


Karbon adalah slaah satu unsur golongan IVA yan gmerupakan unsur nonlogam, dan

merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik.


Silikon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid (semi

logam), berbentuk serbuk atau dalam bentuk bentuk kristal hitam keabu-abuan.
Germanium adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid

(semi logam) yang keras, rapuh, dan berwarna putih keabu-abuan.


Timah merupakan slah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam dan
telah digunakan sejak jaman dahulu. Timah mempunyai warna putih perak, mudah

dibentuk dan ditempa, serta dapat bereaksi dengan asam kuat.


Timbal adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam abu
kebiru-biruan, lunak, mudah ditempa, mudah dibentuk dan padat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, A. 2012. Golongan IVA. http://www.chem-is-try.org ( Diakses 8 Juni 2016 )


Anonim, B. 2012. Golongan IVA Karbon. http://belajarkimia.com ( Diakses 8 Juni 2016)
Anonim, C. 2012.Golongan IVA Pada SPU. Belajarkimia.com ( Diakses 8 Juni 2016)
Anonim, D. 2012. Golongan IVA. http://www.artikelkimia.info/ (8 Juni 2016 )
Anonim, E. 2012. Golongan IVA Kimia. http://chemistry-science29.blogspot.com
(8 Juni 2016)
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai