Data Objek Tarif PPH

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

no

objek pph
1 pph pasal 4 ayat 2

1. bunga dari deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank

1.1 Indonesia

Dasar hukum PP No. 131 Tahun 2000 jo. PP NO. 123 TAHUN 2015

1.2 2. transaksi saham di bursa efek


Dasar hukum PP No. 41 Tahun 1994 jo.
PP No. 14 Tahun 1997

Bunga atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di


1.3 Bursa Efek

Dasar Hukum : PP No. 16 TAHUN 2009

jo PP no 100 TAHUN 2013

Pengecualian :
a. Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian atau
pembentukannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi
persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h
Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 36
Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UndangUndang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
b. Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau
cabang bank luar
negeri di Indonesia
Hadiah Undian
Dasar Hukum : PP No. 132 Tahun 2000
1.4 KEP-395/PJ./2001
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
Dasar Hukum : PP No. 29 Tahun 1996 jo.
1.5 PP No. 5 Tahun 2002

Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau


Bangunan
Dasar Hukum : PP No. 48 Tahun 1994 jo.
PP No. 27
Tahun 1996 jo.
PP No. 79 Tahun
1999 jo
. PP No. 71 Tahun 2008 jo
1.6
PP No 34 TAHUN 2016

7. Usaha Jasa Konstruksi


Dasar Hukum : PP No. 51 Tahun 2008 jo.
1.7 PP No. 40 Tahun 2009

Penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi


penjualan saham
atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan
pasangan
usahanya
Dasar Hukum : PP No. 4 Tahun 1995
Syarat :
a. merupakan perusahaan kecil, menengah, atau
yang melakukan
kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan oleh
Menteri
Keuangan; dan
b. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di
1.8 Indonesia
PPh Pasal 15
Dasar Hukum : 248/KMK.04/1995
416/KMK.04/1996 417/KMK.04/1996 475/KMK.04/1996
2 KEP-667/PJ./2001
2.1 1. Pelayaran Dalam Negeri
2.2 Penerbangan Dalam Negeri
2.3 Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri
WP LN yang mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di
2.4 Indonesia
5. Pihak-pihak yang melakukan kerjasama dalam
bentuk Perjanjian
2.5 Bangunan Guna Serah (Built Operate and Transfer
PPh Pasal 22
Dasar Hukum : UU Nomor 36 Tahun 2008
254/KMK.03/2001 Jo
392/KMK.03/2001 Jo
236/KMK.03/2003 Jo
154/PMK.03/2007 Jo
08/PMK.03/2008 Jo
210/PMK.03/2008 jo 154/PMK.03/2010 jo
224/PMK.011/2012 jo 146/PMK.011/2013 jo
175/PMK.011/2013 jo 107/PMK.010/2015 jo
3 16/PMK.010/2016
1. Pembelian Barang oleh Bendaharawan dan BUMN/BUMD
2. Impor Barang :
a. Importir mempunyai API
b. Importir tidak mempunyai API
c. Yang tidak Dikuasai
3. impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh
importir yang menggunakan API
4. Industri Semen
5. Industri Rokok (SE - 7/PJ.03/2008)
6. Industri Kertas

7. Industri Baja
8. Industri Otomotif
9. Bahan Bakar Minyak dan Gas

Atas bunga dari deposito dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang dananya bersumber dari Devisa Hasil Ekspor dan d
bank yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia dikenai Pajak Pengh

Atas bunga dari deposito dalam mata uang rupiah yang dananya bersumber dari Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di d
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia dikenai Pajak Penghasilan yan

Atas bunga dari tabungan dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia, serta bunga dari deposito selain dari deposito sebagaima
huruf b

Pengecualian:
a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI sepanjang jumlah deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak
bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di
c. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang telah disahk
sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor
Pensiun.
d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sederh
rumah sederhana dan sangat sederhana, atau rumah susun sederhana sepanjang untuk dihuni sendiri.

a. Bukan Saham Pendiri


b. Saham Pendir
a. Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
1. WP DN & BUT
2. WP LN selain BUT
b. Diskonto Obligasi dengan kupon
1. WP DN & BUT
2. WP LN selain BUT
c. Diskonto Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
1. WP DN & BUT
2. WP LN selain BUT

d. bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana y
Otoritas Jasa Keuangan
1. untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020
2. untuk tahun 2021 dan seterusnya

pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan selain pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan berupa Rumah Sede
Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangun
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan berupa Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan o
pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan kepada pemerintah, badan usaha milik negara yang mendapat penugasan
badan usaha milik daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala daerah, sebagaimana dimaksud dalam undang-u
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

a. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha
b. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi us

c. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa sebagaiman
a dan b

d. Jasa Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yan
usaha

e. Jasa Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yan
kualifikasi usaha

tarif

1.
2.
3.
4.

Tarif
Tarif
Tarif
Tarif

10% (deposito jangka waktu 1 bulan


7,5% ( deposito jangka waktu 3 bulan)
2,5% (deposito dengan jangka waktu 6 )
0% ( deposito dengan jangka waktu lebih dari 6)

1. Tarif 7,5% deposito dengan jangka waktu 1 (satu) bulan;


2. Tarif 5% deposito dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan; dan
3. Tarif 0% deposito dengan jangka waktu 6 (enam) bulan
atau lebih dari 6 (enam) bulan.
1. Tarif 20% (WPDN & BUT)
2. Tarif 20% atau tarif P3B(WPLN)

0,1% X Nilai Transaksi


(0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X nilai saham pasar saat
Penawaran Umum Perdana (IPO))

15%; 20 % atau Tarif berdasarkan P3B

15%; 20 % atau Tarif berdasarkan P3B

20%; 20 % atau Tarif berdasarkan P3B

5% ; 10%

25%

10%

2.50%

1%

0%

2%
4%
3%
4%
6%

0.1%

1.20%
1.80%
2.64%
0.44%

5%

1.50%
2.5
7.5
7.5
0.5
0.25%
Pasal 17 UU PPh
0.10%

0.30%
0.45%
SPBU

dpp

sifat

jumlah bruto

final

jumlah bruto

final

jumlah bruto

final

final
final

Jumlah bruto bunga sesuai dengan


masa kepemilikan obligasi
Selisih lebih harga jual atau nilai
nominal di atas harga perolehan
obligasi, tidak termasuk bunga
berjalan
Selisih lebih harga jual atau nilai
nominal di atas harga perolehan
obligas
Jumlah bruto bunga sesuai dengan
masa kepemilikan obligasi / Selisih
lebih harga jual atau nilai nominal di
atas harga perolehan obligasi

final

Jumlah Bruto Hadiah Undian

final

Jumlah Bruto

final

jumlah bruto

final

jumlah bruto

final

jumlah bruto

final

penghasilan bruto
penghasilan bruto
penghasilan bruto
penghasilan bruto
penghasilan bruto

Jumlah Bruto Nilai Transaksi


Penjualan/ Pengalihan Penyertaan
Modal

Peredaran Bruto
Peredaran Bruto
Peredaran Bruto

Final
Final
Final

Nilai Ekspor Bruto

final

Jumlah Bruto dari Nilai Tertinggi antara Nilai


Pasar dengan NJOP Bagian Bangunan yang
Diserahkan

Final bagi WPOP

Harga Pembelian
Nilai impor
Nilai impor
Harga Jual lelang
Nilai impor
DPP PPN
Harga Bandrol
DPP PPN

DPP PPN
DPP PPN

Anda mungkin juga menyukai