Praktikum 3 PCR & Elektroforesis
Praktikum 3 PCR & Elektroforesis
PENDAHULUAN
PCR adalah suatu metode untuk mengamplifikasi sekwens gen target secara
eksponensial in vitro. Pada reaksi ini dibutuhkan: DNA target, sepasang primer,
polimerase DNA yang termostabil, buffer reaksi dan alat thermal cycler.
Ukuran target untuk amplifikasi biasanya kurang dari 700-1000 pasang basa (bp),
tetapi target dari spesimen klinik yang efisien untuk diamplifikasi antara 100-400 bp.
Walaupun target panjang dapat juga diamplifikasi namun prosesnya kurang efisien,
karena produknya yang panjang lebih rentan terhadap inhibitor yang mempengaruhi kerja
enzim polimerase, di samping itu waktu untuk amplifikasi jadi lebih panjang.
Dalam memilih target yang akan diamplifikasi, yang paling penting diperhatikan
adalah stabilitas genetik dari target. Perubahan atau hilangnya sekwens target akan
berakibat hilangnya reaktivitas. Bagian dari plasmid atau transposon yang membawa sifat
virulensi suatu bakteri adalah salah satu contoh elemen genetik yang potensial tidak
stabil. Padahal deteksi sekwens target yang berhubungan dengan virulensi tersebut
penting untuk membedakan antara organisme patogen dan non patogen. Elemen genetik
ini bisa hilang waktu isolasi primer atau pemindahan serial. Dalam hal ini, amplifikasi
sebaiknya dilakukan segera setelah isolasi atau langsung dari sampelnya.
Alat thermal cycler (mesin PCR) yang secara tepat meregulasi temperatur dan
siklus waktu dibutuhkan untuk menjamin reprodusebilitas dan keakuratan dari reaksi
amplifikasi. Perbedaan antara temperatur yang telah di-set dan temperatur yang
sebenarnya didalam semua sumuran mesin PCR tidak boleh lebih dari 1C. Seperti
diketahui, siklus terdiri dari denaturasi (94C, selama 30-60 detik), annealing/hibridisasi
(45-60C, 60-120 detik) dan perpanjangan rantai (72C, 60-120 detik). Siklus kemudian
diulang 20-35 kali. Biasanya dibutuhkan denaturasi awal pada 94C selama 4-5 menit
sebelum siklus dimulai.
Teknik hot-start dilakukan untuk menghindari pembentukan produk non spesifik,
dengan cara tidak mencampurkan dahulu salah satu komponen esensial dari reaksi
misalnya enzim polimerase. Hal ini untuk mencegah supaya tidak terjadi polemerisasi
pada temperatur rendah (nonsringent). Setelah temperaturnya meningkat, barulah enzim
tersebut ditambahkan.
Elekroforesis adalah suatu teknik pemisahan molekul seluler berdasarkan atas
ukurannya, dengan menggunakan medan listrik yang dialirkan pada suatu medium yang
mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan
memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang
bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu
medium, misalnya gel agarosa, kemudian dialiri arus listrik dari satu kutub ke ketub yang
berlawanan muatannya, maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub
positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah (rasio) muatan terhadap
massanya, serta tergantung pula pada bentuk molekulnya.
METODE
-
ALAT (PCR)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rak tabung
Tabung PCR 0,2 l
Micropipettor (10-100 l dan 100-1000 l)
Pipet tip untuk 1000 l dan 100 l
Alat vortex (Stuart Scientific Autovortex SA6)
Tabung eppendorf 1,5 ml
Alat untuk spin (Beckman icrofuge E)
Mesin PCR (i-cycler)
Kertas absorban atau tissue & Handscoon
ALAT (Elektroforesis)
1. Rak tabung
2. Timbangan (Sartorius 2402)
3. Gelas Ukur
4. Backer Glass
5. Microwave untuk melarutkan del agarose
6. Micropipettor 0,5-10 l
7. Pipet tip untuk 20 l
8. Kertas parafilm
9. Bak Elektroforesis beserta sisir
10. Mesin elektroforesis beserta power supply (BIO-RAD Model 200/2,0 Power
supply)
11. Cahaya ultraviolet (Spectrolite Longlife1027 filter)
12. Kamera Polaroid (Direct Screen Instant Camera DS 34)
13. Film Polaroid (667 ISO 3000/DIN, 8,5x10,8 cm Black and White Instant Pack
Film) atau Geldoc (Biorad)
Alat Vorteks
Rak Tabung
Mesin
elektroforesis
beserta power
supply
Micropipettor
Mesin PCR
Pipet tip
Cahaya
ultraviolet,
Kamera
Polaroid,
Film Polaroid
Bak
Elektroforesis
Handscoon, &
tissue
BAHAN (PCR)
1.
2.
3.
4.
95
5mn
95
30dtk
60
30dtk
Denatur
asi
Siklus
30x
72
72
30dtk 7,5
Ekestens
i
4C
Awal
d. Sambil menunggu tahap PCR seselai, persiapkan bahan dan alat untuk
elektroforesis.
-
Bahan (Elektroforesis)
Gel agarose 2 % (mengandung 1 l ethidium bromide 0,5 mg/ml dalam
larutan buffer TBE 1x)
Larutan buffer Tris Acete EDTA (TBE) 1x
Tracking dye [0,25% bromophenol blue (Bio-Red, 161-0404); 0,25% xylene
cyanol; dan 40% sukrosa w/v]
Produk hasil PCR dan marker DNA (DNA Molecular Weight Marker XIV
100-1500 bp)
DISKUSI
PCR berfungsi untuk memecah serta memperpanjang rantai DNA yang ada pada sampel,
dan untuk membacanya memerlukan teknik elektroforesis yang telah dijelaskan didalam
prosedur. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses migrasi DNA atau RNA,
faktor-faktor ini menentukan hasil pemisahan :
-