A. PENDAHULUAN
1. Pengertian Kontrak / Perjanjian
Kontrak atau Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.
Salah satu pihak disebut PIHAK KESATU dan pihak lainnya disebut PIHAK KEDUA
Sedangkan dalam lingkup lingkup jasa konstruksi, pengertian para pihak adalah :
PIHAK KESATU
: Pengguna Jasa
PIHAK KEDUA
: Penyedia Jasa
2. Administrasi Kontrak
4. Pemahaman istilah
1.
Kontrak : suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih
2.
Provisional Sum : sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam
kontrak, untuk pekerjaan yang belum ditentukan
3.
Prime Cost : sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam
kontrak, untuk pekerjaan yang telah ditentukan, umumnya dikerjakan oleh NSC
4.
Nominated Sub Contractor (NSC) : sub kontraktor yang ditunjuk
langsung oleh Pihak I untuk pekerjaan tertentu yang telah ditetapkan
5.
Force Majeure : atau keadaan memaksa, adalah kejadian atau peristiwa
yang terjadi diluar kemampuan Pihak I maupun Pihak II yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan kontrak, antara lain berupa :
a.
Bencana alam : banjir, gempa bumi, tanah longsor, badai dan lain-lain
b.
c.
Kebakaran
d.
6.
7.
Klaim
: suatu permintaan akan tambahan harga kontrak, atau waktu
pelaksanaan, atau kompensasi atas terjadinya hal-hal yang bukan kesalahan
salah satu pihak dan merugikan pihak tersebut
8.
Sengketa kontrak : perselisihan/perbedaan pendapat antara Pihak I dan
Pihak II yang tidak dapat disepakati atas hal-hal tentang pelaksanaan kontrak
9.
Penyelesaian sengketa : upaya mencapai kesepakatan antara dua
pihak melalui musyawarah, atau pengadilan, atau arbitrase
10. Arbitrase : peradilan yang dipilih dan ditentukan sendiri secara sukarela
oleh pihak-pihak yang bersengketa
B.
DOKUMEN KONTRAK
a.
b.
Nama Wakil / Kuasa atau Sertifikat Keahlian dan ketrampilan bila Usaha
Perorangan
c.
2)
a.
Pokok-pokok pekerjaan
b.
Volume pekerjaan
c.
d.
e.
f.
3)
Pertanggungan
b.
c.
d.
e.
f.
b.
c.
d.
b.
Pengguna Jasa Non Pemerintah, dengan jaminan Bank atau bentuk lain
yang disepakati para pihak
4)
a.
b.
c.
5)
a.
b.
6)
a.
b.
c.
d.
e.
7)
a.
b.
c.
d.
e.
8)
a.
ii.
i.
pelaksanaan
ii.
iii.
terlambat membayar
tidak membayar
b.
Bila satu pihak cidera janji, pihak lainnya mendapat kompensasi berupa
antara lain :
i.
ii.
iii.
perpanjangan waktu
penggantian biaya
pemberian ganti rugi
WILSON F. TALLANE / 13021101106
iv.
9)
Penyelesaian perselisihan
b.
kewajiban dan hak masing-masing pihak sebagai konsekuensi dari
adanya pemutusan kontrak
b.
bentuk tangung jawab mengenai gangguan terhadap lingkungan dan
manusia
a.
b.
c.
d.
e.
2.
PERUBAHAN PERJANJIAN
bila ada satu atau lebih ketentuan harus dirubah (misalnya perubahan waktu
pelaksanaan)
2.
4.
1)
a.
Jaminan pembayaran, bila tidak ada jaminan pembayaran dari Pihak I bisa
timbul masalah dalam kelancaran pembayaran prestasi pekerjaan
b.
Pembayaran berdasarkan bagian pekerjaan yang harus selesai penuh
(sistim mile stone). Bila dalam penyelesaian penuh dari suatu bagian pekerjaan
menemui kendala, maka pembayaran atas bagian tersebut akan bermasalah
c.
Pembayaran sistim progres payment dengan nilai besar 25 %, 50 %. 75 %,
100 %, hal ini akan menuntut Pihak II mempunyai modal kerja yang cukup besar
d.
Tidak ada uang muka, menyebabkan Pihak II harus menyediakan modal
kerja yang cukup besar
2)
b.
Dibuat analisis dampak pekerjaan tambah kurang tersebut pada harga dan
waktu kontrak
c.
d.
Setelah secara legal disetujui baru pekerjaan tambah kurang dilaksanakan
(idealnya begini)
3)
a.
Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan (satu permil sehari) diberi
batas maksimum 5% dari nilai kontrak
b.
Bila denda keterlambatan diterapkan secara parsial, harus manjadi
perhatian untuk tidak dilanggar
c.
d.
Perlu dicantumkan ketentuan tentang batas keterlambatan dalam
pembayaran dengan sanksi :
Penyedia
Pengguna Jasa
4)
Jasa
Penyelesaian sengketa
5.
Pusat
ii.
Manager Pengendalian
iii.
iv.
C. K L A I M
Klaim adalah bentuk permintaan, atau tuntutan, yang diajukan oleh salah satu
pihak dalam suatu perjanjian kepada pihak lainnya berupa pembayaran, atau
ganti rugi, atau tambahan waktu, atau kompensasi atas timbulnya hak dari satu
pihak terhadap pihak lainnya, atau atas kesalahan memenuhi kontrak oleh salah
satu pihak.
KEJADIAN
KLAIM
1.
Penyerahan lahan
terlambat
a.
Idle cost sumber
daya (alat, tenaga,
material)
b.
Biaya umum
(overhead)
c.
waktu
2.
Pembayaran termin
terlambat
Cost
3.
Pekerjaan tambah
4.
Pekerjaan kurang
Pegguna jasa
mengurangi nilai kontrak
5.
Kejadian pada
lingkup lokal,
nasional, regional
atau global yang
berdampak
kerugian yang
signifikan
a.
Penyesuaian harga
atau meninjau kembali
lingkup pekerjaan
b.
Waktu
1.
2.
Klaim yang dasar pengajuannya tidak tercantum dalam kontrak (non
contractual claim)
klaim biaya dan waktu atas penghentian pekerjaan oleh alasan yang
bukan kesalahan kontraktor
PROSES KLAIM
NO
.
KEJADIAN
PENALTI
1.
Penyerahan
pekerjaan
terlambat
Denda (liquidated
damage)
2.
Kualitas pekerjaan
kurang
Harga dikurangi/kerja
ulang
3.
Ada bagian
pekerjaan yang
tidak diterim
karena tidak
memenuhi
ketentuan
1.
Setiap
kesalahan Pihak I
dikonfirmasi secara
tertulis
2.
Bila harus
mengerjakan diluar
lingkup pekerjaan:
diminta
instruksi/konfirmasi
tertulis
3.
Saat
melaksanakan pekerjaan
butir 1) dan 2), dibuat
surat pemberitahuan
secara rinci (kapan, berapa lama, alat apa, material apa, tenaga kerja berapa,
dan lain-lain)
4.
5.
6.
Pengajuan klaim dibuat jangan sampai terlambat, karena posisi tawar akan
lemah
7.
8.
a.
b.
c.
9.
Bila terdapat hak satu pihak (kewajiban pihak lain) tidak tercantum tetapi
dibenarkan peraturan per-undangan, maka hak tersebut memenuhi syarat untuk
dituntut
1.
UU. No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, pasal 25, 26, 27, 28
Jasa
2.
3.
a.
i.
melaksanakan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan
Jasa Konstruksi
ii.
memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang
dialami secara langsung sebagai akibat penyelenggaraan Jasa Konstruksi
b.
Masyarakat berkewajiban
i.
menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan yang berlaku
dibidang pelaksanaan Jasa Konstruksi
WILSON F. TALLANE / 13021101106
ii.
turut mencegah terjadinya pekejaan konstruksi yang
membahayakan kepentingan umum.
Masyarakat bisa memberikan kritik, usulan, protes, pernyataan curiga
sampai tuduhan
c.
i.
ketentuan dalam kontrak
ii.
iii.
dengan baik
keadaan baik
E. PENGAKHIRAN KONTRAK
Kontrak konstruksi berakhir bila :
a.
Pelaksanaan kontrak selesai s/d penyerahan terakhir, dan semua
kewajiban dan hak masing-masing telah diselesaikan,atau
b.
Dilakukan pemutusan kontrak oleh salah satu pihak oleh suatu sebab
sesuai kontrak, dan semua kewajiban dan hak yang timbul pada masingmasing pihak telah diselesaikan, atau
c.
Dilakukan pemutusan kontrak atas kesepakatan para pihak sesuai
kontrak, dan semua kewajiban dan hak yang timbul pada masing masing
pihak telah diselesaikan
1.
2.
Kontrak Adendum
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Syarat-syarat Administrasi
9.
Spesifikasi/Syarat Tehnis
10.
11.
Gambar Rencana
12.
G.
a.
Standar kontrak dari FIDIC (Federation Internationale Des Ingeuneurs
Conseils) atau International Federation of Consulting Engineers.
b.
H.
BENTUK KONTRAK
Terdapat beberapa jenis bentuk kontrak dalam jasa konstruksi, tetapi yang
banyak ditemui adalah bentuk kontrak :
a.
- Kontrak Lump Sum nilainya akan tetap sepanjang tidak ada perubahan pada
lingkup/scope pekerjaan, baik menyangkut kuantitas maupun kualitasnya
- Kuantitas pekerjaan pada RAB hanya dipakai sebagai dasar perhitungan dalam
penawaran, dan pembayaran prestasi pekerjaan, sedangkan risiko kekurangan
kuantitas atau kelebihan kuantitas menjadi tanggung jawab Pihak II/kontraktor
b.