Anda di halaman 1dari 15

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI

A. PENDAHULUAN
1. Pengertian Kontrak / Perjanjian
Kontrak atau Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.
Salah satu pihak disebut PIHAK KESATU dan pihak lainnya disebut PIHAK KEDUA
Sedangkan dalam lingkup lingkup jasa konstruksi, pengertian para pihak adalah :
PIHAK KESATU

: Pengguna Jasa

PIHAK KEDUA

: Penyedia Jasa

2. Administrasi Kontrak

Administrasi Kontrak merupakan upaya pengelolaan atas kontrak dalam periode


pelaksanaannya sehingga
kewajiban dan hak dari masing-masing pihak dapat dijalankan sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam kontrak tersebut.
Dengan demikian administrasi kontrak diperlukan dalam setiap pelaksanaan
kontrak.
Bagi kontraktor Administrasi Kontrak diperlukan dalam mengelola kontrak
selama pelaksanaan proyek agar tercapai target pelaksanaan dalam aspek
biaya, mutu, an waktu untuk memperoleh laba, citra yang baik dari perusahaan
serta profesionalisme dalam pelaksanaan pekerjaan.
Dan bagi pengguna jasa Administrasi kontrak diperlukan dalam mengelola
kontrak selama pelaksanaan proyek agar diperoleh hasil pelaksanaan berupa
WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

bangunan dan kelengkapannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang


ditetapkan dalam kontrak.

3. Kedudukan kontrak dalam hubungan kerja

Secara Hukum, perjanjian merupakan undang-undang bagi pihak-pihak


yang membuat

Setiap pihak wajib melaksanakan ketentuan kontrak

Setiap kesalahan dalam memenuhi ketentuan akan menimbulkan risiko


berujud biaya dan tidak ada kompensasinya
Contohnya :

Pihak I tidak menyerahkan lahan tepat waktu

Pihak I tidak membayar tepat waktu

Pihak II tidak menyerahkan bangunan tepat waktu

Pihak II tidak memenuhi persyaratan bangunan

Untuk menghindari kerugian karena tidak memenuhi ketentuan,


kontraktor harus :

Menyelenggarakan mutu pelaksanaan sesuai persyaratan

Memahami serta menerapkan ketentuan dalam dokumen kontrak

4. Pemahaman istilah
1.
Kontrak : suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih
2.
Provisional Sum : sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam
kontrak, untuk pekerjaan yang belum ditentukan

WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

3.
Prime Cost : sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam
kontrak, untuk pekerjaan yang telah ditentukan, umumnya dikerjakan oleh NSC
4.
Nominated Sub Contractor (NSC) : sub kontraktor yang ditunjuk
langsung oleh Pihak I untuk pekerjaan tertentu yang telah ditetapkan
5.
Force Majeure : atau keadaan memaksa, adalah kejadian atau peristiwa
yang terjadi diluar kemampuan Pihak I maupun Pihak II yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan kontrak, antara lain berupa :
a.

Bencana alam : banjir, gempa bumi, tanah longsor, badai dan lain-lain

b.

Huru-hara, perang, pemberontakan, kerusuhan, kekacauan dan lain-lain

c.

Kebakaran

d.

Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah

6.

Eskalasi harga : perubahan/kenaikan harga sesuai kondisi pasar

7.
Klaim
: suatu permintaan akan tambahan harga kontrak, atau waktu
pelaksanaan, atau kompensasi atas terjadinya hal-hal yang bukan kesalahan
salah satu pihak dan merugikan pihak tersebut
8.
Sengketa kontrak : perselisihan/perbedaan pendapat antara Pihak I dan
Pihak II yang tidak dapat disepakati atas hal-hal tentang pelaksanaan kontrak
9.
Penyelesaian sengketa : upaya mencapai kesepakatan antara dua
pihak melalui musyawarah, atau pengadilan, atau arbitrase
10. Arbitrase : peradilan yang dipilih dan ditentukan sendiri secara sukarela
oleh pihak-pihak yang bersengketa

WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

B.

DOKUMEN KONTRAK

Dokumen Kontrak secara lengkap terdiri atas :


a. Dokumen Tender, meliputi :
- Undangan tender
- Petunjuk kepada peserta tender
- Formulir penawaran dan lampirannya
- Syarat-syarat umum dan khusus
- Speseifikasi Tehnik
- Gambar Tender
- Daftar item dan kuantitas pekerjaan
- Addendum
b. Surat Penunjukan
c. Surat Perjanjian
d. Syarat-syarat Perjanjian
e. Rincian Pekerjaan dan Harga
f. Dokumen lain : Berita Acara Aanwijzing (Risalah Penjelasan),
Berita Acara Klarifikasi, data penyelidikan tanah, dan lain-lain

1. ANATOMI / ISI KONTRAK


Kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan tentang :
1)

Para Pihak, menjelaskan tentang :

a.

Nama Instansi / Badan Usaha atau Usaha/ Orang Perorangan

b.
Nama Wakil / Kuasa atau Sertifikat Keahlian dan ketrampilan bila Usaha
Perorangan
c.

2)

Tempat kedudukan dan alamat usaha

Rumusan pekerjaan, menguraikan tentang :

a.

Pokok-pokok pekerjaan

b.

Volume pekerjaan

c.

Nilai pekerjaan, dan ketentuan untuk penyesuaian harga


WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

d.

Pekerjaan tambah kurang

e.

Tata cara penilaian hasil pekerjaan untuk pembayaran

f.

Jangka waktu pelaksanaan

3)

Pertanggungan

Jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa :


a.

Pembayaran uang muka : dengan jaminan uang muka

b.

Pelaksanaan pekerjaan : dengan jaminan pelaksanaan

c.

Hasil pekerjaan : dengan ditahan sebagian pembayarannya (retensi)

d.

Tenaga kerja : dengan asuransi tenaga kerja

e.

Tuntutan pihak ketiga : dengan jaminan asuransi

f.

Kegagalan bangunan : dengan jaminan asuransi

Dalam pertanggungan diatas dicantumkan :


a.

Nilai jaminan / pertanggungan

b.

Jangka waktu pertanggungan

c.

Prosedur pencairan / pengembalian jaminan

d.

Hak & kewajiban masing-masing pihak

Jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban Pengguna Jasa:


a.

Pengguna Jasa Pemerintah, dengan dokumen ketersediaan anggaran

b.
Pengguna Jasa Non Pemerintah, dengan jaminan Bank atau bentuk lain
yang disepakati para pihak

4)

Tenaga Ahli, menjelaskan tentang :

a.

Persyaratan klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli

b.

Prosedur penerimaan dan atau pemberhentian tenaga ahli

c.

Jumlah tenaga ahli

5)
a.

Kewajiban & Hak masing-masing pihak, meliputi :


Kewajiban & Hak Pengguna Jasa
WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

b.

6)

Kewajiban & Hak Penyedia Jasa

Cara Pembayaran, berisi uraian tentang :

a.

Volume fisik pekerjaan yang bisa dibayar

b.

Cara/tahapan pembayaran hasil pekerjaan

c.

Jangka waktu pembayaran

d.

Besarnya potongan retensi, angsuran pengembalian uang muka

e.

Denda keterlambatan pembayaran

7)

Pekerjaan tambah dan kurang, menjelaskan tentang :

a.

Definisi pekerjaan tambah kurang

b.

Dasar timbulnya pekerjaan tambah kurang

c.

Dampaknya terhadap harga kontrak

d.

Dampaknya terhadap waktu pelaksanaan

e.

Cara pembayaran pekerjaan tambah

8)

Ketentuan mengenai cidera janji (wan prestasi)

a.

Bentuk cidera janji

oleh Penyedia Jasa :


i.

tidak menyelesaikan pekerjaan

ii.

tidak menyerahkan hasil pekerjaan

i.

terlambat serahkan lahan, sarana

oleh Pengguna Jasa

pelaksanaan
ii.
iii.

terlambat membayar
tidak membayar

b.
Bila satu pihak cidera janji, pihak lainnya mendapat kompensasi berupa
antara lain :
i.
ii.
iii.

perpanjangan waktu
penggantian biaya
pemberian ganti rugi
WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

iv.

9)

perbaikan hasil pekerjaan

Penyelesaian perselisihan

Dalam hal penyelesaian perselisihan kontrak, didalamnya memuat ketentuan :


a.
penyelesaian menggunakan lembaga peradilan, yaitu melalui pengadilan
sesuai Hukum Acara Perdata, atau Pengadilan Niaga
b.
penyelesaian menggunakan alternatif penyelesaian sengketa, yaitu
melalui upaya mediasi atau konsiliasi, atau arbitrase

10) Ketentuan mengenai pengakhiran/pemutusan kontrak, menguraikan


tentang :
a.

bentuk pemutusan yang disepakati, atau pemutusan sepihak

b.
kewajiban dan hak masing-masing pihak sebagai konsekuensi dari
adanya pemutusan kontrak

11) Ketentuan mengenai keadaan memaksa (force majeure), meliputi :


a.
b.

risiko-risiko khusus yg disepakti sebagai keadaan memaksa


kewajiban & hak masing-masing pihak bila terjadi keadaan memaksa

12) Kewajiban para pihak dalam hal kegagalan bangunan, menjelaskan


tentang :
a.
b.

jangka waktu pertanggung jawaban kegagalan bangunan


bentuk tanggung jawab terhadap kegagalan bangunan

13) Ketentuan mengenai perlindungan pekerja, meliputi :


a.
b.

kewajiban memenuhi ketentuan perundangan


bentuk tangung jawab dalam perlindungan pekerja

14) Ketentuan mengenai aspek lingkungan, menjelaskan tentang :


a.

kewajiban memenuhi ketentuan perundangan

b.
bentuk tangung jawab mengenai gangguan terhadap lingkungan dan
manusia

15) Ketentuan-ketentuan lain diantaranya :


WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

a.

mengenai hak atas kekayaan intelektual (hak cipta/paten)

b.

mengenai pemberian insentif

c.

mengenai sub penyedia jasa (sub kontraktor) dan pemasok

d.

mengenai penggunaan dua bahasa

e.

bahwa kontrak konstruksi tunduk pada hukum yang berlaku

2.

PERUBAHAN PERJANJIAN

Terhadap suatu perjanjian/kontrak dimungkinkan adanya perubahan, yaitu :

Perjanjian Amandemen (amendment contract)

bila ada satu atau lebih ketentuan harus dirubah (misalnya perubahan waktu
pelaksanaan)

Perjanjian Addendum (addendum contract)

bila ada tambahan ketentuan baru (misalnya tambahan biaya eskalasi)

Perjanjian Suplemen (supplementary contract)

bila ada tambahan ketentuan diluar substansi kontrak

3. KONSEKUENSI ATAS WAN PRESTASI


Perlu disadari bahwa bagi kedua pihak ada konsekuensi :
Bagi Pihak Kedua : kesalahan memenuhi ketentuan kontrak (wan prestasi) akan
menimbulkan risiko biaya tanpa imbalan pendapatan
Bagi Pihak Kesatu : kesalahan memenuhi ketentuan kontrak (wan prestasi) akan
menimbulkan risiko klaim dari Pihak Kedua, yang akan menambah Anggaran
Proyek
Agar hal tersebut tidak terjadi, kontraktor harus :
1.

Menyelenggarakan mutu pelaksanaan yang baik

2.

Memahami & menerapkan ketentuan kontrak

4.
1)

SUBSTANSI /ISI KONTRAK YANG PERLU DIWASPADAI


Pembayaran

a.
Jaminan pembayaran, bila tidak ada jaminan pembayaran dari Pihak I bisa
timbul masalah dalam kelancaran pembayaran prestasi pekerjaan

WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

b.
Pembayaran berdasarkan bagian pekerjaan yang harus selesai penuh
(sistim mile stone). Bila dalam penyelesaian penuh dari suatu bagian pekerjaan
menemui kendala, maka pembayaran atas bagian tersebut akan bermasalah
c.
Pembayaran sistim progres payment dengan nilai besar 25 %, 50 %. 75 %,
100 %, hal ini akan menuntut Pihak II mempunyai modal kerja yang cukup besar
d.
Tidak ada uang muka, menyebabkan Pihak II harus menyediakan modal
kerja yang cukup besar
2)

Pekerjaan tambah kurang

Didalam menangani pekerjaan tambah kurang perlu diperhatikan :


a.

Segera konfirmasi perubahan tersebut sehingga formal / sah

b.
Dibuat analisis dampak pekerjaan tambah kurang tersebut pada harga dan
waktu kontrak
c.

Segera ajukan perubahan biaya sampai final

d.
Setelah secara legal disetujui baru pekerjaan tambah kurang dilaksanakan
(idealnya begini)
3)

Sanksi dan Denda

a.
Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan (satu permil sehari) diberi
batas maksimum 5% dari nilai kontrak
b.
Bila denda keterlambatan diterapkan secara parsial, harus manjadi
perhatian untuk tidak dilanggar
c.

Perlu mencantumkan kompensasi untuk keterlambatan pembayaran

d.
Perlu dicantumkan ketentuan tentang batas keterlambatan dalam
pembayaran dengan sanksi :

Penyedia
Pengguna Jasa
4)

Jasa

menghentikan kegiatan dan segala risiko ditanggung

Penyelesaian sengketa

Perlu dicantumkan klausul tentang penyelesaian sengketa :


a.
Penyelesaian melalui BANI, atau melalui arbitrasi dan menggunakan
aturan BANI, atau
b.
Penyelesaian dengan mediasi (melalui mediator) atau dengan konsiliasi
(melalui konsiliator), atau
c.

Penyelesaian melalui Pengadilan Negeri

5.

PETUGAS YANG HARUS MEMAHAMI KONTRAK

a. Periode Pra Kontrak :

Pusat

Petugas yang duduk di Tim Penghitungan Tender di Cabang & Kantor


WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

b. Periode Pelaksanaan Kontrak :


i.

Direktur Operasi / Tehnik (PJT)

ii.

Manager Pengendalian

iii.

Kepala Proyek / Site Manager

iv.

Staf Tehnik Proyek

C. K L A I M
Klaim adalah bentuk permintaan, atau tuntutan, yang diajukan oleh salah satu
pihak dalam suatu perjanjian kepada pihak lainnya berupa pembayaran, atau
ganti rugi, atau tambahan waktu, atau kompensasi atas timbulnya hak dari satu
pihak terhadap pihak lainnya, atau atas kesalahan memenuhi kontrak oleh salah
satu pihak.

Klaim oleh Penyedia Jasa


NO.

KEJADIAN

KLAIM

1.

Penyerahan lahan
terlambat

a.
Idle cost sumber
daya (alat, tenaga,
material)
b.
Biaya umum
(overhead)
c.

waktu

Penalti / denda oleh


Pengguna Jasa

2.

Pembayaran termin
terlambat

Cost

3.

Pekerjaan tambah

Tambahan nilai kontrak

4.

Pekerjaan kurang

Pegguna jasa
mengurangi nilai kontrak

5.

Kejadian pada
lingkup lokal,
nasional, regional
atau global yang
berdampak
kerugian yang
signifikan

a.
Penyesuaian harga
atau meninjau kembali
lingkup pekerjaan
b.

Waktu

Dalam hal timbul


kejadian merugikan
diluar kekuasaan
para pihak, maka :

Bila ada aturan


dalam kontrak, harus
diikuti

Bila tidak ada


aturan dalam kontrak,

perlu disepakati cara penanganannya

Terdapat dua kelompok klaim


WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

1.

Klaim yang dasar pengajuannya ada dalam kontrak (contractual claim)

klaim biaya perubahan pekerjaan

klaim biaya dan waktu atas penundaan penyerahan lahan

2.
Klaim yang dasar pengajuannya tidak tercantum dalam kontrak (non
contractual claim)

klaim kenaikan kurs mata uang asing

klaim biaya dan waktu atas penghentian pekerjaan oleh alasan yang
bukan kesalahan kontraktor

PROSES KLAIM

NO
.

KEJADIAN

PENALTI

1.

Penyerahan
pekerjaan
terlambat

Denda (liquidated
damage)

2.

Kualitas pekerjaan
kurang

Harga dikurangi/kerja
ulang

3.

Ada bagian
pekerjaan yang
tidak diterim
karena tidak
memenuhi
ketentuan

Mengulang kembali, atau


dikerjaan oleh pengguna
jasa dengan biaya beban
penyedia jasa

1.
Setiap
kesalahan Pihak I
dikonfirmasi secara
tertulis
2.
Bila harus
mengerjakan diluar
lingkup pekerjaan:
diminta
instruksi/konfirmasi
tertulis

3.
Saat
melaksanakan pekerjaan
butir 1) dan 2), dibuat
surat pemberitahuan
secara rinci (kapan, berapa lama, alat apa, material apa, tenaga kerja berapa,
dan lain-lain)
4.

Buat foto dokumen sebelum, selama dan selesai pelaksanaan

5.

Setelah pekerjaan selesai, buat konfirmasi atau Berita Acara

6.
Pengajuan klaim dibuat jangan sampai terlambat, karena posisi tawar akan
lemah
7.

Berkas pengajuan klaim disusun lengkap, akurat, jelas, menarik

8.

Diupayakan kondisi yang baik/kondusif, berupa :

a.

kinerja pelaksanaan selalu dibuat baik

b.

hubungan interpersonal dengan Pihak I dijaga baik

c.

suasana perundingan tetap hangat & bersahabat

9.

Hasil perundingan dibuat formal

WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

D. KETERKAITAN KONTRAK DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN

Ketentuan-ketentuan dalam dokumen kontrak tidak dibenarkan


bertentangan
dengan Peraturan Perundangan
-

Bila terdapat yang bertentangan: ketentuan tersebut batal demi hukum

Bila terdapat hak satu pihak (kewajiban pihak lain) tidak tercantum tetapi
dibenarkan peraturan per-undangan, maka hak tersebut memenuhi syarat untuk
dituntut

1.

Ketentuan tentang kegagalan Bangunan

UU. No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, pasal 25, 26, 27, 28

Jasa

Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan


Konstruksi pasal 34 s/d 48

2.
3.

Ketentuan tentang Peran Masyarakat


UU. No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, pasal 29, 30
Kegagalan Bangunan

keadaan tidak berfungsinya bangunan, sebagian atau keseluruhan, dari


segi teknis, manfaat, K 3 atau keselamatan umum
bisa karena kesalahan dari Penyedia Jasa (Pelaksana Konstruksi,
Perencana Konstruksi, dan Pengawas Konstruksi) atau Pengguna Jasa
Langkah preventif penting :
Bila lingkungan bangunan ( tanah, air, cuaca, beban dll)
mempunyai kondisi yan memungkinkan bangunan berubah/deformasi, maka
dalam BA Penyerahan Pekerjaan diberi catatan bahwa bila hal itu terjadi
bukan tanggung
jawab Penyedia Jasa
4.

Peran Masyarakat sesuai UU. No. 18/1999 Pasal 29 :

a.

Masyarakat berhak untuk :

i.
melaksanakan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan
Jasa Konstruksi
ii.
memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang
dialami secara langsung sebagai akibat penyelenggaraan Jasa Konstruksi
b.

Masyarakat berkewajiban
i.
menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan yang berlaku
dibidang pelaksanaan Jasa Konstruksi
WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

ii.
turut mencegah terjadinya pekejaan konstruksi yang
membahayakan kepentingan umum.
Masyarakat bisa memberikan kritik, usulan, protes, pernyataan curiga
sampai tuduhan
c.

Sebagai antisipasi, agar diupayakan :

i.
ketentuan dalam kontrak

Pelaksanaan pekerjaan mengikuti ketentuan-

ii.

Interaksi dengan masyarakat sekitar dilakukan

iii.

Tetap menjaga lingkungan sekitar proyek dalam

dengan baik
keadaan baik

E. PENGAKHIRAN KONTRAK
Kontrak konstruksi berakhir bila :
a.
Pelaksanaan kontrak selesai s/d penyerahan terakhir, dan semua
kewajiban dan hak masing-masing telah diselesaikan,atau
b.
Dilakukan pemutusan kontrak oleh salah satu pihak oleh suatu sebab
sesuai kontrak, dan semua kewajiban dan hak yang timbul pada masingmasing pihak telah diselesaikan, atau
c.
Dilakukan pemutusan kontrak atas kesepakatan para pihak sesuai
kontrak, dan semua kewajiban dan hak yang timbul pada masing masing
pihak telah diselesaikan

F. URUTAN KEKUATAN / PRIORITAS DOKUMEN


Bila terdapat hal-hal yang bertentangan / tidak sama pada satu dokumen gengan
dokumen lainnya, umumnya berlaku :
Dokumen yang lebih akhir adalah yang lebih kuat / mengikat untuk dilaksanakan
Dalam hal tidak ditentukan, urutan prioritas untuk dilaksanakan berdasarkan
urutan adalah :
WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

1.

Instruksi tertulis Pengawas/Wakil Pemilik Proyek

2.

Kontrak Adendum

3.

Surat Perjanjian dan Syarat-syarat Perjanjian

4.

Surat Perintah Kerja, Surat Penunjukan

5.

Berita Acara Negosiasi

6.

Berita Acara Klarifikasi

7.

Berita Acara Aanwijzing/Risalah Rapat Penjelasan

8.

Syarat-syarat Administrasi

9.

Spesifikasi/Syarat Tehnis

10.

Gambar Rencana Detail

11.

Gambar Rencana

12.

Rincian Nilai Kontrak

G.

FORMAT STANDAR KONTRAK

Meskipun di Indonesia belum ditetapkan suatu standar kontrak, tetapi sebagai


referensi dapat digunakan antara lain :

a.
Standar kontrak dari FIDIC (Federation Internationale Des Ingeuneurs
Conseils) atau International Federation of Consulting Engineers.
b.

Standar kontrak dari JCT (Joint Contract Tribunal)

H.

BENTUK KONTRAK

Terdapat beberapa jenis bentuk kontrak dalam jasa konstruksi, tetapi yang
banyak ditemui adalah bentuk kontrak :
a.

Kontrak Lump Sum (Lump Sum Contract)

- Kontrak Lump Sum nilainya akan tetap sepanjang tidak ada perubahan pada
lingkup/scope pekerjaan, baik menyangkut kuantitas maupun kualitasnya

WILSON F. TALLANE / 13021101106

ADMINISTRASI KONTRAK DAN ANGGARAN BORONGAN

- Kuantitas pekerjaan pada RAB hanya dipakai sebagai dasar perhitungan dalam
penawaran, dan pembayaran prestasi pekerjaan, sedangkan risiko kekurangan
kuantitas atau kelebihan kuantitas menjadi tanggung jawab Pihak II/kontraktor
b.

Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract)

- Kuantitas pekerjaan dihitung bersama oleh kedua pihak berdasarkan keadaan


lapangan, tetapi harga satuan pekerjaan tidak berubah
- Dalam penawaran, kuantitas pekerjaan ditetapkan oleh Pihak I untuk dasar
perhitungan harga penawaran

WILSON F. TALLANE / 13021101106

Anda mungkin juga menyukai