PAIKEM
PAIKEM
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
tindakan
kelas
(PTK)
dengan
24
25
A. Metode Penelitian
1. Refleksi Awal
Sebelum melakukan prosedur tindakan kelas, peneliti dan kolaborator
melakukan refleksi awal sebagai pengamatan pendahuluan. Hal yang
diamati meliputi perilaku guru dalam upaya membantu murid belajar
matematika, perilaku murid dan suasana pada proses pembelajaran.
Hasil pengamatan awal dituangkan dalam bentuk catatan lapangan
dalam lembar observasi sebagai data awal. Data awal tersebut diidentifikasi
masalah-masalah yang ada dan aspek-aspek apa yang perlu ditingkatkan.
Berdasarkan hasil kesepakatan terhadap pencermatan data awal, dan
dipadukan dengan ketersediaan sumber daya di sekolah peneliti bersama
kolaborator menyusun rencana tindakan, sebagai panduan pelaksanaan
tindakan. Kegiatan sebelum tindakan adalah:
a. Guru menjelaskan materi pecahan dengan metode klasikal
b. Memberi beberapa contoh dan sesekali tanya jawab dengan siswa.
c. Siswa diminta mengerjakan soal yang ada di buku pegangan siswa.
d. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis
e. Di akhir pembelajaran siswa diberi tugas soal isian sebanyak 10 nomer
dalam waktu 20 menit.
26
1). Melakukan pertemuan dengan kolaborator untuk membicarakan
persiapan kegiatan pembelajaran pada saat penelitian,
2). Mendiskusikan dan menetapkan rancangan pembelajaran yang akan
diterapkan di kelas sebagai tindakan penelitian,
3). Mempersiapkan alat dan bahan untuk melaksanakan penelitian,
4). Mempersiapkan
waktu
dan
cara
pelaksanaan
diskusi
hasil
berfungsi
untuk
mendokumentasikan
pengaruh
27
komprehensif dengan memanfaatkan catatan lapangan dan lembar
observasi untuk memperoleh gambaran aktivitas dan minat siswa.
Kegiatan peneliti dan kolaborator adalah mengamati:
1). Proses tindakan yang berlangsung,
2). Pengaruh tindakan terhadap perilaku siswa,
3). Kendala serta pengaruhnya terhadap proses pembelajaran,
4). Persoalan lain yang mungkin timbul.
d. Refleksi dan Analisis
Setelah pengamatan selesai, data diolah dan dianalisis sebagai
dasar menarik kesimpulan. Peneliti bersama kolaborator melakukan
evaluasi dari apa yang sudah dilaksanakan dan diamati, kemudian
mendiskusikan hasil pengamatan. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
analisis, sintesis, interprestasi, penjelasan, dan penyimpulan data dan
informasi yang berhasil dikumpulkan. Berdasarkan hasil analisis, guru
merefleksi
diri,
apakah
kegiatan
yang
telah
dilakukan
dapat
28
b). Membagi kelas dalam kelompok semeja (5 6 orang)
c). Menempatkan kelompok agar tempat duduknya dapat sesuai,
d). Menyiapkan media/alat yang diperlukan siswa rumah,
e). Menyiapkan petunjuk kerja bagi siswa,
f). Membuat lembar observasi,
g). Membuat alat evaluasi siklus I
2). Implementasi Tindakan
Pembelajaran dilaksanakan pada 4 dan 7 Agustus 2008 selama
4 jam pelajaran (4 x 40 menit) dengan model penemuan terbimbing
dan kooperatif. Kegiatan pada tahap ini adalah:
a). Guru menjelaskan tentang manfaat pecahan dalam kehidupan
khususnya yang berkaitan dengan seni, misalnya mozaik,
b). Guru memberikan beberapa contoh tokoh dunia matematika yang
suka seni misalnya Maurits Cornelis Esher,
c). Guru memberikan beberapa contoh pecahan melalui beberapa
media bentuk dan warna.
d) Dalam teman semeja membuat aneka bentuk dan warna pecahan
sesuai selera kemudian menyatakannya dalam pecahan, dan
teman meja didekatnya membuat pola untuk pecahan senilai,
e). Siswa perwakilan kelompok diminta mempresentasikannya ke
depan kelas, kelompok lain menanggapi,
f). Pada akhir siklus guru memberikan tes sebanyak 15 soal
mencakup konsep dasar pecahan
29
3). Observasi
Peneliti dan kolaborator mengamati proses pembelajaran yang
berlangsung maupun pada saat siswa mengerjakan lembar kerja
dalam kelompok maupun lembar evaluasi mandiri.
mencatat
pembelajaran
semua
aktivitas
berlangsung,
(respon)
meliputi:
siswa
keaktifan
Kolaborator
selama
proses
siswa
dalam
tampil (menunjukkan)
30
e). Menghitung persentase siswa yang
b. Siklus II
1). Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah:
a). Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
indikator materi
31
d). Selama proses pembelajaran siswa diberi kesempatan yang
cukup untuk berinteraksi sesama teman dan saling membantu
mengatasi kesulitan yang dialami. Jika tidak mampu,
guru
memberi
mempresentasikan
kesempatan
hasil
kepada
karyanya,
siswa
kemudian
untuk
teman
lain
memberikan tanggapan/pendapat,
f). Guru bersama siswa melakukan kesimpulan dari kegiatan ini,
g). Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi.
3). Observasi
Observasi sama seperti siklus I, dengan penekanan pada:
a). Kreativitas dan imajinasi siswa membuat pola,
b). Kerapian dan variasi pola,
c). Variasi banyaknya pecahan yang terbentuk, dan
d). Ketepatan pemahaman siswa dalam mengubah jenis pecahan
satu ke pecahan lainnya berdasarkan lembar evaluasi
4). Analisis dan Refleksi
Analisis terhadap hasil penelitian tindakan kelas pada siklus II
hampir sama denga siklus I. Selain prosesnya sama dengan siklus I,
juga dianalisis kerapian pewarnaan, kombinasi warna yang dipilih
siswa, dan ketepatan cara mengubah pecahan ke bentuk lain.
c. Siklus III
Pada siklus III materi yang dipelajari operasi pecahan dengan
model pembelajaran kooperatif.
32
1). Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a). Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan indikator
materi operasi pecahan,
b). Membagi kelas dalam kelompok terdiri 4 5 siswa
c). Menyiapkan ruang kelas agar tempat duduknya dapat sesuai
d) Menyiapkan media/alat yang diperlukan siswa rumah,
e). Membuat lembar observasi,
f). Membuat alat evaluasi untuk materi operasi pecahan.
2). Implementasi Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III pada tanggal 22, 25
dan 28 Agustus 2008 selama 5 jam pelajaran (5 x 40 menit). Tahaptahap pelaksanaan tindakan meliputi:
a). Guru menjelaskan prosedur kerja yang harus dilakukan siswa,
b). Siswa menempatkan diri sesuai kelompok masing-masing,
c). Masing-masing
kelompok
membuat
desain
pecahan
yang
kelompok
diberi
kesempatan
untuk
33
3). Observasi
Pada tahap ini pengamatan selain ditekankan pada kreativitas
dan imajinasi siswa membuat pola, kerapian dan variasi pola, variasi
banyaknya pecahan yang terbentuk, juga ditekankan pada interaksi
siswa dalam kelompok. Misalnya keterlibatan siswa dalam kelompok,
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan teman, kerjasama
dalam kelompok, kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas
secara kelompok, serta kemampuan siswa dalam menjelaskan hasil
kerja kelompok di depan kelas.
4). Analisis dan Refleksi
Kegiatan anlisis pada tahap ini meliputi:
a). Menghitung persentase siswa yang aktif dan antusias dalam
memperhatikan dan melakukan petunjuk guru,
b). Mengidentifikasi kelompok
tampil (menunjukkan)
34
B. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 28 Juli 13 September 2008, dengan
perincian: tahap perencanaan (28 Juli 2 Agustus 2008), pelaksanaan
tindakan (4 - 28 Agustus 2008) dan penyusunan laporan (1 13 September
2008). Subyek penelitian adalah siswa kelas VII F tahun pelajaran 2008/2009
sebanyak 38 siswa, yang terdiri dari 18 laki-laki dan 20 perempuan. Mayoritas
siswa berasal dari pinggiran kota Surakarta, atau masyarakat urban dari eks
karesidenan Surakarta (Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen dan
Karanganyar). Ekonomi orangtua mayoritas berpenghasilan rendah dan
berprofesi buruh atau wiraswasta kecil-kecilan. Dari sisi akademis rata-rata
nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) hanya 21,07 dengan nilai terendah 20,15 dan
tertinggi 22,20. Sedangkan nilai UAN matematika rata-rata kurang dari 6 (5,97)
dengan nilai terendah 5,00 dan tertinggi 7,25 (Lampiran 1).
35
2. Sumber data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber
data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yaitu siswa
sebagai subyek penelitian.
3. Cara Pengambilan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
kuesioner (angket), interview (wawancara), observasi (pengamatan), dan
gabungan ketiganya (Sugiyono, 2005: 156).
a. Angket
Angket
pertanyaan atau
36
c. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa (aspek
kognitif) setelah mengikuti kegiatan pembelajaran baik dari pra tindakan,
maupun
pada
masing-masing
akhir
siklus
pembelajaran
untuk
D. Validitas Data
Obyektivitas dalam menganalisis data dapat terjamin keakuratannya jika
peneliti melihat datanya dari perspektif
validitas
peneliti
mengggunakan
trianggulasi.
Trianggulasi
bertujuan
kuantitatif dari angket atau tes. Data kuantitatif diolah dengan mendeskripsikan
persentasenya, dengan mencari rata-rata (mean) berikut:
Persentase =
Nilai Kumulatif
x 100 %
Jumlah Obyek
37
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis Miles
dan Huberman yang dikutip Suwarsih Madya (2007) dengan 3 komponen yaitu:
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Reduksi
data
merupakan
proses
menyeleksi,
menentukan
fokus,