Disusun oleh :
1. Puput Indria Lestari
2. Mikra Latisfian
3. Dika Tri Muzayana
4. Riza Maulida Rohmah
5. Ainun Ningrum
6. Yunita Tri Andriani
7. Cindy Virdiana Aisyah
8. Hirdanti Finisia
9. Binta Dwi Novitasari
10. Nimatul Izzah
( 1402450081 )
( 1402450082 )
( 1402450083 )
( 1402450084 )
( 1402450085 )
( 1402450086 )
( 1402450087 )
( 1402450088 )
( 1402450089 )
( 1402450090 )
Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas
kehendak-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Women
Centered Care (Asuhan Keluarga Berencana) ini tepat pada waktunya. Isi dari makalah ini
secara garis besar adalah membahas mengenai Asuhan Keluarga Berencana dan hal hal
yang berkaitan dengannya.
Penyusun menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan kekurangan, baik secara segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasi an kepada dosen serta teman teman sekalian, yang
kadang kalanya hanya menurut egoisme pribadi. Harapan yang paling besar dari
penyusunan makalah ini ialah, mudah - mudahan apa yang penyusun susun ini bermanfaat
baik untuk pribadi, maupun bagi pembaca secara umum.
Segala kesempurnaan hanya milikNya , kekurangan yang ada pada makalah ini
datang dari kami. Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Women Center Care ................................................................ 6
2.2 Prinsip-prinsip women center care............................................................ 6
2.3 Pengertian dan Makna KB ........................................................................ 8
2.4 Prinsip-prinsip Keluarga Berencana ......................................................... 8
2.5 Tanggung Jawab Ilmuwan ...................................................................... 6
2.6 Penyikapan terhadap Perkembangan IPTEK............................................. 8
2.7 Keselarasan IMTAQ dan IPTEK............................................................... 9
2.8 Seni Menurut Islam ................................................................................... 9
2.8.1 Definisi Seni Menurut Islam............................................................. 9
2.8.2 Pendapat tentang Pengertian Seni dalam Islam................................ 9
2.8.3 Tanggung Jawab Seniman................................................................ 10
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 11
3.2 Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya ada pada
posisi keempat di dunia dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Rentang
tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan
1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi
205,8 juta orang. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi
yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Selama rentang 1900-2000, program Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah
kelahiran 80 juta orang.Tanpa program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000
diprediksi 285 juta orang. Esensi tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam
hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan
demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Seperti yang disebutkan dalam UU No.10 Tahun1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, definisi KB yakni upaya
meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan
kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk
dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia.
Sebagian besar akseptor KB memilih dan membayar sendiri berbagai macam metode
kontrasepsi yang tersedia.Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi
antara lain faktor pasangan (umur, gaya hidup, jumlah keluarga yang diinginkan,
4
pengalaman dengan metode kontrasepsi yang lalu), faktor kesehatan (status kesehatan,
riwayat haid, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul), faktor metode
kontrasepsi (efektivitas, efek samping, biaya), tingkat pendidikan, pengetahuan,
kesejahteraan keluarga, agama, dan dukungan dari suami/istri. Faktor-faktor ini nantinya
juga akan mempengaruhi keberhasilan program KB. Hal ini dikarenakan setiap metode
atau alat kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang berbeda-beda.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dan makna dari keluarga Berencana?
b. Bagaimana prinsip-prinsip dasar Keluarga Berencana?
c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesehatan wanita KB?
d. Bagaimana pelayanan yang berorientasi pada wanita KB?
e. Apa saja komponen asuhan yang berpusat pada wanita KB?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dan makna Keluarga Berencana
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar Keluarga Berencana
c. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita KB
d. Untuk memahami pelayanan yang berorientasi pada wanita KB
e. Untuk memahami komponen asuhan yang berpusat pada wanita KB
BAB II
PEMBAHASAN
kebidan,
dalam
rangka
untuk
mempromosikan
Hal ini bisa dilakukan dengan menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup
b. Untuk mengatur jarak kelahiran
Mengatur jarak kelahiran antara anak yang satu dengan anak berikutnya
merupakan cara yang paling tepat untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan anak.
Jarak kelahiran anak yang terlalu dekat mengandung resiko tinggi untuk kesehatan
ibu dan anak.misalnya, si anak sering sakit, maka si ibu semakin lemah badannya,
bahkan dapat menyebabkan kematian.
2.5 Manfaat KB
a. Manfaat KB bagi ibu antara lain yaitu:
1. Untuk memperbaiki kesehatan
2. Untuk meningkatkan kesehatan
3. Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
4. Waktu yang cukup untuk istirahat
5. Untuk bisa menikmati waktu luang
6. Dapat melakukan kegiatan lain
b. Manfaat bagi anak antara lain yaitu:
1. Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
2. Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan nutrisi yang cukup
3. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik
c. Manfaat untuk keluarga antara lain yaitu:
1. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2. Harmonisasi keluarga akan lebih terjaga
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Wanita KB
1. Faktor sosio-psikologi
Sikap wanita tersebut terhadap keluarga berencana dan komunikasi suami
istri. Perasaan tentang setiap aspek yang terkait dengan metode tertentu misalnya
pengalaman di masa lalu yang tidak menguntungkan karna penggunaan metode
tertentu
2. Faktor lingkungan
Hubungan antara system layanan kesehatan dengan lingkungan luarnya
3. Faktor pemungkin dan Faktor kebutuhan
Kedua faktor ini akan mempengaruhi pola perilaku kesehatan yang terdiri
dari pilihan kesehatan perorangan dan penggunaan pelayanan KB
4. Faktor seksual
5. Faktor agama
Apakah metode tertentu dikenakan sanksi oleh badan-badan keagamaan
yang dianut oleh wanita yang melakukan KB
dahulu menentukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau
masalah (diabetes/hipertensi) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih
lanjut. Sehingga masalah utama dapat diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat
memilih kontrasepsi yang diinginkan.
Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan adalah dengan memberi nasehat
perkawinan, pengobatan kemandulan, dan memperkecil angka kelahiran (Depkes RI
1999). Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional
dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan social
penduduk Indonesia. Tujuan program KB adalah memperkecil angka kelahiran, menjaga
kesehatan ibu dan anak, membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi.
Peserta KB akan mendapat pelayanan dengan cara sebagai berikut:
1. Pasangan usia subur yang istrinya mempunyai keadaan seperti terlalu muda, terlalu
banayak anak, terlalu sering hamil, dan terlalu tua akan mendapatkan prioritas
pelayanan KB.
2. Peserta KB diberikan pengertian mengenai metode kontrasepsi dengan keuntugan dan
kelemahan masing-masing sehingga ia dapat menentukan pilihannya.
3. Harus mendapat informasi mengenai metode kontrasepsi dengan keuntugan dan
kelemahannya sehingga ia dapat menentukan pilihannya.
4. Harus dilakukan pemriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien agar
dapat ditentukan metode yang paling cocok dengan hasil pemeriksaannya.
5. Harus mendapatkan informasi tentang kontra indikasi gabung pemakaian berbagai
metode kontrasepsi.
setelah penggunaan alat kontrasepsi. Perubahan fisiologis yang sering terjadi adalah akibat
dari efek samping penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Misal pusing, berat badab
bertambah, timbul flek-flek di wajah, gangguan menstruasi, keputihan, gangguan libido,
dll. Perubahan psikologis yang dialami adalah kecemasan atau ketakutan akan keluhankeluhan yang terjadi, kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi. Macam asuhan
kebidanan meliputi :
2.8.1
bahwa makin rendah pendidikan masyarakat, makin efektif metode KB yang dianjurkan
yaitu : kontap, suntikan KB (AKBK= alat kontrasepsi bawah kulit), IUD (AKDR).
A. Metode KB yang dapat digunakan adalah :
a) Kondom
b) Spermiside
c) Koitus intereptus (senggama terputus)
d) Pantang berkala.
B. Metode kontrasepsi efektif (MKE)
Pil KB : Progesteron only pill, pill kb sekuensial
Suntikan KB : depropove, setiap 3 bulan, norigest setiap 10 minggu. Eyeloven,
setiap bulan
Susuk KB : setiap lima tahun (nonplant), 3 tahun (implmon)
C. Metode kontrasepsi efektif- Kontap
Metode untuk menghentikan kehamilan dilakukan
dengan
kontap
(kontrasepsi mantap), yaitu untuk pria dengan vasektomi dan wanita dengan
tubektomi.
1) Metode yang mencapai tuba : minilaparatomi, laparaskopi, bersaam dengan
operasi besar kandungan atau kebidanan dan bedah.
Melalui sayatan liang senggama : metode kalposkope, metode sonnawala (india),
metode manuaba (Indonesia).
2) Metode menutup saliran indung telur
a. Teknik medlener
b. Teknik pomeroy
c. Teknik kunner
d. Teknik cincin felope
e. Teknik hemoklip
f. Teknik nontramatic tubal occlusion technique(nttot), (ma), denpasat-Indonesia
g. Teknik Uchida (Jepang)
h. Teknik vasektomi tuba (Ma) Indonesia
10
ini
yakni
dapat
12
b. Yang mengandung 25mg Medroxy progesteron acetat dan 5mg estradiol cypionate
yaitu Cyclofem
Keuntungan:
a. Praktik efektif dan aman
b. Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui
c. Dapat
d. menurunkan kemungkinan anemia
Kerugian :
a. Kembalinya kesuburan agak lama
b. Harus kembali ke tempat pelayanan
c. Tidak dianjurkan bagi penderita kanker, hipertensi, jantung, dan hati
Efek Samping:
1. Gangguan Haid
2. Depresi
3. Keputihan
4. Jerawat
5. Perubahan Libido
6. Perubahan Berat Badan
7. Pusing dan Sakit Kepala
8. Hematoma
9. Infeksi dan Abses: diakibatkan pemakaian jarum suntik yang tidak suci
hama/steril
c. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/IMPLANT)
AKBK adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit.
Keuntungan:
a.Tidak menekan produksi ASI
b.
Praktis, efektif
c.Tidak ada faktor lupa
d.
Masa pakai jangka panjang (5 tahun)
e.Membantu mencegah
g.
anemia
h.
Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah p
i. engangkatan implant
Kekurangan:
a. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan terlatih
b. Implant lebih mahal daripada pil KB atau suntikan dan cara KB jangka pendek
c.
d.
e.
f.
lainnya.
Implant sering mengubah pola haid
Wanita tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri
Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum dikenalnya
Susuk mungkin dapat terlihat di bawah kulit
Keuntungan :
1. Praktis dan ekonomis
2. Efektifitas tinggi (angka kegagalan kecil)
3. Kesuburan segera kembali jika alat dikeluarkan
4. Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi pil
5. Tidak mengganggu pemberian ASI.
Kerugian :
Dapat keluar sendiri jika IUD tidak cocok dengan ukuran rahim pemakai.
Efek Samping:
1. Perdarahan
2. Keputihan
3. Ekspulsi
4. Nyeri
5. Infeksi
6. Translokasi
f. Alat Kontrasepsi Mantap (KONTAP)
Adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pambedahan atau
dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau
saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak
akan memperoleh keturunan lagi. Istilah lain dari kontap pada wanita disebut
tubektomi dan pada pria disebut vasektomi.
Jenis Kontap:
1. Vasektomi/MOP (Medis Operatif Pria)
Merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi
keluarnya sperma dengan cara mangikat dan memotong saluran mani (vas
defferent) sehingga sperma tidak keluar pada saat bersenggama.
Keuntungan Vasektomi:
a. Tidak ada mortalitas
b. Morbiditas kecil sekali
c. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit
d. Dilakukan dengan anestesi lokal/pembiusan setempat dan hanya
e.
f.
a.
b.
c.
terjadi kehamilan
d. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak
lagi
14
interval
.
Dapat dilakukan dengan anestesi lokal
Luka pembedahan dapat diperlebar jika diperlukan
Kegagalan teknik sangat rendah dan keberhasilan hampir 100%
Sebagai teknik pengganti jika teknik laparaskopik atau kuldoskopi
gagal
k. Waktu pembedahan singkat, biaya relatif murah
l. Prosedur dapat dilakukan tanpa di rawat
m. Masa penyembuhan pasca bedah singkat
Kerugian :
Beresiko dan efek samping bedah tetap ada
Komplikasi Tubektomi:
a. Perdarahan didaerah tuba
b. Perdarahan karena perlukaan pembulu
e. h darah besar
f. Perporasi usus
g. Emboli udara
h. Perforasi rahim
16
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Program
gerakan
KB
dilaksanakan
dengan
tujuan
untuk
KB
meliputi:
Pendekatan
Kemasyarakatan
(community
masalah
kesehatan
reproduksi;
Peningkatan
dan
layanan
KB-KR;
Peningkatan
sistem
pengelolaan
dan
Saran
17
18