Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ade Rifandi

Kelas : Elektro 2A
Nim : 201010130311024

MODEM (Modulasi dan Demodulasi)


Dalam komunikasi data diperlukan alat untuk mengubah sinyal digital dengan proses modulasi
dan menerimadata yang dikirimkan pada komputer untuk diolah.Alat ini disebut dengan
modulator-demodulator (modem). Modem menerima pulsa biner dari komputer, terminal atau
alat lain dan mengubahnya menjadi sinyal analog yang dapat disalurkan melalui saluran
komunikasi.
Modulasi yang paling sederhana yang sering digunakan adalah FSK (Frequency Shift Keying)
yang tergolong dalam FM. Tehnik lainnya adalah PSK (Phasa Shift Keying) yang tergolong
dalam FM dan QAM (Quadrature Amolitude Modulation) yang merupakan kombinasi dari phasa
modulation dan amplitude modulation. Saluran komunikasi diukur dengan kecepatan data yang
disalurkan melaluinya. Untuk kecepatan 9600 bps keatas digunakan cara khusus. Karena
komunikasi data sistem komputer pada umumnya mempergunakan jaringan telepon maka
sering kali modem dilengkapi dengan fasilitas seperti auto dial (sistem komputer dapat langsung
memutar nomor telepon tujuannya dan modem akan langsung bekerja bila hubungan telepon
diperoleh) dan auto answer (moden dapat menghubungkan diri dengan sistem komputer tanpa
pertolongan operator bila ada panggilan. Modem yang dioperasikan pada saluran telepon disebut
voice band atau voice grade modem.
Hal penting dalam pemakaian modem :
Laju transmisi data.
* kecepatan rendah ( sampai dengan 600 bps )
* kecepatan menengah ( 1200 s/d 2400 bps )
* kecepatan tinggi ( 4800 bps keatas )
Mode komunikasi.
* simplex
* half duplex
* full duplex
Sinkronisasi.
Untuk modem berkecepatan rendah dan menengah digunakan transmisi asinkron sedangkan
untuk modem yang berkecepatan tinggi menggunakan transmisi sinkron. Sinkronisasi baik
dengan cara asinkron maupun sinkron perlu memperhatikan :
* Waktu yang menentukan bilamana suatu bit dari data diterima
(sinkronisasi bit)
* Bit yang mana dari suatu karakter yang sudah diterima (sinkronisasi
karakter)
Tehnik Modulasi.
3 tehnik modulasi yaitu AM (QAM), FM (FSK) dan PM (PSK). Kecepatan
rendah memakai metode FSK. Kecepatan tinggi memakai metode PSK.

Standar Industri.
Standard yang digunakan secara internasional dikeluarkan oleh CCITT
(Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique)
antara lain :
* sampai dengan 300 bps CCITT V.21
* 600 - 1200 bps
CCITT V.23
* 200 bps
CCITT V.22
* 2400 bps
CCITT V.26, V.26 bis
* 4800 bps
CCITT V.27 bis
* 9600 bps
CCITT V.29
Pertimbangan tehnik dalam pemilihan modem :
Kecepatan transmisi (transmision rate). Sekurang-kurangnya harus dapat melayani volume data
yang biasa dikirimkan.
Turn-around Time.
Waktu yang diperlukan oleh modem untuk merubah fungsinya dari pengirim menjadi penerima
atau sebaliknya berkisar antara 20 msec - 200 msec.
Error Susceptibility (daya tahan terhadap error).
Modulasi PM lebih baik daripada FM untuk kecepatan diatas 4800 bps. Saluran komunikasi
harus dibuat sedemikian rupa sehingga error rate dapat kecil, proses ini disebut line conditioning.
Realibility
Cost (biaya)
Harus sebanding dengan kecepatannya.
Maintainability (perawatannya).
Accoustic Coupler
Adalah modem yang dipergunakan melalui alat telepon. Modem ini mengubah sinyal biner
menjadi sinyal akustik yang kemudian diberikan ke mikrofon dari pesawat telepon. Pada
penerima sinyal akustik yang diberikan oleh loudspeaker dari pesawat telepon diubah oleh
mikropon dari accoustic coupler menjadi sinyal digital kembali. Modem ini kehandalannya
rendah dan sekarang sudah tidak banyak digunakan.

Teknik Modulasi dan Demodulasi


Teknik modulasi merupakan teknik-teknik yang dipakai untuk memasukkan informasi
dalam suatu gelombang pembawa (carrier), biasanya berupa gelombang sinus sehingga alatnya
disebut modulator. Sedangkan teknik demodulasi merupakan teknik untuk mendapatkan sinyal
informasi kembali dari sinyal termodulasi pada gelombang pembawa (carrier), dengan alatnya
dinamakan demodulator. Teknik-teknik tersebut dapat dilakukan secara analog maupun digital,

bahkan bisa dengan penggabungan keduanya. Karakteristik dari gelombang yang dimodulasi
biasanya amplitude, frekuensi, dan phase. Teknik modulasi terdiri dari :
1. teknik modulasi analog;
2. teknik modulasi digital;
3. teknik modulasi gabungan (hbrid).
Pada tugas akhir ini hanya membahas teknik modulasi analog dan modulasi digital.

2.1.1.1 Modulasi Analog


Modulasi analog disebut juga modulasi kontinu yang terdiri dari; Amplitude Modulation
(AM), Frequency Modulation (FM), dan Phase Modulation (PM). Modulasi analog yang dibahas
pada tugas akhir ini ialah teknik modulasi FM.

2.1.1.2 Modulasi Digital


Modulasi digital atau disebut modulasi diskrit jenisnya terdiri dari Amplitude Shift
Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK). Pada tugas akhir
ini hanya membahas pengembangan dari modulasi FSK diantaranya modulasi Minimum Shift
Keying (MSK), dan Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK).

1.

Modulasi MSK
FM ialah teknik modulasi yang paling banyak digunakan dalam teknik modulasi analog.

Untuk keperluan transmisi data, dikembangkan teknik yang dinamakan FSK. Index modulasi
dari sistem FSK dapat diatur sedemikian rupa untuk memberikan transmisi band sempit
(narrowband) maupun band lebar (wideband). Untuk mendemodulasi sinyal FSK ini dapat

digunakan teknik demodulasi non-koheren yang sederhana. Namun teknik demodulasi ini
memerlukan CNR (Carrier to Noise Ratio) yang lebih tinggi dibandingkan dengan modulasi dan
demodulasi FSK koheren. Teknik modulasi dan demodulasi FSK koheren ini, dikenal dengan
nama MSK.

Gambar 2.5 Implementasi modulator MSK

Pada Gambar 2.5 di atas terlihat implementasi MSK dengan menggunakan VCO atau
Data
modulator FM.NRZ
Logic
0 Source
dilambangkan
denganModulasiMSK
frekuensi f1, logic 1 dilambangkan dengan
Modulator/ VCO

frekuensi f2 untuk FSK koheren, deviasi frekuensi (


f 2 f f 1 f 2

) diisyaratkan sebagai berikut

1
2T b

(2.1)

Tb
dimana

ialah unit durasi bit dari data masukan. Index modulasi (m) didefinisikan pada

persamaan 2.2
m f Tb

1
2

..(2.2)

sinyal FSK dapat dilihat sebagai transmisi sinusoida yang frekuensinya digeser antara,
f1 f f

....(2.3)
f 2 f f

....(2.4)

sinyal ini dinyatakan sebagai berikut

S FSK t A cos 2 f c f t

..(2.5)

S FSK t A cos 2ft cos 2ft A sin 2ft sin 2ft

(2.6)

jika syarat demodulasi koheren yaitu


2ftf

1
4Tb

....(2.7)
dimasukkan dalam persamaan 2.5 di atas maka bentuk persamaannya menjadi persamaan sinyal
MSK

1
1
S FSK t A cos
cos 2ft A sin
sin 2ft
2Tb
2Tb

..(2.8)

dari persamaan 2.8 di atas, terlihat bahwa teknik modulasi MSK biasa dibuat dengan modulasi
kuadratur, dimana bit-bit data yang datang dipecah di dua kanal, menggunakan serial to parallel
converter, data dimasing-masing kanal ini kemudian dibentuk menjadi sinyal sinusoidal. Pada
kanal I, sinyal masuk

t
cos

2Tb

..(2.9)

sedangkan pada kanal Q input sinyal pada persamaan 2.10.

t Tb
t
cos
cos

2Tb
2Tb

.(2.10)

Tb
Sinyal ini merupakan sinyal yang telah mengalami offset / pergeseran fasa sebesar

Implementasinya dalam bentuk diagram blok pada Gambar 2.6 sebagai berikut.
Transmit Filter
Pembentuk Pulsa Sinusiodal

NRZ
Data Paralel Converter
Serial
Source
OffsetDelay

Modulasi
MSK

90

Pembentuk Pulsa Sinusiodal


Transmit Filter

Gambar 2.6 Implementasi MSK dengan modulasi kuadratur

Sehingga sinyal MSK direpresentasikan sebagai berikut

Gambar 2.7 Spektrum modulasi MSK


2.

Modulasi GMSK
Teknik modulasi MSK ialah teknik modulasi FM dengan index modulasi = 0,5. MSK

memiliki sifat dasar yaitu sinyal keluaran memiliki envelove yang konstan, cocok untuk
dikuatkan oleh penguat non linear (yang lebih efisien dibandingkan dengan penguat linear),
dapat dideteksi secara koheren maupun non-koheren serta lebar spektral dari lobe utama (main
lobe) 50% lebih lebar dibandingkan dengan sinyal Quadratur Phase Shift Keying (QPSK). Null

( f f c )tb
pertama terletak pada

= 0,75. Sedangkan untuk sinyal QPSK, null pertama terletak

( f f c )tb
pada

= 0,5. Untuk mempertahankan sifat pertama dan kedua dan sekaligus

meningkatkan efisiensi spectral dari sinyal, sebuah filter Gaussian digunakan untuk memfilter
sinyal pemodulasi. Gabungan antara filter Gaussian dengan modulator MSK ini menghasilkan
modulasi GMSK. Pada Gambar 2.8 menunjukkan suatu diagram blok modulator GMSK.
NRZ Data Source LPF Gaussian

Modulasi G-MSK

MSK
m=0.5

Gambar 2.8 Diagram blok modulator GMSK


Pada Gambar 2.9 menunjukkan respon frekuensi dan impulse dari filter Gaussian dengan index
modulasi 0,3 dan 0,5.

Gambar 2.9 Respon frekuensi dan impulse dari filter Gaussian


Sehingga sinyal GMSK dapat direpresentasikan sebagai berikut.

Gambar 2.10 Spektrum modulasi GMSK

2.1.1.3 Demodulasi Analog


Proses untuk memisahkan sinyal informasi dengan sinyal pembawa berupa sinyal analog.
Berikut ini menjelaskan demodulasi FM dan demodulasi GMSK.

Demodulasi FM Kuadratur
Teknik demodulasi FM kuadratur ialah teknik demodulasi FM dengan cara memecah
sinyal ke dua buah kanal, menggeser fasa sinyal salah satu kanal sebesar 90 derajat dikurangi
dengan perkalian antara sebuah konstanta dengan selisih frekuensi antara frekuensi tengah (IF)
dengan frekuensi masukan. Diagram blok dari demodulator FM kuadratur adalah sebagai berikut

Gaussian

Vin

Vout

Vt
Local Osilator

Gambar 2.11 Diagram blok dari demodulator FM kuadratur

vin
Sinyal yang masuk

dipecah ke dua kanal satu kanal masuk ke rangkaian pengali analog, dan

yang lain masuk ke rangkaian penggeser fasa 90 derajat (implementasinya menggunakan

vo
kapasitor) sehingga menghasilkan sinyal

. Coil tank adalah rangkaian LC paralel yang

fc
memiliki frekuensi resonansi sama dengan frekuensi tengah (IF) dari sinyal FM yang masuk

Jika sinyal yang masuk adalah sinyal dengan frekuensi tersebut, sinyal ini akan memilih jalur
dengan impedansi yang lebih rendah, yaitu langsung masuk ke modulator. Sebaliknya jika sinyal
tersebut memiliki frekuensi di atas atau di bawah frekuensi IF, maka sinyal akan mengalami
( )

pergeseran fasa

akibat adanya coil tank ini.

vin vo sin t

......................................................................................(2.11)

K 0 K
2

................................................................(2.12)

Konstanta K muncul akibat pergeseran tambahan oleh coil tank.

vt
Sinyal kedua

memiliki bentuk

vt v o sin t K
2

..................................................................(2.13)

perkalian kedua sinyal ini menghasilkan


2

vo
sin K sin 2t K
2

........................................................(2.14)

sinyal ini di filter dengan filter low-pass sehingga hanya menghasilkan sinyal
2

vo
sin K
2

untuk nilai

...(2.15)

yang kecil (kurang dari 0,25 radian) nilai ini dapat didekati dengan

vo
K
2

............................................................................................(2.16)

dari persamaan 2.16 ini terlihat bahwa amplitudo sinyal keluaran berbanding lurus dengan selisih
frekuensi masukan terhadap frekuensi tengah, dan juga terhadap amplitudo sinyal masukan. Agar
amplitudo sinyal masukan tidak mempengaruhi proses demodulasi, maka sebelum masuk ke
demodulator, sinyal terlebih dahulu diproses oleh rangkaian limiter untuk menghilangkan variasi
amplitudo sinyal.

2.1.1.4 Demodulasi Digital


Demodulasi digital adalah proses untuk mendapatkan sinyal informasi kembali dari
sinyal termodulasi pada gelombang pembawa (carrier) yang berupa sinyal digital. Demodulasi
yang dibahas hanya teknik demodulasi GMSK.

Demodulasi GMSK
Tahap berikutnya merubah sinyal termodulasi oleh filter Gaussian untuk memperoleh
kembali sinyal data digital yang dikirim dari transmitter, prosesnya hampir sama dengan proses
modulasi. Pada Gambar 2.12 menunjukkan suatu diagram blok dari sebuah demodulator.
M(t)
G-MSK

Demodulator

Gaussian NRZ Data Digital

Local Osilator

Gambar 2.12 Diagram blok demodulator GMSK

Anda mungkin juga menyukai