Kelas : Elektro 2A
Nim : 201010130311024
Standar Industri.
Standard yang digunakan secara internasional dikeluarkan oleh CCITT
(Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique)
antara lain :
* sampai dengan 300 bps CCITT V.21
* 600 - 1200 bps
CCITT V.23
* 200 bps
CCITT V.22
* 2400 bps
CCITT V.26, V.26 bis
* 4800 bps
CCITT V.27 bis
* 9600 bps
CCITT V.29
Pertimbangan tehnik dalam pemilihan modem :
Kecepatan transmisi (transmision rate). Sekurang-kurangnya harus dapat melayani volume data
yang biasa dikirimkan.
Turn-around Time.
Waktu yang diperlukan oleh modem untuk merubah fungsinya dari pengirim menjadi penerima
atau sebaliknya berkisar antara 20 msec - 200 msec.
Error Susceptibility (daya tahan terhadap error).
Modulasi PM lebih baik daripada FM untuk kecepatan diatas 4800 bps. Saluran komunikasi
harus dibuat sedemikian rupa sehingga error rate dapat kecil, proses ini disebut line conditioning.
Realibility
Cost (biaya)
Harus sebanding dengan kecepatannya.
Maintainability (perawatannya).
Accoustic Coupler
Adalah modem yang dipergunakan melalui alat telepon. Modem ini mengubah sinyal biner
menjadi sinyal akustik yang kemudian diberikan ke mikrofon dari pesawat telepon. Pada
penerima sinyal akustik yang diberikan oleh loudspeaker dari pesawat telepon diubah oleh
mikropon dari accoustic coupler menjadi sinyal digital kembali. Modem ini kehandalannya
rendah dan sekarang sudah tidak banyak digunakan.
bahkan bisa dengan penggabungan keduanya. Karakteristik dari gelombang yang dimodulasi
biasanya amplitude, frekuensi, dan phase. Teknik modulasi terdiri dari :
1. teknik modulasi analog;
2. teknik modulasi digital;
3. teknik modulasi gabungan (hbrid).
Pada tugas akhir ini hanya membahas teknik modulasi analog dan modulasi digital.
1.
Modulasi MSK
FM ialah teknik modulasi yang paling banyak digunakan dalam teknik modulasi analog.
Untuk keperluan transmisi data, dikembangkan teknik yang dinamakan FSK. Index modulasi
dari sistem FSK dapat diatur sedemikian rupa untuk memberikan transmisi band sempit
(narrowband) maupun band lebar (wideband). Untuk mendemodulasi sinyal FSK ini dapat
digunakan teknik demodulasi non-koheren yang sederhana. Namun teknik demodulasi ini
memerlukan CNR (Carrier to Noise Ratio) yang lebih tinggi dibandingkan dengan modulasi dan
demodulasi FSK koheren. Teknik modulasi dan demodulasi FSK koheren ini, dikenal dengan
nama MSK.
Pada Gambar 2.5 di atas terlihat implementasi MSK dengan menggunakan VCO atau
Data
modulator FM.NRZ
Logic
0 Source
dilambangkan
denganModulasiMSK
frekuensi f1, logic 1 dilambangkan dengan
Modulator/ VCO
1
2T b
(2.1)
Tb
dimana
ialah unit durasi bit dari data masukan. Index modulasi (m) didefinisikan pada
persamaan 2.2
m f Tb
1
2
..(2.2)
sinyal FSK dapat dilihat sebagai transmisi sinusoida yang frekuensinya digeser antara,
f1 f f
....(2.3)
f 2 f f
....(2.4)
S FSK t A cos 2 f c f t
..(2.5)
(2.6)
1
4Tb
....(2.7)
dimasukkan dalam persamaan 2.5 di atas maka bentuk persamaannya menjadi persamaan sinyal
MSK
1
1
S FSK t A cos
cos 2ft A sin
sin 2ft
2Tb
2Tb
..(2.8)
dari persamaan 2.8 di atas, terlihat bahwa teknik modulasi MSK biasa dibuat dengan modulasi
kuadratur, dimana bit-bit data yang datang dipecah di dua kanal, menggunakan serial to parallel
converter, data dimasing-masing kanal ini kemudian dibentuk menjadi sinyal sinusoidal. Pada
kanal I, sinyal masuk
t
cos
2Tb
..(2.9)
t Tb
t
cos
cos
2Tb
2Tb
.(2.10)
Tb
Sinyal ini merupakan sinyal yang telah mengalami offset / pergeseran fasa sebesar
Implementasinya dalam bentuk diagram blok pada Gambar 2.6 sebagai berikut.
Transmit Filter
Pembentuk Pulsa Sinusiodal
NRZ
Data Paralel Converter
Serial
Source
OffsetDelay
Modulasi
MSK
90
Modulasi GMSK
Teknik modulasi MSK ialah teknik modulasi FM dengan index modulasi = 0,5. MSK
memiliki sifat dasar yaitu sinyal keluaran memiliki envelove yang konstan, cocok untuk
dikuatkan oleh penguat non linear (yang lebih efisien dibandingkan dengan penguat linear),
dapat dideteksi secara koheren maupun non-koheren serta lebar spektral dari lobe utama (main
lobe) 50% lebih lebar dibandingkan dengan sinyal Quadratur Phase Shift Keying (QPSK). Null
( f f c )tb
pertama terletak pada
( f f c )tb
pada
meningkatkan efisiensi spectral dari sinyal, sebuah filter Gaussian digunakan untuk memfilter
sinyal pemodulasi. Gabungan antara filter Gaussian dengan modulator MSK ini menghasilkan
modulasi GMSK. Pada Gambar 2.8 menunjukkan suatu diagram blok modulator GMSK.
NRZ Data Source LPF Gaussian
Modulasi G-MSK
MSK
m=0.5
Demodulasi FM Kuadratur
Teknik demodulasi FM kuadratur ialah teknik demodulasi FM dengan cara memecah
sinyal ke dua buah kanal, menggeser fasa sinyal salah satu kanal sebesar 90 derajat dikurangi
dengan perkalian antara sebuah konstanta dengan selisih frekuensi antara frekuensi tengah (IF)
dengan frekuensi masukan. Diagram blok dari demodulator FM kuadratur adalah sebagai berikut
Gaussian
Vin
Vout
Vt
Local Osilator
vin
Sinyal yang masuk
dipecah ke dua kanal satu kanal masuk ke rangkaian pengali analog, dan
vo
kapasitor) sehingga menghasilkan sinyal
fc
memiliki frekuensi resonansi sama dengan frekuensi tengah (IF) dari sinyal FM yang masuk
Jika sinyal yang masuk adalah sinyal dengan frekuensi tersebut, sinyal ini akan memilih jalur
dengan impedansi yang lebih rendah, yaitu langsung masuk ke modulator. Sebaliknya jika sinyal
tersebut memiliki frekuensi di atas atau di bawah frekuensi IF, maka sinyal akan mengalami
( )
pergeseran fasa
vin vo sin t
......................................................................................(2.11)
K 0 K
2
................................................................(2.12)
vt
Sinyal kedua
memiliki bentuk
vt v o sin t K
2
..................................................................(2.13)
vo
sin K sin 2t K
2
........................................................(2.14)
sinyal ini di filter dengan filter low-pass sehingga hanya menghasilkan sinyal
2
vo
sin K
2
untuk nilai
...(2.15)
yang kecil (kurang dari 0,25 radian) nilai ini dapat didekati dengan
vo
K
2
............................................................................................(2.16)
dari persamaan 2.16 ini terlihat bahwa amplitudo sinyal keluaran berbanding lurus dengan selisih
frekuensi masukan terhadap frekuensi tengah, dan juga terhadap amplitudo sinyal masukan. Agar
amplitudo sinyal masukan tidak mempengaruhi proses demodulasi, maka sebelum masuk ke
demodulator, sinyal terlebih dahulu diproses oleh rangkaian limiter untuk menghilangkan variasi
amplitudo sinyal.
Demodulasi GMSK
Tahap berikutnya merubah sinyal termodulasi oleh filter Gaussian untuk memperoleh
kembali sinyal data digital yang dikirim dari transmitter, prosesnya hampir sama dengan proses
modulasi. Pada Gambar 2.12 menunjukkan suatu diagram blok dari sebuah demodulator.
M(t)
G-MSK
Demodulator
Local Osilator