Anda di halaman 1dari 19

PENGUKURAN LAJU ALIR MENGGUNAKAN ORIFICE

MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Instrumentasi dan Pengukuran
program studi Diploma III Teknik Kimia

oleh

Aldila Dewi Pantja Gelora


Dina Soraya
Indry Regina Septa Septia
Mira Lestari Safitri
Panji Galih Yogaswara
Yulia Endah Permata

NIM 121411034
NIM 121411040
NIM 121411046
NIM 121411051
NIM 121411056
NIM 121411062

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI
BANDUNG
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pengukuran Laju
Alir Menggunakan Orifice. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Instrumentasi dan Pengukuran di
Politeknik Negeri Bandung.
Penulisan makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang laju aliran
suatu fluida baik itu cairan maupun gas, dan dapat mengetahui alat-alat yang digunakan
untuk mengukur laju alir tersebut dan prinsip kerjanya khususnya dengan orifice, serta
mengetahui kelemahan serta keunggulan dalam melakukan pengukuran dengan orifice.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, khususnya kepada:
1. Bapak Harita selaku Dosen Instrumentasi dan Pengukuran sekaligus yang
telah memberikan arahan dan saran dalam pembuatan makalah ini.
2. Rekan-rekan semua kelas 1B D-3 Teknik Kimia.
3. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yan besar kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis masih banyak kekurangan, baik pada teknis
penulisan maupun materi yang disampaikan, mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap dengan selesainya penulisan makalah ini, informasi
yang tersedia dalam makalah ini bisa menjadikan perkembangan dalam ilmu yang
berguna untuk jurusan Teknik Kimia.

Bandung, Februari 2013

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
.. ii
DAFTAR ISI
... iii
BAB I PENDAHULUAN
. 1
1.1 Latar Belakang ..
.. 1
1.2 Rumusan Masalah
... 1
1.3 Tujuan
.
1
1.4 Anggapan Dasar
.. 2
1.5 Metode Penulisan
2
BAB II PEMBAHASAN
.. 3
2.1 Deskripsi Tanaman Jagung .
... 3
2.2 Manfaat Tanaman Jagung .
.. 3
2.3 Kandungan Gizi pada Tanaman Jagung
. 4
2.4 Definisi Kotoran Ayam
... 4
2.5 Manfaat Kotoran Ayam
.. 4
2.6 Kandungan Pada Kotoran Ayam
5
BAB III ANALISIS DATA
7
3.1 Metodologi
7

3.2 Alat dan Bahan


.. 7
3.3 Cara Kerja
. 7
BAB IV HASIL PENELITIAN
.. 9
4.1 Data Percobaan
. 9
4.2 Analisis Data
. 9
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
... 12
5.1 Simpulan
... 12
5.2 Saran
. 12
DAFTAR PUSTAKA
. 13

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menangani bahan-bahan proses di suatu industri atau pabrik, dapat
digunakan berbagai macam perpindahan, untuk bahan yang berupa fluida atau yang
dapat diperlakukan seperti fluida salah satu caranya adalah dengan mengalirkan bahan
yang bersangkutan melalui saluran tertutup, umumnya saluran tersebut mempunyai
penampang lingkaran dan sering disebut pipa. Dengan demikian sangat diperlukan
pengukuran terhadap laju alir suatu fluida. Pengukuran laju alir cairan maupun gas
merupakan salah satu jenis pengukuran variable proses, dan merupakan aktivitas yang
sangat penting pada sebagian besar proses plant. Pengukuran laju aliran cairan dan gas
merupakan variable penting di dalam proses industri. Pengukuran laju alir diperlukan
untuk menentukan jumlah bahan dan proporsi yang mengalir keluar dan masuk dalam
suatu proses. Oleh karena itu pengukuran laji alir menunjukkan berapa banyak fluida
yang diperlukan atau didistribusikan ke dalam suatu proses.
Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan ataupun
perubahan energi kinetiknya. Perbedaan tekananyang terjadi pada saat cairan melintasi
pipa memengaruhi kecepatan suatu aliran karena luas penampang sudah diketahui,
kecepatan rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya. Factor-faktor yang
memengaruhi laju alir suatu fluida selain tekanan adalah densitas, viskositas, dan gaya
gesek cairan terhadap dinding permukaan dalam pipa.
Dalam menentukan laju alir fluida cairan maupun gas banyak sekali metoda yang
dapat digunakan sesuai dengan sifat fluida tertentu, salah satunya adalah dengan
menggunakan orifice. Penggunaan orifice dalam menentukan laju alir didasarkan pada
beda tekanan. Pengukuran ini menggunakan orifice plate yaitu sebuah perangkat yang
digunakan untuk mengukur laju aliran suatu fluida berupa plat tipis dengan lubang
ditengah yang ditempatkan dalam pipa aliran fluida. Menggunakan prinsip yang sama
sebagai venture nozzle, yaitu prinsip Bernoulli yang menyatakan bahwa ada hubungan
antara tekanan fluida dengan kecepatan fluida. Ketika meningkatkan kecepatanaliran
maka tekanannya akan berkurang, begitu juga sebaliknya.

1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Apa peranan kotoran ayam pada pertumbuhan tanaman jagung?
2. Seberapa besar pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
3. Kandungan apa saja yang terdapat dalam kotoran ayam?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui peranan dari kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman
jagung.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan kotoran ayam terhadap
tanaman jagung.
3. Untuk mengetahui kandungan dalam kotoran ayam yang dapat membuat tanaman
jagung lebih subur.
1.4 Metoda Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode literature, yaitu
penulis mealkukan tinjauan pustaka untuk menunjang dalam penyusunan makalah ini.
Penulis membaca dan memahami berbagai informasi dari buku maupun intenet yang
kemudian digunakan sebagai acuan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laju Alir


Pengukuran laju aliran fluida adalah salah satu yang terpenting dalam proses flow
control. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui berapa kapasitas fluida yang
dialirkan untuk mendapatkan harga pengukurannya (measurement variable). Aliran pada
umumnya diukur berdasarkan besarnya kecepatan fluida yang melewati luas penampang
tertentu.
Empat faktor penting dalam pengukuran aliran fluida dalam pipa adalah :
Kecepatan fluida
Friksi/gesekan fluida dengan pipa
Viskositas/kekentalan fluida
Densitas/kerapatan fluida
Alat ukur yang digunakan berdasarkan metodenya pengukurannya adalah sebagai
berikut:
No
.
1.
2.
3.
4.

Metode Pengukuran

Jenis Flowmeter

Penngukuran langsung
Perbedaan tekanan
Variabel Area
Elektrik

Piston, Oval-gear, Nutating disk, Rotary-vane type.


Orifice plate, Ventury tube, Flow nozzle, Pitot tube.
Rotameter, Moveable vane, weir, flume.
Magnetik, Turbin, Elemen.

2.2 Jenis Pengukuran


P engukuran Aliran Tertutup
Pengukuran aliran tertutup dapat dilakukan dengan 4 metode yaitu :
a. Metode Langsung
Metode langsung pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume
ataumassa fluida dalam selang waktu tertentu. Pada selang waktu yang
lama dan diukur s e c a r a t e p a t , s e r t a p e n g u k u r a n v o l u m e a t a u
m a s s a d i u k u r s e c a r a t e p a t , m a k a pengukuran ini tidak memerlukan
kalibrasi. Pengukuran laju aliran volume atau massadengan metode langsung ini
cukup teliti. Akan tetapi apabila fluida yang diukur adalahgas, maka efek
kompresibilitasnya harus diperhitungkan.
b. Metode pembatasan
Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang
aliranyang sebanding dengan laju aliran. Perhitungan laju aliran teoritis
dapat dilakukan berdasarkan hukum kontinuitas dan persamaan Bernoulli.

Kapasitas aliran sebenarnyadapat ditentukan dengan memperhitungkan faktor


koreksi dari masing-masing alat ukur yang ditentukan secara empiris.Alat ukur
metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa pada penampang 1yaitu
sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat ukur
yang biasanya menimbulkan v e n a c o n t r a k t a . V e n a
kontrakta
a d a l a h d a e r a h s e t e l a h pengecilan penampang aliran. Pada daerah
ini kapasitas aliran minimum dan tekananaliran pada penampang tersebut
seragam
Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah :
1. Orifice
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana,
sehinggaharganya murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice
adalah kerugianheadnya tinggi dan kapasitas pengukuran rendah
2.Nosel
Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada
instalasi pipa,maupun pada plenum
3 .Ven t ur i
Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk
memperoleh ketentuan sesuai standar. Harganya mahal karena berat dan
kapasitas pengukurannya juga tinggi, serta kerugian headnya rendah.
Elemen Aliran Laminer (LFE)
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa laluanyang
diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer
berkembang penuh (fully developed).
c. Metode Linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran
antaralain : Float meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow
meter,magnetik flow meter, ultrasonic flowmeter.
d. Metode Pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada
pengukuranaliran refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana
tidak praktis untuk memasang peralatan seperti nosel, venturi dan lain-lain
alat ukur yang terpasangtetap.
Kecepatan aliran diukur tepat di pusat penampang dengan pitot tube
ataupunanemometer. Tabung Pitot dapat dipergunakan untuk mengukur
tekanan statik dantekanan stagnasi dari fluida, dengan mengetahui kapasitas aliran
yang diberikan.Sebaliknya dengan mengetahui perbedaan tekanan statis dan
tekanan stagnasi,maka tekanan dinamis dapat ditentukan dan pada akhirnya
tekanan dinamis fluidadapat dinyatakan dalam kecepatan fluida. Kapasitas
aliran tiap bagian penampangadalah perkalian kecepatan dengan luas
penampang. Kapasitas total adalah jumlah kapasitas tiap bagian.

Pengukuran Airan Terbuka


Metoda dasar pengukuran aliran saluran terbuka tergantung dari faktor
kritikalaliran. Untuk aliran kritikal yaitu dengan angka Froude, Fr = 1 maka kecepatan
aliran sama dengan kecepatan kritikal, sehingga laju aliran dapat dihitung dari
pengukurankedalaman fluida.
Pada saluran yang ada halangannya berupa bendung ( weir) maka laju
aliranmerupakan fungsi dari kedalaman aliran pada bendungnya. Bendung atau weir
adalahs e b u a h h a l a n g a n p a r s i a l d i s u a t u s a l u r a n t e r b u k a ya n g
s e d e m i k i a n r u p a s e h i n g g a fluida yang mengalir diatasnya mengalami percepatan
dengan permukaan bebasBentuk bendung secara umum ada 3 jenis :
1.Bendung berpuncak tajam (Sharp-crested Weirs)
2.Bendung berpuncak lebar ( Broad-crested Weirs)
3.Pintu Air (Sluice gate)
2.3 Metode Pengukuran
Ada 4 metode pengukuran laju alir :
a. Pengukuran langsung (possitive displacementflowmeter)
1. Prinsip kerja
Postive Displacement Flowmeters (PD meters), bekerja berdasarkan
pengukuranvolume dari fluida yang sedang mengalir dengan menghitung
secara berulang aliran fluidayang dipisahkan ke dalam suatu volume yang diketahui
(chamber), selanjutnya dikeluarkansebagai volume tetap yang diketahui.Bentuk dasar
dari PD meter adalah suatu chamber yang berfungsi memisahkan
ataumenghalangi aliran fluida. Di dalam chamber tersebut terdapat sebuah alat
mekanik yaiturotating/reciprocating unit yang ditempatkan untuk menciptakan
paket volume tetap darifluida yang sedang mengalir. Oleh karena itu, volume
dari fluida yang melewati chamber dapat diketahui dengan menghitung jumlah
discreate parcels yang lewat atau setara dengan jumlah putaran dari
rotating/reciprocating. Dengan demikian volume flow rate dapat dihitungdari laju
perputaran alat rotating/reciprocating.
Kelebihan
Modal awal : rendah-sedang
Dapat digunakan di dalam aliran viscous
Rangeability yang tinggi
Output pembacaan linear

Kekurangan
Biaya pemeliharaan relative tinggi
Pressure drop relative tinggi
Tidak sesuai untuk laju alir rendah
Sangat peka pada kerusakan akibat gas,
fluida dengan padatan (slugs) dan fluida
yang kotor

Akurasi sangat bagus

Gas (bubbles) didalam fluida signifikan


menurunkan akurasi

b. D i f f e r e n t i a l P r e s s u r e F l o w m e t e r
1. Prinsip kerja
Prinsip operasi Differential Pressure Flowmeters (DP Flowmeters) di dasarkan
pada persamaan Bernoulli yang menguraikan hubungan antara tekanan dan
kecepatan pada suatualiran fluida. Alat ini memandu aliran ke dalam suatu
penghalang aliran (yang mempunyai l u b a n g d e n g a n d i a m e t e r y a n g
b e r b e d a d e n g a n d i a m e t e r p i p a ) , s e h i n g g a m e n y e b a b k a n perubahan
kecepatan aliran (flowvelocity) dan tekanan (pressure) antara sisi upstream dan
downstream dari penghalang. Dengan mengukur perubahan tekanan tersebut,maka
kecepatan aliran dapat dihitung.
Kelebihan
Kekurangan
Modal awal : rendah sedang
Pressure drop : rendah sedang
Dapat digunakan di dalam cakupan luas
(hamper semua phase fluida dan kondidi
aliran)
Strukturnya kokohnya dan sederhana
c. Variable Area Flowmeter
Prinsip operasi dari rotameter (variable area meters)didasarkan
p a d a p e l a m p u n g (float) yang berfungsi sebagai penghalang aliran,
Pelampung tersebut akan melayang dalams u a t u t a b u n g y a n g m e m p u n y a i
l u a s p e n a m p a n g t i d a k k o n s t a n . L u a s p e n a m p a n g t a b u n g berubah
tergantung ketinggiannya (semakin tinggi semakin besar). Posisi pelampung
akan menyatakan harga aliran fluida yangmengenainya. Pada posisi tersebut pada
pelampung akan terjadi keseimbangan gaya, yaitu keseimbangan antara berat
pelampung dengan gaya tarik aliran yang mengenainya dan gaya apung pelampung.
d. Alat ukur laju alir untuk metode Elektrik

2.4 Definisi Plat Orifice

Orifice merupakan salah satu komponen dari perangkat primer (primary device)
untuk mengukur aliran dengan menggunakan prinsip mengubah kecepatan aliran, riilnya
yaitu mengubah luasan yang dilalui aliran fluida tersebut (orifice). Pelat orifice dipasang
diantara dua sambungan pipa (flange). Sebagai peralatan primer, orifice menahan aliran
cairan untuk menghasilkan perbedaan tekanan sepanjang pekat. Keuntungannya adalah
tidak ada bagian yang bergerak dan harganya tidak proporsional dengan peningkatan
ukuran pipa. Tingkat akurasi semua flowmeter orifice tergantung pada kondisi
pemasangan, perbandingan area orifice, dan sifat fisik cairan yang diukur.

Bentuk fisik orifice yang ada dan sering digunakan seperti pada gambar berikut ini:

Perubahan kecepatan setelah melalui orifice plate tersebut berkaitan dengan


perubahan tekanan (differential pressure). Perubahan tekanan ini yang kemudian diukur
(di tapping) dan kemudian diasosiakan dengan laju aliran.
Dalam kaitannya dengan Orifice dan pengukuran aliran, umumnya yang diukur
adalah differential pressure.
Agar dapat melakukan pengendalian atau proses-proses industri, kuantitas bahan
yang masuk dan keluar dari proses perlu diketahui. Kebanyakan bahan ditransportasikan
diusahakan dalam bentuk fluida, maka penting sekali mengukur kecepatan aliran fluida
dalam pipa. Berbagai jenis meteran digunakan untuk mengukur laju arus seperti Flat
orifice.

Untuk plat orifice ini, fluida yang digunakan adalah jenis cair dan gas. Pada Flat
orifice ini piringan harus bentuk plat dan tegak lurus pada sumbu pipa. Piringan tersebut
harus bersih dan diletakkan pada perpipaan yang lurus untuk memastikan pola aliran
yang normal dan tidak terganggu oleh fitting, kran atau peralatan lainnya.
Prinsip dasar pengukuran Flat orifice dari suatu penyempitan yang menyebabkan
timbulnya suatu perbedaan tekanan pada fluida yang mengalir.
Flat orifice dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Jenis Concentric Orifice
Pada jenis Concentric Orifice dipergunakan untuk semua jenis fluida yang
tidak mengandung partikel-partikel padat. Concentric dibuat dengan mengebor
port secara sentrik dalam bagian tengah. Tipe orifice ini lebih popular karena
konstruksinya yang lebih sederhana dan mudah dibuat.

Gambar 1. Consetrict Orrifice


2. Jenis Eccentric Orifice
Eccentric Orifice memiliki potongan lubang pembatas secara eccentric
sehingga mencapai bagian dasar pipa. Pada jenis eccentric orifice ini
dipergunakan untuk fluida yang mengandung partikel-partikel padat. Tipe orifice
ini sangat bermanfaat untuk pengukuran cairan yang telah memiliki padatan. Bila
padatan tidak berkumpul pada orifice, maka sisi orifice tidak akan mengalami
kerusakan atau error dalam pengukurannya dapat dikurangi.

Gambar 2 Eccentric Orifice


3. Jenis Segmental Orifice
Pada jenis segmental orifice ini dipergunakan untuk mengukur laju aliran yang
mengandung padatan, sama seperti jenis eccentric orifice hanya saja kalau jenis
eccentric berbentuk lingkaran yang berada di bawah atau dekat dasar pipa,
sedangkan kalau jenis segmental ini berlubang setengah lingkaran. Peralatan ini
juga mampu mengukur aliran laminer.

Gambar 3. Segmental Orifice

2.5 Lokasi Peletakan Lubang ( Tap ) Beda Tekanan


Dalam pengambilan beda tekanan, lokasi lubang-lubang pengambilan beda tekanan
dalam pengukuran besaran aliran fluida sangat penting baik dalam lubang sebelum alat

ukur maupun sesudah alat ukur. Untuk pengukuran cairan, penumpukan sisa-sisa dari
gas atau uap pada sambungan-sambungan antara pipa dan alat pengukur harus dihindari.
Hal ini bertujuan agar pengukuran tidak meleset dan stabil. Maka lubang pengambilan
beda tekanan pada umumnya ditempatkan pada bidang horizontal dari garis tengah pipa.
Sama halnya untuk pengukuran gas, penumpukan sisa-sisa dari cairan atau uap harus
dihindari, untuk itu lubang-lubang pengambilan beda tekanan biasanya ditempatkan
pada bagian atas pipa. Tekanan awal dan akhir dari plat orifice akan sangat berbeda oleh
jarak dari plat orifice. Oleh karena itu standart dari penentuan jarak ini tergantung dari
pipa yang digunakan. Terlepas dari apakah orifice dipergunakan untuk pengukuran
cairan, gas atau uap maka lokasi pengambilan beda tekanan untuk pengukuran dibagi
dalam empat bentuk yaitu :

a. Flange Taps
Pada flange taps dapat diketahui bahwa jarak masing-masing lubang pengambilan
beda tekanan terhadap plat orifice adalah satu inchi taps. Pada flange taps ini lubanglubang pengambilan beda tekanannya terhadap flange taps itu sendiri. Flange taps pada
umumnya dipergunakan untuk pipa-pipa yang berdiameter dua inchi ke atas. Di bawah
dari ukuran dua inchi, flange taps tidak dapat dipergunakan karena membuat pengukuran
meleset dan tidak stabil. Untuk flange taps yang tapsnya terletak di flensanya dapat
berubah jika flensanya terlalu tebal dimana ditempatkan jauh dari plat orifice. Jenis
Flange taps dapat dilihat pada Gambar 5. Bagian sisi dari plat orifice ini dipertahankan
diantara flensa dan dibuat setipis mungkin dan jarak tertentu dari orifice. Ketebalan plat
orifice untuk flange taps dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

b. Vena Contracta Taps


Pada vena contracta taps, jarak lubang-lubang pengambilan beda tekanan
ditempatkan berbeda dari sisi awal plat orifice dan akhir plat orifice. Pada lubang-lubang
up-stream orifice atau lubang awal jarak penempatan dari lubangnya terhadap plat
orifice itu sendiri adalah sama dengan besar diameter dari pipa aliran yang digunakan.
Sedangkan untuk lubang down stream orifice atau lubang sesudah plat orifice
ditempatkan pada titik dimana tekanan tekanan terendah dari aliran ditemukan.
Penggunaan vena contracta taps pada umumnya untuk pipa ukuran enam inchi yang
dapat dilihat pada Gambar 6. Untuk pipa yang berdimater lebih dari enam inchi,
umumnya dipergunakan tipe radius taps. Radius Taps adalah jenis dari vena contracta
taps. Perbedaan kedua jenis plat orifice ini terletak pada penempatan lubang-lubang
down stream atau lubang sesudah plat orifice ini. sedangkan untuk lubang upstreamnya
adalah sama.
Untuk radius taps, lubang dowm-stream ditempatkan pada jarak 1,5 dari diameter pipa
aliran yang diukur dari sisi down-stream.

Gambar 6. Vena Contracta taps


c. Pipe Taps
Pada tipe pipe taps ini, lubang-lubang pengambilan beda tekanan berbeda antara
lubang up-stream orifice dengan lubang down stream. Beda lubang up-stream
ditempatkan pada jarak 2,5 kali dari besar diameter pipa aliran yang digunakan yang
diukur dari sisi up-stream orifice. Sedangkan pada lubang down-stream orifice
ditempatkan pada jarak delapan kali dari diameter pipa aliran yang digunakan diukur
dari sisi down-stream orifice, dapat dilihat pada Gambar 7. Pipa tapsnya dipergunakan
bilamana vena contracta tidak dapat dipergunakan pada pipa aliran yang dipergunakan.

Gambar 7. Pipe Taps


d. Corner Taps
Corner Taps atau taps sudut hampir sama dengan flange taps, dimana titik
pengambilan beda tekanannya pada corner taps adalah pada sudut-sudut antara plate

orifice dengan dinding pipa liran, dapat dilihat pada Gambar 8. Corner taps hanya
dipergunakan untuk pipa di bawah ukuran dua inchi.

2.6 Cara kerja orifice


Ada beberapa hal yang diperhatikan tentang penggunaan orifice meter untuk
mengukur laju alir. Pertama adalah sinyal output dari kombinasi orifice/transmitter yaitu
tekanan jatuh antara orifice, bukan alirannya. Sensor tekanan diferensial digunakan
untuk mengukur tekanan jatuh antara orifice. Sensor Aliran Orifice Plate Sensor aliran
Orifice Plate merupakan salah satu jenis sensor yang digunakan untuk mengukur aliran
fluida dengan konsep pengukuran perbedaan tekanan. Alat ukur dengan Sensor Aliran
Orifice Plate terdiri dari pipa dimana dibagian dalamnya diberi pelat berlubang lebih
kecil dari ukuran diameter pipa. Sensor tekanan diletakan disisi pelat bagian inlet (P1)
dan satu lagi dibagian sisi pelat bagian outlet (P2). Jika terjadi aliran dari inlet ke outlet,
maka tekanan P1 akan lebih besar dari tekanan outlet P2. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan sensor orifice, seperti minimnya tekanan untuk
mengakomodasi tekanan jatuh (pressure drop), seperti pada permasalahan aliran
gravitasi, dan aliran dari larutan korosif, larutan dengan padatan terlarut yang mungkin
tertahan pada orifice atau larutan mendekati saturated vapour pressure yang mungkin
menyala saat terjadi drop pada tekanan. Permasalahan ini memaksa untuk menggunakan
sensor yang lain untuk mengukur aliran.
Dalam praktek, pelat orifice dipasang dalam pipa di antara dua flange. Dengan
pekerja sebagai elemen primer, orifice mempersempit aliran fluida sehingga
menghansilkan beda tekanan melintasi pelat. Pada kedua sisi, diletakkan sensor untuk
mengindera beda tekanan. Kelebihan orifice adalah, tidak ada bagian bergerak dan
harganya tidak banyak terpengaruh oleh ukuran pipa.

Gambar sensor aliran orifice plate


2.7 Keuntungan dan kerugian orifice
> Keuntungan utama dari Orfice plate ini adalah dari :
a.Konstruksi sederhana Ukuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa
sambungan.
b.Harga pembuatan alat cukup murah
c.Output cukup besar
> Kerugian menggunakan Orfice plate adalah :
a.Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian tersebut akan
terkumpul pada bagian pelat disisi inlet.
b.Jangkauan pengukuran sangat rendah
c.Dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan kesalahan
pengukuran jadi besar karena tidak mengikuti prinsip aliran Laminer.
d.Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang bertekanan
rendah.
http://elektronika-dasar.com/komponen/sensor-tranducer/sensor-aliran-orifice-plate/?
utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+elektronikadasar+%28Elektronika+Dasar%29
2.8 persamaan orifice
Pada prinsipnya metode ini menggunakan hukum Bernoulli yaitu:
Cara Mengukur kecepatan Aliran fluida

dimana: P = tekanan fluida


= masa jenis fluida

v = kecepatan fulida
g = gravitasi bumi
h = tinggi fluida (elevasi)
Gambar aliran fluida dari V1 menuju V2 akan semakin cepat aliranya

Jika h1 dan h2 dibuat sama tingginya maka

Perhatian : Rumus diatas hanya berlaku untuk aliran Laminer, yaitu


aliran yang memenuhi prinsip kontinuitas.
Pipa pitot, orifice plate, pipa venturi dan flow Nozzle menggunakan
hukum Bernoulli diatas. Prinsip dasarnya adalah membentuk sedikit
perubahan kecepatan dari aliran fluida sehingga diperoleh perubahan
tekanan yang dapat diamati. Pengubahan kecepatan aliran fluida
dapat dilakukan dengan mengubah diameter pipa, hubungan ini
diperoleh dari Hukum kontiunitas aliran fluida.
Jumlah fluida yang mengalir per satuan waktu ( m3/dt) adalah :
di mana :

Q = jumlah fluida yang mengalir ( m 3/dt)


K = konstanta pipa
A2 = luas penampang pipa sempit
P = tekanan fluida pada pipa 1 dan 2
= masa jenis fluida

g = gravitasi bumi

Anda mungkin juga menyukai