Anda di halaman 1dari 4

Nama

: M.Andika Mandala Putra

Nim

: 061430401252

Kelas

: 4 Kd

Destilasi Fraksinasi

1. Pengertian Umum
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam
pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol
menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi
semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman
Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal
dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah
menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai
sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi
(801-873). Teknik penyulingan itu kemudian di kenal dengan Distilasi Fraksinasi.
Distilasi atau penyulingan adalah
suatu
metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Distilasi

dibedakan

menjadi

macam

yaitu

distilasi

sederhana,

distilasi

fraksinasi,distilasi uap, distilasi dibawah tekanan atmosfer, dan distilasi pemecahan.


Destilasi fraksinasi merupakan suatu teknik pemisahan untuk larutan yang
mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30 oC atau lebih.
Dalam destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang
berkali-kali dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses
pengayaan dari uap yang lebih volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses destilasi
fraksional itu berlangsung.
2. Peralatan Distilasi Fraksinasi
Peralatan pokok distilasi fraksinasi terdiri dari labu penguap, kolom distilasi
fraksinasi, penukar panas, unitvakum, dan burner pemanas. Labu penguap berfungsi
sebagai wadah yang digunakan untuk menguapkan bahan yang akan diolah dengan proses
destilasi fraksinasi menjadi uap. Kolom Fraksinasidigunakan untukmemberikan luas
permukaan yang besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat
bersentuhan. Dalam praktek, kolom tutup gelembung kurang efektif untuk pekerjaan di
1

laboratorium. Hasilnya relatif terlalu sedikit bila dibandingkan dengan besar bahan yang
tergantung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom tutup gelembung memiliki keluaran
yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih tertahan di dalam kolom.
Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara
pengaturan materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan
penghilangan hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah
lempeng teoritis (HETP atau H). Besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan
jumlah plat teoritis. Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang
dipisahkan.Alat pertukaran panas yang berfungsi sebagai kondensor (mengembunkan uap
yang kemudian sebagian dikembalikan ke dalam kolom, dibuat diameter shell
30 cm, panjang 100 cm menggunakan diameter pipa 33 mm dan sebanyak 10 batang yang
diatursegi empat. Tungku burner digunakan untuk tempat membakar minyak bakar dan
panasnya diambil oleh minyak pemanas Unit vakum, yang terdiri dari tangki vakum yang
divakumkan oleh pompa vakum, untuk membuat kolom mempunyai tekanan tertentu.
Hasil produk distilasi fraksinasi dengan kondisi vakum 15 mm Hg dan perbandingan
refluk = 1 pada alat skala laboratorium dapat dihasilkan eugenol 99%.
3.

Proses Destilasi Fraksinasi


Gambar 3.1. Proses distilasi fraksinasi/bertingkat

Contoh dari proses Destilasi Fraksinasi adalah penyulingan minyak. Mula-mula


minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu
lebih dari 300C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
2

bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas
kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang
titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang
titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkupsungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam
kolom fraksiasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih
lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke
bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai
puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas
ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum
Gas). Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi
meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih
dari 20.
4. Produk dari Distilasi Fraksinasi
Produk produk dari Distilasi Fraksinasi pada penyulingan minyak seperti : Gas,
Gasolin (Bensin), Kerosin (Minyak Tanah), Solar, Minyak berat, dan Residu. Karakteristik
produk produk tersebut seperti berikut:
Produk
Gas
Gasolin (Bensin)

Rantai karbon
C1 C6

Titik didih
500
0

C6 C11

85

kegunaan
Gas Tabung
(LPG)
Bahan Bakar

Kerosin (Minyak

C12 C20

105

Motor
Bahan Bakar

Tanah)
Solar

C21 C30

1350

Rumah Tangga
Bahan Bakar

Motor Diesel
Minyak Berat

C31 - C40

3000

Minyak Pelumas

Residu

Diatas C40

Diatas 3000

dan Lilin
Bahan Bakar
Boiler, Aspal dan
Bahan Pelapis

Anti Bocor
5. Karakteristik Bahan Olahan
Karakteristik bahan pada destilasi fraksinasi adalah cairan yang mempunyai
perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu hanya sekitar 30 oC atau lebih . Aplikasi
dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan
komponen-komponen dalam minyak mentah.

Anda mungkin juga menyukai