Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa latin
yaitu counselium, artinya bersama atau bicara bersama. Pengertian berbicara bersamasama dalam hal ini adalah pembicaraan antara konselor (counselor) dengan seseorang atau
beberapa klien (Counselee). Dengan demikian counselium berarti, people coming together
to again an understanding of problem that beset them were evident, yang ditulis oleh Baruth
dan Robinson (1987:2) dalam bukunya An Introduction to The Counseling Profession.
Ahli lain, Cormier (1979) lebih memberikan penekanan pada fungsi pihak-pihak yang
terlibat. Mereka menegaskan konselor adalah tenaga terlatih yang berkemauan untuk
membantu klien. Pietrofesa (1978) dalam bukunya The Authentic Counselor, sekalipun tidak
berbeda dengan rumusan sebelumnya, mengemukakan dengan singkat bahwa konseling
adalah proses yang melibatkan seorang profesional berusaha membantu orang lain dalam
mencapai pemahaman dirinya, membuat keputusan dan pemecahan masalah.
dan kapasitasnya. Tujuan akhir konseling pada dasarnya adalah sejalan dengan tujuan
hidupnya yang oleh Maslow (1968) disebut aktualisasi diri.
Dari keempat arti kata guidance tersebut memberikan gambaran lengkap . Jones
dalam bukunya yang berjudul principeles of guidance, merumuskan bimbingan sebagai
berikut:
Guidance is the help given by one person to another in making intelegent and adjustment
and in solvin problem.
Dalam definisi ini anak harus membuat pilihanya sendiri dan ia juga harus mampu
memimpin diri sendiri secara bijaksana . menurut jhones, kemampuan mengadakan pilihann
dan penyesuaian yang bijaksana tidak diperoleh dari pembawaan tetapi harus dipelajari dalam
proses perkembanganya.
Mortensen dan Schmuller, dalam bukunya Giidence to day school (1978),
merumuskan bimbingan (guidence) sebagai berikut Guidence may by defined as that part or
the total educational program that helps provide the personal opportunities and specializhed
staf service by which each individual can develop to the fulls of this abilities and capacities in
trem for the democraik idea.
Tercapainya bimbingan menuntut kerja sama yang baik antara staf sekolah, yaitu
guru, konselor, dokter, perawat, pekerja social, psikologi, dan kepala sekolah. Menurut L.
Crow dan A. Crow definisi bimbingan adalah : Guidance is accistence made avileble by
personality qualified and adequately trained man or women to a individual of any age help
him manage his own life activities, develop his owen point of view, make his own decisions,
and his owen burders.
Mereka sangat menekankan pertolongan dari orang yang ahli dan terlatih, dengan
tujuan agar individu mampu menolong dirinya sendiri, memutuskan sendiri, dan bertanggung
jawab sendiri. Sthon dan Shertzer merumuskan bimbingan sebagai process of helping
individuals to anderstendet themselves and their world. Dari semua definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa bimbingan memiliki kata-kata kunci dengan artinya sebagai berikut :
Mengenai kedudukan dan hubungan antara bimbingan dan konseling terdapat banyak
pendapat, salah satunya memandang konseling sebagai teknik bimbingan. Dengan kata lain,
konseling berada dalam bimbingan . pendapat lain mengatakan bahwa bimbingan terutama
memusatkan diri pada pencegahan munculnya masalah sementara konseling memusatkan diri
pada pencegahan masalah yang dihadapi individu. Dalam pengertian lain, bimbingan sifat
atau fungsinya preventive, sementara konseling kuratif atau korektif. Dengan demikian
bimbingan dan konseling berhadapan dengan obyek garapan yang sama, yaitu problem atau
masalah. Perbedaanya terletak pada titik berat perhatian dan perlakuan terhadap masalah
tersebut.
Sedangkan obyek garapan masalah dalam bimbingan dan konseling adalah masalahmasalah psikologis, bukan masalah-masalah fisik. Kemudian fungsi atau kegiatan bimbingan
dan konseling, lazimnya, seperti telah disebutkan oleh para ahli bukan hanya sekedar yang
bersifat prventif dan kuratif saja, melainkan sebagai berikut :
a) fungsi preventif atau pencegahan, yakni mencegah timbulnya masalah pada
seseorang.
b) Fungsi kuratif atau korektif, yakni memecahkan atau menanggulangi masalah yang
sedang dihadapi seseorang.
c) Fungsi preventive dan developmental, yakni memelihara agar keadaan yang telah baik
tidak menjadi tidak baik kembali, dan mengembangkan keadaan yang sudah baik itu
menjadi lebih baik lagi.
berpandangan kurang bersahabat dengan BP. Muncul anggapan bahwa anak yang ke BP
identik dengan anak yang bermasalah, kalau orang tua murid diundang ke sekolah oleh guru
BP dibenak orang tua terpikir bahwa anaknya di sekolah mesti bermasalah atau ada masalah.
Hingga lahirnya SK Menpan No. 83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya yang di dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di
sekolah. Ketentuan pokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK
Mendikbud No 025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi
Bimbingan dan Konseling di sekolah dan dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah
pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah mulai jelas.
Bimbingan dapat memberikan pertolongan pada anak untuk mengadakan pilihan dan
pengamalan untuk memecahkan problemnya sendiri. Sedangkan W. Huston dalam bukunya
yang berjudaul Guidence in education menyebutkan dua fungsi utama bimbingan, yaitu
fungsi penyaluran (distirbutiv) dan fungsi penyesuaian (adjustive).
Prinsip-Prinsip Bimbingan
a) Bimbingan memberikan perhatian utama dan sistematis terhadap perkembangan
pribadi setiap individu. Biasanya sekolah memusatkan perhatian pada perkembangan
pribadi dan perasaan jika perkembangan intelektual terhalang. Guru bertanggung
jawab terhadap bidang pengajaran , dan konselor lebih memperhatikan perkembangan
kepribadian perkembangan anak. Bimbingan membantu siswa untuk mengenal dan
mengetahui
dirinya.
yangmengalami
Dan
proses
keduanya
pelajar
harus
individu
saslling
sebagai
bekerja
pribadi.
sama
Bimbingan
karena
juga
Bimbingan tidak untuk diberikan hanya saat untuk kemudian tidak dilanjutkan ,
karena bimbingan adalah bagian dari keseluruhan proses pendidikan.
a) Karena bimbingan berhubungan dengan sikap dan perilaku individu, perlu diingat
bahwa setiap sikap dan perilaku individu terbentuk dari segala aspek kepribadian
yang ntik dan ruuwet.
b) Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual dari para individu yang dibimbing
untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai kebutuhannya
c) Bimbingan diarahkan untuk membantu individu yang bersangkutan agar mampu
menolong dirinya sendiri dalam nenmghadapi kesulitan.
d) Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing
e) Masalah yang tidak dapat diselesaikan disekolah harus diserahkan kepada individu
atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya
f) Bimbingsn harus dimuali dengan identifikasi kebutuhan kebutuhan yang dirasakan
oleh individu yang dibimbing.
g) Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan individu dan masyarakat. Dst.
Secara singkat tujuan bimbingan konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
2.
a)
b)
c)
Tujuan Khusus
Membantu individu agar tidak menghadapai masalah
Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya
Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik
atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan
menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
Untuk mencapai tujuan itu sejalan dengan fungsi bimbingan dan konseling Islami
tersebut melakukan kegiatan yang dalam garis besarnya sebagai berikut :
Daftar Pustaka
Fakih Ainur Rahim. 2001. Bimingan dan konseling dalam Islam, Jogjakarta; UII Pres
Gunawan Yusuf. 2001. pengantar bimbingan Konseling, Jakarta;Gramedi pustaka utama.
Surya Muhammad,2003. Psikologi Konseling, Bandung;Pustaka Bani Quraisy
Latipun. 2006. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press