Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Perbedaan
dan
keberagaman
bukanlah
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu :
1. Mendeskripsikan pengertian struktur sosial
2. Mengidentifikasi diferensiasi sosial di masyarakat
3. Membedakan berbagai pengaruh diferensiasi sosial berdasarkan pengamatan atau kasus
yang terdapat di masyarakat
4. Memahami perbedaan nilai yang terdapat pada kelompok sosial yang beragam
PETA KONSEP
Struktur Sosial
Diferensiasi Sosial
Stratifikasi Sosial
Kesetaraan
PERBEDAAN,
KESETARAAN,
DAN HARMONI
SOSIAL
Harmoni Sosial
Kesetaraan dan
Harmoni Sosial
dalam Masyarakat
Multikultural
Mengamati Fakta
Di
dalam
perbedaan
masyarakat,
atau
memang
ketidaksamaan
ada
sosial.
Ketidaksamaan sosial terdiri dari ketidaksamaan sosial horizontal dan ketidaksamaan sosial
vertikal. Ketidaksamaan sosial horizontal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok yang
tidak menunjukan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah (disebut juga, differensiasi
sosial). Sementara itu, ketidaksamaan sosial vertikal adalah perbedaan antar individu atau
kelompok yang menunjukan adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi (disebut juga,
stratifikasi sosial). Dalam interaksi sosial antarindividu yang berbeda tersebut, prinsip kesetaraan
perlu diterapkan. Dengan prinsip ini, harmoni sosial dapat tercipta. Harmoni sosial merupakan
kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dan setiap anggota masyarakat dapat menjalani
secara baik sesuai kodrat dan posisi sosialnya.
A.
Struktur Sosial
Pengertian dan Ciri Struktur Sosial
Wiliam Kornblum menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan
kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan
antarkelompok dalam masyarakat. Soerjono Soekanto melihat struktur sosial sebagai sebuah
hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan sosial. Abdul Syani
melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Didalam
tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan (dengan
batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu). Status dan peranan tersebut menunjuk pada
suatu keteraturan perilaku yang dapat membentuk suatu masyarakat. Dengan demikian, secara
sederhana dapat kita katakan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antar unsur-unsur
sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial
dan lapisan-lapisan sosial.
Dalam struktur sosial dikenal dua konsep penting yaitu status dan peran (role). Ralf Linton
mendefinisikan status sebagai suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan peran merupakan
aspek dinamis dari status seseorang.
Pengayaan
Cara-cara memperoleh status atau kedudukan :
a. Ascribed Status adalah kedudukan atau status yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha.
Kedudukan tersebut diperoleh sejak lahir.
b. Aschieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan usaha atau disengaja.
Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja.
c. Assigned Status adalah kombinasi dari kedua cara memperoleh status diatas. Status ini
diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain
Fungsi dan Bentuk Struktur Sosial
Mayor Polak menyatakan bahwa struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas sosial,
yakni sebagai penekan kemungkinan pelanggaran terhadap norma, nilai dan pelaturan kelompok
atau masyarakat. Struktur sosial juga dapat berfungsi sebagai dasar untuk menanamkan disiplin
sosial kelompok atau masyarakat.
Menurut Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara horizontal
dan vertikal. Secara horizontal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama dan adat. Secara vertikal, struktur sosial ditandai
dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan sosial. Dalam banyak literature,
struktur sosial horizontal disebut diferensiasi sosial, sedangkan struktur sosial secara vertikal
disebut stratifikasi sosial.
B.
Diferensiasi Sosial
Pengertian Diferensiasi Sosial
Salah satu bentuk struktur sosial adalah diferensiasi sosial. Menurut kamus sosiologi
Berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang
dianutnya, seperti religi, sistem kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan. Hasilnya dapat
dilihat dari pakaian, adat istiadat, Bahasa, kesenian, arsitektur dan agama.
diferensiasi
ras,
diferensiasi
suku
bangsa,
C.
Stratifikasi Sosial
Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial
dan
prestise.
Pitirim
A.
Sorokin
bisaanya merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat, seperti buruh, petani gurem dan
pedagang kecil. Pengelompokan semacam itu terdapat dalam segala bidang kehidupan.
harus
melalui
perjuangan
berat,
1
2
3
SOSIOLOGI SMAN 1 Cibeber
Tahun Pelajaran 2014/2015
Dani Ramdani, S. Sos
NIP. 197908032010011015
Sosial
Merupakan sistem penggolongan masyarakat menurut status. Umumnya, nilai status
seseorang dalam masyarakat diukur dari prestise atau gengsi. Contohnya, orang lebih memilih
menjadi pegawai meski gajinya kecil daripada jadi tukang. Pelapisan secara sosial dapat pula
dilihat dari pembagian kasta di Bali.
Politik
Pelapisan masyarakat didasarkan pada wewenang atau kekuasaan. Makin besar wewenang
atau kekuasaan seseorang, makin tinggi lapisan sosialnya. Masyarakat yang memiliki wewenang
atau kuasa umunya ditempatkan pada lapisan masyarakat atas. Kelompok ini mencakup para
pejabat eksekutif, yudikatif dan legislative. Pembagian jenis ini terlihat pula pada hierarki militer.
I
II
III
IV
Cikal Bakal
Kuli Kenceng
Kuli Kendo
Buruh Tani
Masyarakat pertanian pada umumnya masih menghargai peran pembuka tanah (cikal
bakal), yaitu orang yang pertama kali membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal dan lahan
pertanian. Bisanya mereka menjadi sesepuh atau golongan yang dituakan. Golongan kedua
diduduki oleh pemilik tanah atau orang kaya, tetapi bukan keturunan cikal bakal. Mereka dapat
memiliki tanah dan kaya karena keuletan dan kemampuan lainnya. Kelompok yang kedua disebut
kuli kenceng. Golongan ketiga adalah golongan petani yang hanya memiliki tanah sedikit dan
hasilnya hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri (kuli kendo). Golongan yang keempat (buruh tani)
adalah orang yang tidak memiliki tanah, namun bekerja disektor pertanian.
2. Terdapat lapisan utama, yakni raja dan kaum bangsawan (kaum feudal) dan lapisan
dibawahnya, yakni rakyatnya
3. Adanya pola ketergantungan dan patrimonialistik, artinya kaum feudal merupakan
tokoh panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat harus hidup menghamba dan
selalu dalam posisi dibawah
4. Terdapat pola hubungan antarkelompok yang diskriminatif, yaitu kaum feudal
memperlakukan bawahanya secara tidak adil dan cenderung sewenang-wenang
5. Masyarakat feudal cenderung memiliki sistem stratifikasi tertutup
1
2
3
1. Kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarganya, serta kerabatnya
2. Golongan priyayi, yaitu pegawai kerajaan yang terdiri dari orang-orang
yang berpendidikan atau memiliki kemampuan khusus untuk kerajaan.
Strata kedua ini berasal dari keturunan raja
3. Golongan wong cilik, yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk raja
1
2
3
1
2
3
1. Golongan bangsawan atau keturunan raja-raja yang disebut anakarung pada lapisan
atas. Gelar seperti andi dan karaeng
2. Lapisan kedua diduduki oleh orang merdeka atau bukan budak yang disebut tomaradeka
3. Golongan ketiga disebut ata, yang terdiri dari para budak
1
2
3
1. Golongan Eropa.
2. Golongan Timur Asing
3. Golongan Bumiputera (Inlander)
1
2
3
1. Bangsa Jepang
2. Bangsa Bumiputera
3. Bangsa Cina dan Eropa
1
2
3
Kelompok Profesional
Kelompok Semiprofesi
Buruh Rendahan
1
2
3
D.
Kesetaraan
Ada lima kategori kesetaraan yang berbeda.
1. Kesetaraan hukum, kesamaan dihadapan hukumm
2. Kesetaraan politik, kesetaraan dalam bidang pembangunan
3. Kesetaraan sosial, tidak adanya dominasi oleh pihak tertentu
4. Kesetaraan ekonomi, pembagian sumber daya yang dilakukan secara adil
5. Kesetaraan moral, memiliki nilai yang sama
E.
Harmoni Sosial
Sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan tertib, teratur,
aman dan nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan yang penuh harmoni. Harmoni sosial
adalah kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya.
Harmoni sosial juga terjadi dalam masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Secara
etimologis,
solidaritas
adalah
kekompakan
atau
kesetiakawanan.
Kata
solidaritas
menggambarkan keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang berdasarkan pada
perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama.
F.
Pengayaan
Keanekaragaman dalam masyarakat memiliki beberapa karakteristik. Menurut Pierre L. Van den
Berghe, karakteristik keberagaman tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya segmentasi atau pembagian kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki
subkebudayaan yang berbeda satu sama lain
2. Memiliki struktur sosial yag terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
(tidak saling melengkapi)
3. Kurang mengembangkan consensus (kesepakatan) diantara anggotanya tentang nilai-nilai yang
bersifat dasar
4. Secara relative, sering terjadi konflik antara kelompok yang satu dan yang lainnya.
5. Secara relative, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling tergantung dalam bidang
ekonomi
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain