Anda di halaman 1dari 16

BERDASARKAN INTERAKSI KOMPONEN DENGAN ADSORBEN

a.

Kromatografi adsorbsi

Dalam kromatografi adsorbsi, komponen yang dipisahkan secara selektif teradsorbsi pada
permukaan adsorben yang dipakai untuk bahan isian kolom.
b.

Kromatografi partisi

Dalm kromtografi partisi, komponen yang dipisahkan secara selektif mengalami partisi antara
lapisan cairan tipis pada penyangga padat yang bertindak sebagai fase diam dn eluen yang
bertindak sebagai fase gerak.
c.

Komatografi petukaran ion

Kromatografi petukran ion memishkan komponen yang berbentuk ion. Komponen-komponen


tersebut yang terikat pda penukar ion sebagai fase diam secara selektif akan terlepas/terelusi oleh
fase gerak.
d.

Komatogrfi filtrasi gel

Dalam kromatografi filtrasi gel, kolom diisi dengan gel yang permeabel sebagai fase diam.
Pemisahan berlangsung seperti proses pengayakan yang didasarkan atas ukuran molekul dari
komponen yang dipisahkan.
KROMATOGRAFI EKSKLUSI DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI TIGA
KATEGORI YAITU :
A) TEKNIK PERMEASI GEL ATAU FILTRASI GEL,
B) EKSKLUS DAN RETERDASI ION
C) INORGANIC MOLECULAR SIEVES
A.
Teknik Permeasi atau Filtrasi Gel
Teknik permeasi atau Filtrasi adalah suatu teknik yang menguraikan campuran zat-zat
sesuai dengan ukuran molekulnya. Teknik ini didasari atas inklusi dan eksklusi suatu zat terlarut
melalui suatu fase diam yang terbuat dari gel polimer yang terikat silang ddan berpori heterogen.
Dalam kromatografi eksklusi cair-padat pemisahan teradi antara vase cair di dalam partike gel
dan cairan di luar mengelilingi partikel gel.
Sebagai penunjang fase diam dalam pemisahan ini biasanya digunakan xerogel-xerogel.
Xerogel adalah suatu gel organik yang dapat bersifat hidrofilik (yaitu : agar dan dekstran yang
terikat silang pada poliakrilamida) ataupun hidrofobik (poistirena). Xerogel-xerogel ini tersedia
di pasaran dengan nama dagang biogel p-2 (poliakrilamida),sepadex G-10-200 (dekstran) juga
styrogel (gel polistirena yang dimodifikasi) dan agarose.
Kolom yang digunakan adalah kolom biaya pengelusi (luent) dibiarkan mengalir karena
grafitasinya. Laju aliran akan bertambah dengan bertambahnya ukuran partikel seperti
kromatografi pertukaran ion, laju aliran juga dapat dipengaruhi oleh variasi porositas gel. Untuk
suatu gel yang tidak padat, volume interstisi dapat diturukan dengan pemberian tekanan, volume

eluent berkisar antara 25 100 ml. sepertii juga metode kromatografi lainnya, konsekwensi
efluaennya diukur melalui sifat-sifat fisik yang sesuai.. seperti indeks refraksi, absorbansi,,
intensitaas pendar flour atau sifat-sifat listriknya.
Parameter-parameter kolom dapat dihubungkan secar matematik dengan
Vb = Vo + Vi + Vr = Vo Vs
Vi = m Sr/ Ps
Vi =Vo + Kd Vi
Dimana :
- Vi = volume bagiana dalam gel,
- Vr= volume matriks gel,
- Vs= volume total face diam gel,
- m = berat gel,
- Sr = volume pelarut yang dipakai,
- Ps = kerapatan pelarut,
- Kd = koefisien distribusi,
- Pr = kerapatan gel,
- Vb= volume bed,
- Vo= volume di luar gel,
Pemisahann suatu tipe gel bergantung pada ukurran molekul dan sifat kimia dari zat yang
akan dipisahkan. Misalkan biogel 0 10 digunakan untuk zat-zat dengan berat molekul berkisar
antara 500-17000 satuan. Molekul dengan besar molekul diatas batas ini yaitu limit eksklusif,
akan lewat saja tanpa rintangan dari gel. Di bawah limit eksklusi, zat tersebut akan terelusi pada
volume elusi yang sesuai dengan volume bed total. Untuk bekerja dalam medium tidak berai, gel
yang tepat digunakan adalah sephadex LH-20.
Pemakain Kromatografi permeasi gel digunakan untuk analisis campran molekul dengan
berat molkul yang berbeda seperti pemisahaan rafinosa, maltose, dengan menggunakan sephadex
pada pH 7,0, laju aliran 5 ml/jam ddan H2O sebagai eluent. Pemisahan molekul- molekul dengan
berat molekul sama dapat juga dilakukan dengan pemilihan yang tepat tipe gel dan tinggi
kolomnya. Pengeluaran garam (desalting) adalah salah satu pemisahan yang meliputi
pembebasan garam dan senyawa berberat dengan molekul makro.

Kromatografi Filtrasi Gel


Kromatografi filtrasi gel merupakan teknik pemisahan protein dan makro
molekul biologi lain berdasarkan ukuran molekul, jadi bekerja sebagai suatu penyaring
molekul seperti terlihat pada gambar 10. Proses pemisahan ini menggunakan gel yaitu
dekstran (polimer gula yang larut dalam air) dan mengalami reaksi ikatan silang (cross
linkage) sehingga dekstran menjadi tidak larut dalam air, tetapi masih dapat menyerap
molekul air dalam molekulnya (Scopes, 1987).

Daya serap matriks bergantung pada jumlah ikatan silang yang terjadi di
dalamnya. Matriks atau gel dekstran disebut juga sebagai sefadeks, misalnya sefadeks
G-50. Huruf dan nomor menunjukkan bahwa safadeks tersebut dapat dikembangkan
(Swelling) dengan air atau larutan penyangga dengan besar pengembangnya 50 kali
(Scopes, 1987). Gel atau matriks ini berpori yang dikemas di dalam kolom dan dielusi
dengan fase cair mobil. Molekul yang lebih kecil akan masuk ke dalam pori matriks dan
bergerak lebih lambat, sedangkan molekul yang lebih besar akan bergerak lebih cepat
karena tidak tertahan di dalam pori matriks. Dengan demikian kromatogram molekulmolekul yang lebih besar akan muncul sebagai komponen awal seperti terlihat pada
gambar 10.

Gambar 10. Prinsip kerja kromatografi filtrasi gel (Anonim, 2005)

MAKALAH KIMIA ANALITIK II


KROMATOGRAFI UMUM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III (TIGA)
NAMA :
INDRA LASMANA TARIGAN . (4101131015)
HERRY PURWANTO P
HAFIZHAH
FITRI APRIANA S.

( 4103131026)
(4101131013)
( 4101131012)
JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan keadirat Allah swt. Sehinga kami bias menyelesaikan
tugas makalah kami yang berjudul Kromatografi Umum ini dengan sebaik-baiknya dan
dengan tepat waktu. Sholawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi besar kita Muhammad
Saw.
Kami juga ingin mengucapkan kepada Dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Pak
Suharta yang telah mempercayakan kepada kami untuk membuat makalah ini, dan kepada
teman-teman yang telah membantu kami, kami ucapkan terima kasih.
Makalah ini berisi tentang kromatografi secara umumnya, yang menjelaskan konsepkonsep kromatografi dan beberap jenis kromatorafi juga dijelaskan didalam makalah ini
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
meminta kritikan dan sarannya untuk bisa membantu kami agar lebih baik dan lebih pandai
dalam membuat makalah. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Assalamualaikum Wr.Wb.

Medan , 20 Februari 2012

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Kromatografi
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan
distibusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase yaitu fase diam (padat
atau cair ) dan fase gerak (cair atau gas).
Bila fase diam berupa zat yang aktif, maka dikenal istilah kromatografi penyerapan
(adsorption chromatography). Bila fase diam berupa zat cair, maka teknik ini disebut
kromatografi pembagian (partition chromatography ).Kromatologi adalah suatu istilah umum
yang digunakan untuk bermacam macam teknik pemisahan.Kromatografi didasarkan atas
partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang berupa gas ataupun cair dan fasa diam yang juga
bisa yang berupa cairan ataupun suatu padatan.
B. Sejarah penemuan kromatografi
Penemu kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba memisahkan
pigmen pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berupa kapur ( CaSO4 ).
Istilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah daerah yang berwarna
yang bergerak ke bawah kolom . Pada waktu yang hampir bersamaan , D.T.Day juga
menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum ,namun Tswett lah yang
pertama diakui sebagai penemu dan menjelaskan tentang proses kromatografi
Diawal abad ke-20 kimiawan Rusia Mikhail Semenovich Tsyet (1872-1919) menyiapkan
kolom yang diisi dengan serbuk kalsium karbonat dan kedalamnya dituangkan campuran
pigment tanaman yang dilarutkan dalam eter. Secara mengejutakan pigment memisahkan dan
membentuk lapisan berwarna di sepanjang kolom . Ia menamakan kromatografi pada teknik
pemisahan baru ini (1906) . Kemudian kimiawan Swiss Richard Martin Willstatter (1872-1942)
menerapkan teknik ini untuk risetnya yakni khlorofil untuk menunjukkan manfaat teknik ini ,
dan sejak itu banyak perhatian diberikan pada kromatografi.

Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponen dengan


bantuan perbedaan sifat masing-masing komponen. Alat yang digunakan terdiri atas kolom yang
didalamnya diisikan fasa strasioner (pdatan atau cairan ). Campuran ditambahkan ke kolom dari
ujung satu dan campuran akan bergerak dengan bantuan pengemban yang cocok (fasa mobil).
Pemisahan dicapai oleh perbedaan laju turun masing-masing komponen dalam kolom yang
ditentukan oleh kekuatan adsorbs atau koefisien partisi antara fasa mibol dan fasa diam
(strasioner). Alat kromatografi adalah suatu alat umum yang digunakan untuk bermacam-macam
teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bias berupa
gas ataupun cair dan fasa diam yang juga bias berupa cairan ataupun suatu padatan. Penemuan
alat kromatrografi adalah Tswett yang pada tahun 1930,mencoba memisahkan pigmen-pigmen
dari daun dengan mennggunakan suatu kolom yang berisi kapur (caSO4). Istilah kromatografi
diciptakan oleh Twestt untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak kebawah
kolom. Pada waktu yang hamper bersamaan, D.T.Day juga menggunakan alat kromatografi
untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum , namun Twestt lah yang pertama diakui sebagai
penemu alat dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi.
Penyelidikan tentang kromatografi kendor untuk beberapa tahun sampai digunakan suatu
teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair (LSC). Pada tahap awal alat kromatografi cair
menggunakan kolom dari gelas dengan diametr 1 sampai 5 cm dengan panjang 50 sampai 500
cm dan phase diam berdiameter 150-200m. Laju air sangat lambat,sehingga pemisahan sering
sampai berapa jam bahkan hari. Hal ini jelas kurang menguntungkan , maka diusahakan caracara mempercepat pemisahan. Usaha tersebut adalah dengan menggunakan pompa untuk
mengalirkan fase gerak ,ternyata efisiensi pemisahan menjadi turun dan hal ini dapat diatasi
dengan memperkecil ukuran partikel fase diam. Dengan fase diam dengan diameter kecil sampai
10 partikel-partikelnya kecil memerlukan tekakan yang tinggi agar laju alir menjadi besar. Pada
tahun 1967-1969, Kirland, Huber dan Havart memperkenalkan prinsip serta alat kromatografi
cair dengan tekanan 5000 psi (300 atm).
Kemudian pada akhir tahun 1930 an dan prmulaan tahun 1940 an, kromatografi mulai
berkembang. Alat kromatografi lapisan tpis (TLC) diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan
Schreiber, dan kemudian diperluas oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik sekali dari
Martin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan Nobel) tidak hanya
mengubah dengan cepat alat kromatografi cair tetapi seperangkat umum langkah untuk

pengembangan alat kromatografi gas dan alat kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin dan
James mempublikasikan makalah pertama mengenai alat dan metode kromatografi gas. Diantara
tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an alat dan metode kromatografi gas dikembangkan menjadi
suatu alat dan teknik analisis yang canggih.
Alat kromatografi cair, memiliki kolom gelas berdiameter besar, pada dasarnya dibawah
kondisi atmosfer. Waktu analisis lama dan segala prosedur biasanya sangat membosankan . Pada
akhir tahun 1960 an, semakin banyak usaha dilakukan untuk pengembangan alat kromatografi
cair sebagai suatu alat mengimbangi kromatografi gas. Alat Hight Performance Liquid
Chromatography (HPLC) atau kromatografi cair penampilan tinggi High Performance=tekanan
atau kinerja tinggi. High Speed=Kecepatan Tinggi dan Modern=modern)telah berhasil
dikembangkan dari usaha ini. Kemajuan dalam keduanya instumentasi dan pengepakan kolom
terjadi dengan cepatnya sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian
membuat instrumentasi dan pengepakan kolom dalam keadaan tertentu. Tentu saja, saat ini
dengan alat dan teknik yang sudah matang dan dengan cepat KCKT mencapai suatu keadaan
yang sederajat dengan alat kromatografi gas.
Alat untuk metode HPLC akan sangat dibutuhkan pada tahun-tahun mendatang, baik
dibidang penelitian maupun untuk pekerjaan rutin. Hal ini mengingat alat tersebut sangat
peka,efisiensi serta serba guna. Walaupan waktu yang tersedia untuk pengenalan lebih jauh
terhadap alat tersebut sangat terbatas , namun untuk taraf pengenalan rasanya sudah cukup
memadai. Di Indonesia, alat ini diperkanalkan pada tanggal 4-5 juni 2979 di Lembaga Kimia
Nasional di Bandung yaitu Seminar tentang alat High Performance Liquid Chromatography
(HPLC) yang disponsori oleh PT.Sixant. pada seminar itu terdaftar 118 pesrta, yang mewakili
instansi-instansi pemerintah maupun swasta. Ceramah dalam seminar tersebut dibawakan oleh
dua orang ahli dari Waters Associates Australia.
Pengemban alat dan metode HPLC lebih lanjut adalah pengembangan kolom dengan fase
terikat (boned fase), yaitu dengan melakukan modifikasi pada permukaan partikel fase diam.
Modifikasi ini menghasilkan modus baru dalam kromatografi yang dikenal denagn istilah
kromatografi fase terbalik (reverse phase) dan kromatografi penukran ion(ion exchange
chromatography). Pengembangan lain adalah digunakannya gel dalam kolom yang dikenal
dengan Gel permeation Chromatography (GPC),yang berguna antara lain dalam analisis
kualitas.

BAB II
ISI
A. Jenis-jenis kromatografi
Kromatografi telah didefenisikan sebagai suatu proses pemisahan yang digunakan untik
pemisahan campuran yang pada hakekatnya molekuler. Kromatografi bergantung pada
pembagian ulang molekul molekul campuran antara dua fase atau lebih . Ada banyak metode
kromatografi antara lain kromatografi adsorbsi, kromatografi partisi cairan dan pertukaran ion.
Kromatografi adsorbsi adalah kromatografi yang berdasarkan perbedaan daya jerap antara zat
penjerap dan komponen komponen campuran yang akan dipisahkan.Kromatografi partisi
adalah kromatografi yang distribusi senyawa antara fase cair diam dan fase cair gerak didasarkan
pada kelarutan senyawa dalam dua fase itu. Sedangkan kromatografi penukar ion adalah
kromatografi yang berdasarkan penukaran ion ion secara ekuivalen antara larutan dan gugusan
- gugusan fungsional resin yang mengandung ion ion yang dapat ditukar
Kromatorafi juga dapat lagi diklasifikasikan berdasarkan metodenya / mekanisme
pemisahannya sebagai berikut :

1. Ion exchange Chromatography


Kromatografi Adsorbsi
Kromatografi Partisi
(VPC)

7.

Kromatografi Gas-Cairan atau Kromatografi Fase Uap

Exclucion Chromatography/ eksklusi 6. Kromatografi Elektroforesis

Kromatografi Kertas

8. Kromatografi Lapis Tipis (Thin Layer Chromatography / TLC )


9. Kromatografi Filtrasi Gel
Metode ini hamper serupa dengan proses pemisahan dengan menggunakan gel yang
dibuat dari bhan dasar dextran, yaitu sesuatu jaringan tiga dimensi dari molekul-molekul air dan
membentuk struktus tertentu , sehingga dapat memisahkan molekul-molekul besar ukurannya.
Selain bentuk geometrik, sifat-sifat permukaan juga mempengaruhi kemampuan penyaringan .
Molekul dengan berat molekul 100 sampai beberapa juta dapat dikumpulkan dan dipisahkan
dengan metode ini. Gel dapat pula dibuat dari sejenis polistirena dan digunakan untuk pemisahan
polimer-polimer.

1. KROMATOGRAFI GEL FILTRASI


Prinsip dari teknik filtrasi gel (kromatografi filtrasi gel) adalah pemisahan molekul
berdasarkan perbedaan ukurannya. Perlakuan enzim selanjutnya adalah pemurnian berdasarkan
ukuran dengan kolom kromatografi filtrasi gel menggunakan sephadex G-100. Sampel diteteskan
pada bagian atas kolom gel sephadex G-100 yang berfungsi sebagai fase diam dan larutan buffer
fosfat pH 8 yang berfungsi sebagai fase gerak. Sampel enzim yang memiliki bobot molekul lebih
besar dari pori-pori gel akan melewati ruang antar pori-pori sehingga akan lebih dahulu keluar
dari kolom sebaliknya yang berbobot molekul lebih kecil akan masuk ke dalam pori-pori matriks
sehingga akan keluar lebih lambat. Setelah proses kolom berlangsung, eluen ditampung pada
wadah sebesar 15 ml. Eluen yang telah ditampung pada wadah kemudian diukur kadar protein
dan aktivitas enzimnya.

Berdasarkan Kekuatan Pemisahan


1. Kromatografi Adsorbsi
2. Kromatografi Partisi ( berdasarkan perbedaan kelarutan)
3. Kromatografi Penukar Ion
4. Kromatografi Filtrasi Gel (berdasarkan ukuran molekul)
5. Kromatografi Affinitas (prinsip dasar seperti prinsip key and lock pada enzim)

romatografi didefinisikan sebagai prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi
differensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari 2 fase atau lebih, salah satu diantaranya,
bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan diantaranya zat-zat itu menunjukan
perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan, tekanan
uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion.
Tehnik kromatografi umum membutuhkan zat terlarut terdistribusi diantara dua fase, satu
diantaranya fase diam, yang lainnya fase bergerak. Fase bergerak zat terlarut melalui media,
hingga terpisah dari zat terlarut lainnya, yang tereluasi lebih awal atau lebih akhir.

Umumnya zat terlarut dibawa melewati media pemisah oleh aliran suatu pelarut
berbentuk cairan atau gas yang disebut eluen. Fase diam dapat bertindak sebagai zat seperti
penyerap alumina yang diaktifkan, silikagel, dan resin penukar ion, atau dapat bertindak
melarutkan zat terlarut sehingga menjadi partisi antara fase diam dan fase gerak. Dalam proses
terakhir ini suatu lapisan cairan pada suatu penyangga yang iner berfungsi sebagai fase diam.
Partisi merupakan mekanisme pemisahan yang utama dalam kromatografi gas, cair, kertas, dan
bentuk kromatografi kolom yang disebut kromatografi cair-cair. Dalam praktek, seringkali
pemisahan disebabkan oleh suatu kombinasi efek adsorpsi dan partisi.
Jadi berdasarkan perbedaan fase diam dan fase geraknya, kromatografi dapat berupa
kromatografi kolom, kromatografi gas, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis dan
kromatografi cair kinerja tinggi. Kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis umumnya lebih
bermanfaat untuk tujuan identifikasi, karena mudah dan sederhana. Kromatografi kolom
memberikan pilhan fase diam yang lebih luas dan berguna untuk pemisahan masing-masing
senyawa secara kuantitatif. Kromatografi gas dan kromatografi cair kinerja tinggi keduanya
mebutuhkan peralatan yang lebih rumit dan umumnya merupakan metode dengan resolusi tinggi
yang dapat mengidentifikasi serta menetapkan secara kuantitatif bahan dalam jumlah yang
sangat kecil.
Pengunaan baku pembanding dalam uji indentifikasi dalam kromatografi kertas dan
kromatografi lapis tipis, perbandingan jarak rambat ( diukur sampai titik yang memberikan
intensitas maksimum pada bercak ) suatu senyawa tertentu terhadap jarak rambat fase gerak,
diukur dari titik penotolan, dinyatakan sebagai harga R, senyawa tersebut perbandingan jarak
rambat suatu senyawa tertentu dengan jarak perambatan baku pembanding yang sama dengan uji
pada kromatogram yang sama.

Untuk maksud ini kromatogram dibuat dengan menotolkan larutan uji, larutan baku
pembanding, dan suatu campuran uji dan baku pembanding dalam jumlah yang kurang lebih
sama pada penjerat lapis tipis atau kertas, dalam satu garis lurus sejajar dengan tepi lempeng
kromatografi atau kertas. Tiap penotolan contoh mengandung zat uji yang bobotnya kurang lebih
sama. Jika zat uji yang dindentifiksai dan baku pembanding itu sama, terdapat kesesuaian dalam
warna dan harga R pada suatu kromatogram, dan kromatogram dari campuran mengahasilkan
bercak tunggal, yaitu harga R adalah 1,0.

ASAS KROMATOGRAFI
Tehnik pemisahan setiap komponen dalam campuran mempunyai interaksi yan berbeda
terhadap linkungannya dibandingkan dengan komponen lain pada kondisi yang sama. Setiap
komponen ditahan oleh suatu fase tetap berdasarkan pada perbedaan keseimbangan distribusi
komponen antara 2 fase yaitu fase tetap dan fase gerak yang tidak saling bercampur. Pemisahan
terjadi karena kecepatan migrasi sebagai hasil dari perbedaan dalam keseimbangan.
kromatografi eksklusi ukuran (Size exclusion chromatography, SEC).
Teknik SEC memisahkan analit berd
asarkan ukuran berat molekulnya.
Mekanisme pemisahan tidak berdasarka
n interaksi kimia seperti metode
kromatografi cair lainnya, melainkan be
rdasarkan kemampuan suatu analit
berpenetrasi ke dalam pori fasa diam. Pr
insipnya, analit akan berdifusi melewati
fasa diam yang berpori. Molekul yang lebi
h besar dari ukuran pori fasa diam tidak
22
tertahan oleh fasa diam dan terelusi
keluar dari kolom pertama kali. Sedangkan
molekul yang lebih kecil akan berpenetra
si ke dalam pori fasa diam, sehingga
tertahan oleh kolom tergantung dari

ukuran molekulnya. Fasa


bergerak tidak
berperanan penting dalam proses pemisa
han dan biasanya di
pilih berdasarkan
kemampuan untuk melarutkan analit yang
akan difraksinasi. Metode SEC dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu kromatografi permeasi gel (
Gel
permeation chromatography
, GPC) yang mengacu pada pemisahan makromolekul
yang larut dalam air dan kromatografi filtrasi gel (
Gel filtration chromatography
,
GFC) untuk pemisahan makromolekul yang
larut dalam pelarut organik.
Latar Belakang
Sekarang ini deteksi sifat spesifik suatu senyawa menjadi sangat penting,terutama dalam
bidang farmasi, kimia, dan klinik, serta bidang lainnya. Suatu analisis kimia seperti pengambilan
cuplikan, pemisahan senyawa pengganggu, isolasi senyawa yang dimaksudkan, pemekatan
terlebih dahulu sebelum identifikasi dan pengukuran banyak dilakukan. Banyak metode analisis
seperti spektrofotometri, manganometri, atau lainnya, akan tetapi semuanya membutuhkan kerja
ekstra dan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan teknik
kromatografi. Dengan alasan inilah penyusun membahas tentang kromatografi, terutama
kromatografi kolom. Tanpa teknik kromatografi, sintesis senyawa murni (atau hampir murni)
akan sangat sukar, dan dalam banyak kasus, hampir tidak mungkin. Pada umumnya sebelum
suatu senyawa diidentifikasi dan dapat di ukur kadarnya, perlu di pisahkan dari matriknya. Oleh
karna itu, pemisahan merupakan langkah penting dalam analisi kualitatis. Suatu analisis kimia
menjadi meragukan jika pengukuran sifat tidak berhubungan dengan sifat spesifik senyawa
terukur. Analisis meliputi pengambilan cuplikan, pemisahan senyawa pengganggu, isolasi
senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terlebih dahulu sebelum identifikasi dan pengukuran.
Terdapat banyak teknik pemisahan tetapi kromatografi merupakan teknik yang paling banyak di
gunakan. Salah satunya yaitu kromatografi kolom.
Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat. Karena
pemanfaatannya yang leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan analitik dan preparatif.
Biasanya, kromatografi analitik dipakai pada tahap permulaan untuk semua cuplikan, dan

kromatografi preparatif hanya dilakukan jika diperlukan fraksi murni dari campuran. Pemisahan
secara kromatografi dilakukan dengan cara mengotak-atik langsung beberapa sifat fisika umum
dari molekul. Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa teknik kromatografi.
Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang
akan dipisahkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka akan membahas tentang metode
kromatografi kolom.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan. Di bawah ini dirumuskan

beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah :


1. Apakah pengertian dari kromatografi?
2. Apakah pengertian kromatografi kolom?
3. Bagaimana jenis-jenis kromatografi?
4. Bagaimanakah sifat-sifat adsorben dan pelarut dalam kromatografi kolom?
5. Bagaimanakah penggunaan kromatografi kolom?
6. Bagaimana manfaat dari kromatografi kolom?
7. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kromatografi kolom?
1.3. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui arti dari kromatografi
2. Untuk mengetahui pengertian dari kromatografi kolom
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kromatografi
4. Untuk mengetahui sifat-sifat adsorben dan pelarut dalam kromatografi kolom
5. Untuk mengetahui penggunaan kromatografi kolom
6. Untuk mengetahui manfaat dari kromatografi kolom
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kromatografi kolom
1.4 Manfaat

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan baik bagi penyusun
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
http://sidfirman82.blogspot.com/2015/03/makalah-kromatografi.html
A. Kromatografi gel memiliki beberapa keuntungan dalam penggunaannya:
1.Pita-pita sempit.
2 . Wa k t u p e m i s a h a n p e n d e k .
3 . Wa k t u p e m i s a h a n m u d a h d i r a m a l k a n .
4 . H a rg a Tr s e s u a i d e n g a n u ku r a n c u p l i k a n .
5.Tidak terjadi kehilangan cuplikan atau reaksi selama pemisahan.
6.Hanya terjadi sedikit masalah dalam deaktivasi kolom.
B. Kromatografi gel juga memiliki kelemahan:
1.Kapasitas terbata
2.Tidak dapat digunakan untuk cuplikan yang mempunyai ukuran
hampir sama.
3.Prinsip pemisahan tidak seperti kromatografi lain.
Kekurangan yang paling menonjol adalah kapasitas puncak
yang terbatas. Ini berarti hanya ada sedikit pita yang dapat
dihubungkan dengan kromatogram total, karena kromatogram cukup
pendek semua senyawa terelusi sebelum total. Pada kromatografi gel
jarang terlihat lebih dari enam pita pada satu kromatogram.
Ini berarti bahwa kromatografi gel biasanya tidak dapat memisahkan secara
sempurna suatu cuplikan kompleks, tanpa pemisahan lebih lanjut dengan
metode lain.
Kekurangan kedua adalah tidak dapat memisahkan senyawa-senyawa
yang mempunyai ukuran hampir sama. Perbedaan pada kromatografi gel
adalah prinsip pemisahan yang berbeda denganyang digunakan metode
kromatografi lain. Konsep factor pemisahan , dan factor kapasitas k tidak
bisa digunakan. Susunan fasa gerak juga relative tidak penting pada
kromatografi gel.

Pengelompokkan berbagai penggunaan kromatografi gel


biasanya dibagi dalam dua teknik yaitu teknik fi ltrasi gel (pelarut
air) dan kromatografi permeasi gel (pelarut oragnik).

Anda mungkin juga menyukai