BAB I FLOS
No.
1
Nama Simplisia
Caryophylli flos
Hibisci
Sabdariffae flos
(Bunga Rosela)
Hibiscus sabdariffa
(L)
Jasmini flos
(Bunga Melati)
Jasminum sambac
(L) W.Ait.
Pyrethri flos
(Bunga
Pirenti/Bunga
Krisan)
Chrysanthemum
cinerariaefolium
(visiani)
Woodforidiae
flos (Bunga
Sidawayah)
Woodfordia fructiosa
(L.) atau Woodfordia
floribunda (Salisbury)
Family
Myrtaceae
Isi
Minyak atsiri yang
mengandung
egenol.zat berupa
damar, itdak berasa,
hablurnya berupa
jarum yang disebut
kariofilin,tannin
dan gom
Malvaceae Vitamin
A,B1,B2,D, asam
amino, pectin, anti
oksidan, beta
Oleceae
Guna
Stimulansia,
obat mulas, anti
emetika,anestesi
lokal gigi
Diuretika, anti
hipertensi,
anthelminitika,
antitusiv,
mengurangi
kekentalan
darah, obat
kanker
Korigen odoris,
antiperitika,
laktifuga
BAB II FRUCTUS
No
Nama Simplisia
Nama Tanaman
Asal
Amomum
compactum,
Amomum
cardamomum,
Amomum
Kapulaga.
Pimpinella
anisum
Family
(Keluarga)
Zingiberaceae
Isi
Guna
Amomi Fructus
(Kapulaga,
Kapol,
Cardamomi
Fructus)
Minyak Atsiri
8% dg isi
utama Sineol
Bumbu masak,
Bahan pewangi,
Karminativa,
dibuat Tingtur.
Anisi Fructus
(Buah Adas
Manis)
Apiaceae
Karminativa,
Amara,
Antitussiva,
Ekspektoransia,
diaforentika.
Brucea
javanica (L)
Merr / Brucea
amarissama
Lour Merr,
Brucea
sumatrana
(Roxb)
Capsicum
annum (L)
Simarubaceae
Minyak Atsiri
yg mgd anetol
80-90%,
metilkavikol,
anisketon,
asetaldehida,
trdpt minyak
lemak, zat
putih telur,
hidrat arang.
Minyak
Lemak, Zat
Penyamak,
glukosida
brukamarin
burseral,
brusealin.
Bruceae Fructus
(Tambara Marica,
Buah Makasar)
Capsici Fructus
(Cabe, Capsicum
cayenne pepper,
Lombok)
Stomakikum,
tingturnya sbg
obat gosok.
Capsici
Frutescentis
Fructus (Buah
Cabe Rawit)
Capsicum
frutescens (L)
Solanaceae
Coptici Fructus
(Buah Mungsi)
Carum
copticum
Apiaceae
Kapsisin, Vit
C, Damar, Zat
warna
kapsantin &
Karoten
Kapsisin, Vit
C, Damar, Zat
warna
kapsantin &
Karoten
Minyak Atsiri
yg mgd timol,
Solanaceae
Obat disentri,
Hemostatika.
Stimulan,
Stomakikum,
Karminativa,
Amara
Karminativa,
desinfektan.
(Benth)
karvon,
limonen.
Minyak Atsiri
yg mgd
koriandrol,
trdpt pula
minyak lemak.
Coriandri Fructus
(Ketumbar)
Coriandrum
sativum (L)
Apiaceae
Cubebae Fructus
(Buah Kemukus)
Piper cubeba
(L.)
Piperaceae
Minyak Atsiri,
asam kubeba,
kubebin,
piperin,
minyak lemak.
Cumini Fructus
(Buah Jinten
Putih)
Cuminum
cyminim (L)
Apiaceae
10
Foeniculi Fructus
(Buah Adas)
Foeniculum
vulgare (Mill.)
Apiaceae
Minyak Atsiri
yg mgd
kuminal,
lemak
Myk atsiri yg
mgd anetol,
fenkon(rasa
pahit), metal
khavikol,
anisaldehida,
myk lemak.
11
Melaleuceae
Fructus (Buah
Kayu Putih,
Merica Bolong).
Morindae
Citrifoliae
Fructus
(Mengkudu, Pace,
Buah Noni)
Pandanus
Conideus Fructus
(Papuan Red
Fruit/Buah
Merah)
Phaleriae Fructus
(Buah Mahkota
Dewa, Phaleria
Melaleuca
leucadendra
(L.)
Myrtaceae
Myk atsiri
Karminativa.
Morinda
citrifolia
Rubiaceae
Morindin,
morindon.
Antidiabetika,
antihipertensi,
roboransia,
ekspektoransia.
Betakaroten,
tokoferol,
asam
oleat&dekanoa
t.
Alkaloida,
saponin,
polifenol.
Antihipertensi,
antigout,
antikolesterol,
obat kanker,
tumor&HIV.
Antihipertensi,
antigout,
antidiabetes,
12
13
14
Pandanus
conideus
Phaleria
macrocarpa
Pandanaeae
Thymelacaceae
Karminativa,
lactagoga, anti
emetika
Obat radang
selaput lendir
saluran kemih
diuretik,
karminativa,
anti emetika.
Stimulansia,
Karminativa,
Stomakikum.
Karminativa,
obat gosok
anak,
ekspektoransia,
amara.
Papuana)
15
Piperis Albi
Fructus (Lada
Putih, Merica
Putih)
Piper nigrum
(L.)
Piperaceae
Myk atsiri
berisi feladren,
kariofilen
alkaloida
khavisin,
piperin,
piperitina.
Myk atsiri
berisi feladren,
kariofilen
alkaloida
khavisin,
piperin,
piperitina.
Myk atsiri,
piperin,
piperidin,
damar.
oabat kanker,
hemostatika&an
tidota.
Karminativa,
diuretika, anti
emetika,
antidota.
16
Piperis Nigri
Fructus (Lada
Hitam, Merica
Hitam)
Piper nigrum
(L.)
Piperaceae
17
Retrofracti
Fructus (Cabe
Jawa, Lada
Panjang, Cabe
Jamu)
Tamarindi Pulpa
Fructus (Asam
Jawa, Pulpa
Tamarindorum
cruda)
Piper
retrofractum
(Vahl.)
Piperaceae
Tamarindus
indica (L.)
Caesalpiniaceae
Asam-asam
organik antara
lain asam
sitrat, asam
malat.
Nama Tanaman
Asal
Areca catechu
(L)
Family
(Keluarga)
Arecaceae
Isi
Guna
Alkaloid
berupa
arecolin, tanin.
Coffea arabica /
Rubiaceae
Koffein, asam
Miotika,
anthelmintika
khususnya
cacing pita,
adstringensia
Antidota,
18
Karminativa,
iritasi lokal,
diuretika, anti
emetika,
antidota.
Stimulansia,
karminativa,
diaforetika,
diuretika,
antispasmodika
Pencahar
lemah.
Nama Simplisia
1.
Arecae Semen
(Biji Pinang,
Jimbe)
2.
Coffeae Semen
(Biji Kopi)
3.
Colae Semen
(Biji Kola)
coffea
canephora
Cola nitida &
Cola acuminata
4.
Foenigraeci
Semen (Biji
Klabet)
Trigonella
Foenum
graecum (L)
Papilionaceae
5.
Myristicae
Semen (Pala,
Nutmeg, Nux
Mochata)
Myristica
fragrans (Hout)
Myristicaceae
6.
Myristicae
Arillus
(Kembang Pala,
Macis)
Myristica
fragans (Hout)
Myristicaceae
Sterculiaceae
kofeotanat,
ksantin.
Kofeina,
sbgian bebas
& sbgian
terikat dg zat
penyamak sbg
kolatin &
kolatein, trdpt
pula
theobromida,
zat penyamak,
kolalipase,
kola-oksidase,
zat warna
merah kola.
Minyak atsiri,
alkaloida
trigonelin
(alkaloida tnp
khasiat), zat
pahit, zat
warna kuning.
Minyak atsiri
yg mgd
miristin (bersft
membius),
kamfen, myk
lemak brpa
gliserida dr
asam
miristinat,
asam
oleat&asam
linoleat
antipiretika,
diuretika.
Minuman yg
menyegarkan
spt dg teh, kopi,
guarana , dllnya
krn berisi
kofeina.
Minyak atsiri
terutama
miristin,
kamfen,
eugenol,
Karminativa,
aromatika.
Aromatika,
emoliensia,
diuretika,
laksativa.
Aromatika,
karminativa,
stimulansia,
setempat thdp
sal. Pencernaan,
miristin berkha.
Membius,
menyebabkn
kantuk&mmperl
ambat
pernafasan.
7.
Myristicae
Pericarpium
Semen (Kulit
Buah Pala)
Myristica
fragans (Hout)
Myristicaceae
8.
Nigellae Sativae
Semen (Biji
Jinten Hitam
pahit)
Parkiae Semen
(Biji Kedawung,
Biglobosae
semen).
Nigella sativa
(L)
Ranunculaceae
Parkia Rox
burghil
(G.Don.) /
Parkia
biglobosa
(Bentha)
Mimosaceae
Strychnos nuxvomica
Loganiaceae
9.
minyak lemak
Minyak atsiri
terutama yg
mgd Monofen
(Kamfen),
eugenol,
miristin,
isoeugenol,
minyak lemak.
Minyak atsiri,
myk lemak,
glukosida,bera
cun melantin.
Glukosida,
damar, tanin,
sistin.
Alkaloida
terutama
strichnina &
brusina, trdpt
pula myk
lemak,
glukosida
loganin.
Karminativa,
Aromatika.
Stimulansia,
karminativa,
diaforetika.
Antidiare,
adstringensia.
Amara,
strimulansia,
antidota (pd
keracunan obat
tidur dr gol.
Barbiturat).
BAB IV AMYLUM
No Nama simplisia Nama tanaman asal
Keluarga
Solanaceae
Amylum
Solani (Pati
Kentang)
Solanum
tuberosum (L)
zat berkhasiat
utama /isi
Amilosa dan
amilopektin
Penggunaa
n
Bahan
penolong
untuk
sediaan
obat
Amylum
Tritici (Pati
gandum, Pati
Terigu)
Triticum Vulgare
(Vill.)
Poaceae
Amilosa dan
amilopektin
Amylum
Manihot (Pati
Singkong)
Manihot
utilissima(pohl.)
Euphorbiacea
e
Amilosa dan
amilopektin
Amylum
Maydis (Pati
Jagung,
Maizena, Corn
Starch)
Amylum
Oryzae (Pati
Beras)
Poaceae
Amilosa dan
amilopektin
Poaceae
Amilosa dan
amilopektin
Bahan
penolong
untuk
sediaan
obat
Bahan
penolong
untuk
sediaan
obat
Bahan
penolong
untuk
sediaan
obat
Bahan
penolong
untuk
sediaan
obat
BAB V OLEUM
No.
Nama
simplisia
Oleum
Anisi
Nama
Keluarga
tanaman asal
Pimpinella
Apiaceae
anisum (L)
atau verum
(Hook.f)
2.
Oleum
Aurantii
Citrus
sinensis (L.)
Rutaceae
3.
Oleum
Cacao
Theobroma
cacao (L.)
Sterculiaceae
1.
Zat berkhasiat/isi
Guna
Anetol,
metilkhavikol
(isomer
dari
anetol),
anisaldehida dan
terpen
d-limonen,
campuran sitral,
sitronelal
Sebagian
besar
gliserida
dari
asam
stearat,
asam
palmitat,
Obat
batuk,
perangsang
peristaltik pada
mulas
Obat bronkhitis
menahun,
aromatika
Bahan tambahan
dalam
sediaan
kosmetik
dan
suppositoria
4.
Oleum
Cajuputi
Melaleuca
Myrtaceae
leucadendra
(L.)
dan
Melaleuca
minor (Sm)
5.
Oleum
Caryophyl
i
Eugenia
caryophyllat
a (Sreng)
Myrtaceae
6.
Oleum
Cinnamo
mi
Cinnamomu
m
zeylanicum
(BI)
Lauraceae
7.
Oleum
Citri
8.
Oleum
Citronella
e
Poaceae
9.
Oleum
Cocos
Cymbopogon
nardus
(Rendle),
Cymbopogon
winterianus
Cocos
nucifera
Eucalyptus
globullus
(Labill)
Myrtaceae
10. Oleum
Eucalypti
Palmae
Sebagai
obat
gosok pada sakit
encok dan rasa
nyeri
lainnya,
kadang-kadang
untuk obat batuk
11. Oleum
Foeniculi
Foeniculum
vulgare
(Mill.)
Apiaceae
12. Oleum
Lecoris
Aselli
Gadus
callarias
Gadidae
13. Oleum
Maydis
Zea
(L.)
14. Oleum
Menthae
Piperitae
Menthae
piperita (L.)
Lamiaceae
15. Oleum
Olivae
Olea
europea (L.)
Oleaceae
mays Poaceae
16. Oleum
Ricini
Ricinus
communis
Euphorbiaceae
1
7
Oleum
Rosae
1
8
Oleum
Sesami
1
9
Oleum
Vetiveriae
Vetiveria
zizanoides
Poaceae
Gliserida
dari
asam risinoleat,
gliserida
asam
oleat,
asam
linoleat,
asamasam
jenuh
lainnya
Geraniol,
paraffin,
egenol
nerol,
Gliserida
dari
asam
oleat,
gliserida
asam
linoleat,
asam
palmitat,
asam
stearat,
asam
miristinat
Minyak
atsiri
yang
mengandung
vetiveron,
vetiverol,
vetivenil,
vetivenat
dan
vetiven
c. Gliserin
d. Eter
e. Solvent hexane
f. Aseton
g. Kloroform
Cara-cara penarikan :
a. Maserasi adalah cara penarikan sari dari simplisia dengan cara merendam
simplisia tersebut dalam cairan penyari pada suhu biasa yaitu pada suhu 15c25c,
b. Digerasi adalah cara penarikan sari dari simplisia dengan merendam simplisia
dengan cairan penyari pada suhu 35C 45C
c. Perkolasi adalah cara penarikan memakai alat yang disebut perkolator
C. Membuat Sediaan Ekstrak dan Tingtur
1. Ekstrak (Extracta)
Adalah sediaan kering, kental, atau cair yang dibuat dengan mencari simplisia nabati
atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh cahaya matahari langsung.
Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.
Cairan penyari yang dipakai adalah air, eter dan campuran etanol dan air.
Cara pembuatan:
Penyarian
Penyarian simplisia dengan air dilakukan dengan cara maserasi, perkolasi atau
penyeduhan dengan air mendidih.
Penyarian dengan campuran etanol dan air dilakukan dengan cara maserasi atau
perkolasi
Penyarian dengan eter dilakukan dengan cara perkolasi.
Maserasi
Lakukan maserasi menurut cara yang tertera pada tingtur , suling atau uapkan maserat
pada tekanan rendah suhu tidak lebih dari 50 C hingga konsistensi yang dikehendaki.
Perkolasi
Lakukan perkolasi menurut cara yang tertera pada tinctura. Setelah perkolator ditutup
dan dibiarkan selama 24 jam biarkan cairan menetes, tuangi massa dengan cairan
penyari hingga jika 500 mg perkolat yang keluar terakhir diuapkan tidak
meninggalkan sisa. Perkolat disuling atau diuapkan dengan tekanan rendah pada suhu
tidak lebih dari 50C hingga konsistensi yang dikehendaki.
Pada pembuatan ekstrak cair 0,8 bagian perkolat pertama dipisahkan, perkolat
selanjutnya diuapkan hingga 0,2 bagian campur dengan perkolat pertama.
Pembuatan ekstrak cair dengan penyari etanol dapat juga dilakukan dengan cara
reperkolasi tanpa menggunakan panas.
Ekstrak yang diperoleh dengan penyari air hangatkan segera pada suhu kurang lebih
90C, enapkan, serkai. Uapkan serkaian pada tekanan rendah dengan suhu tidak lebih
dari 50C hingga bobotnya sama dengan bobot simplisia yang digunakan. Enapkan
ditempat sejuk selama 24jam, serkai, uapkan pada tekanan rendah pada suhu tidak
lebih bdari 50C hingga konsentrasi yang dikehendaki.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya
Untuk ekstrak kering dan kental perkolat disuling atau diuapkan dengan tekanan
rendah pada suhu tidak lebih dari 50C hingga konsistensi yang dikehendaki.
Contoh-contoh Ekstrak
A . Ekstrak Belladon (Belladonnae Extracum)
B . Ekstrak Hiosiami (Hyosyami Extractum)
C . Ekstrak Akar Manis (Glycyrrhizae Succus Extractum)
D . Ekstrak Timi (Thymi Extractum)
E . Ekstrak Strichi (Strychni Extractum)
F . Ekstrak Pulepadak (Rouwolfiae Extractum)
G . Ekstrak Kalembak ( Rhei Ectractum)
H . Ekstrak Stramonium (Stramonii Extractum)
I . Ekstrak Frangulae (Frangulae Extractum)
J. Ekstrak jadam ( Aloe Extractum)
K . Ekstrak Kecambah ( Malti Extractum)
L . Ekstrak Hati (Hepatis Extractum)
M . Ekstrak Kina (cinchonae Extractum)
N . Ekstrak Kola (Colae Extractum)
O . Ekstrak Opium (Opii Extractum)
2. Tingtur Tinctura
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia nabati
atau hewani dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera
masing-masing monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20%
zat berkhasiat dan 10% untuk zat berkhasiat keras.
Pembagian tingtur:
a. Menurut cara pembuatan
1) Tingtur asli adalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi.
Contoh tingtur yang dibuat secara maserasi:
A) Opii Tintura FI edisi III
B) Valerianae Tinctura FI edisi III
C) Capsici tintura FI edisi II
Contih tingtur yang dibuat secara perkolasi:
A) Belladonae Tinctura FI edisi III
B) Cinamomi Tinctura FI edisi III
C) Digitalis Tinctura Fi edisi III
2) Tingtur tidak asli (palsu) adalah tingtur yang dibuat dengan cara melarutkan bahan
dasar atau bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu
Contoh:
b.
1)
2)
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6. Syrupi (Sirup)
a/ sediaan cair berupa larutan yg mgd sakarosa. Kadar sakarosa (C12H22O11) tidak
kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.
Cara pembuatan Sirup :
a. Buat cairan untuk sirup
b. Panaskan, tambahkan gula,jika perlu didihkan hingga larut.
c. Tambahkan air mendidih secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki.
d. Buang busa yang terjadi dan serkai.
Cairan u/ sirup, dimana gulanya akan dilarutkan dpt dibuat dari :
a. Aqua destilata : untuk sirupus simplex
b. Hasil-hasil penarikan dari bahan dasar:
1) Maserat misalnya Sirupus Rhei
2) Perkolat misalnya Sirupus Cinnamomi
3) Colatura misalnya Sirupus Senae
4) Sari buah misalnya Rubi Idaei
c. Larutan atau campuran larutan bahan obat misalnya: Methdilazina
Hydrochloridi Sirupus, sirup2 dg nama patent misalnya yg mgd campuran
vitamin.
BJ sirup kira-kira 1,3. Pada penyimpanan dpt terjadi inversi dr sakarosa (pecah
mnjd glukosa&fruktosa) & pd sirup yg bereaksi asam inversi dpt trjdi lebih cepat.
Gula Invert a/ gula yg terjdi krna penguraian sakarosa yg memutar bidang
polarisasi ke kiri. Gula invert tidak dikehendaki dlm sirup krena lebih encer
sehingga mudah berjamur dan berwarna tua (terbentuk karamel)
Ada beberapa cara menjernihkan sirup :
a. Menambahkan kocokan zat putih telur segar pd sirup. Didihkan sambil diaduk,
zat putih telur akan menggumpal karena panas.
b. Menambahkan bubur kertas saring lalu didihkan & saring kotoran sirup akan
melekat ke kertas saring.
Cara memasukkan sirup kedalam botol :
a. Sirup yg sudah dingin disimpan dlm wadah yg kering.
b. Mengisikan sirup panas2 kedlm botol panas (karena steriliasasi)
c. Sterilisasi sirup, harus diperhitungkan pemanasan 30 mnit apakah tidak
berakibat terjadinya gula invert.
Dalam ilmu farmasi sirup banyak digunakan karena dapat berfungsi sebagai :
Obat, mis : Chlorfeniramini maleatis sirupus.
Corigensia saporis, mis : Sirupus Simplex
Corigensia Odoris, mis : Sirupis Aurantii
Corigensia Coloris, mis : Sirupus Rhoedos, Sirupus Rubi Idaei
Pengawetnya, mis : sediaan dg bahan pembawa sirup krna konsentrasi gula yg
tinggi mencegah pertumbuhan bakteri.
Penetapan kadar sakarosa :
Contoh contoh sediaan sirup :
a. Ferrosi Iodidi Sirupus
b. Sirupus Simplex/Sirup Gula
c. Aurantii Sirupi Jeruk Manis