Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PARASTESIA
Disusun oleh:
Paramita Deniswara
G4A015017
G4A015018
[Type text]
TUGAS UJIAN
PARASTESIA
Disusun Oleh :
Paramita Deniswara
G4A015017
G4A015018
TINJAUAN PUSTAKA
[Type text]
2.1
Definisi
Paresthesia adalah salah satu jenis nyeri neuropatik yang
timbul
paresthesia,
namun
[Type text]
Anatomi
Reseptor
sensory
merupakan
struktur
yang
befungsi
[Type text]
neurofisiologi,
telah
menemukan
banyak
tambahan
klasifikasi
fungsional
saraf
sensori
berdasaran
dari
respon
[Type text]
[Type text]
Gambar 5. Alur penerimaan rangsang dari luar ke ganglion dorsal medulla spinalis
2.3
Fisiologi
A. Transduksi sensorik yang berhubungan dengan anatomi
Reseptor sensoris melalui sensorik transduksi mengkonversi
rangsangan dari lingkungan potensial aksi untuk transmisi ke otak.
Studi neurophysiological membagi klasifikasi fungsional saraf
sensorik yang berdasarkan jenis dari reseptor mechanoreceptor. Saraf
[Type text]
merupakan
[Type text]
[Type text]
anggota
keluarga
TRP, diketahui
berperan
dalam
[Type text]
akhir
utama
neuron
kedua
memproyeksikan
sensasi
nyeri
[Type text]
membran
cornu
posterior.
Kalsium
intraseluler
[Type text]
perubahan-perubahan membran,
tegangan
membran
yang
untuk
[Type text]
ke
nukleus
thalamus
intralaminar
medial
(terutama
Proyeksi Thalamocortical
Kompleks thalamus ventrobasal dan ventroposterior dari
proyeksi nukleus untuk kedua bidang kortikal utama: korteks sensorik
primer (postcentral) dan tepi atas fisura Sylvi. Bagian tersebut menjadi
bagian utama resepsi rangsangan taktil dan stimulasi proprioseptif dan
dengan semua fungsi sensorik diskriminatif, termasuk nyeri (Ropper &
Samuels, 2009).
J.
[Type text]
descending
memainkan
peran
penting
untuk
Patofisiologi
Eksperimen microneurografi pada manusia telah menunjukkan
bahwa paresthesia merupakan hasil aktivitas menyimpang dari neuron
mechanosensitive, tetapi sedikit yang diketahui tentang mekanisme
molekuler yang mendasari sensasi abnormal tersebut. Hydroxy-sanshool
(sanshool),
yang
merupakan
tanaman
alami
alkalymide
mampu
menginduksi mati rasa dan parestesia kuat pada manusia, digunakan untuk
memberikan informasi tentang mekanisme seluler dan molekuler yang
mendasari parestesia. Hampir 52%
[Type text]
menimbulkan
perilaku
menghindari,
berbeda
dari
perilaku
yang
[Type text]
baik daripada serat yang beradaptasi secara lambat. Aktivitas spontan pada
serabut bermielin yang beradaptasi cepat, telah diimplikasikan pada
kerusakan jaringan dan penyakit yang ditimbulkan oleh paresthesia,
seperti pada post parastesia iskemik, namun subtype neron yang
memediasi parastesia belum teridentifikasi. Sebuah kelompok serat A yang
beradaptasi lambat juga berespon terhadap sanshool., dua penemuan
mensupport gagasan bahwa serabut A yang memiliki sensitivitas lambat
terhadap sanshool adalah tipe SA-II sensor regang kulit. Kedua, Kedua,
serat sanshool sensitif SA AB sekitar fivefold kurang sensitif untuk
menetapkan kekuatan daripada populasi sanshool-insensitif.
Sanshool
[Type text]
[Type text]
menunjukan
sebuah
langkah
awal
esensial
yang
DAFTAR PUSTAKA
Luwimi, A.I., Ammar, A., Awami, M.A. 2012. Pathophysiologi of Parathesia.
Departmen of Neurosurgery and General Surgery. Cardiothoracic and
Vascular Division College of Medicine. University of Dammam, Kingdom
of Saudi Arabia.
NINDS (National Institute of Neurology Disorder and Stroke).2015.Parasthesia.
.Avaialbale:http://www.ninds.nih.gov/disorders/paresthesia/paresthesia.html
Alhoeseini, M.S., Vafa, R.M., Vaccaro, A.R.2012. Underlying Cause of
Parasthesia. Sina Trauma and Surgery Research Center, Tehran University
of Medical Sciences, Tehran, Research Centre for Neural Repair, University
of Tehran, Tehran, Department of Orthopaedic Surgery, Thomas Jefferson
University and Rothman Institute, Philadelphia, PA. Iran. USA
[Type text]