Anda di halaman 1dari 3

GREEN CAMPUS, KEWAJIBAN MAHASISWA

Cintaniawati Suryanto, Fisika 2016


Pembukaan
Saat kita mendengar kata green campus pasti yang terfikirkan ialah kampus sebagai
tempat belajar mahasiswa yang harus menjadi hijau, bersih, dan nyaman. Masalah
lingkungan kampus adalah masalah bersama yang membutuhkan sinergi semua elemen
masyarakat kampus. Sebagai mahasiswa, pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan
sangat dinanti oleh masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan yang baik akan
menopang kehidupan yang baik. Jika dalam kampus saja mahasiswa tidak dapat
mewujudkan lingkungan yang hijau dan bersih apalagi di lingkungan masyarakat.
Green campus bukan tentang seberapa menguntungkan jika kebijakan green campus
dilakasanakan untuk menarik para mahasiswa baru dan memperoleh berbagai
penghargaan nasional mapupun internasional. Sebenarnya persoalan green campus ialah
persoalan yang berhubungan dengan kewajiban kita sebagai manusia yang ber-ada di
dunia.
Isi
Pengertian istilah Green Campus dalam konteks pelestarian lingkungan bukan hanya
suatu lingkungan kampus yang dipenuhi dengan pepohonan yang hijau ataupun kampus
yang dipenuhi oleh Cat Hijau, namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam
green campus adalah sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan sumberdaya yang
ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien, misalnya dalam pemanfaatan kertas,
alat tulis menulis, penggunaan listrik, air, lahan, pengelolaan sampah, dll.
Apa yang baik-nya kita lakukan sebagai manusia? Menurut Driyarkara
(2006:556) adalah berbuat dan bertindak sebagaimana manusia, sesuai dengan
kenyataannya, dan sesuai dengan kodratnya. Hal itu mengindikasikan bahwa landasan
yang paling tepat agar manusia bermoral adalah kodrat manusia itu sendiri
(kemanusiaannya). Dan hubungannya dengan green campus adalah ; penulis dapat
berkata bahwa kodrat manusia adalah bagian dari alam.
Dengan pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa green campus
adalah kewajiban, kewajiban semua manusia khususnya mahasiswa. Karena green

campus yang akan menciptakan tatanan kampus berorientasi etika lingkungan memang
sesuai dengan kodrat manusia, yaitu bagian dari alam. Dan juga cocok dengan sikap
yang benar dalam memandang alam yaitu dengan Sorge, atau merawat dengan
perhatian.Pendasaran moral dan penyadaran moral terhadap seluruh civitas akademika
dalam mengembangkan wacana green campus harus dilakukan, dengan berbagai cara
seperti penyuluhan atau penambahan mata kuliah etika lingkungan di setiap fakultas
bahwa green campus adalah kewajiban! Kewajiban kita sebagai manusia,khususnya
Mahasiswa !.
Pembahasan implikasi kewajiban sebagai landasan moral green campus terhadap
pengembangan IPTEK di perguruan tinggi menjadi perlu untuk dilakukan kaitannya
dengan wacana green campus. Karena IPTEK di perguruan tinggi ternyata sangat
berpengaruh terhadap pengembangan green campus itu sendiri. Setidak-tidaknya ada dua
alasan yang dapat mendukung argumen ini. Pertama, adalah karena green campus dalam
arti total bukan hanya sekedar membangun gedung-gedung dan civitas akademika yang
peduli terhadap lingkungan, tetapi juga setiap keluaran IPTEK di perguruan tinggi juga
harus berorientasi lingkungan. Kedua, adalah karena akademisi dari perguruan tinggi-lah
yang nantinya akan menciptakan green campus di Indonesia. Karena itu pembahasan
mengenai pengembangan IPTEK di perguruan tinggi sangatlah diperlukan.
Penutup
Dari berbagai pembahasan yang ada dalam tulisan ini, maka dapat disimpulkan
beberapa pokok penting. Pertama, green campus adalah sejauh mana warga kampus dapat
memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien,.
Kedua, sebagai persoalan moral, green campus membutuhkan landasan moral agar dapat
menjawab berbagai pertanyaan tentang alasan-alasan fundamental mengapa perlu green
campus?, dan dengan melihat kodrat manusia sebagai bagian dari alam, maka landasan
moral yang cocok bagi green campus adalah kewajiban. Ketiga,adalah karena landasan
moral green campus adalah kewajiban, maka implikasi dari hal ini adalah butuhnya
strategi baru dalam pengembangan IPTEK yang sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan green campus di perguruan tinggi, yaitu menambahkan nilai kewajiban
sebagai batas pengembangan IPTEK di perguruan tinggi.

Saya sebagai penulis sangat memahami, banyaknya kekurangan dalam tulisan ini,
karena itu saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisan saya ini dan tidak
bermaksud untuk menjelekkan pihak manapun.
Daftar Pustaka
[1] Driyarkara, N. 2006. Karya Lengkap Driyarkara. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
[2] Hardiman, F.B. 2011. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern. Jakarta :
Erlangga
[3] http://dimensi-mesin.blogspot.co.id/2013/11/eco-campus-bukan-sekedar-aksi.html
[4] Pendapat penulis, yaitu saya sendiri

Anda mungkin juga menyukai