Status konservasi
Dijinakkan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Aves
Ordo:
Galliformes
Famili:
Phasianidae
Genus:
Gallus
Spesies:
G. gallus
G. g.
Upaspesies:
domesticus
Nama trinomial
Gallus gallus domesticus
(Linnaeus, 1758)
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk
dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat
"ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal
sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang
antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacammacam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk
diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan
hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 milyar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia menyatakan
ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein
dalam pangan: daging ayam dan telur.
Sudut pandang tradisional peternakan ayam dalam domestikasi spesies ini termaktub dalam
Encyclopdia Britannica (2007): "Manusia pertama mendomestifikasi ayam asal India untuk
keperluan adu ayam di Asia, Afrika, dan Eropa. Tidak ada perhatian khusus diberikan ke
produksi telur atau daging ... "
Telur ayam.
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus)
yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan
sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit
warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual).
Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang,
berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif
kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor
pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi
fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa
masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.
Macam-macamnya
Ayam Sumatra
Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah teknis
akibat kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.
Berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya, orang mengenal
ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman atau
dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam
katai dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun bukan
ayam peliharaan sejati);
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak
diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.
Berdasarkan ras
Ayam "bantam" adalah istilah bahasa Inggris untuk ayam katai atau setengah katai hasil seleksi.
Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam
pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang
dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok
ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha
komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan)
sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal
ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:
ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki
kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri
khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan
ayam hias;
ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap
dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu
tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti
ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai
dibiakmurnikan;
ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang
kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras
lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini;
ayam ketawa, ayam (jantan) seleksi dengan suara kokok terputus-putus seperti orang
tertawa, diduga pertama kali sengaja diseleksi di Sulawesi Selatan, tetapi sekarang telah
tersebar di berbagai tempat.