PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Riset operasi dimulai sejak revolusi industry dilakukan. Dunia usaha mengalami
perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi
perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah
perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen
dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan)
pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang
dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan
tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah
dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan
ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut
telah menghasilkan dunia komputerisasi.
Pada umumnya, masalah tranportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk
tunggal, dari beberapa sumber penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan
permintaan tertentu, pada biaya transport minimum. Karna hanya ada satu macam
barang, suatu tempat tujuan dapat memenuhi permintaannya dari satu atau lebih sumber.
Asumsi dasar dari model ini adalah bahwa biaya transportasi pada suatu rute tertentu
proporsional dengan banyaknya unit yang di kirimkan. Unit yang di kirimkan sangat
tergantung pada jenis produk yang di angkut. Yang terpenting adalah, satuan penawaran
dan permintaan akan barang yang di angkut akan konsisten.
Contoh masalah dalam metode transportasi yakni mengenai pendistribusian suatu
perusahan dalam penghematan energi dan waktu. Dalam metode transportasi digunakan
perhitungan transportasi dari lokasi pabrik, dimana harus memilih beberapa lokasi dari
beberapa alternative lokasi yang ada. Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh
terhadap sistem produksi yang ekonomis. Sistem produksi yang ekonomis tentu menjadi
harapan setiap perusahaan. Sehingga perhitungan distribusi barang dari pabrik sampai
ke tempat penampungan menjadi sangat penting di lakukan, sehingga dengan
pengeluaran sumber daya yang sangat minim untuk menghasilkan laba optimal menjadi
kenyataan. Contoh permasalah lain yakni mengenai bagaimana mengalokasikan
penggunaan lahan di tiap negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia dan
meminimumkan upah kerja yang harus dibayarkan.
1.2. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Operasi mengenai Metode Transportasi
Untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai Metode Transportasi
1.3. Manfaat
Menambah pengetahuan tentang salah satu metode yang dipakai dalam Riset Operasi
yakni Metode Transportasi baik bagi peyusun ataupun pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.
Metode Transportasi
Tujuan dari metode transportasi adalah menentukan pola pengiriman yang paling
baik dari beberapa supplier (sumber) ke beberapa tujuan (demand) sehingga
meminimalkan total biaya produksi dan transportasi. Metode transportasi dapat
digunakan untuk menyelesaikan beberapa persoalan optimasi. Persoalan transportasi
berkenaan dengan pemilihan route (jalur) pengangkutan yang mengakibatkan biaya total
dari pengangkutan itu minimum
Metode Transportasi dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
bisnis lain, seperti:
atas metode untuk solusi awal dan metode untuk solusi optimal :
Metode Untuk Solusi Awal
a. Northwest corner
b. Least Cost
c. Vogels Approximation Method (VAM)
Metode Untuk Solusi Optimal
Metode Stepping Stone
Contoh soal
Inggris, Perancis, dan Spanyol merupakan negara yang memproduksi Gandum,
Barley dan Oats. Permasalahan yang didapati yakni bagaimana mengalokasikan
penggunaan lahan ditiap negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia dan
meminimumkan upah kerja yang harus dibayarkan. Di bawah ini adalah tabel lahan
yang dibutuhkan untuk memproduksi ketiga bahan pangan tersebut dan yang tersedia di
tiap negara, dan besarnya upah yang dibutuhkan.
Tabel 1.
Ketersediaan lahan yang tersedia di tiap negara
Negara
Inggris
Perancis
Spanyol
Lahan yang
untuk
Produk
wheat
Barley
Oats
dibutuhkan
pangan
Tabel 3.
Upah yang
dibutuhkan
Produk
Negara
Inggris
Prancis
Spanyol
Wheat
Barley
Oats
54
31.2
52.8
40.5
336
33.6
27.6
25
33.6
Tabel Awal
Produk
Negara
Gandum
Barley
Oats
Lahan Tersedia
Inggris
Perancis
Spanyol
Kebutuhan Lahan
54.0
40.5
27.6
31.2
36.0
25.0
52.8
33.6
33.6
125
60
70
110
80
75
260
Setelah membuat tabel awal selanjutnya yang akan kita lakukan adalah mencari solusi
awal dengan menggunakan beberapa metode yang dapat kita pilih :
Metode Northwest Corner
Pengalokasian dimulai dari pojok barat laut (northwest corner). Selanjutnya
pengalokasian dilakukan pada kotak Xi,J+1 bila permintaan ke-j telah terpenuhi atau pada
kotak Xi+1,J bila penawaran ke-i telah terpenuhi.
Tabel solusi awal dengan metode Northwest Corner
Produk
Gandum
Barley
Oats
Lahan tersedia
Negara
54.0
Inggris
40.5
27.6
70
70
31.2
36.0
25.0
Perancis
110
55
55
52.8
33.6
33.6
Spanyol
80
5
75
dilakukan
pada
kotak
variabel
terendah
berikutnya
dengan
Produk
Lahan
Gandum
Barley
Oats
Negara
tersedia
54.0
40.5
27.6
Inggris
70
70
Perancis
31.2
36.0
25.0
110
35
75
52.8
33.6
33.6
Spanyol
80
20
60
Kebutuhan Lahan
125
60
75
260
Produk
Lahan
Gandum
Barley
Oats
Negara
tersedia
54.0
40.5
27.6
Inggris
70
15
Perancis
55
31.2
36.0
25.0
110
110
52.8
33.6
33.6
Spanyol
80
5
Kebutuhan Lahan
125
75
60
75
260
untuk baris 1 : biaya terendah adalah 27.6 dan biaya terendah berikutnya adalah
40.5, dan nilai selisih antara keduanya adalah sebesar 12.9.
Dari kolom 1, pilihlah kotak dengan biaya terendah yaitu kotak (2,1). Untuk kotak ini
disediakan lahan sebesar 110 dan dibutuhkan lahan sebesar 125, sehingga untuk kotak
(2,1) dialokasikan sebesar 110.
Untuk pengalokasian selanjutnya hitung lagi nilai S untuk setiap baris dan
kolom. Hasil perhitungan nilai S sbb:
untuk baris 2 : tidak perlu dilakukan perhitungan lagi, karena sudah terpenuhi
supplynya.
untuk kolom 1 : 54 - 52.8 = 1.2 , karena baris 2 sudah tidak termasuk perhitungan
lagi.
Kita pilih salah satu yaitu kotak (3,3). Untuk kotak ini disediakan lahan 80 dan
dibutuhkan lahan 75, sehingga kotak ini mendapat pengalokasian sebesar 75.
Perhitungan selanjutnya sama seperti di atas dan berakhir jika semua supply ataupun
demand telah terpenuhi.
Langkah kedua dalam menyelesaikan masalah transportasi adalah apakah solusi awal
yang diperoleh telah optimal.
Stepping Stone
Metode ini dilakukan dengan membuat siklus-siklus pengalihan alokasi ke kotak-kotak
yang tidak terisi (variabel non basis). Sebelumnya diperiksa dulu apakah jumlah kotak
yang terisi pada solusi awal telah memenuhi jumlah (m+n-1), bila belum maka
dilakukan penambahan jumlah kotak yang terisi dengan cara memberikan alokasi
sejumlah nol pada kotak yang kosong.
Aturan Penentuan Siklus :
Suatu siklus perubahan pengalokasian tidak boleh mengubah nilai penawaran dan
permintaan.
Dalam satu siklus hanya boleh terdapat satu kotak kosong (variabel non basis) yang
terlibat.
Hanya boleh ada 2 kotak yang berturutan yang terlibat, yang terletak pada
baris/kolom yang sama.
Contoh:
Kita gunakan hasil solusi awal dengan metode northwest corner.
Lahan
Produk
Gandum
Barley
Oats
Negara
tersedia
54.0
40.5
27.6
Inggris
70
70
31.2
36.0
25.0
Perancis
110
55
55
52.8
33.6
33.6
Spanyol
80
5
Kebutuhan Lahan
125
75
60
75
54.0
40.5
260
31.2
55
36.0
55
36.0
25.
0
55
33.6
33.
6
75
3.
36.
31.2
55
55
33.
52.8
54.0
40.5
27.6
31.2
36.0
25.0
33.6
33.6
70
55
55
52.8
75
5
Produk
Negara
Lahan
Gandum
Barley
Oats
tersedia
54.0
40.5
27.6
Inggris
70
15
55
31.2
36.0
25.0
Perancis
110
110
52.8
33.6
33.6
Spanyol
80
60
Kebutuhan Lahan
20
125
60
75
260
Solusi baru di atas perlu kita uji lagi dengan siklus pengalihan alokasi yang mungkin
sampai hasilnya tidak ada lagi yang negatif.
Solusi optimal
Produk
Lahan
Gandum
Barley
Oats
Negara
Inggris
tersedia
54.0
40.5
27.6
70
70
31.2
36.0
25.0
Perancis
110
110
52.8
33.6
33.6
Spanyol
80
15
Kebutuhan Lahan
60
125
60
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
75
260