Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
HIPOTESIS
[MAKALAH STATISTIKA]
KELOMPOK III
ISMAIL
(161052003047)
FEBRIYANI SYAFRI
(161052003054)
CITA ST. MUNTHAKHABAH R
(161052003061)
PTK C 2016
Reduksi
Statistik (ukuran
Sampel)
x1 : x2 : xn
S
r
1 : 2 : 3
masalah tersebutGambar
bisa berupa
pernyataan
tentang hubungan dua
1.1. Hipotesis
Satistik
variable atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri
(deskripsi). Di sini terdapat perbedaan lagi pengertian deskriptif
dalam penelitian dan dalam statistik. Seperti telah dikemukakan
deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan pada
populasi (tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian
menunjukkan tingkat ekplanasi yaitu menanyakan tentang variable
mandiri (tidak dihubungkan dan dibandingkan). Contoh, seberapa
tinggi disiplin kerja pegawai negeri dan lain-lain. Dengan demikian,
yang diharapkan.
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho)
dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu
ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat
keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho ditolak pasti Ha diterima.
Hipotesis statistik dinyatakan melalui simbol-simbol.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik,
dan antara hipotesis nol (Ho) dan alternatif selalu dipasangkan.
Dengan dipasangkan itu maka dapat dibuat keputusan yang tegas,
mana yang diterima dan mana yang ditolak.
Berikut ini diberikan contoh sebagai pernyataan yang dapat
dirumuskan hipotesis deskriptif-statistiknya:
1) Suatu perusahaan minuman harus mengikuti ketentuan, bahwa
salah satu unsur kimia hanya boleh dicampurkan paling banyak
(lebih kecil atau sama dengan: ) 1%.
Dengan demikian rumusan hipotesis statistik adalah :
Ho : 0,01 ; (lebih kecil atau sama dengan)
Ha : > 0,01 ; > (lebih besar)
Dapat dibaca : HIpotesis nol untuk parameter populasi
berbentuk proporsi (1% : proporsi) lebih kecil atau sama dengan
1%, dan hipotesis alternatifnya, untuk populasi yang berbentuk
proporsi lebih besar dari 1%.
2) Suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing di
lembaga itu paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi
Negeri. Rumusan hipotesis statistik adalah :
Ho : 0,90
Ha : < 0,90
3) Seorang eneliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A =
450 jam dan B = 600 jam. Hipotesis statistiknya adalah :
Lampu A :
Lampu B :
Ho : = 450 jam
Ho : = 600 jam
Ha : 450 jam
Ho : 600 jam
Harga dapat diganti dengan nilai rata-rata sampel,
simpangan baku dan varians. Hipotesis pertama dan kedua diuji
dengan uji satu pihak (one tail) dan ketiga dengan dua pihak (two
tail).
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang
berbeda. Contoh rumusan masalah komparatif dan hipotesisnya :
a. Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B?
b. Apakah ada perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
golongan I, II, III?
Rumusan Hipotesis adalah :
1) Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk
A dan B.
2) Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk
A.
3) Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu
Ho :
Ho :
Ho :
4)
merk A.
Hipotesis statistiknya adalah :
1 = 2
Ha : 1 2
Rumusan uji hipotesis dua
1 2
pihak
Ha : 1 < 2
Rumusan hipotesis uji satu
1 2
pihak
Ha : 1 > 2
Tidak
terdapat Rumusan hipotesis satu pihak
perbedaan
(ada persamaan)
produktivitas
adalah
Apakah
ada
hubungan
antara
Gaya
Kesalahan Taksiran
Kesalahan Taksiran
10 jam
8 12 jam
kemungkinan kesalahannya
Besarnyatinggi.
Kesalahan
2. Daya tahan kerja orang indonesia 8 sampai dengan 12 jam/hari.
Terdapat daerah taksiran.
3. daya tahan kerja orang Indonesia antara 6 sampai dengan 14
jam/hari. Daerah taksirannya lebih besar dari no. 2, sehingga
kemungkinan kesalahannya juga lebih kecil daripada no. 2.
Jadi, makin kecil taraf kesalahan yang ditetapkan maka interval
estimate-nya semakin lebar sehingga tingkat ketelitian taksiran
semakin rendah.
(seharusnya
ditolak).
Tingkat
kesalahan
untuk
ini
Keadaan sebenarnya
Hipotesis benar
Hipotesis salah
Tidak membuat
Kesalahan Tipe II
kesalahan
Tidak membuat
Kesalahan Tipe I
kesalahan