Labkon 3 Praktek Baja

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
Mata Kuliah : Laboratorium Konstruksi III (Kerja Baja / Las)
Judul Praktek : Job Aplikasi Menara Air
Semester
: III (Tiga)
Tujuan:
1. Dapat mengaplikasikan jenis sambungan las listrik pada job aplikasi Tower
Air.
2. Dapat menerapkan prinsip pengelasan sambungan tumpang pada konstruksi
baja dan mengerti tentang penerapan symbol las pada pembuatan tower air.
3. Dapat mengenal tingkat kesulitan las pada pekerjaan pembuatan tower air
sehingga dapat mengatasi dari kesulitan tersebut dari mengenal las yang
baik maupun yang kurang baik secara pengamatan visual.
Syarat
1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Telah mempelajari teori praktek las listrik.
3. Memakai peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh instruktur
1.

Peralatan dan Bahan


Alat
N
O

NAMA

1.

Las listrik dan


perlengkapanny
a

D3-Kontruksi Sipil -2c

GAMBAR

KETERANGAN

Digunakan untuk
pengelasan las
listrik,terdiri dari:
-meja kerja
-penjepit elektroda
-kabel las
-klem masa
-pesawat las
- elektroda

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

2.

3.

Sarung Tangan

Topeng las
listrik

4.

Baju Las
(appron)

5.

Meteran panjang
plat 30 cm atau
rol meter

6.

Tang penjepit

D3-Kontruksi Sipil -2c

Untuk melindungi
tangan dari percikan
plat baja ketika
sedang mengelas
listrik

Harus digunakan
ketika sedang
mengelas dengan las
listrik

Untuk melindungi
badan dari percikan
plat baja ketika
sedang mengelas
listrik

Untuk mengukur
panjang dan lebar plat

Untuk mengangkat
plat baja yang telah di
las

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

7.

Sikat kawat

Untuk membersihkan
plat dari serbuk besi

8.

Palu terak

Untuk membersihan
pelat dari terak

9.

Landasan besi

10.

Penggaris

11.

Palu besi kepala


datar dan
stempel nama

Tempat untuk
member nama dan
nomor pada plat besi

Untuk mengukur
jarak plat yang dilas

Palu: digunakan
untuk memalu
stampel nama pada
plat yang telah dilas.
Stempel nama :
digunakan untuk
memberi nama pada
plat yang telah di las.

*Palu
:
Untuk
meluruskan plat baja

D3-Kontruksi Sipil -2c

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
yang
cembung/cekung,sert
a mamalu pahat baja.
*Pahat baja : untuk
membersihkan
plat
dari terak yang timbul
akibat percikan las
gas.

12.

Palu besi dan


pahat baja

13.

Ragum

14.

Mesin pemotong
otomatis

Memotong
sesuai ukuran

15.

Gergaji besi

Memotong baja

16.

Penggaris siku

Digunakan untuk
mengapit plat pada
saat deformasi,dan
dibersihkan dari terak
yang menempel pada
plat.

baja

Mengukur kesikuan
dari baja yang akan
dipotong

Sebagai pelindung
D3-Kontruksi Sipil -2c

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

17.

Kacamata
pelindung

mata pada saat


memotong baja
dengan alat pemotong
otomatis

2. BAHAN
1. Profil siku 30.30.3 dan 40.40.4
2. Pelat simpul tebal 4mm 5mm
3. Mur dan Baut 8mm dan 10 mm
3.3 JOB APLIKASI MENARA AIR
3.3.1
TUJUAN
1. Mahasiswa diharapkan bisa mempraktekkan teori yang telah didapat
dan dapat diaplikasikan melalui job aplikasi yang telah ditentukan.
2. Dengan job menara air ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
tingkat kesulitan yang ada dilapangan, sehingga akan menjadi suatu
pembelajaran yang berharga untuk dunia kerja nantinya.
3.3.2
SYARAT
1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Telah mempelajari jobsheet untuk job aplikasi.
3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.
4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh instruktur.
3.3.3
PERALATAN DAN BAHAN
a. Peralatan
No.
Peralatan
Gambar
1.
Satu Set Mesin Las
Listrik

D3-Kontruksi Sipil -2c

Keterangan
Untuk mencairkan
bahan tambah
(elektroda) yang
berguna untuk
menyambung benda
kerja

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

2.

3.

No.

4.

5.

6.

Palu terak

Untuk membersihkan
terak setelah melakukan
pengelasan dengan las
gas

Klem f besar

Untuk mengunci benda


kerja yang besar

Peralatan

Gambar

Keterangan

Klem f

Untuk mengunci benda


kerja yang kecil

Mesin gerinda

Untuk meratakan
permukaan benda kerja
setelah dipotong

Mesin bor

Untuk melubangi benda


kerja yang nantinya
akan dipasang baut

D3-Kontruksi Sipil -2c

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

7.

8.

9.

No.

10.

11.

12.

Mesin pemotong pelat

Untuk memotong mal


pelat

Mesin pemotong baja

Untuk memotong profil


baja dengan hasil yang
lebih presisi dan tidak
menghabiskan banyak
tenaga, namun
waktunya lebih lama

Pengencang baut

Untuk mengencangkan
baut yang
menghubungkan pelat
dengan profil L

Peralatan

Gambar

Keterangan

Kuas

Untuk
memoles/mengecat
tower yang sudah jadi

Klem Siku

Untuk menjepit atau


mengunci agar profil
tegak lurus atau siku.

Bor

D3-Kontruksi Sipil -2c

Untuk melubangi pelat


dengan profil baja.

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

13.

Gerinda

Perlengkapan
keselamatan kerja
a. Baju kerja
(coverall/jas lab)
14.
b. Pelindung badan
(apron)
c. Kacamata las
d. Sarung tangan
e. Masker

D3-Kontruksi Sipil -2c

Untuk menghaluskan
permukaan pelat atau
pelat baja akibat
pengeboran.

a.Untuk melindungi kaki


dari bahaya saat
praktek (misal dari
bahaya
jatuh/kejatuhan)
b.Untuk melindungi
pakaian kita saat
praktek
c.Untuk melindungi
badan kita saat
praktek
d.Untuk melindungi
saluran pernapasan
dari debu/terak yang
beterbangan
e.Untuk melindungi
muka saat melakukan
praktek
f. Untuk melindungi
tangan saat praktek
las

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

b. Bahan
No.

Nama Bahan

1.

Plat dengan tebal 3,5 mm

2.

Profil siku L30.30.3

3.

Profil siku L40.40.4

4.

Elektroda E6013 diameter 2,6mm

D3-Kontruksi Sipil -2c

Gambar

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

5.

Baut 10

6.

Cat

No.

Nama Bahan

7.

Thinner

c. Kebutuhan Bahan
PROFIL SIKU
1. Profil siku 40.40.4
H1
= 1000 mm x 2
H2
= 927 mm x 2
H3
= 1062 mm x 2
H4
= 792 mm x 2
H5
= 927 mm x 2
H6
= 1062 mm x 2
Gambar 3
= 792 mm x 2
T
= 2506.8 mm x4
D3-Kontruksi Sipil -2c

Gambar

= 2000 mm
= 1854 mm
= 2124 mm
= 1584 mm
= 1854 mm
= 2124 mm
= 1584 mm
= 10027.2 mm
10

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
Jumlah

= 23151.2 mm

Jadi profil L 40.40.4 yang dibutuhkan adalah = 3.86 batang


4 batang
2. Profil siku 30.30.3
D1
= 1388.8 mm x 2
D2
= 1472.6 mm x 2
D3
= 1276.9 mm x 2
D4
= 1375 mm x 2
Gambar 1
= 1000 mm x 4
Gambar 2
= 300 mm x 8
JUMLAH

= 2777.6 mm
= 2945.2 mm
= 2553.8
= 2750 mm
= 4000 mm
= 2400 mm
= 17426.6 mm

Jadi profil L 30.30.3 yang dibutuhkan adalah 2.9 batang 3

batang.

BAUT
Baut diameter 10

= 20 buah untuk 1 muka X 2 = 40 buah

PELAT
Pelat 1
= 20195,7 mm2
Pelat 2
= 12471,2 mm2
Pelat 3
= 20701,9 mm2
Pelat 4
= 19117,1 mm2
Pelat 5
= 19433,9 mm2
Pelat 6
= 12471,2 mm2
Pelat landasan= 14400,0 mm2 = 14400 x 2(untuk 1 muka)= 28800

mm2
Jumlah pelat untuk dua muka = 1331,91 cm2.

D3-Kontruksi Sipil -2c

11

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

3.3.4

FLOWCHART PEMBUATAN MENARA AIR

D3-Kontruksi Sipil -2c

12

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

D3-Kontruksi Sipil -2c

13

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
3.3.5

LANGKAH KERJA
Langkah kerja ini terbagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap persiapan
bahan dan tahap pelaksanaan.
1. Persiapan bahan
Pada tahap ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu persiapan pelat
dan persiapan profil baja siku L.
a. Persiapan bahan pelat
1. Pelajari gambar kerja dan tentukan pelat yang dibutuhkan.
2. Cetak gambar pelat di kertas dengan sekala 1 : 1. Gambar ini
nantinya akan digunakan sebagai mal/cetakan untuk
memotong pelat. Jangan lupa untuk memberi nama pada mal
agar tidak tertukar.
3. Gunting kertas sesuai dengan bentuk pelat, tempelkan kertas
hasil guntingan di atas pelat.
4. Setelah semua mal terpotong dan tertempel, mulailah
memotong pelat dengan menggunakan alat pemotong pelat
yang sesuai dengan ketebalan pelat, terlihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 3.26 Pelat akan dipotong.

D3-Kontruksi Sipil -2c

14

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
Gambar 3.27 Pelat yang sudah
dipotong.
5. Potong pelat sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Daftar
kebutuhan pelat sudah terlampir di atas. Jangan lupa
memberi nama pada pelat yang sudah dipotong agar tidak
tertukar, terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.28 Hasil pemotongan dan sudah diberi nama pada


setiap pelat.
6. Setelah semua pelat yang dibutuhkan terpotong, tempelkan
pelat yang sama dengan cara dilas catat (setitik) untuk
melakukan pengeboran, agar hemat waktu dan tenaga.
7. setelah semua pelat dilas catat, lalu tandai bagian pelat yang
akan dilubangi.
8. Lubangilah pelat sesuai tanda tadi dengan menggunakan
mesin bor, seperti pada gambar 3.29, 3.30, dan 3.31.

D3-Kontruksi Sipil -2c

15

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

Gambar 3.29 Pemasangan klem untuk kayu


(sebagai alas) dan klem pada pelat.

Gambar 3.30 Pengeboran pelat.

Gambar 3.31 Pemberian cairan selama


pengeboran.
9. Setelah pengeboran selesai, buka las catat yang tadi
dilakukan untuk penggabungan pelat dengan cara

D3-Kontruksi Sipil -2c

16

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
menggerinda dengan mesin gerinda, terlihat pada gambar
berikut.

Gambar 3.32 Penggerindaan pelat untuk


melepaskan las catat.
10. Lalu gunakan gerinda manual untuk membersihkan pelat
bagian atas, dan untuk pelat bagian pinggir, gunakan gerinda
mesin. Penggunaan gerinda disesuaikan dengan bidang pelat
yang akan dihaluskan. Hal tersebut bertujuan agar pekerjaan
lebih mudah, seperti pada gambar berikut.

Gambar 3.33 Membersihkan pelat bagian


atas.
11. Setelah penggerindaan selesai, maka persiapan pelat sudah
selesai.
b. Persiapan profil baja siku.
1. Pelajari gambar kerja dan tentukan siku yang dibutuhkan.
2. Siapkan mesin pemotong yang akan digunakan, terlihat
seperti pada gambar 3.34.

D3-Kontruksi Sipil -2c

17

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

Gambar 3.34 Alat


Pemotong.
3. Ukur dan tandai profil sesuai panjang yang dibutuhkan
dengan meteran.
4. Lalu mulailah memotong dengan alat pemotong, terlihat
seperti pada gambar 3.35.

Gambar 3.35 Pemotongan


Profil Baja.
5. Setelah siku terpotong, berilah nama pada setiap siku agar
tidak tertukar satu dengan yang lainnya, terlihat seperti pada
gambar 3.36.

D3-Kontruksi Sipil -2c

18

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

Gambar 3.36 Pemberian


Nama Pada Setiap Profil
yang Sudah dipotong.
6. Ukur untuk jarak antar baut dan tandai untuk pengeboran,
terlihat seperti pada gambar 3.37 dan 3.38.

Gambar 3.37 Pengukuran


untuk Jarak Antar Baut.

Gambar 3.38 Pemberian


D3-Kontruksi Sipil -2c

19

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
Tanda Pada Profil Baja.
7. Tandai untuk lubang baut dan lubangi profil siku dengan
menggunakan mesin bor sesuai dengan gambar kerja, terlihat
seperti pada gambar 3.39 dan 3.40.

Gambar 3.39 Pemberian


Tanda pada Profil Baja,
untuk pengeboran.

Gambar 3.40 Pengeboran


Profil Baja.
8. Lakukan langkah 3 sampai 7 hingga semuanya selesai dan
siku siap digunakan.
2. Perakitan bahan
a. Perakitan kepala menara
1. Bentuklah 2 buah persegi dari 8 buah batang horizontal yang
panjangnya 1m.
2. Pastikan semua sudut siku satu sama lain.
3. Setelah itu las setiap sudutnya.

D3-Kontruksi Sipil -2c

20

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
4. Kemudian pasang batang vertikal dengan jarak sesuai dengan
gambar kerja. Pasangkan batang vertikal tersebut di setiap
sudut kedua persegi dan langsung di las.
5. Setelah itu pasangkan batang vertikal di tengah setiap 2
persegi tersebut. Sambungkan dengan menggunakan las.
6. Pasangkan 2 buah batang horizontal dengan jarak sesuai
gambar pada bagian bawah kepala menara. Sambungkan
dengan cara di las.
7. Rapikan tempat tempat yang sudah dilas sebelumnya,
terlihat seperti pada gambar 3.41.

Gambar 3.41 Menggerinda


kepala menara.
8. Setelah rapi, lakukan pengecatan untuk keawetan dan
keindahan menara, terlihat seperti pada gambar 3.42.

Gambar 3.42 Pengecatan

D3-Kontruksi Sipil -2c

21

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung
Kepala Menara.
b. Perakitan kaki menara
1. Perakitan pertama yang dilakukan adalah perakitan muka 1
dimana semua bagiannya disambungkan dengan cara dilas.
2. Buatlah garis horizontal sepanjang 1m, lalu bagi menjadi 2
bagian sama besar.
3. Buatlah garis bantu ke arah vertikal. Dan pastikan garis
vertikal dan horizontal tersebut saling tegak lurus.
4. Pada ketinggian yang kita inginkan, tarik garis horizontal
sepanjang 80 cm lalu bagi menjadi 2 bagian sama besar.
Pastikan titik tengahnya sama dengan titik tengah yang
ditarik sebelumnya.
5. Setelah itu, letakkan tiang kanan dan kiri juga batang H4 dan
batang H1.
6. Setelah pas, cek kembali ketegakannya juga diagonalnya.
Setelah semua pas lakukan pengelasan pada setiap titik
simpul, terlihat seperti pada gambar 3.43.

Gambar 3.43 Pengecekan


diagonal.
7. Kemudian pasang batang H3 dan H2. Sambungkan batang
tersebut dengan tiang 1 dan 2 dengan cara dilas.
8. Setelah batang horizontal terpasang, mulailah pasang batang
diagonal. Pemasangan bisa dimulai dari D3, D2, dan terakhir
D1. Sambungkan dengan cara dilas, terlihat seperti pada
gambar 3.44.

D3-Kontruksi Sipil -2c

22

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

Gambar 3.44 Pengelasan Badan Menara.


9. Lakukan langkah 2 sampai 8 untuk muka 3
10. Setelah muka 1 dan muka 3 selesai dibuat. Klem kedua
batang tersebut, terlihat seperti pada gambar 3.45.

Gambar 3.45 Klem antara


muka 1 dan muka 3.
11. Setelah semua diklem, pasangkan batang horizontal H4 dan
kunci dengan menggunakan las listrik (setitik saja) , terlihat
seperti pada gambar 3.46.

D3-Kontruksi Sipil -2c

23

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

Gambar 3.46 Pengelasan


untuk mengunci antar
muka.
12. Lakukan hal yang sama untuk batang H3, H2, dan H1.
13. Lalu paskan batang diagonal dengan pelat. Pastikan lubang
antara batang dengan pelat pas.
14. Kunci pelat terhadap tiang menara dengan menggunakan las
listrik, seperti gambar berikut.

Gambar 3.47 Hasil Pengelasan


pada pelat terhadap tiang menara.
15. Setelah semuanya pas, pasanglah baut pada setiap lubang
untuk memperkuat menara, terlihat seperti pada gambar 3.48.

D3-Kontruksi Sipil -2c

24

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

Gambar 3.48 Pemasangan baut


pada setiap lubang.
16. Lakukan langkah 11 sampai 15 untuk muka 4.
17. Pasangkan kepala menara pada kaki menara yang sudah jadi
dengan cara dibuat lubang untuk baut, terlihat seperti pada
gambar 3.49.

Gambar 3.49 Pengeboran pada


Badan dan Kepala Menara, untuk
lubang baut.
18. Pasangkan base pelat pada keempat tiang menara, terlihat
seperti pada gambar 3.50.

D3-Kontruksi Sipil -2c

25

LABORATORIUM KONSTRUKSI II (BAJA)


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp.
(022) 2013789, Ext.266 Bandung

Gambar 3.50 Pemasangan base pelat


pada kaki menara.
19. Setelah semua perakitan selesai, lakukan pengecatan pada
semua bagian menara untuk keawetan dan keindahan menara
20. Menara selesai dibuat.

D3-Kontruksi Sipil -2c

26

Anda mungkin juga menyukai