Anda di halaman 1dari 24

Pengertian dan Tujuan Keluarga Berencana (KB)

Doktersehat.com-Keluarga Berencana (KB)merupakan suatu program


pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan
dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah
adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan
menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga
Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada
tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan
angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan
pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD,
dan sebagainya.

Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain :


1.

Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak


mengganggu hubungan seksual dan mudah dihentikan setiap saat.
Terhadap kesehatan resikonya sangat kecil.

2.

Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan


per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan. Alat
kontrasepsi suntikan juga mempunyai keuntungan seperti klien tidak
perlu menyimpan obat suntik dan jangka pemakaiannya bias dalam
jangka panjang.

3.

Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan


dilengan atas bawah kulit dan sering digunakan pada tangan kiri.
Keuntungannya daya guna tinggi, tidak mengganggu produksi ASI
dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.

4.

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat


kontrasepsi yang digunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat
kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas dengan proteksi jangka
panjang 5 tahun dan kesuburan segera kembali setelah AKDR
diangkat.

5.

Kondom, merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari


berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan
seksual. Manfaatnya kondom sangat efektif bila digunakan dengan
benar dan murah atau dapat dibeli secara umum.

6.

Tubektomi adalah prosedur bedah mini untuk memotong, mengikat


atau memasang cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan
fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan. Manfaatnya sangat efektif,
baik bagi klien apabila kehamilan akan terjadi resiko kesehatan yang
serius dan tidak ada efek samping dalam jangka panjang.

Tujuan Keluarga berencana (KB) :


Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan
NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan
kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus

Meningkatkan
kontrasepsi.

jumlah

penduduk

untuk

Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

menggunakan

alat

Meningkatnya kesehatan
penjarangan kelahiran

keluarga

berencana

dengan

Sumber:id.wikipedia.org&ilmukeperawatan.info

Read more:http://doktersehat.com/pengertian-dan-tujuan-keluargaberencana-kb/#ixzz4LrArPLJS

cara

Pelaksanaan program KB yang dilaksanaan oleh BKKBN dirasakan


telah membuahkan hasil. Walaupun masih belum berhasil benar tetapi
telah mengalami kemajuan yang cukup besar. Banyak sekali kebiasaan
yang ada di masyarakat yang telah berubah.
Program KB bertujuan untuk mengontrol jumlah penduduk yang ada di
negara ini. Jumlah penduduk yang ada di negeri ini sudah lumayan
cukup besar. Untuk suatu negara, penduduk kita termasuk besar yakni
lebih dari dua ratus juta jiwa. Angka yang cukup tinggi. Oleh karena itu
pemerintah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduk dengan
program KB.Berbagai cara dilakukan oleh BKKBN dalam
mensukseskan program KB. Macam-macam cara yang ditempuh oleh
BKKBN dalam pensuksesannya adalah melalui penyuluhan, iklan
televisi, dan penyebaran opini akan pentingnya KB melalui bidan-bidan
atau tenaga medis lainnya.Perjuangan yang dilakukan oleh BKKBN pun
tidak sia-sia. Apa yang diharapkan terjadi pengontrolan penduduk di
masyarakatpun bisa terpenuhi. Sebuah pola pikir yang menyatakan
bahwa banyak anak banyak rejeki pun mulai sedikit terkikis.
Masyarakat yang ada di dalam masyarakat sekarang mulai berpikir lain.
Pikiran tentang banyak anak banyak rejeki sekarang lambat laun telah
berubah. Pola pikir masyarakat tidak seperti itu lagi, sekarang pola
berpikir yang ada di masyarakat berubah menjadi banyak anak banyak
susahnya.Jika pada waktu dulu kebiasaan masyarakat yang memiliki
anak banyak adalah hal biasa. Dulu dalam satu pasangan suami istri
memiliki anak dengan jumlah delapan, tujuh, sepuluh, atau bahkan
sebelas adalah hal yang biasa. Pandangan masyarakat pun pada waktu
itu biasa saja bahkan sangat senang karena banyak anak banyak rejeki.
Beberbeda dengan yang ada saat ini. Merawat anak yang masih kecil
dengan jumlah yang banyak adala suatu hal yang melelahkan. Sesuatu
hal yang sangat membebani. Banyak sekali hal yang harus dilakukan
untuk mampu menghidupi banyak sekali anak. Tidak hanya biaya hidup

tetapi juga biaya pendidikan yang semakin lama


semakin meninggi.Oleh karena itu, maka tidak heran jika saat ini banyak
orang yang untuk tidak berpikiran memiliki anak banyak. Mereka lebih
memilih memiliki sedikit anak, yakni satu atau dua saja. Semua itu
karena biaya yang ada di kehidupan sehari-hari sangatlah tinggi. Mulai
dari biaya hidup sampai biaya pendidikan semuanya sangat
tinggi.Sebenarnya semua masalah sosial yang ada di masyarakat yang
ada bisa di atasi. Penyelesaian yang ada bisa diatasi jika adanya
pemerataan kesejahteraan sosial yang benar-benar merata. Namun semua
itu tidak bisa dilakukan karena masih belum meratanya kesejahteraan
sosial masyarakat yang ada di negeri ini. Maka tidak heran jika program
kb lah yang dipilih demi mensejahterakan masyarakat negera ini.

BKKBN adalah singkatan dari kata Badan Koordinasi Keluarga


Berencana Nasional. Istilah Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional apabila disingkat yaitu menjadi BKKBN. Akronim BKKBN
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) merupakan
singkatan/akronim resmi dalam Bahasa Indonesia.

2.3. Partisipasi Masyarakat Dalam Keluarga Berencana


Partisipasi masyarakat dalam mendukung program KB masih
terlihat rendah. Hal ini terutama tampak pada partisipasi pria/suami. Hal
ini salah satunya disebabkan minimnya akses laki-laki terhadap
perolehan informasi, pelayanan KB, dan kesehatan reproduksi.
Menurut Peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan
(PSKK) UGM Issac Tri Oktaviatie, S.Ant, MSc, kurangnya promosi atau
sosialiasi tentang KB pria dikarenakan kebijakan KB di Indonesia yang
masih berfokus pada pencapaian target peserta KB perempuan.
Perempuan masih tetap menjadi sasaran utama sosialisasi program KB
dengan harapan istri yang akan mengkomunikasikan dan
menegosiasikan pemakaian alat kontrasepsi (alkon) kepada suaminya.
Hal ini tentunya menjadi tidak sejalan dengan upaya pemerintah untuk
meningkatkan peran serta pria dan kesetaraan gender dalam konteks
keluarga berencana karena tidak secara serius menjadikan pria sebagai
target sasaran program KB, jelasnya, Jumat (24/2) dalam diskusi KB
Pria di Indonesia: Program Setengah Hati di Gedung Masri
Singarimbun PSKK UGM
Aspek sosial budaya masyarakat Indonesia, lanjutnya, juga
menjadi faktor penyebab rendahnya kesadaran pria untuk berperan
menyukseskan program KB. Dari hasil penelitian yang dilakukan di
kabupaten Gunung Kidul, diketahui bahwa masyarakat masih
mempersepsikan KB merupakan tanggung jawab perempuan. Selain itu,
pemakaian alat kontrasepsi kondom mengurangi kenyamanan saat
melakukan hubungan seksual dengan pasangan dibanding jenis-jenis alat
kontrasepsi perempuan yang ada. Sementara metode vasektomi masih
dipersepsikan sebagai bentuk pengkebirian dan akan mengurangi
kekuatan pria. Pandangan yang keliru tentang vasektomi ini telah
melahirkan stigma terhadap akseptor yang dianggap oleh masyarakat
sekitar sebagai pria takut isteri. Kekhawatiran juga muncul dari

perempuan yang beranggapan dengan vasektomi justuru akan


meningkatkan peluang suami untuk tidak setia pada pasangan karena
tidak meninggalkan jejak.
Disamping hal itu, kata Isssac, penting untuk segera dilakukan
advokasi anggaran daerah diupayakan lebih berpihak pada pemenuhan
kebutuhan kesehatan reproduksi perempuan mencakup KB pria. PLKB
juga diupayakan untuk lebih aktif dalam mempromosikan alat
kontrasepsi pria, jangan hanya melimpahkan tanggung jawab
sosialisasinya pada kader KB di masyarakat
Keterlibatan pria didefinisikan sebagai partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan KB, pengetahuan pria tentang KB dan
penggunaan kontrasepsi pria. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan
bahwa partisipasi pria tidak hanya dalam hal pemakaian alat kontrasepsi
saja, tapi juga dalam hal pengambilan keputusan berKB oleh istri
ataupun dengan pengetahuan yang dimiliki oleh pria tentang KB
digunakan untuk membantu mensosialisasikan program-program KB.
Keterlibatan pria dalam KB diwujudkan melalui perannya berupa
dukungan terhadap KB dan penggunaan alat kontrasepsi serta
merencanakan jumlah anak dalam keluarga. Untuk merealisasikan tujuan
terciptanya Keluarga Berkualitas 2015, Partisipasi pria dalam Keluarga
Berencana adalah tanggung jawab pria dalam kesertaan ber-KB, serta
berperilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, pasangan atau
keluarganya. Dalam hal ini dinyatakan bahwa keterlibatan pria dalam
program KB dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.
Penggunaan metode kontrasepsi pria merupakan satu bentuk partisipasi
pria secara langsung, sedangkan keterlibatan pria secara tidak langsung
misalnya pria memiliki sikap yang lebih positif dan membuat keputusan
yag lebih baik berdasarkan sikap dan persepsi, serta pengetahuan yang
dimilikinya.

Kontrasepsi Temporer
Kontrasepsi yang bersifat sementara ini bertujuan menunda kehamilan
atau mengatur jarak antarkehamilan. Jenis kontrasepsi ini dapat
digunakan jika Anda belum ingin memiliki anak dalam jangka waktu
tertentu, dan dilepas jika Anda telah siap memiliki anak kembali.
Metode ini dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, yaitu:
Pil Keluarga Berencana (KB)
Kontrasepsi berbentuk pil ini bekerja menggunakan hormon progestin
dengan atau tanpa hormon estrogen, untuk mencegah ovulasi.
Kontrasepsi ini berfungsi dengan efektif jika dikonsumsi secara teratur.
Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan pil KB sama sekali
tidak berdampak buruk pada kesuburan wanita di masa yang akan
datang.
Terdapat dua jenis pil KB:
Pil kombinasi:
Merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dan
progesteron.
Pil ini 99% efektif jika dikonsumsi dengan tepat.
Contoh pil kombinasi yaitu Diane 35, Yasmin dan Marvelon. Diane
35 umumnya digunakan untuk mengobati jerawat, tapi juga
berfungsi sebagai kontrasepsi.
Kelebihan:
Mengurangi kram saat haid dan membuat haid lebih teratur.

Tidak mengganggu hubungan seks itu sendiri.


Mengurangi risiko kanker ovari, usus dan rahim.
Kekurangan:
Dapat menyebabkan efek samping seperti tekanan darah tinggi,
payudara nyeri, bercak darah, dan kenaikan berat badan.
Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).
Perlu kecermatan dalam pemakaiannya yang mana per 28 hari, pil
dikonsumsi setiap hari untuk 21 hari dan tidak dikonsumsi untuk 7
hari.
Sebaiknya dijauhi wanita di atas 35 tahun yang merokok karena
berisiko mengalami penggumpalan darah.
Pil progesteron:
Hanya mengandung hormon progesteron.
Dikonsumsi setiap hari tanpa jeda
Pil ini juga 99% efektif jika dikonsumsi dengan tepat.
Kelebihan:
Dapat dikonsumsi oleh wanita yang tidak dapat menggunakan
kontrasepsi mengandung estrogen karena mengidap tekanan darah
tinggi atau kegemukan.
Dapat dikonsumsi wanita perokok berusia lebih dari 35 tahun
tanpa menyebabkan penggumpalan darah.
Kekurangan:

Harus dikonsumsi setiap hari pada jam yang sama.


Dapat menyebabkan menstruasi berhenti, tidak teratur, atau lebih
sedikit.
Tidak melindungi dari IMS.
Koyo (patch) Ortho Evra
Koyo yang ditempelkan pada kulit ini melepaskan aliran estrogen dan
progestin. Biasanya koyo yang ditempelkan pada perut bagian bawah,
bokong, atau lengan ini digunakan sepanjang satu minggu selama 3
minggu.
Kelebihan:
Tidak perlu rutin mengonsumsi pil dan membuat haid lebih teratur.
Dapat digunakan di kolam renang, saat berolahraga, atau di kamar
mandi.
Mengurangi rasa sakit saat datang bulan.
Metode ini 99% efektif jika digunakan dengan tepat.
Kekurangan:
Dapat menyebabkan iritasi kulit atau efek samping lain yang
serupa dengan dampak pil KB.
Dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan sakit kepala.
Tidak tepat digunakan wanita perokok dan yang berusia lebih dari
35 tahun, atau yang berat badannya lebih dari 90 kg.
Tidak melindungi dari IMS.

Implan/susuk
Kontrasepsi ini berupa jarum kecil seukuran batang korek api (40 mm)
yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian
atas. Implan ini secara perlahan-lahan mengeluarkan hormon progestin
yang berfungsi mencegah kehamilan. Metode ini tepat untuk wanita
yang ingin menunda kehamilan dalam jangka pendek.
Kelebihan:
Dapat bekerja efektif hingga jangka waktu 3 tahun.
Tidak nampak di permukaan kulit.
Cocok bagi mereka yang sering lupa minum pil KB.
Tidak perlu menggunakan kondom.
Aman digunakan ibu menyusui.
Kontrasepsi ini juga berguna untuk wanita yang tidak bisa
menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Dapat segera dilepas bila terjadi efek samping.
99% efektif jika digunakan dengan tepat.
Biaya implan (200.000-300.000 per 3 tahun) lebih murah
dibandingkan pil KB (60.000-80.000 per bulan).
Kekurangan:
Pemakai implan tidak terlindungi dari penyakit seperti bagaimana
kondom mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS).

Berisiko menimbulkan efek samping seperti pendarahan yang tidak


normal.
Bagian kulit di sekitar implan terasa nyeri, bengkak, dan terbakar.
Masa menstruasi berpotensi menjadi tidak teratur dalam setahun
awal masa pemakaian.
Tidak tepat digunakan oleh pengidap penyakit tertentu seperti:
migrain, diabetes, sirosis, osteoporosis, gangguan hati.
Cincin vagina
Cincin vagina ditempatkan di dalam vagina selama tiga minggu, di luar
masa menstruasi. Alat ini bekerja dengan melepaskan hormon progestin
dan estrogen ke dinding vagina.
Kelebihan:
Cara pemakaian mudah, ringan, dan bahkan Anda tidak akan
merasa sedang memakainya.
Hanya diganti satu kali dalam sebulan dibanding pil KB yang perlu
diminum setiap hari.
Efektif lebih dari 99%.
Tetap bekerja jika Anda mengalami diare atau muntah.
Dapat meringankan nyeri haid.
Kekurangan:
Dibanding dengan implan yang bertahan 3 tahun, alat kontrasepsi
ini perlu diganti setiap bulan.

Tidak melindungi dari risiko IMS


Berpotensi menyebabkan iritasi dan efek-efek samping lain yang
serupa dengan dampak penggunaan koyo atau pil.
Harga alat ini rata-rata dua kali lebih mahal dibanding pil KB.
Dapat berefek samping pada beberapa wanita, seperti
menyebabkan sakit kepala, gangguan pada vagina, dan nyeri
payudara.
Suntikan (Depo Provera)
Hormon progestin disuntikkan umumnya pada bagian bokong atau
lengan untuk mencegah kehamilan dan efeknya bertahan hingga 3 bulan.
Kelebihan:
Efektif dan cukup disuntikkan tiap 3 bulan sekali.
Harga relatif terjangkau, kurang lebih Rp 25.000-Rp 30.000 per
suntikan.
Dapat digunakan oleh wanita yang tidak dapat menggunakan
kontrasepsi mengandung estrogen.
Tidak terpengaruh oleh obat-obatan.
Tidak perlu dikonsumsi tiap hari.
Kekurangan:
Tidak melindungi pasien dari penyakit kelamin yang menular
melalui seks.
Mempunyai efek samping yang hampir sama dengan pil KB
seperti mual, kenaikan berat badan dan nyeri pada payudara.

Dapat menurunkan keinginan untuk berhubungan intim.


Kontrasepsi spons
Kontrasepsi spons adalah spons sekali pakai yang mengandung
spermisida. Spons ini diletakkan jauh di dalam vagina, dekat leher
rahim, 24 jam sebelum melakukan hubungan seksual.
Kelebihan:
Dapat digunakan tanpa resep atau bantuan dokter.
Pasangan pria tidak perlu memakai kondom.
Tidak merepotkan seperti pil KB yang perlu diingat untuk
dikonsumsi setiap hari.
Kekurangan:
Di samping cukup sulit untuk digunakan dengan tepat, alat ini
tidak dapat digunakan pada masa menstruasi.
Kontrasepsi spons juga tidak melindungi pemakainya dari IMS.
Intrauterine devices (IUDs)
IUD adalah plastik berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim
yang berguna untuk menghadang sperma agar tidak membuahi sel telur.
Ada 2 jenis utama IUD:
IUD yang terbuat dari tembaga, seperti ParaGard, dapat bertahan
lamanya hingga 10 tahun.
IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, perlu diganti tiap
5 tahun sekali.
Kelebihan:

Tidak memerlukan perawatan rumit.


Waktu pemakaian sekali untuk jangka panjang.
Risiko infeksi dalam 20 hari setelah pemakaian IUD sangat kecil.
Anda dapat segera kembali subur setelah IUD dilepas oleh dokter.
Kekurangan:
Berpotensi menyebabkan efek samping seperti kram.
Memerlukan biaya untuk pemasangan awal.
Letaknya dapat bergeser.
ParaGard bisa mengakibatkan siklus menstruasi tidak teratur dan
volume haid yang lebih banyak.
Ada risiko tubuh akan menolak IUD tersebut.
Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
Spermisida
Spermisida dapat berbentuk busa, jeli, atau krim yang berfungsi
membunuh sel sperma. Bahan ini ditempatkan dalam vagina sebelum
berhubungan seksual, beberapa di antaranya dilakukan 30 menit
sebelumnya.
Kelebihan:
Mudah digunakan dan harganya relatif terjangkau.
Spermisida juga paling sering digunakan bersamaan dengan
metode kontrasepsi lain.

Kekurangan:
Dapat meningkatkan risiko IMS dan infeksi serta iritasi.
Kondom pria
Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini mencegah sperma agar tidak
masuk ke dalam tubuh wanita.
Kelebihan:
Dapat dibeli di banyak tempat.
98% efektif mencegah kehamilan.
Harga terjangkau.
Melindungi pemakainya dari IMS.
Kekurangan:
Hanya sekali pakai.
Hanya efektif jika dipasang dengan tepat.
Dapat lepas saat berhubungan seks.
Produk berbahan dasar losion dapat membuat kondom menjadi
tidak efektif.
Kondom wanita
Kondom wanita umumnya diletakkan pada mulut vagina delapan jam
sebelum melakukan hubungan seksual.
Kelebihan:

Ada perlindungan untuk pemakainya dari penyakit kelamin yang


menular.
Jika digunakan dengan tepat, memberikan perlindungan efektif
95%.
Kekurangan:
Lebih tidak umum dibanding kondom pria.
Hanya dapat digunakan sekali.
Sekitar 1 dari 5 pemakaian kondom wanita gagal sehingga
menyebabkan kehamilan.
Dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada organ kelamin wanita.
Diafragma
Diafragma adalah kontrasepsi menyerupai kubah yang diletakkan pada
mulut rahim sebelum berhubungan seksual. Kontrasepsi yang terbuat
dari karet ini digunakan bersamaan dengan spermisida. Alat ini harus
tetap dipakai sampai setidaknya enam jam setelah berhubungan seksual.
Kelebihan:
Bebas hormon.
Harganya relatif terjangkau
Dapat dipakai ulang setelah dicuci.
Efektif mencegah kehamilan hingga 92 96%.
Kekurangan:

Spermisida yang digunakan bersamaan dengan diafragma dapat


menimbulkan iritasi jaringan vagina.
Pengguna memerlukan waktu sebelum tahu cara menggunakan
diafragma dengan efektif.
Tidak melindungi penggunanya dari infeksi menular seksual
(IMS).
Cervical cap
Cervical cap atau biasa dikenal dengan TheFemCap berbentuk lebih
kecil, namun menyerupai diafragma dan juga digunakan beserta dengan
spermisida. Kontrasepsi ini diletakkan pada mulut rahim sehingga
menutup jalan menuju rahim.
Kelebihan:
Hanya perlu digunakan saat berhubungan intim
Jika digunakan dengan tepat, dapat mencegah kehamilan hingga
92-96%.
Tidak berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius.
Kekurangan:
Hanya bertahan selama 2 hari.
Tidak melindungi penggunanya dari IMS 100 persen dan tidak
dapat digunakan selama masa menstruasi.
Selain itu pemasangannya harus dilakukan oleh dokter.

Cara alami mencegah kehamilan: mendeteksi dan menghindari masa


subur
Masa subur adalah masa ketika ovarium melepaskan sel telur sehingga
berhubungan seks pada masa ini berisiko besar untuk hamil. Anda dapat
belajar memprediksi dan mendeteksi masa subur Anda. Selama masa
subur, Anda sebaiknya tidak berhubungan seks atau menggunakan
kondom pada saat berhubungan.
Berikut cara mendeteksi masa subur:
Menghitung siklus haid
Mengukur temperatur tubuh setiap hari
Memerhatikan cairan yang keluar dari vagina
Pasangan yang memilih metode ini perlu membuat catatan masa subur
mereka dengan tepat dan cermat. Pada umumnya, ovulasi terjadi di
tengah siklus haid yaitu sekitar 10-15 hari sebelum hari pertama haid
berikutnya. Catat dan perhatikanlah siklus menstruasi Anda selama
beberapa bulan sebelum menggunakan metode ini sebagai cara
kontrasepsi Anda.
Temperatur tubuh juga bisa diperhatikan dengan mencatat temperatur
tubuh setiap hari. Tujuannya agar Anda bisa memprediksi kapan ovulasi
terjadi. Pada saat sel telur dikeluarkan, suhu tubuh menjadi 0,2-0,3
derajat Celsius lebih tinggi pada sekitar tiga hari, dibanding seminggu
sebelumnya.
Anda juga bisa memerhatikan cairan dengan memasukkan jari ke dalam
vagina. Sebelum dan setelah ovulasi, cairan akan lebih kental dan
berwarna putih. Tapi dekat dan pada masa subur, cairan akan lebih encer,
jernih dan cair kurang lebih selama tiga hari.

Anda dapat memperkirakan masa subur Anda dengan menggunakan


kalkulator ovulasi di sini.
Kelebihan:
Tidak membutuhkan biaya dan obat-obatan.
Tidak ada efek samping.
Keefektivan metode mencapai 99% hanya jika dilakukan dengan
benar.
Kekurangan:
Tingkat efektivitasnya menurun secara drastis menjadi 75% jika
tidak dijalani dengan teliti.
Bukan metode yang praktis; memerlukan ketelitian dan disiplin.
Tidak melindungi dari IMS
Pengguna metode ini tidak bisa melakukan hubungan seksual
dengan spontan jika tidak ingin hamil.
Kontrasepsi Permanen
Pilihan ini hanya tepat diambil jika Anda dan pasangan memilih tidak
atau sudah tidak ingin memiliki keturunan lagi. Sterilisasi dilakukan
dengan cara-cara berikut ini:
Tubektomi (tubal ligation)
Sterilisasi pada wanita dengan cara pemotongan dan pengikatan tuba
falopi, sehingga sel telur tidak keluar dari ovarium.
Kelebihan:

Hampir 100 persen efektif dan bersifat permanen.


Tidak memerlukan perawatan harian.
Tidak mempengaruhi kadar hormon.
Tidak mengganggu hubungan seksual Anda.
Bisa berhubungan seks secara spontan.
Kekurangan:
Memerlukan metode bedah dengan biaya relatif mahal.
Tidak melindungi pasiennya dari IMS.
Seperti semua operasi, tubektomi berisiko menyebabkan
komplikasi seperti pendarahan dalam dan infeksi.
Terdapat risiko operasi tidak berhasil.
Implan tuba
Implan kecil yang terbuat dari silikon atau logam ditempatkan di dalam
kedua tuba falopi.
Kelebihan:
Prosedur hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit.
Bisa dilakukan tanpa pembiusan total ataupun bedah.
Hampir 100 persen efektif.
Kekurangan:
Berbiaya mahal.

Proses pemasangannya membawa risiko seperti infeksi panggul.


Vasektomi
Operasi sterilisasi pada pria yang dilakukan dengan menutup saluran vas
deferens yang membawa sperma dari testis ke sistem reproduksi.
Kelebihan:
Biaya relatif terjangkau, lebih sederhana dan aman dibandingkan
tubektomi.
Tidak tergolong sebagai operasi yang besar.
Hampir 100 persen efektif.
Tidak memengaruhi gairah seks.
Kekurangan:
Membutuhkan operasi.
Tidak melindungi dari IMS.
Kondisi yang telah diubah hampir tidak bisa dikembalikan seperti
sebelumnya.
Manakah yang Tepat?
Dari semua pilihan di atas, manakah yang paling tepat untuk Anda?
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk
menentukannya:
Seberapa banyak usaha yang dikeluarkan

Jika Anda pelupa, mengonsumsi pil KB dapat menjadi pilihan yang


kurang tepat. Sebaliknya, Anda dapat memilih kontrasepsi yang lebih
tidak membutuhkan perawatan rutin.
Cara kerja kontrasepsi dan kebutuhan Anda
Jika Anda sedang menyusui, misalnya, sebaiknya gunakan kontrasepsi
yang tidak mengganggu produksi air susu ibu (ASI) dan tidak
mengakibatkan perubahan hormon berlebihan.
Kapan Anda ingin mendapatkan keturunan
Jika Anda ingin menunda kehamilan selama mungkin, Anda dapat
menggunakan kontrasepsi yang dapat bertahan lama, hingga hitungan
tahun.
Biaya yang dibutuhkan
Pastikan penggunaan kontrasepsi, terutama yang memerlukan
pembaruan berkala, sesuai dengan budget bulanan Anda. Meski
demikian, bukan berarti bahwa Anda harus menghindari kontrasepsi
yang mahal. IUD misalnya, meski mahal, tapi memberikan manfaat
jangka panjang yang cukup efektif.
Perlindungan dari infeksi
Jika Anda menggunakan kontrasepsi yang tidak melindungi Anda dari
IMS, sebaiknya gunakan juga jenis kontrasepsi lain yang memberikan
manfaat tersebut atau pastikan Anda berada di dalam sebuah hubungan
yang monogami atau berkomitmen.

Kontrasepsi Darurat
Kontrasepsi hormon dalam bentuk pil ini dikonsumsi setelah
berhubungan seks untuk mencegah terjadinya pembuahan. Obat ini perlu
dikonsumsi kurang dari 72 jam setelah hubungan seks untuk memastikan
keefektifannya.

Anda mungkin juga menyukai