Anda di halaman 1dari 4

Arsitektur Infrastruktur pada Teknologi Jaringan Seluler LTE

Teknologi Long Term Evolution (LTE) sebagai generasi keempat pada


sistem komunikasi seluler menawarkan komunikasi penuh berbasis IP diseluruh
infrastrukturnya. Berbeda dengan pendahulunya sistem seluler 3G UMTS,
teknologi LTE hanya berbasis Packet Switching (PS) yang ditujukan khusus untuk
menangani trafik data. Begitu pula dengan arsitekturnya yang lebih
disederhanakan dengan dihilangkannya kontrol terpusat di setiap base station.

Gambar 1. Perbandingan arsitektur 3G UMTS dan 4G LTE


Pada tulisan ini, tidak dibahas tentang sistem teknologi 3G UMTS namun
hanya sebagai perbandingan untuk mengetahui perubahan pada arsitektur LTE.
Arsitektur LTE secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu E-UTRAN
(Evolved Terrestrial Radio Access Network), perangkat pengguna LTE dan
Jaringan Inti. Pada jaringan inti terbagi menjadi beberapa entitas yaitu MME
(Mobility Management Entity), SGW (Serving Gateway), PGW (Packet data
network Gateway) dan PCRF (Policy and Charging Rules Function). Berikut akan
dijelaskan masing-masing bagian arsitektur secara umum. Untuk pembahasan
yang lebih rinci, akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya.

E-UTRAN (Evolved Terrestrial Radio Access Network)


E-UTRAN atau biasa disebut eNodeB. eNodeB menyediakan antarmuka
radio dan manajemen sumber daya radio untuk LTE, termasuk radio bearer
control, radio admission control dan penjadwalan sumberdaya radio uplink dan
downlink untuk pengguna. eNodeB juga mendukung kompresi IP header dan
enkripsi data user-plane. eNodeB saling terhubung dari satu eNodeB ke yang lain
melalui antarmuka yang disebut X2; antarmuka ini memiliki beberap kegunaan

seperti handover. eNodeB juga terhubung ke EPC melalui antarmuka S1, yang
dibagi kedlam user plane dan control plane.

Gambar 2. Antarmuka userplane dan control plane di eNodeB


Antarmuka control plane merujuk pada S1-MME dan dan diakhiri di MME.
Semetara itu, Antarmuka S1-U diputuskan pada Serving GW dan menangani
trafik user-plane. Antarmuka S1 mendukung pooling seperti hubungan antara
banyak eNodeB dan MME dan juga antara eNodeB dan Serving GW. Antarmuka
S1 juga mendukung jaringan berbagi, cara ini mengizinkan operator untuk
berbagi sumber daya jaringan radio.

Mobility Management Entity


Dari sudut pandang jaringan inti, MME adalah node utama untuk
mengendalikan jaringan akses LTE. MME memilih SGW untuk perangkat
pengguna selama inisialisasi penambahan dan juga sepanjang handover, jika
diperlukan antara jaringan LTE. MME bertanggungjawab untuk mengikuti dan
prosedur penomoran untuk perangkat pengguna dalam mode idle dan juga
aktivasi dan deaktivasi pembawa komunikasi perangkat pengguna. MME, melalui
interaksi dengan HSS, bertanggungjawab untuk otentikasi perangkat pengguna.
Untuk perangkat pengguna yang roaming, MME memutuskan antarmuak S6a
kearah HSS lokal. MME juga menjamin perangkat pengguna memperoleh otoritas
untuk menggunakan PLMN (Public Land Mobile Operator) operator dan juga
menjalankan roaming apapun yang membatasi perangkat pengguna.
Sebagai tambahan, MME menyediakan fungsionalitas control plane untuk
mobilitas antara LTE dan jaringan akses 2G/3G. Antarmuka S3 menghubungkan
MME ke SGSN. MME dipilih melalui fungsi seleksi MME. Seleksi berbasis pada
topologi jaringan, tergnatung MME yang mana yang melayani UE di lokasi
khusus. Beberapa MME melayani area khusus, prosedur seleksi berbasis pada
beberapa kriteria yang berbeda.

Serving Gateway
Serving gateway melakukan beberapa fungsi untuk kedua arsitektur
jaringan berbasis GTP dan PMIP. Serving Gateway menghubungkan antarmuka
menuju E-UTRAN; setiap UE yang terhubung ke EPS dibantu dengan Serving GW
tunggal. Cara yang sama seperti MME, Serving GW dipilih untuk UE berbasis
pada topologi jringan dan lokasi UE. Saat UE terhubung dengan SGW, akan
menangani pengiriman data paket UE dan juga bertindak sebagai titik lokal saat
diperlukan Handover antar eNodeB.
Sepanjang handover dari LTE ke teknologi akses 3GPP yang lain, SGW
terhubung dengan antarmuka S4 dan menyediakan koneksi untuk mengirim trfik
pengguna dari jaringan 2G/3G dan PGW. Sepanjang kedua handover inter-NodeB
dan Inter-RAT, SGW mengirim satu atau lebih tanda ke sumber eNodeB, SGSN,
atauRNC dalam perintah untuk membantu fungsi pengulangan perintah didalam
eNodeB. Saat UE dalam keadaan IDLE, SGW akan memutuskan jalur untuk data.
Jika paket baru datang, SGW mengaktifkan penomoran menuju UE. Sebagai
bagian dari ini, SGW mengelola dan menyimpan informasi yang berhubungan ke
UE.

Packet Data Network Gateway


PDN Gateway menyediakan konektivitas ke jaringan eksternal (Internet,
Service Provider dan IMS) untuk UE, dengan fungsi sebagai titik masuk dan
keluar untuk trafik data UE. UE terhubung ke lebih dari satu PDN GW jika
diperlukan untuk mengakses lebih dari satu jaringan eksternal. PDN GW juga
mengalokasikan alamat IP ke UE. Fungsi PDN GW menerapkan arsitektur SAE
dengan versi berbasis GTP dan PMIP. Dengan fungsi sebagai gateway, PDN GW
melakukan deep packet inspection (DPI) atau filter paket berbasis pad setiap
pengguna. PDN GW juga melakukan kendali tingkat-layanan. Dari sudut pandang
QoS, PDN GW juga menandai paket uplink dan downlink dengan Diffserv code
point.
(Gambar prosedur IP PDN GW ke UE)

Policy and Charging Rules Function


Policy and Charging Rules Function (PCRF) adalah kebijakan dan elemen
kendali beban pada arsitektur SAE dan meliputi keputusan untuk kendali
kebijakan dan fungsionalitas kendali beban berbasis flow, yang berarti PCRF
menyediakn kendali berbasis jaringan yang berhubungan ke deteksi layanan
aliran data, jalan masuk, QoS, dan perhitungan beban berbasis aliran menuju ke
Policy and Enforcement Function (PCEF). PCRF menerima layanan informasi dari
fungsi aplikasi dan menentukan bagaimana aliran data untuk layanan khusus

akan ditangani oleh PCEF. PCRF juga memastikan pemetaan trafik user plane dan
perlakuan sesuai dengan subscription profile yang terhubung dengan pengguna.

Protocol Stack
Interface
User Equipment
Teknologi Transport

Anda mungkin juga menyukai