Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PEMBELAJARAN

Nama

: Arif Afandi

NIM

:140341604048

Prodi/Off

: S1 Pendidikan Biologi/A

Tanggal

: 26 & 28 September 2016

Topik

: Hasil Observasi dan Teori humanistik

1. Konsep yang dipelajari


Pada minggu ini perkuliahan membahas/diskusi tentang teori
kognitivisme dan pengisian materi oleh mahasiswa S2 yang menempuh PPL
tentang Belajar dan pembelajaran. Adapun konsep dari bahasan dalam minggu ini
dapat dibuat diagram sebagai berikut:

H
P
u
e
m
n
a
g
n
e
ri
ts
ts
it
i
a
k
n

2. Hasil eksplorasi
Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia
sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk
berpegang pada prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka
berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk
dalam mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal
mereka. Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap
hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka.
a. Arthur Combs (1912-1999)
Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi karena tidak
adanya kesediaan seseorang melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai
akibat dari adanya sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau memuaskan.
Misalkan guru mengeluh murid-muridnya tidak berminat belajar, sebenarnya hal
itu karena murid-murid itu tidak berminat melakukan apa yang dikehendaki oleh
guru. Kalau saja guru tersebut lalu mengadakan aktivitas-aktivitas yang lain,
barangkali murid-murid akan berubah sikap dan reaksinya.
b. Abraham Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada
dua hal :
a. Suatu usaha yang positif untuk berkembang
b. Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing
orangmempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau
berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang
sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki
dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya
semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat
itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh
hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti

kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di


atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang
harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan
bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan
dasar si siswa belum terpenuhi.
c. Carl Ransom Rogers
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
1. Kognitif (kebermaknaan)
2. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Meskipun teori yang dikemukan Rogers adalah salah satu dari teori
holistik, namun keunikan teori adalah sifat humanis yang terkandung didalamnya.
Teori humanistik Rogers pun menpunyai berbagai nama antara lain : teori yang
berpusat pada pribadi (person centered), non-directive, klien (client-centered),
teori yang berpusat pada murid (student-centered), teori yang berpusat pada
kelompok (group centered), dan person to person). Namun istilah person centered
yang sering digunakan untuk teori Rogers.
Asumsi dasar teori Rogers adalah:
- Kecenderungan formatif
Segala hal di dunia baik organik maupun non-organik tersusun dari hal-hal
yang lebih kecil.
- Kecenderungan aktualisasi
Kecenderungan setiap makhluk hidup untuk bergerak menuju ke
kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya. Tiap individual mempunyai
kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan masalahnya.
Sejak awal Rogers mengamati bagaimana kepribadian berubah dan
berkembang, dan ada tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya:
Organisme, Medan fenomena, dan self.
1. Organisme
Pengertian organisme mencakup tiga hal:
Mahkluk hidup
Organisme adalah mahkluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya

dan merupakan tempat semua pengalaman, potensi yang terdapat dalam


kesadaran setiap saat, yakni persepsi seseorang mengenai kejadian yang
terjadi dalam diri dan dunia eksternal
Realitas Subyektif
Organisme menganggap dunia seperti yang dialami dan diamatinya.
Realita adalah persepsi yang sifatnya subyektif dan dapat membentuk
tingkah laku.
Holisme
Organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan dalam satu
bagian akan berpengaruh pada bagian lain. Setiap perubahan memiliki
makna pribadi dan bertujuan, yaitu tujuan mengaktualisasi,
mempertahankan, dan mengembangkan diri.
2. Medan Fenomena
Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman, baik yang internal
maupun eksternal, baik disadari maupun tidak disadari. Medan fenomena ini
merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di
dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya.
3. Diri
Konsep diri mulai terbentuk mulai masa balita ketika potongan-potongan
pengalaman membentuk kepribadiannya dan menjadi semakin mawas diri
akan identitas dirinya begitu bayi mulai belajar apa yang terasa baik atau
buruk, apa ia merasa nyaman atau tidak. Jika struktur diri itu sudah terbentuk,
maka kecenderungan aktualisasi tersebut mengacu kepada pengalaman organik
individual, sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh, akan kesadaran dan ketidaksadaran, psikis dan kognitif.
d. Aldous Huxley
Huxley (Roberts, 1975) menekankan adanya pendidikan non-verbal yang
juga harus diajarkan kepada siswa. Pendidikan non verbal bukan berwujud
pelajaran senam, sepak bola, bernyanyi ataupun menari, melainkan hal-hal yang
bersifat diluar materi pembelajaran, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran
seseorang.
Proses pendidikan non verbal seyogyanya dimulai sejak usia dini sampai

tingkat tinggi. Betapapun, agar seseorang bisa mengetahui makna hidup dalam
kehidupan yang nyata, mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan
hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkah-langkah yang bijaksana.
Dengan cara ini seseorang akan mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh
arti.
Berbekal pendidikan non verbal, seseorang akan memiliki banyak strategi
untuk lebih tenang dalam menapaki hidup karena memiliki kemampuan untuk
menghargai setiap pengalaman hidupnya dengan lebih menarik. Akhirnya apabila
setiap manusia memiliki kemampuan ini, akan menjadi sumbangan yang berarti
bagi kebudayaan dan moral kemanusiaan.
e. David Mills dan Stanley Scher
Pendekatan terpadu atau confluent approach merupakan sintesa dari
Psikologi Humanistik khususnya Terapi Gestalt- dan pendidikan, yang
melibatkan integrasi elemen-elemen afektif dan kognitif dalam proses belajar.
Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan verbal, logika, analisa,
rasio dan cara-cara intelektual, sedangkan elemen afektif menunjuk pada
perasaan, caracara memahami yang melibatkan gambaran visual-spasial, fantasi,
persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi, dan lain-lain.
Tujuan umum dari pendekatan ini adalah mengembangkan kesadaran
murid-murid terhadap dirinya sendiri dan dunia sekitarnya, serta meningkatkan
kemampuan untuk menggunakan kesadaran ini dalam menghadapi lingkungan
dengan berbagai cara, menerima petunjuk-petunjuk internal dan menerima
tanggung jawab bagi setiap pilihan mereka. Fungsi guru dalam pendekatan
terpadu kepada guru, dengan tujuan akhir mengembangkan responsibilitas murid
untuk belajar sendiri. Guru hanya membantu mereka dengan memberikan pilihan
yang masuk akal bagi pikiran mereka, dan jika perlu guru bisa menolak
memberikan bantuan untuk hal-hal yang bisa ditangani oleh murid sendiri.
3. Relevansi
Sebelum belajar
Teori humanistik masih

Setelah belajar
Tidak ada hukuman pada siswa

menggunakan hukuman
Guru lebih dominan

dalam teori ini


Siswa lebih dominan

Guru bertindak sebagai subjek

Siswa bertindak sebagai subjek atau


yang melakukan pembelajaran, guru
sebagai fasilitator

4. Identifikasi masalah
1. Terhadap kasus guru dipenjara akibat mencubit siswa, bagaimana
pendapat anda?
2. Bagaimana solusi permasalahan pendidikan di Indonesia dilihat dari
teori humanistik?
3. Bagaimana seharusnya peran guru menurut Honey dan Mumford?
4. Apakah kurikulum 2013 mencerminkan adanya humanistik?
Jawaban
1. Menurut saya, hal tersebut dapat terjadi akibat kurangnya peri
kemanusiaan baik pada siswa maupun guru. Dengan kata lain
penyebabnya bisa berasal dari guru maupun siswa yang jika ada yang
salah maka akan menghukum atau memberi pelajaran. Sedangkan
yang dimaksud salah tersebut dapat bermacam-macam dilihat dari
jenisnya bisa sebab karena hasilnya (otput dari seseorang, dalam hal
ini siswa) maupun proses penyampaian ( daam hal ini guru yang juga
salah karena mencubit).
2. Jika di Indonesia masih ada kasus pencubitan tersebut karena
kurangnya pemahaman tentang teori humanistik yang di mana dalam
teori tersebut tidak ada hukuman. Teori ini tidak hanya mengukur
tentang benar dan salah namun juga memerhitungkan penyebab
mengapa siswa bisa salah maupun benar, dan cara pengoptimalan
siswa.
3. Dalam teori ini ada di kenal 4 golongan siswa, yaitu aktivis, reflektor,
teoris, dan pragmatis. Seharusnya guru membuat/memfasilitasi siswa
dengan metode membuat kelompok yang berisi dari beragam
kelompok atau tipe dari siswa sehingga dalam kelompok tersebut dapat
saling melengkapi ataumemunculkan pemikiran yang beragam atau
dapat memandang dari beragam sudut pandang.

4. Sudah, sebab dalam kurikulum ini dapat mengoptimalkan peran siswa


dengan melakukan pendekatan scientifik yang dalam pendekatan ini
siswa diperlakukan dengan dibuat agar muncul keahliannya dengan
memahami kemauan siswa.
5. Elemen menarik
Dalam minggu ini mahasiswa belajar tentang teori belajar dan
pembelajaran yang lain yaitu tentang Humanistik, dengan mempelajari teori
tersebut mahasiswa menjadi lebih memiliki pandangan tentang bagaimana
pendidikan seharusnya dilakukan. Dengan mempelajari perkuliahan pada minggu
ini saya menjadi paham bagai mana cara memperlakukan siswa yaitu dengan tidak
langsung/tidak boleh langsung menghukum siswa yang salah tersebut, siswa tidak
boleh dipaksa untuk menyukai sesuatu namun diarahkan atau dimengerti mengapa
siswa terebut tidak suka dan mencari jalan bagaimana agar siswa tersebut suka.
6. Refleksi
Umum
Pada minggu ini saya harus lebih banyak belajar dan membaca buku maupun
referensi yang lain yang mendukung saya dalam belajar. Selain itu saya juga bisa
bertanya kepada yang lebih ahli jika masih ada pertanyaan dan meminta saran jika
menemui kesulitan dalam belajar.
Khusus
Dalam minggu ini saya tidak masuk pada hari Senin sebab sakit yang
disebabkan terlalu lelah, dengan ini saya harus bisa menjaga kesehatan dengan
baik dan harus bisa membagi waktu dengan bijak. Sebab dengan menjaga
kesehatan kita, salah satu manfaatnya agar kuat untuk belajar dan melakukan hal
baik dengan maksimal tidak asal mengerjakan. Untuk teori yang saya terima pada
hari Rabu saya merasa cukup paham sebab pada hari sebelumnya sudah diminta
untuk membuat resum yang telah saya baca sehingga pada hari itu saya dapat
memahami arah pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai