JURNAL PEMBELAJARAN 6th
JURNAL PEMBELAJARAN 6th
Nama
: Arif Afandi
NIM
:140341604048
Prodi/Off
: S1 Pendidikan Biologi/A
Tanggal
Topik
H
P
u
e
m
n
a
g
n
e
ri
ts
ts
it
i
a
k
n
2. Hasil eksplorasi
Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia
sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk
berpegang pada prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka
berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk
dalam mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal
mereka. Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap
hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka.
a. Arthur Combs (1912-1999)
Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi karena tidak
adanya kesediaan seseorang melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai
akibat dari adanya sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau memuaskan.
Misalkan guru mengeluh murid-muridnya tidak berminat belajar, sebenarnya hal
itu karena murid-murid itu tidak berminat melakukan apa yang dikehendaki oleh
guru. Kalau saja guru tersebut lalu mengadakan aktivitas-aktivitas yang lain,
barangkali murid-murid akan berubah sikap dan reaksinya.
b. Abraham Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada
dua hal :
a. Suatu usaha yang positif untuk berkembang
b. Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing
orangmempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau
berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang
sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki
dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya
semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat
itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh
hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti
tingkat tinggi. Betapapun, agar seseorang bisa mengetahui makna hidup dalam
kehidupan yang nyata, mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan
hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkah-langkah yang bijaksana.
Dengan cara ini seseorang akan mendapatkan kehidupan yang nikmat dan penuh
arti.
Berbekal pendidikan non verbal, seseorang akan memiliki banyak strategi
untuk lebih tenang dalam menapaki hidup karena memiliki kemampuan untuk
menghargai setiap pengalaman hidupnya dengan lebih menarik. Akhirnya apabila
setiap manusia memiliki kemampuan ini, akan menjadi sumbangan yang berarti
bagi kebudayaan dan moral kemanusiaan.
e. David Mills dan Stanley Scher
Pendekatan terpadu atau confluent approach merupakan sintesa dari
Psikologi Humanistik khususnya Terapi Gestalt- dan pendidikan, yang
melibatkan integrasi elemen-elemen afektif dan kognitif dalam proses belajar.
Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan verbal, logika, analisa,
rasio dan cara-cara intelektual, sedangkan elemen afektif menunjuk pada
perasaan, caracara memahami yang melibatkan gambaran visual-spasial, fantasi,
persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi, dan lain-lain.
Tujuan umum dari pendekatan ini adalah mengembangkan kesadaran
murid-murid terhadap dirinya sendiri dan dunia sekitarnya, serta meningkatkan
kemampuan untuk menggunakan kesadaran ini dalam menghadapi lingkungan
dengan berbagai cara, menerima petunjuk-petunjuk internal dan menerima
tanggung jawab bagi setiap pilihan mereka. Fungsi guru dalam pendekatan
terpadu kepada guru, dengan tujuan akhir mengembangkan responsibilitas murid
untuk belajar sendiri. Guru hanya membantu mereka dengan memberikan pilihan
yang masuk akal bagi pikiran mereka, dan jika perlu guru bisa menolak
memberikan bantuan untuk hal-hal yang bisa ditangani oleh murid sendiri.
3. Relevansi
Sebelum belajar
Teori humanistik masih
Setelah belajar
Tidak ada hukuman pada siswa
menggunakan hukuman
Guru lebih dominan
4. Identifikasi masalah
1. Terhadap kasus guru dipenjara akibat mencubit siswa, bagaimana
pendapat anda?
2. Bagaimana solusi permasalahan pendidikan di Indonesia dilihat dari
teori humanistik?
3. Bagaimana seharusnya peran guru menurut Honey dan Mumford?
4. Apakah kurikulum 2013 mencerminkan adanya humanistik?
Jawaban
1. Menurut saya, hal tersebut dapat terjadi akibat kurangnya peri
kemanusiaan baik pada siswa maupun guru. Dengan kata lain
penyebabnya bisa berasal dari guru maupun siswa yang jika ada yang
salah maka akan menghukum atau memberi pelajaran. Sedangkan
yang dimaksud salah tersebut dapat bermacam-macam dilihat dari
jenisnya bisa sebab karena hasilnya (otput dari seseorang, dalam hal
ini siswa) maupun proses penyampaian ( daam hal ini guru yang juga
salah karena mencubit).
2. Jika di Indonesia masih ada kasus pencubitan tersebut karena
kurangnya pemahaman tentang teori humanistik yang di mana dalam
teori tersebut tidak ada hukuman. Teori ini tidak hanya mengukur
tentang benar dan salah namun juga memerhitungkan penyebab
mengapa siswa bisa salah maupun benar, dan cara pengoptimalan
siswa.
3. Dalam teori ini ada di kenal 4 golongan siswa, yaitu aktivis, reflektor,
teoris, dan pragmatis. Seharusnya guru membuat/memfasilitasi siswa
dengan metode membuat kelompok yang berisi dari beragam
kelompok atau tipe dari siswa sehingga dalam kelompok tersebut dapat
saling melengkapi ataumemunculkan pemikiran yang beragam atau
dapat memandang dari beragam sudut pandang.