SKIZOFRENIA RESIDUAL
Penguji:
dr. Tri Rini Budi S, Sp. KJ
Disusun Oleh:
G4A015051
2016
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS GANGGUAN PSIKOTIK
SKIZOFRENIA RESIDUAL
Disusun Oleh :
Anggita Setiadi Nur Rachmat
G4A015051
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Sdr. SR
Usia
: 20 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Status Pernikahan
: Belum menikah
Pendidikan
Pekerjaan
:-
Alamat
: Tinggarjaya RT 01 RW 03 Jatilawang
Tanggal masuk RS
: 16 Agustus 2016
ANAMNESIS (Alloanamnesis)
Diambil dari
Tanggal anamnesis
: 05 September 2016
Alloanamnesis
Narasumber 1
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Alamat
Hubungan
Ny. TM
52
Perempuan
Pedagang
SMP
Tinggarjaya RT 01/03 Jatilawang
Ibu Kandung
Narasumber 2
Tn. T
55
Pria
Karyawan
SMP
Tinggarjaya RT 01/03 Jatilawang
Ayah Kandung
A. Keluhan Utama
Berbicara ngelantur sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
B. Keluhan Tambahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melamun
Pandangan mata kosong
Tidak nyambung saat diajak bicara
Mengulang kata kata yang sama
Malas makan
Malas mandi
17 19 tahun
Dapat
kembali
bersekolah.
Beraktivitas secara
normal, beberapa
kali sempat pindah
sekolah.
Mempunyai
riwayat di rawat
di Bangsal Jiwa
RSUD Banyumas
selama 2 minggu
Namun
dikarenakan
merasa tidak ada
gangguan, pasien
tidak kontrol
Kondisi membaik,
masih
kontrol
secara rutin
20 tahun
3 bulan yang
lalu
Pasien
beberapa kali
teringat
kepada
mantan teman
dekatnya saat
masih SMP
Masuk RS
(16 Agustus 2016)
1 minggu
sebelum masuk
Rumah Sakit
sering
berbicara
ngelantur
yang
semakin memburuk
pasien
sering
melamun,
dan
tatapan
matanya
nampak kosong
Pasien
sering
mengulang kata
kata yang sama
berupa arti dari
namanya, bacaan
bacaan shalat dan
tempat sekolahnya
Meminta
dengan
pacarnya
diganti
Namun
pasien
1 mingguoleh
sebelumayahnya. Masuk
Rumah
Sakit
dirawat
sempat
tidak mengungkapkannya,
pasien
menuliskan
di bukuGaduh,
hariannya.
memukul mukul
Dibawa
ke
Mempunyai teman
dekat saat masih
D. Riwayat
berusia SMP
1.
Sempat
tidak
diperkenankan
untuk
berpacaran
oleh orang tuanya
Mengikhlaskan
tidak
berpacaran
karena
pacarnya
dikatakan selingkuh
mendengar bisikan
bisikan yang
usia 16 tahun,
membuatnya merasa
ketakutan, namun
tidak
bisa
menjelaskan secara
spesifik seperti apa
bisikan
yang
didengar
melihat
adanya
pocong di bola mata
ibunya
pengobatan
altrnatif, kondisi
tetap
tidak
membaik
masih SPM
bertemu
mantan
mengamuk,
merasa ketakutan
Melihat pocong di
mata ibunya
Dirawat selama 2
minggu,
diperbolehkan
untuk rawat jalan
2.
3.
Silsilah Keluarga
Laki laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
Tinggal dalam satu rumah
G. Hal-hal yang Mendahului Penyakit
1.
Faktor Pencetus
Keluarga pasien kurang mengetahui secara pasti hal apa yang
menjadi faktor pencetus, namun keluarga mengatakan awalnya
pasien mulai teringat kembali kepada mantan pacarnya saat masih
SMP. Ingatan ini muncul kemungkinan setelah pasien melihat
catatan di buku bukunya.
2.
Faktor Predisposisi
a.
Pasien usia dewasa dan belum menikah.
b.
Teman-teman sebaya di lingkungan rumahnya sudah pada
c.
d.
e.
f.
H. Faktor Organik
Pasien tidak mengalami gangguan organik
I. Faktor Obat-Obatan dan Alkohol
Pasien tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol, obat-obatan
dan zat adiktif lainnya
J.
bersaudara.
Riwayat Perkembangan Awal
a. Masa Kanak-kanak (0-3 tahun)
Menurut kedua orang tua pasien. Tumbuh kembang
pasien sama dengan anak sebayanya. Serta tidak ada gejala
gangguan pada masa kanak-kanak.
b.
3.
4.
5.
seksualnya.
Riwayat Pendidikan
Pasien pertama kali masuk Sekolah Dasar umur 7 tahun dan
melanjutkan sampai dengan SMK namun tidak tamat. Pasien
termasuk siswa dengan prestasi yang cukup, tidak pernah tinggal
6.
7.
: belum pernah
9.
K. Kesan Alloanamnesis
Dapat dipercaya.
L. Kesimpulan Anamnesis
1.
Pasien seorang perempuan, 20 tahun, belum menikah, beragama
2.
3.
mandi
Pasien memiliki riwayat gangguan jiwa ketika berusia 16 tahun
4.
5.
6.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36,70C
RR
: 20 x/menit
Kepala
: Simetris, mesochepal
Mata
pupil isokor
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
discharge
: tidak ada deviasi trakea, tidak terdapat benjolan
yang terlihat atau teraba
Thoraks
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: Timpani
Palpasi
Defans
muskular
tidak
ada,
nyeri
tekan
IV.
PEMERIKSAN PSIKIATRI
1. Kesan Umum
: tampak sakit jiwa
2. Kesadaran
: compos mentis
3. Orientasi
Situasi
: sulit dinilai
Orang
: baik
Waktu
: baik
Tempat
: baik
4. Sikap
: merunduk
5. TingkahLaku
: hipoaktif
6. Proses pikir
a. Bentuk Pikir
: autisme
b. Isi Pikir
: waham (-)
c. Progresi Pikir
: miskin isi pembicaraan
7. Roman Muka
: normomimik
8. Afek
: inappropriate
9. Persepsi
: halusinasi visual (-) halusinasi auditorik (-)
10. Perhatian
: mudah ditarik, sukar dicantum
11. Hubungan Jiwa
: baik
12. Insight
V.
VI.
VII.
: derajat IV
SINDROM-SINDROM
1. Sindrom Skizofren:
a. Bentuk pikir autisme
b. Afek inappropriate
c. Withdrawal fungsi peran
2. Sindrom Depresi:
1) Merunduk
2) Hipoaktif
3) Anhedonia
DIAGNOSIS BANDING
1. Skizofrenia residual (F20.5)
2. Depresi pasca skizofrenia (F 20.4)
3. Gangguan afek depresi (F 32)
DIAGNOSIS KERJA
Axis I
: Skizofrenia residual (F20.5)
Axis II : Axis III : Axis IV : Masalah berkaitan dengan keluarga dan lingkungan
Axis V : GAF 40-31, beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita
dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi
VIII.
PENATALAKSANAAN
1.
Terapi Farmakologis
a. Olandoz tab 2x10 mg
b. Hexymer tab 2x2 mg
c. Chlorpromazine tab 1x100 mg
2.
Terapi Non-farmakologis
a.
Psikoterapi edukatif
1) Terhadap pasien
Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai
penyakitnya,
2)
kondisinya,
faktor
pencetus,
serta
rencana
pengobatan selanjutnya.
Terhadap keluarga :
a) Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit
pasien, gejala, faktor penyebab dan pencetus, komplikasi,
b)
Psikoterapi suportif
Memberikan motivasi kepada pasien untuk bercerita
2)
3)
4)
c.
gejala-gejala lain.
Sosioterapi
Meminta keluarga untuk memberikan penjelasan kepada
lingkungan
sekitar
rumah
ataupun
teman-temannya
agar
IX.
PROGNOSIS
1.
Premorbid
Prognosis
Riwayat penyakit
keluarga
Tidak ada
Baik
Baik
Baik
2.
Buruk
Stressor psikososial
Ada
Baik
Sosial ekonomi
Menengah kebawah
Buruk
Ada
Buruk
Morbid
Prognosis
Onset usia
Dewasa
Baik
Jenis penyakit
Psikotik
Buruk
Perjalanan penyakit
Kronik
Buruk
Kelainan Organik
Tidak ada
Baik
Respon Terapi
Membaik
Baik
KESIMPULAN KASUS
1.
2.
3.
Axis II
:-
Axis III
:-
Axis IV
Axis V