Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

(Pavement Design) Menggunakan CBR


Dosen : Runi Asmaranto (runi_asmaranto@ub.ac.id)

Secara umum perkerasan jalan harus cukup kuat untuk


memenuhi dua syarat, yaitu :
(a) Secara keseluruhan, perkerasan jalan harus cukup kuat
untuk memikul berat kendaraan-kendaraan yang akan
memakainya.
(b) Permukaan jalan harus dapat menahan terhadap gaya
gesekan dari keausan roda-roda kendaraan, juga
terhadap pengaruh air dan hujan. Yaitu harus ada
lapisan aus yang kuat.

Bilamana perkerasan jalan tidak mempunyai kekuatan


secukupnya secara keseluruhan (yaitu tidak memenuhi
syarat a) maka jalan tersebut akan mengalami penurunan
dan pergeseran, baik pada perkerasan jalan maupun
pada tanah dasar.
Akhirnya jalan tersebut akan
bergelombang besar dan berlubang-lubang, sampai
menjadi rusak sama sekali.
Bilamana perkerasan jalan tidak mempunyai lapisan aus
yang kuat (yaitu tidak memenuhi syarat b) maka
permukaan jalan akan mengalami kerusakan yang pada
permulaan berupa lubang-lubang kecil. Lubang-lubang
tersebut lama kelamaan akan bertambah banyak dan
bertambah besar sampai perkerasan menjadi rusak
secara keseluruhan.

GAMBAR A.
GRAFIK TEGANGAN-TEGANGAN SERTA NILAI CBR PADA PERKERASAN JALAN.

Sebagai titik tolak untuk mengerti cara perencanaan perkerasan


jalan kita dapat mempelajari keadaan tegangan tanah yang
timbul pada perkerasan akibat muatan roda yang bekerja pada
permukaan. Tegangan-tegangan ini dapat dilihat pada
Gambar-A.
Grafik-grafik pada gambar tersebut memperlihatkan tegangan
geser serta tegangan vertikal dibawah suatu plat yang
berbentuk bulat. Muatan dari pada kendaraan juga dapat
dianggap kira-kira sama seperti muatan pada plat-plat bulat.
Nilai tegangan-tegangan ini dihitung dengan menganggap
bahwa perkerasan jalan dibuat dari bahan yang sifatnya
seragam dan elastik.

Tentu perkerasan jalan sebenarnya terdiri dari bahan yang


tidak seragam dan tidak elastik benar sehingga pada gambar A
ini merupakan perkiraan saja. Walaupun demikian grafik ini
cukup tepat untuk menunjukkan suatu hal yang penting. Yaitu
bahwa tagangan-tegangan dalam perkerasan jalan (akibat
muatan roda) adalah sangat tinggi dekat pada permukaan
jalan, tetapi semakin kebawah maka tegangan tersebut
semakin turun dengan segera. Pada dalam 25 cm, tegangantegangan ini sudah menjadi kurang dari pada separuh nilai
pada permukaan sedangkan pada dalam 50 cm menjadi
kurang lebih seperdelapan nilai pada permukaan. Bahan yang
dipakai untuk perkerasan harus cukup kuat untuk menahan
tegangan-tegangan yang timbul ini, sehingga semakin
kebawah dari permukaan jalan maka semakin kecil kekuatan
bahan yang perlu dipakai itu.
Teranglah disini bahwa bilamana kita membuat jalan diatas
tanah lunak maka perkerasan harus tebal supaya tegangan
yang bekerja pada tanah lunak dapat dipertahankan kecil.
Apabila jalan dibuat diatas tanah yang keras maka tebal
perkerasan boleh tipis.

Terang juga bahwa bilamana jalan dibuat diatas tanah


lunak, tidak perlu seluruh perkerasan dibuat dari bahan
yang sama. Pada bagian atas (dekat permukaan) harus
dipakai bahan dengan kekuatan tinggi, tetapi pada
bagian bawah dapat dipakai bahan lain dengan kekuatan
lebih rendah, karena tegangan-tegangan yang harus
ditahan disini lebih rendah.
Jadi perkerasan dapat dibuat dari beberapa lapisan yang
kekuatannya makin kebawah makin menurun. Tentu
cara ini akan lebih ekonomis dari pada pembuatan
seluruh perkerasan dari satu bahan.

CBR (California Bearing Ratio).


Cara CBR ini dikembangkan oleh California State
Highway Department sebagai cara untuk menilai
kekuatan tanah dasar jalan (subgrade). Kemudian
cara ini dipakai dan diperkembangkan lebih lanjut
oleh badan-badan lain, terutama oleh U.S. Army
Corps of Engineers.
Dengan cara ini suatu percobaan penetrasi (disebut
percobaan CBR) dipergunakan untuk menilai kekuatan
tanah dasar atau bahan lain yang hendak dipakai
untuk pembuatan perkerasan, Nilai CBR yang
diperoleh kemudian dipakai untuk menentukan tebal
lapisan perkerasan yang diperlukan diatas lapisan
yang nilai CBR-nya ditentukan. Jadi dianggap bahwa
diatas suatu bahan dengan nilai CBR tertentu,
perkerasan tidak boleh kurang dari suatu angka
tertentu.

Jadi secara definisi,


CBR (California Bearing Ratio)
merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan
(test load) dengan beban standar (standar load) dan
dinyatakan dalam persentase. Lebih jelas lagi dapat
dinyatakan dengan persamaan :

PT
CBR
x 100 %
PS
dalam hal ini :
PT
= beban percobaan (test load)
PS
= beban standar (standar load)

GAMBAR C. PERCOBAAN CBR DILABORATORIUM

Percobaan CBR.
Alat serta cara melakukan percobaan CBR dapat dilihat pada Gambar
di atas. Dengan mempergunakan dongkrak mekanis sebuah piston
penetrasi ditekan supaya masuk ke tanah dengan kecepatan 0,05 inci per
menit. Luas piston tersebut adalah 3 inci persegi. Untuk menentukan
beban yang bekerja pada piston ini dipakai sebuah "proving ring" yang
terpasang antara piston dan dongkrak. Pada nilai-nilai penetrasi tertentu,
beban yang bekerja pada piston tercatat sehingga kemudian dapat dibuat
grafik beban terhadap penetrasi.
Contoh grafik semacam ini dapat dilihat pada Gambar D.
Jika bagian permulaan grafik ini cekung keatas, maka pada titik nol
harus diadakan koreksi. Cara melakukan koreksi ini dapat dilihat pada
gambar, yaitu titik nol digeser kekanan sehingga tidak terdapat lagi bagian
yang cekung ketas.
Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,l inci dan 0,2 inci dengan
cara membagi beban pada penetrasi ini masing-masing dengan beban
sebesar 3000 pound dan 4500 pound,

GAMBAR. D. CONTOH HASIL PERCOBAAN CBR

Penetrasi Plunyer

Beban Standar

0,10 in (2,50 mm)


0,20 in (5,00 mm)
0,30 in (7,50 mm)
0,40 in (10,00 mm)
0,50 in (12,50 mm)

3000 lb ( 1370 kg = 13,50 kN)


4500 lb (2055 kg = 20,00 kN)
5700 lb (2630 kg = 25,50 kN)
6900 lb (3180 kg = 31,00 kN)
7800 lb (3600 kg = 35,00 kN)

Beban ini adalah beban standard yang diperoleh dari


percobaan terhadap macam batu pecahan (standard material)
yang dianggap mempunyai CBR - 100 %. Jadi harga CBR
adalah perbandingan antara kekuatan tanah yang
bersangkutan dengan kekuatan bahan agregat yang dianggap
standard.

Cara mepergunakan grafik ini untuk mendapatkan tebal


perkerasan dari suatu nilai CBR tertentu diperlihatkan
dengan garis berbentuk panah.
Jadi umpamanya kita mempunyai bahan dengan nilai CBR
sebesar 4, dan kita akan membuat jalan untuk muaton as
sebesar 7 ton dan kategori lalu lintas sedang. Kita
memasang garis dari nilai CBR 4 (titik A) sampai garis
muatan as 7 ton, kemudian ditarik kekiri secara horisontal
untuk mendapat titik B.
Kemudian ditarik garis lurus lagi dari titik B melalui titik
lintas sedang untuk mendapatkan titik C pada skala tebal
perkerasan. Dalam hal ini diperoleh tebal perkerasan
sebesar 26 cm.

Percobaan CBR dapat dilakukan pada contoh tanah asli (undisturbed


samples), ataupun pada contoh yang dipadatkan (compacted samples).
Percobaan CBR juga dapat dilakukan dilapangan, langsung pada tanah
yang mau dicoba. Contoh yang dipadatkan (compacted samples) untuk
percobaan CBR biasanya dibuat dalam cetakan yang mempunyai
diameter 6 inci. Tinggi contoh dibuat sama seperti pada percobaan
pemadatan, dan cara memadatkan tanahnya juga sama, yaitu dengan
memakai alat pemukul dan jumlah lapisan yang sama. Karena luas
cetakan CBR lebih besar dari pada luas cetakan pemadatan, maka
banyaknya pukulari harus ditambah untuk mendapatkan daya
pemadatan yang sama. Yaitu :
Banyaknya pukulan pada contoh CBR =
2

6
x 25 pukulan 56 pukulan
4
Diameter cetakan CB R
= 6 inci.
Diameter cetakan pemadatan = 4 inci.

Contoh Soal :
Dari suatu percobaan CBR dilaboratorium diperoleh data-data sebagai
berikut :
Beban plunyer (kN)

0,32
0,78
1,19
1,51
1,96
2,26
2,50
2,64

Tentukan nilai CBR.!

Penetrasi (mm)
0,625
1,250
1,875
2,50
3,750
5,00
6,250
7,500

Dari hasil pengujian nilai CBR untuk perkerasan jalan raya


didapatkan data sebagai berikut :

Lapisan

Jenis Tanah

Nilai
CBR (%)

Tanah dasar
(sub grade)

Lempung berpasir
(sandy clay)

Lapis fondasi bawah


(sub base)

Pasir
(sand)

22

Lapis fondasi atas


(base)

Kerikil bergradasi baik


(well graded gravel)

80

Data kurva CBR untuk menentukan tebal konstruksi

CBR (%)

Tebal lapisan konstruksi


(mm)

5
10
15
20
30
80

375
285
225
190
150
100

Gambar sketsa penampang lapisan perkerasannya ..!

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai