Anda di halaman 1dari 24

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING


Tugas Perkembangan 6:
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi)
Sekolah
: SMA
Kelas/Semester : XI/1,2
Tahun
: 2011/2012
A. Bahasan/ Topik Permasalahan
B. Bidang Bimbingan
C. Jenis Layanan
D. Fungsi Layanan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
F. Uraian Kegiatan

G. Materi Layanan

H. Metode
I. Tempat Penyelenggaraan
J. Alokasi Waktu
K. Pihak yang disertakan/Peran
L. Alat dan Perlengkapan
M. Rencana Penilaian
N. Rencana Tindak Lanjut

O. Catatan Khusus

Kepala Sekolah

Dra. Murniyati, S,Pd


NIP.45678456789876
Materi Layanan

: Berpikir secara positif dalam kehidupan sehari-hari


: Pribadi
: Informasi
: Pemahaman
: Siswa mampu berpikir secara positif dalam kehidupan
sehari-hari
: 1. Membuka kegiatan layanan informasi
2. Menjelaskan materi berpikir positif
3. Menyimpulkan materi yang diberikan
: 1. Cara-cara berpikir positif
2. Manfaat bepikir positif bagi kesehatan fisik dan
mental.
: Klasikal, Ceramah dan Tanya jawab
: Ruang kelas
: 1x 45 menit
: : Papan Tulis, spidol
: Laiseg, Laijapen, Laijapang
: a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
c. Konseling individual
:-

Indralaya, Juli 2012


Guru Pembimbing

Marsella Alverina, S. Pd
NIP.97654456787654

Judul Materi : Berpikir secara positif dalam kehidupan sehari-hari


1. Berpikir Positif
Berpikir positif adalah cara berfikir secara terbuka dan melihat segala sesuatu selalu
memberi hikmah bagi pengalaman hidup. Individu yang berpikir positif adalah individu yang
mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan dapat memanfaatkan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menilai positif segala permasalahan.
2. Penyebab harus Berpikir Positif
Cara Berpikir Positif
1. Berusahalah untuk selalu melihat sisi POSITIF di balik setiap situasi yang negatif.
Ambillah hikmah di balik setiap musibah, carilah berkah di balik setiap masalah, petiklah
pelajaran di balik setiap kegagalan. Dengan menemukan hal-hal POSITIF, Anda tidak akan
dikalahkan oleh situasi yang negatif. Misalnya, anggaplah kegagalan sebagai sukses yang
tertunda. Anggaplah hambatan-hambatan sebagai tantangan bukan ancaman. Jadikan kondisi
sakit sebagai momen untuk mulai menghargai dan memelihara kesehatan.

2. Temukanlah sikap, kebiasaan atau keyakinan yang bersifat negatif. Sadarilah betapa semua
itu sangat berpotensi merusak kehidupan dan kepribadian. Lalu, ubahlah dengan sikap,
kebiasaan atau keyakinan yang bersifat POSITIF. Misalnya, kebiasaan menunda diganti
dengan kebiasaan bertindak, sikap mudah putus asa diganti dengan sikap pantang menyerah,
keyakinan bahwa masa depan suram diganti dengan keyakinan bahwa masa depan pasti
cemerlang bila kita mempersiapkannya dengan baik.

3. Milikilah keyakinan bahwa untuk setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Tentu saja
keyakinan itu sendiri tidak akan menyelesaikan masalah, namun keyakinan itu bisa membuat
Anda lebih efektif dalam mengatasi masalah.

4. Biasakanlah mengatakan kebenaran yang POSITIF kepada diri sendiri. Tidak perlu
menyangkal seakan-akan situasi yang negatif itu tidak ada. Akuilah dengan jujur keadaan
sebenarnya, namun kalahkanlah dengan pernyataan yang POSITIF. Misalnya, Hari ini saya
memang gagal, tetapi besok pasti lebih baik, Ujian ini memang berat, tetapi saya pasti bisa
lulus, dsb.

5. Milikilah perbendaharaan kata-kata POSITIF sebanyak mungkin, dan royallah


mengucapkannya. Misalnya, Saya gembira, Saya tidak akan menyerah, Saya optimis
akan berhasil, dsb. Ingatlah selalu bahwa kata-kata yang diucapkan itu sangat

mempengaruhi kehidupan Anda. Kata-kata yang negatif merusak kehidupan, sebaliknya katakata yang POSITIF membangun kehidupan yang berkualitas.

6. Carilah atmosfir POSITIF dan hiruplah sebanyak mungkin. Bergaullah dengan orangorang yang berpikiran POSITIF, bijaksana dan berwawasan luas. Bacalah buku-buku atau
artikel yang memotivasi Anda untuk maju. Kalau memungkinkan, rajinlah menghadiri
seminar-seminar mengenai kepribadian dan pengembangan diri.

7. Waspadalah terhadap polusi negatif dari orang lain. Betapapun displinnya Anda menjaga
pikiran, Anda tetap bisa terkontaminasi oleh kata-kata negatif yang diucapkan oleh orang lain
kepada Anda. Misalnya, Sudahlah, itu mustahil!, Kamu tidak akan berhasil, Hidup ini
sulit, Krismon ini membuat kita miskin, dsb. Jangan biarkan polusi dari luar itu merusak
pikiran POSITIF Anda. Tangkallah dengan pernyataan yang POSITIF baik diucapkan
maupun hanya di dalam hati. Ingat poin nomor 4.

8. Waspadalah terhadap munculnya perasaan negatif yang bisa merusak. Diantaranya: rasa
putus asa, frustasi, depresi, benci, iri hati, dsb. Cobalah temukan penyebabnya dan akuilah
dengan jujur , kemudian kendalikanlah dengan pikiran POSITIF. Misalnya, rasa iri hati bila
ditelusuri mungkin bersumber dari perasaan tidak mampu pada diri sendiri. Dan itu
seharusnya memacu kita untuk meningkatkan kemampuan. Rasa frustasi dan depresi
mungkin akibat kekecewaan yang berakumulasi. Cobalah menetralisir dengan mencari
hiburan, refresing, dsb.

9. Perkuatlah pikiran yang POSITIF dengan perbuatan-perbuatan POSITIF. Sebagai contoh:


olahraga pagi adalah tindakan POSITIF dibandingkan bermalas-malasan di tempat tidur,
berpenampilan rapih lebih POSITIF dibandingkan dengan penampilan seadanya, bergaul
lebih POSITIF daripada mengurung diri di rumah, bermain musik atau membaca lebih
POSITIf dibandingkan melamun, dsb.

10. Biasakanlah mengucapkan syukur dengan sungguh-sungguh. Bukti-bukti menunjukkan


bahwa ada kekuatan di balik ucapan syukur. Orang-orang yang bisa mensyukuri hidup adalah
orang-orang yang dapat lebih menikmati hidup karena bagi mereka hidup adalah anugerah
yang luar biasa. Bila Anda mengalami kesulitan untuk mengucapkan syukur, kunjungilah
teman yang sedang dirawat di rumah sakit, mampirlah ke Panti Asuhan atau Rumah Jompo.
Nanti Anda bisa mulai mensyukuri kehidupan dan kesehatan yang tidak ternilai harganya.

11. Percayalah dan serahkanlah seluruh hidup Anda kepada Tuhan. Ini adalah langkah utama
untuk dapat membentuk sikap mental POSITIF. Hubungan yang baik dengan Tuhan akan

membuat Anda merasa damai sejahtera. Dengan hati yang sejahtera, Anda dapat hidup lebih
tenang, lebih realistis, dan lebih POSITIF.

Materi Layanan
Judul Materi : Berpikir secara positif dalam kehidupan sehari-hari
1. Pengertian Berpikir Positif
Berpikir positif adalah cara berfikir secara terbuka dan melihat segala sesuatu selalu
memberi hikmah bagi pengalaman hidup. Sebaliknya, seorang yang berfikir negatif hanya
merekam gambar kelam dari setiap kejadian atau keburukan pada seseorang. Pernahkah kita
terpikir mengapa pita film yang umum kita kenal untuk mencuci gambar-gambar yang kita
inginkan dikenal dengan film negatif. Mungkin karena kita hanya melihat bayangan hitam
gelap dan kelabu di sana. Namun, bila kita bersedia mencuci dan mencetaknya dengan baik ,
kita akan dapati suansa indah penuh warna-warni sebagaimana yang kita harapkan. Demikian
halnya dengan gambaran pikiran negatif; pikiran yang hanya merekam gambar kelam dari
setiap kejadian. Kita takkan mendapati warna-warni kehidupan, karena cahaya ditangkap
sebagai kegelapan. Untuk itulah, mengapa kita disarankan untuk selalu melihat segala
sesuatunya dengan kacamata positif. Apalagi jika disadari, bahwa segala sesuatu di muka
bumi ini berada dalam kendali Tuhan Yang Mahakuasa
2. Penyebab Berpikir Positif
Individu yang berpikir positif adalah individu yang mempunyai harapan dan cita-cita
yang positif, memahami dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
dan menilai positif segala permasalahan. berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan
membuat seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat yang salah. Seseorang
harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu
harus sudah yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan
dan alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif. Kalau yang dilakukan salah
dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan memperoleh hasil yang negatif dan
mempercapat ke arah tujuan yang salah.
3. Cara Berpikir Positif
Orang yang bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan.
Namun bila sikap kita positif, setidaknya kita sudah berada dijalan menunju sebuah
keberhasilan. Berhasil atau tidaknya nanti kita ditentukan oleh apa yang kita lakukan
sepanjang jalan yang kita lalui tersebut. Saat saya mendengar tentang kata positif, dalam
ingatan saya langsung tertuju kepada orang-orang yang bergerak bidang bisnis MLM atau
jaringan, mereka yang aktif di bisnis ini diharuskan untuk selalu berpikir positif, karena
dengan selalu berpikir positif, mereka akan bisa menghadapi segala kendala yang merintangi,
seberat apapun yang akan dihadapinya. Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan

ilmu pengetahuanya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah bila kita selalu berpikir positif
untuk segala hal. Tapi bagaimana melatih diri supaya kita dapat menerapkankan pikiran
positif tersebut ada dalam kepala kita setiap saat, dan itu mungkin tidak banyak diketahui
oleh semua orang.
Menurut Hannie k. Wardhanie dalam tulisanya mengatakan bahwa setiap orang yang
mempunyai pikiran positf itu ada 10 hal yaitu:
1) Melihat masalah sebagai tantangan: Biasanya seseorang ketika mendapat suatu
masalah yang sangat pelik, pastinya bahwa dia menganggap itu adalah suatu cobaan
hidup yang sangat berat bahkan tak banyak dari mereka berakibat stres dan depresi
berat.
2) Menikmati hidup dengan penuh semangat: Seseorang yang selalu berpikir positif akan
menerima keadaan hidupnya dengan rasa syukur dan besar hati walaupun dia
mempunyai sebuah impian yang mungkin masih belum tercapai.
3) Pikiran terbuka untuk menerima kritik,saran dan ide : Dengan adanya dukungan dan
masukan dari luar, seseorang akan menemukan hal-hal baru yang belum pernah dia
temui dan itu bisa membuat segalanya akan jadi lebih baik dari sebelumnya.
4) Membuang jauh-jauh segala hal yang berbau negatif dalam hati dan pikiran : Pada
umumnya orang selalu menyimpan pikiran negatif dalam pikiranya dan itu malah
membuat suatu masalah baru dalam menjalani hal-hal berikutnya.
5) Mensyukuri apa yang dimilikinya : Bukan berarti kita selalu berkeluh kesah dengan
keterbatasan diri kita melainkan menyelarasakn hidup kita dengan Tuhan maha
pencipta.
6) Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu : Orang yang hobi menggosip itu selalu
pikiranya penuh dengan aroma negatif, karena kebanyakan sesuatu yang dibicarakan
adalah hal negatif dari orang lain dan itu menghambat pola pikir.
7) Tidak bikin alasan tapi langsung melakukan tindakan : Kita pernah mendengar plesetan
tentang NATO alias No actons, Talk only. Tidak berlaku bagi orang yang selalu positif.
8) Mempergunakan bahasa yang positif,tidak under estimate : Segalanya dilakukan
dengan penuh percaya diri dan optimis.
9) Menggunakan bahasa tubuh yang positif : Diantaranya adalah senyum, berjalan dengan
langkah tegap, ekspresif, berbicara dengan intonasi yang bersahabat.
10) Peduli pada citra diri : Berusaha tampil baik bukan hanya diluar tapi juga didalam.

4. Manfaat Berpikir Positif

1) Mengatasi stres : Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres,


mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi
kecemasan dan mengurangi stres. Ketika Anda mengembangkan sikap positif Anda
bisa mengontrol hidup Anda dengan baik.
2) Menjadi lebih sehat : Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan
bagaimana cara bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan
ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan,
dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti Anda
tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan,
dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi.
3) Percaya diri : Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk
menciba menjadi orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah
mendaptkan kehidupan yang lebih baik.
4) Bisa mengambil keputusan yang benar : Berpikir positif mencegah Anda memilih
keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali.
Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan dengan cepat.
5) Meningkatkan fokus : Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat
menghadapi masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan
energi Anda.
6) Bisa mengatur waktu lebih baik : Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan
membuat keputusan yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu
Anda mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
7) Lebih sukses dalam hidup : Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda
dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada
kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup Anda.
8) Memiliki banyak teman : Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orangorang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa
nyaman.
9) Menjadi pemberani : Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif
menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap
positif Anda akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat
menghadapinya.

10) Hidup lebih bahagia: Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia
menjadi diri Anda sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda
memiliki semangat berpikir positif, Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai,
tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.

5. Tips agar Anda selalu berpikiran positif :


- Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.
- Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.
- Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud
- Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.
- Baca dan kutipan yang inspirasional.
- Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.
- Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.
Seseorang yang berpikir positif tahu bagaimana menangani situasi yang buruk lebih baik
daripada siapa pun. Dan ingat, keberhasilan terjadi kepada mereka yang percaya diri

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Tugas Perkembangan 6:
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi)
Sekolah
: SMA
Kelas/Semester : XI/1,2
Tahun
: 2011/2012
A. Bahasan/Topik Permasalahan
B. Bidang Bimbingan
C. Jenis Layanan
D. Fungsi Layanan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
F. Uraian Kegiatan

G. Materi Layanan
H. Metode
I. Tempat Penyelenggaraan
J. Alokasi Waktu
K. Pihak yang disertakan/Peran
L. Alat dan Perlengkapan
M. Rencana Penilaian
N. Rencana Tindak Lanjut

O. Catatan Khusus

: Meningakatkan Rasa Percaya Diri


: Pribadi
: Informasi
: Pemahaman
: Memiliki gambaran mantap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
: 1. Membuka kegiatan layanan informasi
2. Menjelaskan materi berpikir positif
3. Menyimpulkan materi yang diberikan
: 1. Pengertian percaya diri
2. Penyebab kurang percaya diri
3. Menumbuhkan rasa percaya diri
: Klasikal, Ceramah dan Tanya jawab
: Ruang kelas
: 1x 45 menit
: : Papan Tulis, spidol
: Laiseg, Laijapen, Laijapang
: a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
c. Konseling individual
:-

Indralaya, Juli 2012


Mengetahui
Kepala Sekolah

Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons


Materi Layanan
Judul : Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Guru Pembimbing

Marsella Alverina

1. Pengertian Percaya Diri


Percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang
memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan secara tepat.
Psikolog W.H.Miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya
yang bertuliskan Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai
dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat. Tak
lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata Percaya diri merupakan modal
dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan percaya diri orang akan mampu mengenal
dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat
pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang
yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan
gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan
dirinya dengan orang lain".
2. Penyebab Kurang Percaya Diri

1) Pengaruh lingkungan
Banyak orang yang minder karena sering diremehkan, tidak dipercaya, disalahkan, atau
selalu dilarang oleh lingkungannya. Cara mengatasinya adalah dengan mencari lingkungan
yang lebih baik. Anda bisa bergabung dengan organisasi atau komunitas yang orangorangnya positif, saling menghargai.

2) Diremehkan atau dikucilkan dari pergaulan


Biasanya, hal seperti ini terjadi karena Anda dianggap tidak penting, bukan siapa-siapa,
tak ada apapun dari diri Anda yang membuat orang lain kagum. Untuk itu, yang Anda
perlukan adalah berkarya dan berprestasi. Galilah potensi diri Anda. Tekuni hobi dan passion
Anda secara serius. Bila Anda sudah menghasilkan prestasi, maka orang-orang akan mulai
menghormati Anda.

3) Hasil didikan orang tua yang penuh oleh larangan

Biasanya, anak yang dididik seperti ini akan cenderung penakut, tidak berani bertindak.
Cara mengatasinya, coba bergaul dengan orang-orang yang pemberani dan penuh semangat
dalam hidupnya, agar Anda ketularan.
4) Kebiasaan orang tua yang suka memarahi kesalahan anak, tapi tak pernah memuji atau
menghargai bila si anak melakukan hal yang baik
Bila Anda dulu dididik dengan cara seperti ini, cara mengatasinya sama seperti poin 1 di
atas: Mencari pergaulan yang orang-orangnya positif dan menghargai Anda.
5) Kurang kasih sayang dari keluarga
Bila Anda termasuk orang yang kurang kasih sayang keluarga, atau jarang dihargai dan
dipuji oleh keluarga, cobalah untuk mulai mengasah keahlian dan prestasi. Tekuni hobi Anda
secara serius. Setelah berhasil, maka rasa percaya diri Anda akan mulai tumbuh.
6) Tertular sifat orang tua atau keluarga yang minder
Memang minder bisa menular. Bila Anda berasal dari keluarga yang minderan, coba atasi
dengan mencari pergaulan baru sebagai penyeimbang. Bergaullah dengan orang-orang yang
positif dan mendukung Anda dalam meraih sukses.
7) Trauma kegagalan di masa lalu
Yakinkan diri Anda bahwa kegagalan merupakan salah satu bentuk kesuksesan juga.
Sebab lewat kegagalan, Anda bisa belajar banyak hal. Ambil pelajaran berharga dari
kegagalan masa lalu. Kemudian mantapkan diri untuk melangkah lagi dengan strategi yang
jauh lebih baik.
8) Trauma atas kejadian buruk di masa lalu
Trauma masa lalu memang tak bisa dilupakan. Karena itu, jangan coba-coba
melupakannya. Yang bisa Anda lakukan adalah berdamai dengannya. Sadarilah bahwa Anda
hidup untuk masa depan, bukan hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Maafkanlah orangorang yang menyakiti Anda, dan berbuat baiklah pada mereka. Dengan cara ini, insya Allah
perasaan Anda akan lebih bahagia, dan rasa percaya diri pun muncul secara meyakinkan.
Jangan lupa, ciptakanlah prestasi yang membuat Anda bangga dan orang lain menghargai
Anda. Maka kenangan masa lalu ketika Anda dipermalukan atau dihina di depan umum
tersebut, insya Allah akan terobati.

9) Merasa bentuk fisik tidak sempurna


Jika bentuk fisik Anda tidak sempurna dan diri Anda pun biasa-biasa saja, alias tak ada
yang istimewa dari diri Anda, maka tidak heran bila orang lain pun menyepelekan Anda.
Coba bandingkan dengan para orang cacat yang berprestasi. Ada tunanetra yang jadi blogger
terkenal. Ada orang yang kakinya buntung tapi jadi atlit internasional. Mereka dihargai dan
dihormati karena prestasi yang terukir. Dan masyarakat sama sekali tidak melihat kekurangan
fisik mereka. Intinya: Coba Anda berkarya dan berjuang untuk menciptakan prestasi. Bila
prestasi demi prestasi sudah diukir, yakinlah bahwa kekurangan fisik Anda sudah tidak ada
apa-apanya lagi dibanding rasa hormat orang lain terhadap Anda.
10) Merasa berpendidikan rendah
Bob Sadino, salah seorang pengusaha sukses di Indonesia, hanya lulusan SD. Tidak ada
rumusnya bahwa untuk sukses dalam hidup itu harus berpendidikan tinggi. Seberapa rendah
pun pendidikan Anda, cobalah berprestasi sebaik mungkin. Maka orang-orang nanti tidak
akan peduli pada tingkat pendidikan Anda. Prestadi dan hasil karya Anda akan membuat
mereka hormat pada Anda.

3. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri


Betapa besarnya kerugian yang didapatkan bila tidak mempunyai rasa percaya diri. Jika
sedang berdiam diri, akan muncul dorongan betapa kuatnya untuk menumbuhkan rasa
percaya diri. Namun nyatanya praktek di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapan.
1) Kenali diri kamu, apa yang membuat kamu merasa tidakpercaya diri atau minder. Apapun
yang membuat kamu jadi merasa minder atau ga percaya diri kamu harus buang rasa itu
jauh-jauh dan mulailah merasa positif, tapi bukan positif hamil yah.
2) Bangkit dari kesalahan, Bangkit dari kesalahan kamu dan ingat ga ada yang sempurna.
Bahkan yang merasa paling percaya diri juga memiliki kekurangan. itu realitas.
3) Jangan terlalu bergantung pada orang lain, Mulailah dengan menjai diri sendiri dan tidak
bergantung pada orang lain. Katakan kalo kamu bisa!!
4) Identifikasi kelebihan kamu, Setiap orang pasti punya kelebihan dan mulailah menggali
apa potensi yang kamu miliki. kalo kamu ngerasa tidak ada potensi pada diri kamu,
mendinga kamu ga usah hidup aja. :D
5) Bersyukurlah apa yang kamu miliki, Bersyukur dengan apa yang kamu miliki sekarang
adalah kunci utama dalam menumbuhkan rasa percaya diri, karena masih banyak yang
kekurangan diluaran sana.
6) Jadilah positif, Upayakan jangan mengasihani diri sendiri, Jangan biarkan orang lain
untuk membuat kamu jadi merasa rendah diri.
7) Lihat cermin dan tersenyum, Dengan melihat cermin dan ekspresi wajah setiap hari,
mungkin kamu akan lebih bahagia dan merasa lebih percaya diri, coba deh!
8) Tetaplah pada prinsip, Mungkin tidak mudah tapi cobalah, karena akan menumbuhkan
rasa percaya diri kamu.

9) Hindari perfectionisme, Sikap yang bisa melumpuhkan rasa percaya diri kamu. hindarilah

SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tugas Perkembangan 6:
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi)
Sekolah
: SMA
Kelas/Semester : XI/1,2
Tahun
: 2011/2012
A. Bahasan/Topik Permasalahan
B. Bidang Bimbingan
C. Jenis Layanan
D. Fungsi Layanan
E. Kompetensi yang ingin dicapai
F. Uraian Kegiatan

G. Materi Layanan
H. Metode
I. Tempat Penyelenggaraan

: Menghargai Orang Lain


: Pribadi/Sosial
: Informasi
: Pemahaman
: Memiliki gambaran mantap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
: 1. Membuka kegiatan layanan informasi
2. Menjelaskan materi menghargai orang lain
3. Menyimpulkan materi yang diberikan
: 1. Pengertian menghargai orang lain
2. Penyebab kita bersikap menghargai orang lain
3. Cara menumbuhkan sikap menghargai orang lain
: Klasikal, Ceramah dan Tanya jawab
: Ruang kelas

J. Alokasi Waktu
K. Pihak yang disertakan/Peran
L. Alat dan Perlengkapan
M. Rencana Penilaian
N. Rencana Tindak Lanjut

O. Catatan Khusus

: 1x 45 menit
: : Papan Tulis, spidol
: Laiseg, Laijapen, Laijapang
: a. Bimbingan kelompok
b. Konseling kelompok
c. Konseling individual
:-

Indralaya, Juli 2012


Mengetahui
Kepala Sekolah

Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons

Guru Pembimbing

Marsella Alverina

Materi Layanan
Judul : Menghargai Orang Lain
1. Pengertian menghargai orang lain
Menghargai orang lain, sebagai salah satu unsur kecerdasan moral adalah elemen yang
penting untuk kita tanamkan sejak dini. Dengan bisa menghargai orang lain, kita bisa menjadi
insan yang lebih baik dan terpuji.
2. Penyebab kita bersikap menghargai orang lain
Adapun penyebab kita bersikap menghargai orang lain adalah sebagai berikut :
a) Saling Membutuhkan
Pernahkah Anda membayangkan jika segala sesuatu harus dilakukan sendiri: menanam
padi sendiri untuk mendapatkan beras; menanam tumbuhan untuk membuat pakaian dan
menjahit pakaian sendiri; membangun rumah sendiri dari awal; membuat kendaraan sendiri;
mencuci baju sendiri; memasak sendiri; membersihkan rumah sendiri; dan mengambil
keputusan sendiri? Pasti itu sangat melelahkan, merepotkan, atau bahkan tidak mungkin
dilakukan.
Pasti ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan sendiri dengan baik. Guru membutuhkan
murid, penulis membutuhkan pembaca, produsen membutuhkan konsumen, perusahaan
membutuhkan karyawan dan konsumen, serta pemimpin membutuhkan anak buah. Tentu saja
kondisi ini berlaku pula sebaliknya. Jadi intinya: kita semua saling membutuhkan.

b) Saling Menguntungkan

Selain saling membutuhkan, ternyata kita semua juga bisa saling menguntungkan. Kita
merasa beruntung karena bisa berbagi dengan orang lain: kita mendapat pemasukan uang dan
mendapat kepuasan karena ada orang lain yang mau menggunakan hasil karya kita. Orang
lain juga merasa diuntungkan dengan kebaradaan kita karena mereka bisa mendapatkan apa
yang mereka perlukan dari kita.
Misalnya, murid merasa diuntungkan karena ada guru yang mau berbagai ilmu dan
keterampilan. Sebaliknya, guru juga merasa diuntungkan karena ia bisa membagi ilmu dan
keterampilan kepada orang lain dan mendapat pemasukan dari pekerjaannya. Produsen
merasa diuntungkan karena ada pembeli. Sebaliknya, pembeli juga merasa diuntungkan
karena bisa mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan tanpa harus repot membuatnya
sendiri.

c) Saling Mengisi
Tidak ada satu orang pun yang benar-benar serupa dengan orang lain. Anak kembar
sekalipun memiliki perbedaan. Kita memiliki perbedaan dalam kepribadian, talenta,
kemampuan, gaya hidup, kebiasaan, dan kebutuhan. Namun perbedaan inilah yang membuat
hidup menjadi lebih kaya, bervariasi, dan menyenangkan karena kita bisa saling mengisi.
Banyak restoran muncul karena banyak orang tidak bisa memasak masakan seperti masakan
yang disajikan restoran itu, atau karena tidak ada waktu untuk melakukan aktivitas memasak.
Banyak kursus bahasa asing juga muncul karena ada orang yang sudah fasih berbahasa asing,
sementara ada juga orang yang ingin atau perlu belajar bahasa asing.
Saling Menguatkan
Selain perbedaan, persamaan pun bisa menguntungkan. Orang-orang yang memiliki
persamaan bisa saling bekerja sama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, begitu kata
pepatah. Rupanya pepatah ini muncul dari kesadaran bahwa dengan bekerja sama, segala
sesuatu akan terasa lebih mudah.
Masalah menjadi lebih ringan dan menjadi lebih mudah dicarikan solusinya jika
dipecahkan bersama. Pekerjaan berat akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat selesai jika
dikerjakan bersama.

3. Cara menumbuhkan sikap menghargai orang lain

Langkah 1: Kenali Orang-orang Sekitar


Tiap hari kita berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang yang paling sering berhubungan
dengan kita adalah mereka yang berada di sekitar kita: keluarga, tetangga, dan rekan sekerja.
Nah, kenali orang-orang di sekitar kita. Perhatikan bahwa kita memiliki persamaan dan
perbedaan dengan mereka. Dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk bekerja sama
dengan mereka dan menghargai mereka.

Langkah 2: Fokus pada Kelebihan


Seringkali kita lebih fokus pada kesalahan dan kekurangan orang lain. Hal ini
menyebabkan kita sulit sekali menghargai mereka. Sebaliknya, karena kita selalu
memperhatikan kekurangan orang lain, orang lain pun menjadi enggan berinteraksi dan
bekerja sama dengan kita karena mereka merasa enggan jika selalu merasa dipermalukan.
Yang perlu kita ubah adalah fokus kita: coba fokuskan perhatian kita terlebih dulu pada
kelebihan orang lain, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa.
Langkah 3: Bangun Hubungan Saling Percaya
Ternyata hukum timbal balik memang berlaku dalam hidup ini. Jika kita tidak
memercayai orang lain, mereka pun tidak akan memercayai kita. Sebaliknya, jika kita
memercayai orang lain, orang lain akan memercayai kita. Sebuah kerja sama bisnis pada
dasarnya harus dibangun atas dasar kepercayaan.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


Tugas perkembangan : 1
(Mencapai kematangan dalam keimanan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa)
Sekolah
Kelas
Tahun

: SAM N 1 CEPER
:X/I
: 2009 / 2010

a.
b.
c.
d.
e.

Bahan/topik permasalahan
Bidang bimbingan
Jenis layanan
Fungsi Layanan
Kompetensi yang ingin dicapai
kepada dicapai
f. Uraian kegiatan
Strategi penyajian
Materi
g. Tempat penyelenggaraan
kegiatan
h. Waktu

: kebiasaan diri
: pribadi
: Informasi
: Pemahaman
: Memiliki kemantapan keimanan dan ketaqwaan
Tuham Yang Maha Easa
:
: Klasikal
: 1. pengertan kebiasaan diri
2. ruang lingkup kebiasaan diri
3. jenis kebiasaan diri yang perlu dikembangkan
: Ruang kelas masing-masing
: 2 x 45 menit

i. Penyelengara layanan
j. Pihak yang disertakan
k. Alat dan perlengkapan yang
digunakan
l. Rencana evaluasi dan tindak
lanjut
m. Catatan khusus

: Tri Mulyanto
:
: modul BK, sumber lain yang relevan
: Laiseg, Laijapen, Laijapan, Layanan konseling
:

SATUAN LAYANANBIMBINGAN DAN KONSELING


Tugas Perkembangan 6:
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi)

A. Topik permasalahn / bahasan


B. Bidang bimbingan
C. Jenis layanan
D. Fungsi layanan
E. Waktu / tanggal / semester
F. Sasaran layanan

: Cara mengambil keputusan pada diri sendiri


: Pribadi
: Informasi
: Pemahaman dan pengentasan
: 10.30 WIB / 14 Juli 2012 / II
: Siswa XII

G. Tujuan layanan / hasil yang ingin dicapai : 1. Siswa mampu mengambil keputusan dan
pemecahan masalah secara objektif.
2. Siswa menyadari akan keberagaman
alternatif keputusan dan konsekuensi yang
dihadapinya.
H. Indikator yang dikembangkan
: 1. Mampu mengambil keputusan dalam
melakukan sesuatu perbuatan.
2. Memahami resiko dari pilihan yang telah
diambil.
I. Karakter / softskill yang di kembangkan : 1. Komitmen dalam mngambil keputusan.
2. Tidak ragu dalam mengambil keputusan.
J. Materi layanan
: 1. Pengertian pengambilan keputusan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan
3. Cara mengambil keputusan
K. Metode
: 1. Ceramah
2. Tanya jawab.
3. Diskusi
L. Kegiatan / Langkah-langkah kegiatan
: 1. Pendahuluan
Konselor mendeskripsikan materi layanan
dengan contoh yang ada dilingkungan
sekitar
2. Kegiatan inti
-Konselor menjelaskan pentingnya
kemampuan mengambil keputusan, cara
mengambil keputusan, dan langkah-langkah
pengambilan keputusan yang efektif
-Ada tanya jawab atas penjelasan konselor
3. Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan inti dari
materi yang dibahas
M. Tempat penyelenggaraan layanan
: Ruangan kelas XII
N. Alat / media yang digunakan
: White board, Spidol
O. Kegiatan pendukung
: P. Pihak yang dilibatkan
: Q. Rencana penilain
: Laiseg, Untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap Materi layanan yang telah diberikan,
dengan menggunakan pertanyaan secara lisan
kepada siswa yang mewakili
R. Tindak lanjut
S. Catatan khusus

: - Bimbingan Kelompok
- Konseling kelompok
- Konseling individual.
: -

Indralaya, Juli 2012


Mengetahui
Kepala Sekolah

Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons

Guru Pembimbing

Marsella Alverina

Pengembangan Materi :

Tugas Perkembangan 6:
(Mencapai Kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi)
Bidang Bimbingan
Bimbingan Pribadi
Materi Bidang Pengembangan
Pentingnya mengambil keputusan
Kompetensi
Mampu mengambil keputusan secara efektif
Menyadari akan keberagaman alternatif keputusan dan konsekuensi yang dihadapinya.
Tema
Pengembangan diri
Nilai
Komitmen dalam mngambil keputusan.
Tidak ragu dalam mengambil keputusan.
Indikator

Mampu mengambil keputusan dalam melakukan sesuatu perbuatan.


Memahami resiko dari pilihan yang telah diambil

Materi :

1. Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan
satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap
pilihan.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara
pemecahan masalah. Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses
melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice
making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan
manajer menggunakan istilah pembuatan keputusan dan pemecahan masalah sebagai istilah
yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan
yang mencakup artian keduanya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan


Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan
sebagai berikut:
1) Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2) Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
3) Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
4) Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5) Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini
kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6) Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7) Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8) Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan
yang diambil itu betul; dan

9) Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan


berikutnya.
3. Cara mengambil keputusan.

1) Tetapkan sasaranmu (set your goals)


Langkah pertama tentu saja kamu harus mengetahui dengan jelas masalah apa yang
sedang kamu hadapi. Kamu juga harus memiliki tujuan dan hasil yang ingin dicapai setelah
kamu mengambil keputusan. Secara umum ada 2 jenis keputusan:
o Keputusan ya atau tidak. Contohnya haruskah kamu membeli mobil atau haruskah
kamu berganti pekerjaan.
o Memilih dari pilihan yang ada. Contohnya mobil jenis apa yang akan kamu beli atau
pekerjaan apa yang terbaik buat kamu.
Ini permulaan yang penting karena tujuan akhir akan mempengaruhi caramu dalam
bertindak dan berpikir. Berikan tenggat waktu (deadline) kapan kamu harus mengambil
keputusan untuk memastikan kamu tidak terlalu lama fokus di satu masalah tanpa
memperdulikan masalah yang lain.
2) Cari informasi yang tepat
Informasi adalah kunci untuk mengambil keputusan yang benar. Carilah fakta dan opini
yang mendukung keputusanmu. Lakukanlah observasi, interview, survey, membaca literatur,
atau meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan informasi baik yang subyektif maupun
obyektif. Tapi ingat, jangan sampai mencari suatu informasi pada orang yang salah atau
meminta sarat dari orang yang tidak berpengalaman misalnya meminta pendapat tentang cara
mengatur keuangan dari orang yang memiliki utang yang banyak atau cara menurunkan berat
badan yang tepat dari orang yang kelebihan berat badan. Hal-hal semacam itu kadang tidak
diperhatikan yang membuat informasi atau saran yang kamu dapat tidak benar.
3) Mencari opsi dan kemungkinan yang ada dari berbagai sudut pandang
Dalam mengambil keputusan, kamu harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang
ada terutama apabila keputusan yang kamu ambil adalah suatu keputusan yang besar. Jelajahi
setiap perspektif yang berbeda, jangan batasi dirimu oleh sesuatu yang sudah tersedia atau
sesuatu yang sudah ada di pikiranmu. Berpikir out-of-the-box awalnya pasti tampak tidak
relevan atau tidak sesuai dengan situasi yang ada, namun justru solusi sering muncul dari ideide semacam itu. Tapi, tentu saja berbagai kemungkinan itu harus didukung oleh fakta dan
riset yang benar.
4) Menganalisis tiap kelebihan dan kekurangan opsi yang akan kamu ambil
Gunakan logika dan akal sehatmu untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan atau
keuntungan dan kelemahan dari setiap opsi yang ada. Apa keputusan ini masuk akal? Jika ya,
mengapa, jika tidak, mengapa tidak? Apa resiko dari keputusan ini? Apa yang bisa dilakukan
untuk meminimalisir resiko yang ada? Tanyalah pertanyaan-pertanyaan itu pada dirimu
sendiri.
5) Jangan mencoba untuk sempurna

Banyak orang menunda-nunda keputusan karena takut salah. Pertama-tama kamu harus
tahu bahwa, manusia tidak ada yang sempurna, bahkan seorang pemimpin yang
berpengalaman kadang membuat kesalahan. Kedua, meskipun kamu membuat kesalahan,
kamu bisa belajar banyak dari kesalahanmu dan itu adalah pengalaman yang sangat berharga
6) Lakukan, meskipun keputusanmu sulit
Seringkali, kamu harus menghadapi situasi sulit untuk mengambil suatu keputusan. Jika
kamu menghadapi situasi semacam itu, jangan terus menghindar karena kamu hanya
menambah masalah. Keputusan seperti apakah kamu harus mengakhiri sebuah hubungan atau
apakah kamu harus berganti pekerjaan, memang bukan keputusan yang mudah namun kamu
tetap harus membuat suatu keputusan tegas agar kamu tidak berlama-lama berkonsentrasi di
satu situasi dan mengabaikan masalah lain yang menunggu keputusanmu juga.
Setelah kamu membuat sebuah keputusan, bukan berarti pekerjaanmu selesai disitu saja.
Kamu harus memonitor dan mengevaluasi dampak dan efek nyata dari keputusan yang sudah
kamu buat. Apabila ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasimu, kamu bisa memutar
jalan dan mengambil jalan yang lain. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.
Cerita :
Reni adalah siswa berprestasi di SMA tempat dia bersekolah. Jarak sekolah dengan rumahnya
sangat jauh dan dia harus naik bis untuk menuju ke sekolah setiap hari sehingga dia harus
pergi subuh agar tidak terlambat datang ke sekolah. Selain itu dia aktif mengikuti semua
kegiatan organisasi di sekolahnya seperti OSIS, PASKIB, PRAMUKA dan ROHIS. Karena
kegiatan inilah dia sering mengalami kelelahan karena dia sangat rutin di sekolanya
mengikuti kegiatan tersebut sehingga membuat dia sering sakit yang mengakibatkan dia
sering absen karena sakit dan mengakibatkan prestasi belajarnya menurun dratis. Dia juga
memiliki kemampuan fisik yang lemah. Karena permasalahan inilah akhirnya ia
mempertimbangkan dan mencari solusi. Pertama, kegiatan organisasi tetap diikuti secara
rutin dan memilih untuk kost di dekat sekolahnya mengingat lokasi rumahnya yang jauh dari
rumahnya. Kedua, untuk mengurangi kegiatannya di organisasi dan lebih fokus dengan
belajar untuk memperbaiki nilainya. Karena dia merasa prestasi yang diperolehnya setelah
mengikuti kegiatan organisasi mengalami penurunan yang drastis, maka dia memutuskan
untuk memilih solusi yang kedua, sebab dia ingin mengejar beasiswa untuk kuliah di
perguruan tinggi negeri setelah lulus dari SMA.
Rambu-rambu :
1. Berani mengambil keputusan aritnya berani berkorban dan berani menerima resiko.
2. Dalam mengambil keputusan harus disesuaikan dengan tujuan atau keinginan yang ingin
dicapai
3. Keputusan yang diambil harus bermanfaat bagi diri kita dan juga orang lain
4. Pertimbangan secara matang keputusan yang diambil agar tidak timbul penyesalan di
kemudian hari
Bercermin :
1.

Bagaimana tindakan Anda jika berada diposisi Reni?


Komentar :
2.
Apa yang akan terjadi apabila Si Reni tidak mengambil keputusan dari
permasalahnnya?
Komentar :

3.

Keuntungan-keuntungan apa saja yang diperoleh Reni setelah dia mengambil


keputusan?
Komentar :

Tugas :
Apakah Anda bisa mengambil keputusan yang tepat bagi anda dan apakah berani
menanggung resiko dari keputusan yang Anda buat?
Arah suara hati :
Seandainya tidak ada orang lain yang mendukung keputusan yang saya ambil, padahal saya
telah mempeetimbangkan secara matang keputusan saya tersebut. Akankah saya
melaksanakan keputusan saya tersebut ?

Indralaya, Juli 2012


Guru Pembimbing

Marsella Alverina

Anda mungkin juga menyukai