BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Merupakan suatu kenyataan bahwa kebutuhan akan energy,
khususnya energy listrik di Indonesia, makin berkembang menjadi bagian
tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari seiring
dengan pesatnya peningkatan pembangungan di bidang teknologi,
industry, dan informasi. Namun pelaksanaan penyediaan energy listrik
yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero), selaku lembaga resmi yang
ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola masalah kelistrikan di
Indonesia, sampai saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat akan energy listrik secara keseluruhan. Kondisi geografis
negara Indonesia, tidak meratanya pusat-pusat beban listrik, rendahnya
tingkat permintaan listrik di beberapa wilayah, tingginya biaya marginal
pembangunan sistem suplai energy listrik, serta terbatasnya kemampuan
financial, merupakan faktor-faktor penghambar penyediaan energy listrik
dalam skala nasional.
Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4%
per tahun, Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang
rata-rata 6% per tahun. Setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik
sekitar 5.700 Mega Watt (MW). Hingga 2022 dibutuhkan tambahan
pasokan listrik 60 Giga Watt (GW), jaringan transmisi 58 ribu kilo meter
sirkit (kms), dan gardu induk 134 ribu Mega Volt Ampere (MVA).
Untuk membangun infrastruktur kelistrikan besar-besaran tersebut
dibutuhkan biaya investarsi Rp 664 triliun atau sekitar Rp 88,4 triliun per
tahun. Sementara kemampuan PLN hanya sekitar Rp 60 triliun pertahun,
demikian yang tertuang pada dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik (RUPTL) PT. PLN (Persero) 2013-2022 yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri ESDM No. 4092K/21/MEM/2013.
pemain
lain
ke
bisnis
penyediaan
ternaga
listrik.
gas dan mengubah menjadi energy mekanik. Turbin gas yang dikopel
seporos dengan generator akan memutar generator untuk mengubah
energy mekanik putaran turbin gas menjadi energy listrik yang dihasilkan
dari GGl pada stator generator.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan kerja praktek di PT. Indonesia Power UPJP
Pesanggaran dapat dibagi menjadi 2 bagian, yakni tujuan umum dan tujuan
khusus.
1.2.1
Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini, antara lain :
1. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara
dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya
2. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia kerja (industri) dalam
memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional
3. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami
aplikasi ilmunya di dunia industri pada umumnya serta mampu
menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh
4. Mahasiwa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia
industri sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara
utuh
5. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa
1.2.2
Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan dari pelaksanaa kerja praktek ini, antara lain:
1. Mengetahui lebih jauh mengenai proses produksi maupun proses
operasi di PT. Indonesia Power UPJP Pesanggaran
serta
melakukan
analisis
beberapa
permasalahan
nanti
diambil
beberapa
ruang
lingkip
guna
yang
dilakukan
pada
Rendalhar
(Perencanaan,
: Pendahuluan
BAB II
: Dasar Teori
: Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran