Disusunoleh :
INDAH MUSTIKA RINI
B10.027
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
INDAH MUSTIKA RINI
NIM.B10.027
Juni 2013
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Juni 2013
PENGUJI I
PENGUJI II
NIK. 200683018
NIK. 201188092
(DHENY ROHMATIKA,S.SiT)
NIK. 200582015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Gizi Masa Nifas di
RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2013. Karya Tulis ini disusun dengan
maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, S.ST, selaku Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan motivasi kepada penulis.
5. Ibu dr. Endang Sri Widati, selaku Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
iv
6. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Seluruh responden yang bersedia untuk diambil datanya dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
vi
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama
: Indah MustikaRini
Tempat / TanggalLahir
Agama
: Islam
JenisKelamin
: Perempuan
Alamat
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N 01 SomomorodukuhPlupuh, Sragen LULUS TAHUN 2004
2. MTs Muhammadiyah 01 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2007
3. SMK Muhammadiyah 03 Gemolong, Sragen LULUS TAHUN 2010
4. Prodi DIII KebidananSTIKesKusumaHusada Surakarta
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK.....................................................................................................
vi
ix
xi
B. Perumusan Masalah.............................................................................
D. Manfaat Penelitian...............................................................................
A. Tinjauan Teori.....................................................................................
1. Pengetahuan .................................................................................
2. Nifas ............................................................................................. 11
ix
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Permohonan IjinValiditas
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat dibandingkan negara negara
ASEAN lainnya, Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2010 AKI adalah 200 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target
Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 adalah mampu
turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (DepKes RI, 2011). Sedangkan
AKI Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari kabupaten
/ kota sebesar 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan
bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar 104,97 per
100.000 kelahiran hidup (Dinkes jateng, 2011). Kematian ibu dapat terjadi
karena komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Komplikasi
yang sering terjadi pada masa nifas adalah perdarahan 17%, infeksi 4%,
eklamsi 37% dan lain lain 42% (Dinkes Jateng, 2011).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung kurang lebih 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang
diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal
(Ambarwati, 2010). Kembalinya alat alat kandungan pada keadaan seperti
sebelum hamil diperlukan kandungan gizi yang cukup bagi ibu. Makanan
yang dikonsumsi pada masa nifas harus bermutu, bergizi dan cukup kalori.
Sebaiknya makan yang mengandung sumber tenaga (energi), sumber
pembangun (protein), sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan
air). Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas,
metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI)
serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Pemenuhan gizi pada masa nifas bisa dilakukan
dengan pengaturan pola makan atau diet (Waryana, 2010).
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,
mencegah konstipasi dan untuk memulai proses laktasi. Asupan kalori yang
dibutuhkan per-hari 500 kalori dan dapat ditingkatkan sampai 2700 kalori.
Asupan cairan per-hari ditingkatkan sampai 3000 ml dengan asupan susu 1000
ml. Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu
pertama setelah kelahiran. Gizi ibu nifas dibutuhkan untuk memproduksi ASI
dan memulihkan kesehatan ibu (Bahiyatun, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang
dilaksanakan pada tanggal 5 November 2012 jumlah ibu nifas pada bulan
Januari September tahun 2012 sebanyak 1.442 ibu nifas normal. Setelah
dilakukan wawancara terhadap 8 ibu nifas tentang gizi masa nifas, didapatkan
3 ibu nifas mengetahui tentang gizi masa nifas pada tingkat cukup dan dapat
menyebutkan macam macam gizi masa nifas, sedangkan 5 ibu nifas hanya
sebagian mengetahui macam macam gizi masa nifas pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan dalam
usaha untuk mengurangi AKI (Angka Kematian Ibu) postpartum.
2. Diri Sendiri
Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan khususnya
masa nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas.
3. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai bahan masukan bagi petugas
kesehatan dalam memberikan konseling khususnya masa nifas dan
kebutuhan gizi ibu nifas.
E. Keaslian Penelitian
Ada beberapa penelitian dengan tema yang hampir sama yaitu :
1. Sari (2011) melakukan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas Di BPS Nurul Trianawati Wonosari
Surabaya. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan desain cross
sectional, populasi adalah semua ibu nifas di BPS Nurul Trianawati
Wonosari Surabaya pada bulan Juli 2011 sebanyak 30 morang, Besar
sampel 30 responden dengan menggunakan tehnik non probability dengan
metode Total Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ibu nifas 14
(46,66%) memiliki pengetahuan kurang, 12 (40%) memiliki pengetahuan
cukup, sebagian kecil 4 (13,33%) memiliki pengetahuan baik. Sebagai
kesimpulan, pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu kurang, hanya saja
masih mengikuti budaya pengaruh lingkungan dan pengalaman dari orangorang yang berada disekelilingnya yang dianggap penting.
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan isi Karya Tulis Ilmiah secara singkat meliputi
latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, keaslian penelitian, sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan teori tentang pengetahuan, masa nifas, gizi ibu nifas,
kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar
menjawab
pertanyaan
what
(Notoatmodjo,
2010).
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
obyek ke dalam suatu komponen.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
penilaian tersebut berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau
yang telah ada.
c.
Notoatmodjo
(2007),
ada
beberapa
faktor
yang
10
3) Sumber Informasi
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, bila seseorang
banyak memperoleh informasi, maka orang itu cenderung
mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
4) Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor esensial dalam peningkatan
pengetahuan individu. Semakin tinggi tingkat pendidikan,
diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.
5) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
pengetahuan individu memiliki kesempatan untuk menambah
ilmu dengan pengalaman pekerjaannya.
6) Paritas
Paritas adalah jumlah kelahiran hidup dari seseorang
perempuan.
Semakin
sering
perempuan
melahirkan
11
2) Pengetahuan cukup
12
a) Kolostrum
Merupakan cairan berwarna kekuning kuningan yang
pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara. Keluar pada hari
pertama sampai hari ketiga postpartum. Mengandung protein
dan antibodi yang lebih banyak daripada ASI yang matur tetapi
kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah. Kolostrum akan
menggumpal apabila dipanaskan.
b) Air susu masa peralihan
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI
yang matur dan disekresi dari hari keempat sampai hari ke
sepuluh dari masa laktasi. Kadar protein semakin rendah,
sedangkan kadar karbohidrat dan lemak serta volume semakin
meningkat.
c) Air susu matur
Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh dan
seterusnya, cairan berwarna putih kekuningan dan tidak
menggumpal apabila dipanaskan.
2) Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat alat
genitalia selama kurang lebih 6 8 minggu (Ambarwati, 2010).
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi.
13
Involusi Uteri
Plasenta lahir
7 hari (minggu 1)
14 Hari (minggu 2)
6 minggu
Tabel 2.1
Perubahan Uterus Masa Nifas
Tinggi Fusdus
Diameter
Berat Uterus
Palpasi Cerviks
Uteri
Uterus
Setinggi pusat
1000 gr
12,5 cm Lembut/ lunak
Pertengahan
antara pusat dan
shymphisis
Tidak teraba
Normal
500 gr
7,5 cm
2 cm
350 gr
60 gr
5 cm
2,5 cm
1 cm
Menyempit
14
15
2.
proses
kesembuhan
setelah
melahirkan
dan
untuk
pada 6 bulan
pertama postpartum kira kira 700 kkal / hari dan 6 bulan kedua
500 kkal / hari (Marmi, 2012). Sedangkan menurut Purwanti
(2012) kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI adalah
sebanyak 750 kkal.
c. Menu Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu
sehari hari yang beranekaragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi
16
17
18
7) Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahkan
MP ASI sesudahnya.
8) Biasakan makan pagi.
9) Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
10) Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur.
11) Hindari minuman yang beralkohol.
12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Menurut
Retno
(2011)
makanan
yang
seimbang
harus
tenaga
diperlukan
untuk
pembakaran
tubuh,
19
20
21
22
Pengetahuan ibu
nifas
Gizi Masa
Nifas
1.
2.
3.
4.
5.
Pengertian Gizi
Kebutuhan Kalori Ibu Nifas
Menu Gizi Seimbang Ibu Nifas
Kebutuhan Gizi Ibu Nifas
Cara Mengolah Makanan yang Sehat
Bagi Ibu Nifas
6. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas
23
C. Kerangka Konsep
Baik
Cukup
Kurang
Keterangan :
= variabel yang diteliti
= variabel yang tidak diteliti
24
BAB III
METODE PENELITIAN
24
25
oleh
peneliti
dan
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
26
sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai sumber data
(Sugiyono, 2010).
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang diisi oleh responden.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal hal
yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006).
Dalam penelitian ini akan menggunakan alternatif jawaban benar dan
salah, kriteria pertanyaan positif (favorable) dan negatif (unfavorable).
Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk benar dan skor 0 bila
jawaban salah dan kriteria negatif dengan skor 1 untuk jawaban salah dan skor
0 untuk jawaban benar.
Tabel 3.1
Kisi Kisi Kuesioner Gizi Ibu Nifas
Pertanyaan
Jumlah
Variabel
Indikator
soal
Favorable
Unfavorable
1
3
Pengetahuan Pengertian gizi ibu nifas 2,3
2
ibu
nifas Kebutuhan kalori ibu 4,5
tentang gizi nifas
Menu gizi seimbang
6,8,9,12,13,16,19 7,10,11*,14,15,18*
17
masa nifas
,20,21,22,23
Kebutuhan gizi ibu nifas 24,26
25,27
4
Cara mengolah makanan 28,31
29*,30,32
5
yang sehat bagi ibu nifas
Dampak
kekurangan 34,35
2
gizi ibu nifas
Total
23
12
35
Keterangan : * = tidak valid
27
1. Uji Validitas
Validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid,
valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk
mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus umum korelasi
pearson product moment, yaitu :
r=
Keterangan:
N
: Jumlah responden
: Skor pertanyaan
: Skor total
Instrument dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361). Setelah
dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan di RSUD Sukoharjo dengan
30 ibu nifas didapatkan 32 pernyataan valid dan 3 tidak valid yaitu nomor
11, 18 dan 29, untuk selanjutnya pernyataan yang tidak valid, tidak
digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya dan diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Alat ukur yang
28
digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama bila
digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda (Riwidikdo, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha
Chronbach dengan bantuan program Statistical Product and Service
Solution (SPSS) for window dengan rumus sebagai berikut :
ri = ,$- .1
,
01 (
02 (
Keterangan :
ri
= Reliabilitas Instrument
45 (
46 (
= Varians total
Hasil uji instrumen didapatkan nilai alpha chronbach 0,944 > rkriteria
29
Pengertian
Indikator
Alat Ukur
Skala
30
31
d. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke
dalam tabel.
2. Analisis Data
Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil
tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari
tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2010), untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang gizi masa nifas, maka
digunakan perhitungan sebagai berikut :
4)
Pengetahuan baik
5)
Pengetahuan cukup
6)
Pengetahuan kurang
X=
8
1: 71
;
Keterangan :
x
: Mean
: Jumlah responden
32
xi
: Nilai responden
b. Standard Deviation
SD =
8
<1?: 71( $
(
=8
1?: >1 @
8
(;$-)
Keterangan :
SD
: Standard Deviation
xi
: Nilai responden
: Jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan
memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :
1. Informed Content (lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
33
peneliti tidak
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmum
Penelitian ini dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali yang beralamat
di jalan Kantil No.14 Tlp. (0276) 321065. Secara umum jenis pelayanan
kesehatan meliputi ruang poli kandungan, penyakit umum, gigi, mata, penyakit
dalam, ruang bersalin, ruang nifas dan rawat inap penyakit umum.
Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan
sudah cukup memadai yaitu 1 ruang bersalin dengan 4 tempat tidur, 1 ruang
periksa, 8 ruang nifas dengan kelas 1 terdiri dari 4 kamar (4 tempat tidur), kelas
2 terdiri dari 1 kamar (4 tempat tidur) dan kelas 3 terdiri dari 3 kamar (masing
masing 5 tempat tidur).
Tingkat pendidikan ibu nifas terdiri dari SD berjumlah 9 orang,
SMP
Mean
Standar Deviasi
25,03
5,49
34
35
Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Jadi
pengetahuan baik jika nilai responden x > 30,52.
30,52.
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD. Jadi
pengetahuan kurang jika nilai responden x <19,54.
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu nifas
tentang gizi masa nifas di RSUD PandanArang Boyolali
No
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi
Prosentase (%)
1
Baik
6,7
Cukup
24
80,0
Kurang
13,3
Total
30
100,0
36
hasil
kebutuhan kalori ibu nifas dan kebutuhan gizi ibu nifas. Menurut Proverawati
(2009), makanan dan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta
vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat
selama masa nifas, namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara
proporsional. Kebutuhan nutrisi pada ibu bias diatur dengan pola menu
makanan yang sehat.
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what. Sedangkan
faktor faktor yang mempengaruhi yaitu umur, tempat tinggal, sumber
informasi,
pendidikan,
pekerjaan
dan
paritas.
Notoatmodjo
(2007)
37
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
tingkat pengetahuan tertinggi pada tingkat cukup sebesar 80,0% dengan rincian
sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7%).
2. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (80,0%).
3. Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang gizi masa nifas di RSUD Pandan
Arang Boyolali pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Institusi rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan yang bermutu dan
berkualitas dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada ibu nifas
yang sesuai dengan standar operasional pelayanan.
2. Bagi Ibu Nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali
Pasien dapat lebih meningkatkan pengetahuan khususnya tentang makanan
yang bergizi yang berguna untuk proses memproduksi Air Susu Ibu (ASI)
yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya.
38
39
3. Bagi Bidan
Bidan dapat memberikan pelayanan dan informasi pada ibu nifas
khususnya tentang gizi masa nifas secara optimal supaya ibu nifas
mendapatkan pengetahuan yang cukup.
4. Bagi Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat digunakan sebagai referensi guna melengkapi bahan kepustakaan
khususnya tentang gizi masa nifas.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
belajar untuk mengembangkan penelitian yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Diakses melalui http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29
November 2012 pukul 13.00 WIB.
Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha
Offset.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
Budiarto, E. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.
Depkes RI, 2011. Target MDGs Bidang Kesehatan. Diakses melalui
http://www//1456-depkes-target-mdgs-bidang-kesehatan.html tanggal 15 Oktober
2012 pukul 10.00 WIB.
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
Jakarta, 2003 http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November
2012 pukul 13.00 WIB.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi . EGC, Jakarta, 2005. Diakses melalui
http://www.lusa.web.id/konsep-gizi-seimbang/ tanggal 29 November 2012 pukul
13.00 WIB.
Hidayat, A,A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika.
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.
. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.